1 Samuel 2:29
2:29 Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban
sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku,
yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku
1 , sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?
1 Samuel 2:34
2:34 Inilah yang akan menjadi tanda
bagimu, yakni apa yang akan terjadi kepada kedua anakmu itu, Hofni dan Pinehas: pada hari
yang sama keduanya akan mati.
1 Samuel 3:13
3:13 Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya
2 karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi
mereka!
1 Samuel 3:1
Samuel terpanggil
3:1 Samuel yang muda itu menjadi pelayan
TUHAN di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu firman TUHAN jarang;
penglihatan-penglihatanpun
tidak sering.
Kisah Para Rasul 1:6
Yesus terangkat ke sorga
1:6 Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan
kerajaan bagi Israel?"
Kisah Para Rasul 2:24-25
2:24 Tetapi Allah membangkitkan Dia
dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.
2:25 Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Amsal 13:24
13:24 Siapa tidak menggunakan tongkat,
benci kepada anaknya
3 ; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar
dia
pada waktunya.
Amsal 29:15
29:15 Tongkat dan teguran
4 mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya.
1 Full Life: MENGHORMATI ANAK-ANAKMU LEBIH DARIPADA-KU.
Nas : 1Sam 2:29
Eli gagal total dalam memberikan kepemimpinan rohani bagi keluarga
dan juga bagi Israel.
- 1) Selaku ayah ia tidak sanggup mendidik anak-anaknya dalam jalan
kebenaran. Ketika mereka memperkosa wanita-wanita yang melayani di
gerbang Kemah Pertemuan (ayat 1Sam 2:22), Eli tidak menunjukkan baik
kehendak maupun wibawa rohani yang diperlukan untuk memberhentikan
mereka dari pelayanan (1Sam 3:13; bd. Ul 21:18-21).
- 2) Kegagalan Eli sebagai ayah dan hamba Tuhan mengakibatkan:
- (a) hukuman Allah atas Eli, para putranya, dan keluarganya (ayat
1Sam 2:30-36; 4:17-18);
- (b) merosotnya rasa hormat terhadap jabatan imam (ayat
1Sam 2:17);
- (c) kemerosotan rohani yang umum dari umat Allah (ayat
1Sam 2:22-24; 4:1-11); dan
- (d) lenyapnya kemuliaan Tuhan dari Israel (1Sam 4:21).
- 3) Seluruh Alkitab menekankan perlunya kesalehan dan takut akan Allah
sebagai standar-Nya bagi mereka yang akan memimpin umat Allah (bd.
1Tim 3:1-10).
2 Full Life: MENGHUKUM KELUARGANYA UNTUK SELAMANYA.
Nas : 1Sam 3:13
Sekalipun Eli secara pribadi dapat diampuni atas kegagalannya dalam
pelayanan, Allah tidak akan mengembalikan dirinya ataupun keturunannya
kepada kedudukan sebagai imam. Tidak ada panggilan untuk menjadi pendeta
atau penilik jemaat yang tidak dapat ditarik kembali (lih. Rom 11:29).
3 Full Life: SIAPA TIDAK MENGGUNAKAN TONGKAT, BENCI KEPADA ANAKNYA.
Nas : Ams 13:24
Alkitab mengarahkan orang-tua untuk mendisiplinkan anak-anak mereka
dengan "tongkat" sepanjang masa pertumbuhan mereka. Memukul anak hanya
boleh dilakukan manakala si anak dengan sengaja tidak mau taat atau
memberontak; tujuan pukulan hanyalah meniadakan kebebalan, pemberontakan,
dan sikap tidak hormat kepada orang-tua (Ams 22:15). Disiplin orang-tua
yang memadai, yang dilaksanakan dengan bijaksana, penuh kasih, dan tenggang
rasa membantu anak-anak untuk belajar bahwa perilaku yang salah membawa
dampak tidak enak dan mungkin meliputi penderitaan (Ams 29:15).
Disiplin semacam itu diperlukan agar anak-anak tidak membentuk sikap yang
nantinya akan membawa kehancuran dan kematian (Ams 19:18; 23:13-14).
Disiplin saleh di dalam keluarga akan membawa kebahagiaan dan sejahtera di
dalam rumah tangga (Ams 29:17); disiplin itu harus senantiasa
dilaksanakan karena kasih sebagaimana dilakukan oleh Bapa sorgawi kita
(Ibr 12:6-7; Wahy 3:19).
4 Full Life: TONGKAT DAN TEGURAN.
Nas : Ams 29:15
Anak-anak yang tidak dididik, didisiplin, dan dikendalikan oleh
orang-tuanya kemudian akan memalukan orang-tuanya dan merusak diri merka
sendiri. Kadang-kadang kata-kata teguran saja sudah cukup; pada saat lain
kata-kata itu harus disertai tongkat disiplin (bd. ayat Ams 29:17;
lihat cat. --> Ams 13:24).
[atau ref. Ams 13:24]
Jikalau disiplin jasmaniah dipergunakan, sangat penting bahwa itu disertai
penjelasan supaya anak itu mengerti dengan jelas mengapa tongkat dipakai
dan kelakuan bagaimana yang diharapkan.