1 Petrus 3:7
3:7 Demikian juga kamu, hai suami-suami
1 ,
hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.
1 Petrus 5:5
5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah
kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu
2 seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.
"
1 Petrus 5:12
Salam
5:12 Dengan perantaraan Silwanus,
yang kuanggap sebagai seorang saudara yang dapat dipercayai, aku menulis dengan singkat
kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu, bahwa ini adalah kasih karunia yang benar-benar dari Allah. Berdirilah dengan teguh di dalamnya!
1 Full Life: SUAMI-SUAMI.
Nas : 1Pet 3:7
Petrus menyebutkan tiga hal yang harus diperhatikan oleh para suami
Kristen berkenaan dengan istri mereka.
- 1) Para suami harus bijaksana dan penuh pengertian, hidup dengan istri
mereka di dalam kasih dan keselarasan dengan Firman Allah
(Ef 5:25-33; Kol 3:19).
- 2) Para suami harus menghormati istri sebagai teman pewaris yang setara
dari kasih karunia dan keselamatan Allah. Istri harus dihormati,
dipelihara, dan dilindungi sesuai dengan kebutuhan mereka. "Kaum yang
lebih lemah" kemungkinan menunjuk kepada kekuatan jasmaniah wanita.
Seorang suami harus memuji dan sangat menghargai istrinya sementara
istri berusaha mencintai dan menolongnya sesuai dengan kehendak Allah
(ayat 1Pet 3:1-6;
lihat cat. --> Ef 5:23).
[atau ref. Ef 5:23]
- 3) Para suami harus menghindari perlakuan yang tidak adil dan tidak
senonoh terhadap istrinya. Petrus menunjukkan bahwa seorang suami yang
gagal hidup bersama istrinya dalam cara penuh pengertian dan
penghormatan sebagai sesama anak Allah akan merusak hubungannya dengan
Allah dengan menciptakan suatu penghalang di antara doanya dan Allah
(bd. Kol 3:19).
2 Full Life: RENDAHKANLAH DIRIMU.
Nas : 1Pet 5:5
Kerendahan hati harus merupakan ciri semua orang percaya. Kerendahan
berarti ketiadaan kesombongan, kesadaran akan kelemahan diri, dan sikap
mengakui peranan Allah dan orang lain atas segala keberhasilan yang telah
dan sedang dicapai (bd. Mat 11:29; Fili 2:3-4; Kol 3:12). (Versi Inggris
NIV -- "kenakanlah kerendahan hati".) "Kenakanlah" (Yun. _egkomboomai_)
berarti mengikatkan sepotong kain pada diri kita. Dalam zaman PB para budak
mengikatkan sepotong kain putih atau celemek atas pakaian mereka supaya
orang lain tahu bahwa mereka adalah budak. Petrus menasihati kita untuk
mengikat kain kerendahan hati pada diri supaya
- (1) dikenal sebagai orang percaya dalam Kristus sewaktu kita
bertindak rendah hati terhadap orang lain, dan
- (2) menerima kasih karunia dan pertolongan Allah (ayat
1Pet 5:5-7).
Mungkin Petrus sedang memikirkan tindakan Yesus ketika Ia mengikatkan
sehelai kain dan mencuci kaki murid-Nya (Yoh 13:4-5).