Daftar Isi
BROWNING: PERKAWINAN/PERNIKAHAN

PERKAWINAN/PERNIKAHAN

PERKAWINAN/PERNIKAHAN [browning]

1) Dalam PL perkawinan dimengeti sebagai suatu hubungan normal yang ditetapkan oleh sang Pencipta (Kej. 1:26 dst.) Tetapi, keadaannya semula yang murni dan menyukakan hati telah digantikan oleh ketegaran hati (Mat. 19:8). Maka diperlukan aturan-aturan. Ada banyak petunjuk dalam PL untuk kebahagiaan dalam perkawinan (mis. Ams. 5:18 dst.; Kid.; Tobit 7:8-10:13) dan jalan untuk menjamin keturunan malah masih ada juga sesekali disebutkan suatu perkawinan di lingkungan kerabat dekat yang kemudian hari dilarang (Kej. 24; bnd. Im. 18:6-18). Perkawinan dengan orang asing dilarang pada waktu orang Israel kembali dari pembuangan (Ezr. 9-10). Tetapi, banyak istri dan gundik tersedia bagi raja-raja di zaman kerajaan (1Raj. 11:3). Suami diizinkan menceraikan seorang istri (Ul. 24:1-4) dan pada umumnya laki-laki lebih bebas dalam perhubungan daripada orang perempuan. Namun, ada juga suatu arus penolakan kuat terhadap gagasan menceraikan istri itu (Mal. 2:14 dst.) berdasarkan analogi hubungan *perjanjian Allah dengan Israel. Hubungan perkawinan adalah bayangan dari perjanjian Allah dengan Israel itu.

Dalam PB ada pikiran perjanjian yang serupa, tetapi pihak-pihak yang berhubungan adalah Kristus dan Gereja-Nya (Ef. 5:22-33). Bahwa perkawinan itu adalah bentuk hubungan normal dalam kehidupan orang dewasa, dinyatakan oleh kehadiran Yesus sebagai tamu dari perkawinan di Kana (Yoh. 2:1-12). Dan beberapa, jika tidak semua dari keduabelas murid yang dipilih Yesus, telah menikah (1Kor. 9:5). Perkataan Yesus yang tercatat mengenai perkawinan tidak menyiratkan bahwa suatu perkawinan itu tidak dapat dibatalkan dalam pengertian hubungan itu telah diciptakan Allah yang tak dapat dipisahkan oleh tindakan manusia. Tetapi, Yesus menasihati pasangan-pasangan manusia akan tanggung jawab mereka yang besar di bawah ketentuan pernikahan umum dari Allah (Mrk. 10:6-9). Adalah ciri dari pengajaran etis Yesus untuk tidak merumuskan peraturan-peraturan khusus secara rinci, tetapi lebih menunjukkan kualitas perilaku: kemarahan itu sama buruknya dengan pembunuhan; sikap mutlak tidak melawan itu lebih baik daripada pembalasan. Perkawinan seumur hidup ini lebih baik daripada *perceraian -- tetapi perceraian itu tidaklah mustahil dan mungkin sesekali (seperti dalam hal seorang Kristen yang menikah dengan seorang tidak percaya) perceraian itu diperlukan (1Kor. 7:15) dan orang yang bercerai itu tidak lagi terikat, artinya ia bebas untuk menikah lagi.

Pada waktu Yesus hidup, suatu perkawinan itu dimulai oleh dua keluarga yang membicarakan suatu pertunangan antara anak-anak mereka, yang adalah resmi dan mengikat. Biasanya mereka masih muda, jauh lebih muda dari mereka pada lingkungan masyarakat modern.Perkawinannya diwujudkan setelah pertunangan itu, dengan diambilnya pengantin perempuan dari rumah orang tuanya ke rumah pengantin laki-laki. Menurut Mat. 1:18-19, Yusuf *bingung, ternyata *Maria mengandung setelah pertunangannya tetapi sebelum bersetubuh dengan dia. Yusuf memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Maria. Tetapi, karena Yusuf berwatak murah hati, ia bermaksud melakukan keputusan hatinya tanpa menarik perhatian orang banyak.

2) Dalam Alkitab tidak ada disebutkan perkawinan sebagai upacara keagamaan. Perkawinan itu peristiwa legal (hukum) dan sosial yang ditandai adat yang dikembangkan sejak berabad-abad. Ada iring-iringan dari rumah mempelai perempuan yang memakai telekung (Kid. 6:7), menuju tempat mempelai laki-laki (Mat. 25:6). Tetapi, rincian perumpamaan Yesus ini membingungkan. Apakah iring-iringan perkawinan itu berlangsung malam hari? Dan adakah warung penjual minyak buka di tengah malam (Mat. 25:9)? Kemudian, menyusul. lah suatu pesta makan yang panjang (Mat 22:2). *Perumpamaan-perumpamaan Yesus sekitar perkawinan memperlihatkan *kesukaan karena *persekutuannya merayakan suatu keluarga baru. Pesta perkawinan di *Kana yang dihadiri Yesus dan ibu-Nya diceritakan dalam Yoh. 2:1-11. Tamu-tamu pada pesta perkawinan dinantikan, seperti sekarang juga. Mereka berdandan sebaik-baiknya (Mat. 22:11-12).




TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA