Gembala, Surat-Surat ~G, Pastoral)
Gembala, Surat-Surat ~G/Pastoral) [haag]
Gembala (Surat-Surat G/Postoral).
- (I). NAMA. Kedua surat kepada Timotius (1Tim dan 2Tim) dan surat kepada Titus (Tit) mirip satu sama lain dalam bentuk dan isinya, namun bukan hanya di dalam surat-surat Paulus, melainkan di dalam keseluruhan kumpulan surat-surat PB merupakan sekelompok khusus dengan corak yang khas tersendiri. Semua surat PB lainnya (dengan pengecualian surat kepada Filem.) berbentuk surat kepada jemaat, tertuju pada sebuah gereja lokal dan ditentukan untuk dibacakan pada pertemuan jemaat di situ . Tetapi 1/2Tim dan Tit merupakan surat yang ditujukan pada perorangan, yang dipandang menjadi rekan sekerja Paulus dan memimpin jemaat di Efesus dan di Kreta. Di dalam surat-surat yang lain, Injil diuraikan kembali, bahkan didesakkan. Lain dengan ~SG yang memuat ajaran tentang cara memerangi orang bidaah, tentang mengatur jemaat dan memberi petunjuk khusus untuk karya pastoril. Dari dasar tersebut, maka ketiga pucuk surat ini dinyatakan dengan sebutan yang sudah terbiasakan sejak abad 18, yaitu: Surat-surat Gembala (Pastoril) yang membei corak yang tepat.
- (II). ISI.
- (1) 1 Tim: Setelah ucapan salam (1Tim 1:1-2) penulis menunjukkan di dalam bagian pertama, bahwa memerangi orang bidah merupakan tugas khas Timotius di Efesus (1Tim 1:3-20). Di dalam bagian kedua diuraikan soal pengaturan Gereja (1Tim 2:1-3:16): Nasihat soal ibadat (1Tim 2:1-15), tuntutan bagi para pejabat gereja (1Tim 3:1-16). Pada bagian ketiga diuraikan ciri-ciri orang bidaah secara lebih mendalam (1Tim 4:1-11). Bagian keempat merupakan nasihat-nasihat perihal pelaksanaan jabatan yang benar (1Tim 4:12-6:2). Setelah mengadakan perluasan uraian soal orang bidaah (1Tim 6:3-19) kemudian lalu disusul dengan peringatan terakhir dan salam penutup (1Tim 6:20-21).
- (2) 2 Tim. Setelah ucapan salam (1Tim 1:1-2) dan kata-kata pribadi kepada Timotius (1Tim 1:3 dst.), maka ia lalu menerima peringatan dalam bagian pertama (1Tim 1:6-2:13) agar setia melaksanakan pengabdian Injil. Di dalam bagian kedua penulis memberikan petunjuk soal hubungan yang semestinya terhadap orang yang mengajarkan bidaah (1Tim 2:14 sampai 1Tim 4:8). Pada penutup surat itu (Kis 4:9-22) dilukiskan kedua pribadi peulis yang mengajukaan permintaan, penugasan dan salam.
- (III). PENERIMA SURAT.
- (1) Timotius, putera seorang ayah kafir (: Yunani) dengan seorang ibu Yunani-kristen yang saleh (Kis 16:1). Ia bertobat menjadi Kristen oleh Paulus, barangkali di dalam perjalanan misionaris yang pertama (Kis 14:6) dan dibawanya menjadi pembantu dalam perjalanan misionarisnya yang kedua (Kis 16:1-3) dan disunatkan. Sejak saat itu ia menjadi teman tetap dalam perjalanan Rasul Paulus. Pada perjalanan misionaris yang kedua Paulus mempercayakan sebuah tugas perutusan penting ke Thesalonika kepada Timotius (1Tes 3:2-6). Di dalam perjalanan misionaris yang ketiga ia diberi tugas berat untuk pergi dari Efesus ke Korintus melintasi Makedonia (1Kor 4:17; 16:10-11; Kis 19:22). Ia menyertai Paulus waktu pulang dari Korintus ke Yerusalem (Kis 20:4) dan pada penahanan Paulus yang pertama di Roma (tahun 61-63; Filip 1:1; 2:19; Kol 1:1; Filem 1:1). Paulus memaklumkan pujian atas dia dalam Filem 2:19-23; Ibr 13:23 memberitakan soal ditahannya (seorang) Timotius.
