Teks -- Yohanes 20:19-23 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Yoh 20:22 - TERIMALAH ROH KUDUS.
Nas : Yoh 20:22
Untuk diskusi lebih luas mengenai ayat yang penting ini serta
hubungannya dengan pembaharuan kita dan baptisan dalam Roh Kudus,
...
Nas : Yoh 20:22
Untuk diskusi lebih luas mengenai ayat yang penting ini serta hubungannya dengan pembaharuan kita dan baptisan dalam Roh Kudus,
lihat art. PEMBAHARUAN PARA MURID.
Sejumlah naskah tidak memuat kata ini.
Jerusalem: Yoh 20:22 - mengembusi Embusan Yesus itu melambangkan Roh (dalam bahasa Ibrani: embesan) yang diutusNya. Roh Kudus itu ialah prinsip ciptaan yang baru, Kej 1:2; 2:7; Yeh 37:...
Ende: Yoh 20:22 - Menghembus atas mereka Nafas jang dihembus adalah lambang Roh Kudus, jang
diberikan oleh Jesus setjara "rohani".
Nafas jang dihembus adalah lambang Roh Kudus, jang diberikan oleh Jesus setjara "rohani".
Ende: Yoh 20:23 - Siapa jang kamu ampuni ... Disini Jesus memberi rasul-rasul kuasa
kehakiman atas dosa-dosa orang.
... Disini Jesus memberi rasul-rasul kuasa kehakiman atas dosa-dosa orang.
Ref. Silang FULL: Yoh 20:19 - orang-orang Yahudi // Damai sejahtera // bagi kamu · orang-orang Yahudi: Yoh 7:13; Yoh 7:13
· Damai sejahtera: Yoh 14:27; Yoh 14:27
· bagi kamu: Yoh 20:21,26; Luk 24:36-39
· orang-orang Yahudi: Yoh 7:13; [Lihat FULL. Yoh 7:13]
· Damai sejahtera: Yoh 14:27; [Lihat FULL. Yoh 14:27]
· bagi kamu: Yoh 20:21,26; Luk 24:36-39
Ref. Silang FULL: Yoh 20:20 - dan lambung-Nya // itu bersukacita · dan lambung-Nya: Luk 24:39,40; Yoh 19:34
· itu bersukacita: Yoh 16:20,22
· dan lambung-Nya: Luk 24:39,40; Yoh 19:34
· itu bersukacita: Yoh 16:20,22
Ref. Silang FULL: Yoh 20:21 - bagi kamu // mengutus Aku // mengutus kamu · bagi kamu: Yoh 20:19
· mengutus Aku: Yoh 3:17; Yoh 3:17
· mengutus kamu: Mat 28:19; Yoh 17:18
· Roh Kudus: Yoh 7:39; Kis 2:38; 8:15-17; 19:2; Gal 3:2
· tetap ada: Mat 16:19; 18:18
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg -> Yoh 20:19; Yoh 20:19-23; Yoh 20:19; Yoh 20:1-31; Yoh 13:1--20:31; Yoh 20:20; Yoh 20:20; Yoh 20:21; Yoh 20:21; Yoh 20:22; Yoh 20:22; Yoh 20:23; Yoh 20:23
Hagelberg: Yoh 20:19 - -- 20:19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mere...
20:19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai sejahtera bagi kamu!"
Sesuai dengan apa yang dijanjikan dalam pasal 14:18, Dia datang. Pada malam itu Dia kunjungi murid-murid-Nya. Oleh karena catatan waktu yang jelas, maka kita mengerti bahwa Maria Magdalena melihat Tuhan Yesus lebih dulu daripada murid-murid-Nya. Yohanes mencatat bahwa mereka takut kepada orang-orang Yahudi, dan sifat ketakutan tersebut tidak ditegur secara langsung. Dari Lukas 24:33 kita mengerti bahwa peristiwa ini terjadi di Yerusalem. Orang-orang Yahudi itu baru menyalibkan rabi mereka, maka ketakutan mereka masuk akal. Yohanes tidak menjelaskan bagaimana caranya Tuhan Yesus datang, padahal pintu-pintu itu terkunci, tetapi Yohanes 20:6-7, 26 dan Lukas 24:31 memberi petunjuk bahwa tubuh-Nya sudah menjadi sangat istimewa!
