1 Full Life: AMBILLAH NYAWAKU.
Nas : 1Raj 19:4
Elia -- yang dikuasai kelelahan, keputusasaan, dan kesedihan --
berdoa agar Allah membebaskannya dari beban pelayanan nubuat yang berat dan
mengizinkannya memasuki perhentian sorgawi.
- 1) Perasaan Elia tidak jauh berbeda dengan perasaan
- (a) Paulus, ketika ia menyatakan keinginan untuk "pergi dan diam
bersama-sama dengan Kristus" (Fili 1:23), atau
- (b) dengan para pahlawan iman yang "merindukan tanah air yang lebih
baik, yaitu satu tanah air sorgawi" (Ibr 11:16; bd. juga Musa
dalam Bil 11:15).
- 2) Berikut ada beberapa alasan mengapa Elia begitu patah semangat.
- (a) Kelihatannya ia sudah gagal: ia mengharapkan pertobatan seluruh
Israel dan bahkan mungkin juga Izebel, namun sekarang ia harus lari
menyelamatkan nyawanya. Harapan, usaha keras, dan pergumulan seluruh
hidupnya tampaknya berakhir dengan kegagalan (ayat 1Raj 19:1-4).
- (b) Kesepian: ia merasa sendirian dalam pergumulan demi kebenaran
Allah (ayat 1Raj 19:10; bd. Paulus, 2Tim 4:16).
- (c) Kelelahan jasmani setelah perjalanan yang panjang dan berat
(ayat 1Raj 19:3-4; 18:46).
2 Full Life: SEORANG MALAIKAT MENYENTUH DIA.
Nas : 1Raj 19:5
Allah menghadapi Elia yang patah semangat dengan sikap yang penuh
pengertian dan perhatian (bd. Ibr 4:14-15).
- 1) Ia membiarkan Elia tidur (ayat 1Raj 19:5-6).
- 2) Ia memberi makanan kepada Elia (ayat 1Raj 19:5-7).
- 3) Ia mengunjungi Elia dengan sebuah penyataan yang mengagumkan tentang
kuasa dan kehadiran-Nya (ayat 1Raj 19:11-13).
- 4) Ia memberikan penyataan dan petunjuk tambahan (ayat
1Raj 19:15-18).
- 5) Ia memberi kepada Elia seorang kawan yang sejiwa dan sehati (ayat
1Raj 19:16,19-21). Dengan kata lain, ketika anak-anak Tuhan menjadi
putus asa di tempat mereka ditaruh oleh Allah, melalui Kristus mereka
dapat memohon kepada Allah untuk memberikan kekuatan, kasih karunia, dan
semangat, serta menjadikan mereka mampu untuk menghadapi situasi di situ
(lih. Ibr 2:18; 3:6; 7:25).
3 Full Life: EMPAT PULUH HARI EMPAT PULUH MALAM.
Nas : 1Raj 19:8
Beberapa orang beranggapan bahwa masa puasa ini, seperti yang
dialami Musa (Kel 34:28) dan Kristus (Mat 4:2), adalah contoh puasa
yang panjang. Akan tetapi, mereka tidak berpuasa dengan cara yang biasa.
Musa di hadapan Allah dalam awan dipelihara secara adikodrati. Elia
menerima dua kali makanan adikodrati yang memberinya kekuatan untuk empat
puluh hari (ayat 1Raj 19:6-8). Yesus dipimpin oleh Roh Kudus ke dalam
gurun dan tidak menjadi lapar hingga sesudah empat puluh hari
(lihat cat. --> Mat 4:2;
lihat cat. --> Mat 6:16).
[atau ref. Mat 4:2; 6:16]