- (2) Titus. Putera dari orang-tua kafir (Gal 2:3). Barangkali ia juga ditobatkan oleh rasul Paulus (Tit 1:4) dan menjadi anggota jemaat Anthiokhia. Tanpa menerinma surat, ia pergi bersama-sama Paulus dan Barnabas ke Yerusalem untuk menghadiri Konsili para Rasul (Gal 2:1-5). Menjelang akhir perjalanan misionaris yang ketiga ia dikirim dari Efesus membawa apa yang disebut surat air-mata menuju ke Korintus (2Kor 2:13; 7:6-7; 6:6; 2Kor 12:17-18) dan memulihkan ketaatan jemaat yang bagi Paulus boleh dinyatakan sudah hilang. Dari Makedonia Paulus segera mengirim dia ke Korintus lagi untuk menyelesaikan soal dana di situ dan menyerahkan surat Korintus yang kedua (2Kor 8:6; 16-23; 12:18).
- (IV). KEASLIAN SURAT-SURAT.
- (1) ~SG kelihatannya seperti surat Paulus (1Tim 1:1,3,12-16,19-20; 2Tim 1:1,11-12; 3:11; 4:9-18; Tit 1:1-3). Di dalam kodeks Paulus yang tertua (awal abad 3) ~SG tidak ditemukan, demikian pula di dalam Kanon Marcion (sekitar tahun 150). Sejak akhir abad 3 ~SG baru dihitung sebagai surat Paulus dan dimasukkan ke dalam --> Kanon PB. Sejak awal abad 19 SG dipandang oleh pihak para eksegit Protestan maupun Katolik sebagai mengandung alasan penting yang membangkitkan keragu-raguan, bahwa penulis SG adalah Paulus, karena alasan sejarah, theologi dan bahasa.
- (2) Kesukaran-kesukaran sejarah.
- (a) ~SG tidak mempunyai tempat pada sejarah hidup Paulus. Surat-surat itu memuat laporan keadaan, yang pada zaman hidup Paulus tidak dapat dipersatukan seperti yang kita ketahui dari Kis dan surat-surat Paulus (: kerja-sama antara Paulus dengan Timotius dan Titus. Corak hakikinya berbeda dengan Paulus selaku seorang tahanan Romawi, seperti yang diungkapkan dalam berita Kisah Para Rasul). Oleh sebab itu SG harus dipindahkan setelah tahun 63. Meskipun dimungkinkan, bahwa rasul Paulus setelah dibebaskan dari tahanan-nya yang pertama dan bekerja kembali, namum hal itu hampir tidak mungkin, bila dilihat dari Rom 15:19,23 dan Kis 20:25,28, bahwa Paulus masih datang di daerah Timur (Efesus, Kreta, Korintus, Miletus) seperti yang diandaikan oleh ~SG tesebut.
- (b) Soal perjuangan melawan orang yang mengajarkan bidaah. Soal ajaran bidaah di situ merupakan ajaran dari para anggota jemaat kriten (1Tim 1:4; 6:4; 2Tim 2:23; Tit 1:14) yang berasal dari agama Yahudi (Tit 1:10-11), yang menggantungkan dirinya pada sebuah pengertian khusus (Gnosis; 1Tim 6:20). Oleh karena disitu belum ditemukan keterangan soal elemen-elemen khas dari sistim-sistim besar Gnosis dalam abad ke-2, maka ajaran salah yang disebutkan harus diajukan pada akhir abad pertama. Tambah pula, bahwa perbedaan sikap terhadap orang yang mengikuti ajaran bidaah itu hampir tidak dapat diterangkan melulu dari perkembangan batin rasul sendiri, melainkan dari perubahan sikap terhadap ajaran, iman dan gereja sebagai sebuah institusi.
- (c) Organisasi Gereja seperti yang tampak pada ~SG adalah dari waktu yang lebih muda daripada zaman hidup Paulus. ~SG sudah mengenal tugas-tugas jemaat seperti tugas para episkopi (Tit 1:5,7; --> Uskup), tugas para --> Diakon, (tugas) para janda, barangkali juga dari para diakon puteri (1Tim 3:11), apabila disitu bukan dimaksudkan isteri para Diakon. Mereka membentuk sebuah kelompok kolegium (1Tim 4:14). Sebaliknya para karismatik dipandang utama pada zaman Paulus (1Kor 12:1-31) dan di dalam ~SG jemaat dinyatakan mundur secara menonjol sekali. Jemaat tidak bisa ikut bekerja pada pemilihan maupun pengangkatan atau pentahbisan para pejabat (bdk. sebaliknya Kis 13:1-3), karema mereka itu telah menjadi sebuah jemaat yang berdoa dan mendengarkan (1Tim 2:18; 4:13,16). Pertanggunganjawab beralih pada pemimpin jemaat, yang sukar sekali diterima dalam jalan pikiran Paulus.