Ucapan damai sejahtera yang Dia berikan adalah ucapan biasa dalam bahasa Ibrani,1399 namum dalam konteks ini ucapan damai sejahtera mengandung arti yang sangat penting. Sesuai dengan apa yang dijanjikan dalam pasal 14:27, karena Dia telah mati dan bangkit, maka damai sejahtera itu sungguh dapat menjadi milik mereka. Morris1400 mengamati bahwa mereka pasti terhibur dengan ucapan ini, karena perilaku mereka pada hari Jumat pasti mereka merasa bahwa mereka layak ditegur, bukan layak diberkati dengan damai sejahtera.
Hagelberg: Yoh 20:19-23 - -- 3. Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya (20:19-23)
Dua orang, yaitu Maria dan Yohanes, telah mengetahui bahwa Tuhan Yesus bangkit. Mutu iman ...
3. Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya (20:19-23)
Dua orang, yaitu Maria dan Yohanes, telah mengetahui bahwa Tuhan Yesus bangkit. Mutu iman kedua orang itu jelas dihargai dalam Injil Yohanes. Kemudian Dia menyatakan diri-Nya kepada murid-murid-Nya, dan mereka percaya. Setelah itu, dalam pasal 20:26-29, Dia menyatakan diri-Nya kepada Tomas, yang ditegur karena lambat percaya. Tampaknya ada urutan yang khusus dalam perkembangan peristiwa ini, dari orang yang imannya kuat, sampai orang yang imannya sangat lemah. Melalui urutan kisah tersebut, para pembaca diimbau supaya meneladani Maria dan Yohanes, dan supaya mempunyai iman yang kuat.
Dari segi Injil Sinoptik, peristiwa yang terjadi waktu dua murid Tuhan Yesus menuju ke Emaus, dan di Emaus (Lukas 24:13-32) tampaknya terjadi sebelum Yohanes 20:19, dan percakapan Tuhan Yesus dengan murid-murid-Nya dalam Yohanes 20:19-23 adalah sama dengan percakapan Tuhan Yesus dengan murid-murid-Nya dalam Lukas 24:36-49, padahal Lukas dan Yohanes tidak mencatat rincian-rincian yang sama. Memang tampaknya dengan sengaja Yohanes menceritakan apa yang tidak dicatat oleh Lukas, untuk mengisi apa yang belum dicatat.1398
Hagelberg: Yoh 20:19 - -- 20:19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mere...
20:19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai sejahtera bagi kamu!"
Sesuai dengan apa yang dijanjikan dalam pasal 14:18, Dia datang. Pada malam itu Dia kunjungi murid-murid-Nya. Oleh karena catatan waktu yang jelas, maka kita mengerti bahwa Maria Magdalena melihat Tuhan Yesus lebih dulu daripada murid-murid-Nya. Yohanes mencatat bahwa mereka takut kepada orang-orang Yahudi, dan sifat ketakutan tersebut tidak ditegur secara langsung. Dari Lukas 24:33 kita mengerti bahwa peristiwa ini terjadi di Yerusalem. Orang-orang Yahudi itu baru menyalibkan rabi mereka, maka ketakutan mereka masuk akal. Yohanes tidak menjelaskan bagaimana caranya Tuhan Yesus datang, padahal pintu-pintu itu terkunci, tetapi Yohanes 20:6-7, 26 dan Lukas 24:31 memberi petunjuk bahwa tubuh-Nya sudah menjadi sangat istimewa!
Ucapan damai sejahtera yang Dia berikan adalah ucapan biasa dalam bahasa Ibrani,1399 namum dalam konteks ini ucapan damai sejahtera mengandung arti yang sangat penting. Sesuai dengan apa yang dijanjikan dalam pasal 14:27, karena Dia telah mati dan bangkit, maka damai sejahtera itu sungguh dapat menjadi milik mereka. Morris1400 mengamati bahwa mereka pasti terhibur dengan ucapan ini, karena perilaku mereka pada hari Jumat pasti mereka merasa bahwa mereka layak ditegur, bukan layak diberkati dengan damai sejahtera.
F. Kebangkitan Yesus (20:1-31)
Hagelberg: Yoh 13:1--20:31 - -- IV. PENYATAAN YESUS DALAM SALIB-NYA DAN KEMULIAAN-NYA (13:1-20:31)
Usaha untuk memberi tanda dan firman supaya orang banyak percaya kepada-Nya telah b...
IV. PENYATAAN YESUS DALAM SALIB-NYA DAN KEMULIAAN-NYA (13:1-20:31)
Usaha untuk memberi tanda dan firman supaya orang banyak percaya kepada-Nya telah berakhir. Dia meninggalkan orang banyak, dan Dia memperhatikan murid-murid-Nya. Tema kematian-Nya semakin jelas dalam perkataan-Nya kepada mereka.
Hagelberg: Yoh 20:20 - -- 20:20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya1401 dan lambung-Nya kepada mereka. Maka1402 murid-murid itu bersukacita ketika mereka me...
20:20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya1401 dan lambung-Nya kepada mereka. Maka1402 murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.1403
Pada waktu Maria melihat Dia, Maria memegang kaki-Nya. Pada waktu murid-murid-Nya melihat Dia, tangan-Nya dan lambung-Nya ditunjukkan kepada mereka. Pada waktu mereka melihat Dia di pantai danau Galilea, Dia memberikan kepada mereka roti dan ikan yang baru Dia bakar di api arang. Tomas diajak mencucukkan tangannya ke dalam lambung-Nya. Di Emaus Dia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Hampir setiap kali kita membaca mengenai peristiwa-peristiwa ini sesudah Dia bangkit, ada unsur jasmani (tangan, kaki, ataupun roti). Tampaknya unsur-unsur tersebut dipakai oleh Tuhan Yesus untuk membuktikan bahwa Dia bukan semacam hantu.1404
Bukti yang ditunjukkan kepada mereka, yaitu tangan-Nya dan lambung-Nya, membuktikan bahwa Dia yang mereka lihat adalah Dia yang mati di kayu salib. Namun tampaknya Dia dapat pergi keluar dari kain kapan tanpa membuka kain kapan itu, dan pintu-pintu yang terkunci tidak menghalangi Dia, jadi tubuh-Nya sudah berubah. Maka dari segi tubuh-Nya ada kesamaan dan ada perbedaan, tetapi dari segi pribadi-Nya, Dia yang mereka lihat adalah Dia yang mereka kenal dari dulu. Sesuai dengan apa yang menjadi pengakuan gereja Kristus, Tuhan yang bangkit adalah korban yang disalibkan.1405 Saat mereka mengerti ini, mereka bersukacita. Memang sukacita adalah perasaan utama dalam Paskah,1406 karena Paskah mengandung kesadaran akan hubungan pribadi yang kita miliki dengan Kristus, dan kesadaran akan keselamatan kita.
Hagelberg: Yoh 20:20 - -- 20:20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya1401 dan lambung-Nya kepada mereka. Maka1402 murid-murid itu bersukacita ketika mereka me...
20:20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya1401 dan lambung-Nya kepada mereka. Maka1402 murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.1403
Pada waktu Maria melihat Dia, Maria memegang kaki-Nya. Pada waktu murid-murid-Nya melihat Dia, tangan-Nya dan lambung-Nya ditunjukkan kepada mereka. Pada waktu mereka melihat Dia di pantai danau Galilea, Dia memberikan kepada mereka roti dan ikan yang baru Dia bakar di api arang. Tomas diajak mencucukkan tangannya ke dalam lambung-Nya. Di Emaus Dia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Hampir setiap kali kita membaca mengenai peristiwa-peristiwa ini sesudah Dia bangkit, ada unsur jasmani (tangan, kaki, ataupun roti). Tampaknya unsur-unsur tersebut dipakai oleh Tuhan Yesus untuk membuktikan bahwa Dia bukan semacam hantu.1404
Bukti yang ditunjukkan kepada mereka, yaitu tangan-Nya dan lambung-Nya, membuktikan bahwa Dia yang mereka lihat adalah Dia yang mati di kayu salib. Namun tampaknya Dia dapat pergi keluar dari kain kapan tanpa membuka kain kapan itu, dan pintu-pintu yang terkunci tidak menghalangi Dia, jadi tubuh-Nya sudah berubah. Maka dari segi tubuh-Nya ada kesamaan dan ada perbedaan, tetapi dari segi pribadi-Nya, Dia yang mereka lihat adalah Dia yang mereka kenal dari dulu. Sesuai dengan apa yang menjadi pengakuan gereja Kristus, Tuhan yang bangkit adalah korban yang disalibkan.1405 Saat mereka mengerti ini, mereka bersukacita. Memang sukacita adalah perasaan utama dalam Paskah,1406 karena Paskah mengandung kesadaran akan hubungan pribadi yang kita miliki dengan Kristus, dan kesadaran akan keselamatan kita.
Hagelberg: Yoh 20:21 - -- 20:21 Maka kata Yesus sekali lagi, "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."1407
Setelah ...
20:21 Maka kata Yesus sekali lagi, "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."1407
Setelah mereka melihat tangan-Nya dan lambung-Nya, mereka lebih mampu menerima berkat damai sejahtera, maka Dia mengucapkannya lagi kepada mereka.
Pernyataan Amanat Agung ini tidak boleh dipisahkan dari konteks Injil Yohanes, di mana ide ini, bahwa Bapa mengutus Yesus dipakai 41 kali. Kalau kita hendak mengerti bagaimana Dia mengutus kita, maka kita harus mengerti bagaimana Bapa mengutus Dia. Tema itu diuraikan dalam 41 ayat tersebut.
Bapa mengutus Tuhan Yesus dengan suatu pengertian bahwa Yesus bergantung pada Bapa dan menaati Bapa secara total. Lihat misalnya pasal 5:19-20, 30; 6:27; 8:29; dan 17:4. Maka standar yang sama berlaku bagi mereka yang diutus oleh Tuhan Yesus. Pengamatan ini mempunyai implikasi yang penting dalam kehidupan rohani setiap orang yang diutus.
Oleh karena Bapa mengutus Tuhan Yesus maka Dia mempunyai suatu identitas sebagai "Dia yang Diutus oleh Bapa". Kepentingan identitas tersebut nyata dalam 41 ayat dalam Injil Yohanes yang di mana Tuhan Yesus menyebut diri-Nya sebagai yang diutus oleh Bapa, atau yang menyebut Bapa sebagai yang mengutus Tuhan Yesus. Demikian juga sebaiknya setiap orang yang diutus oleh Tuhan Yesus mempunyai dan mengetengahkan identitas bagi dirinya sebagai orang yang diutus oleh Tuhan Yesus.
Tujuan utama dari pengutusan Tuhan Yesus, yaitu "supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal", merupakan tema utama dari mereka yang diutus oleh Tuhan Yesus. Tema yang pokok ini diketengahkan bagi kita dalam dua ayat yang berikut, yang menceritakan Roh Kudus dan pengampunan dosa.
Beberapa pernyataan Amanat Agung menjanjikan penyertaan Tuhan bagi mereka yang diutus. Dalam Matius 28:19-20 Dia berjanji bahwa Dia menyertai mereka "senantiasa sampai kepada akhir zaman." Dalam pernyataan Amanat Agung dalam Injil Markus kita membaca bahwa "Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya." Dalam Lukas 24:49 Dia yang dijanjikan Bapa, yaitu Roh Allah, terkait erat dengan pernyataan Amanat Agung. Demikian juga dalam pernyataan Amanat Agung dalam Injil Yohanes, mereka diberikan Roh Kudus. Demikian juga dalam pasal 15:9 kita telah membaca kata Tuhan Yesus, "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu...." Ayat itu dan ayat ini memakai struktur yang hampir sama.1408 Ini menyatakan bahwa pemeliharaan kasih telah dijanjikan bagi mereka yang diutus.