- (3) Lebih penting lagi alasan-alasan theologis berikut ini, yang membuat kita ragu-ragu, bahwa Paulus menjadi penulis ~SG: Titik pusat ~SG adalah kelakukan etik. Iman itu bukan lagi menjangkau keselamatan dengan kepercayaan besar, melainkan persoalannya dialihkan pada ajaran yang sehat (1Tim 1:10; 2Tim 4:3; Tit 1:9). Beriman adalah percaya akan apa yang benar. Di dalam ajaran tentang Allah dan di dalam kristologi timbul term-term baru (penyelamat, epifani) yang diambil dari permulaaan atas penguasa helenis dan aliran misteri. Di samping itu digunakan ungkapan pengakuan kuno yang dibentuk oleh tradisi. Ungkapan-ungkapan (syahadat) itu menunjukkan suatu Kristologi yang lebih sederhana daripada Kristologi di dalam Surat Paulus lainnya (1Tim 2:5-6; 6:13-16; 2Tim 2:8). Tekanan berat ditaruhkan pada tradisi (1Tim 6:20; 2Tim 1:12-14). Segala perbedaan tersebut menunjukkan perubahan sikap dasar, bila dibandingkan dengan Paulus. Gereja memulai mencari tempat yang tepat di dalam dunia (1Tim 2:2; Tit 2:11; bdk. sebaliknya 1Kor 7:29 dst).
- (4) Berat pula keragu-raguan tentang bahasa, yang diajukan untuk melawan keaslian ~SG. Sejumlah kata-kata dan ungkapan-ungkapan khas dari rasul tidak ditemukan di dalam ~SG. Sebaliknya kata-kata yang digunakan di dalam surat lain, di sini mempunyai arti yang lain, mempunyai kegunaan kontruksi maupun keacapkalian yang lain pula. Sebaliknya ~SG mempunyai kata-kata dengan ungkapan-ungkapan yang khas dan tidak ditemukan pada surat-surat Paulus lainnya. Bahasanya lebih kuat bercampur dengan percakapan lingkungan helenis sehari-hari yang lebih tinggi dan dengan lingkungan ajaran kebijaksanaan Helenis Yahudi. Semua itu melebihi surat-surat Paulus lainnya. Apabila orang masih lebih memperhatikannya, bahwa 2Tim, karena begitu panjang maupun karena keadaan lingkungan Paulus selaku tahanan, tidaklah mungkin kalau Paulus sendiri yang menulis surat itu sendiri di dalam penjara. Padahal surat ini tidak dapat dipisahkan dari kedua ~SG lainnya. Kesimpulannya adalah: Bahwa ketiga surat itu tidak bisa menjadi hasil tulisan tangan Paulus pribadi.
- (5) Oleh karena itu ~SG ini tidak begitu langsung berhubungan dengan Paulus seperti surat-surat Paulus yang besar-besar (Rom, 1/2Kor, Gal.). Barangkali seorang murid dan sekretaris Pauluslah yang diberi tugas untuk menulis surat-surat itu dalam waktu dekat sebelum kematiannya (65-66). Lebih besar lagi kemungkinannya, bahwa seorang kristen di zaman sesudah Paulus menulis ~SG dalam serangannya melawan Gnosis yang mulai berkembang dan gereja sedang menghadapi awal sebuah pengejaran. Di dalam menulis ~SG ia mengambil banyak bahan dari warisan rasul yang ada. Kalau demikian, maka terjadinya ~SG harus ditempatkan menjelang akhir abad 1, sebab ketiga jabatan di dalam hirarki (: diakon, presbiter dan Uskup) seperti yang kita temukan di dalam surat-surat Ignatius dari Antiokhia (+ sekitar tahun 117) belum ditemukan. Sebagai tempat asal tulisan itu dapat dipersoalkan sebuah tempat di Makedonia (1Tim 1:3) atau juga kota Roma (2Tim 1:17).
- (V) ARTI DARI ~SG. Arti dari ~SG terutama terletak pada uraian soal susunan organisasi jemaat kristen dalam pertengahan kedua di abad pertama. Keterangan itu memberi lukisan yang berharga sekali atas jemaat-jemaat kristen, yang berjuang mempertahankan harta iman yang diwariskan kepada mereka. merekapun berjuang mempertahankan etik kristen berhadapan dengan lingkungan kafir. Keterangan itu memberikan lukisan pula, bagaimana usaha memenuhi tugas-tugas sosial-karitatif dilakukan oleh jemaat-jemaat kristen yang muda itu. Di atas semuanya itu tadi ~SG menunjukkan bagaimana generasi berikut melihat dan menghormati rasul para bangsa. Tambahan lagi, bagaimana mereka ciptakan garis-garis petunjuk yang disimpulkan dari pesan rasul, untuk memimpin jemaat dan melawan ajaran salah, sekaligus mencari kekuatan bagi para rasul kristen yang berada di dalamnya.