Namun pemahaman ini masih kurang memuaskan hati kita. Kita masih mempunyai pertanyaan-pertanyaan mengenai pengutusan ini. Bagaimanakah caranya aku akan diutus? Ke manakah aku diutus? Bagaimanakah keadaannya di sana? Apakah aku akan merasa enak di sana? Di akhir Injil Yohanes, yaitu pasal 21:18-23 Tuhan Yesus menjelaskan mengenai pertanyaan-pertanyaan ini. Seolah-olah Dia berkata, "Sama seperti Bapa mengutus Aku supaya Aku melakukan apa saja yang Dia hendaki, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu untuk melakukan apa saja yang Kuhendaki. Beberapa di antaramu akan Kuutus pada kematisyahidan, seperti misalnya Simon Petrus. Dan juga beberapa di antaramu akan Kuutus pada kehidupan panjang, seperti misalnya Yohanes. Aku akan mengutus kalian menurut kebijaksanaan-Ku. Apakah kalian akan meneguhkan imanmu supaya berhasil? Ikutilah Aku!"
Hagelberg: Yoh 20:21 - -- 20:21 Maka kata Yesus sekali lagi, "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."1407
Setelah ...
20:21 Maka kata Yesus sekali lagi, "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."1407
Setelah mereka melihat tangan-Nya dan lambung-Nya, mereka lebih mampu menerima berkat damai sejahtera, maka Dia mengucapkannya lagi kepada mereka.
Pernyataan Amanat Agung ini tidak boleh dipisahkan dari konteks Injil Yohanes, di mana ide ini, bahwa Bapa mengutus Yesus dipakai 41 kali. Kalau kita hendak mengerti bagaimana Dia mengutus kita, maka kita harus mengerti bagaimana Bapa mengutus Dia. Tema itu diuraikan dalam 41 ayat tersebut.
Bapa mengutus Tuhan Yesus dengan suatu pengertian bahwa Yesus bergantung pada Bapa dan menaati Bapa secara total. Lihat misalnya pasal 5:19-20, 30; 6:27; 8:29; dan 17:4. Maka standar yang sama berlaku bagi mereka yang diutus oleh Tuhan Yesus. Pengamatan ini mempunyai implikasi yang penting dalam kehidupan rohani setiap orang yang diutus.
Oleh karena Bapa mengutus Tuhan Yesus maka Dia mempunyai suatu identitas sebagai "Dia yang Diutus oleh Bapa". Kepentingan identitas tersebut nyata dalam 41 ayat dalam Injil Yohanes yang di mana Tuhan Yesus menyebut diri-Nya sebagai yang diutus oleh Bapa, atau yang menyebut Bapa sebagai yang mengutus Tuhan Yesus. Demikian juga sebaiknya setiap orang yang diutus oleh Tuhan Yesus mempunyai dan mengetengahkan identitas bagi dirinya sebagai orang yang diutus oleh Tuhan Yesus.
Tujuan utama dari pengutusan Tuhan Yesus, yaitu "supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal", merupakan tema utama dari mereka yang diutus oleh Tuhan Yesus. Tema yang pokok ini diketengahkan bagi kita dalam dua ayat yang berikut, yang menceritakan Roh Kudus dan pengampunan dosa.
Beberapa pernyataan Amanat Agung menjanjikan penyertaan Tuhan bagi mereka yang diutus. Dalam Matius 28:19-20 Dia berjanji bahwa Dia menyertai mereka "senantiasa sampai kepada akhir zaman." Dalam pernyataan Amanat Agung dalam Injil Markus kita membaca bahwa "Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya." Dalam Lukas 24:49 Dia yang dijanjikan Bapa, yaitu Roh Allah, terkait erat dengan pernyataan Amanat Agung. Demikian juga dalam pernyataan Amanat Agung dalam Injil Yohanes, mereka diberikan Roh Kudus. Demikian juga dalam pasal 15:9 kita telah membaca kata Tuhan Yesus, "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu...." Ayat itu dan ayat ini memakai struktur yang hampir sama.1408 Ini menyatakan bahwa pemeliharaan kasih telah dijanjikan bagi mereka yang diutus.
Namun pemahaman ini masih kurang memuaskan hati kita. Kita masih mempunyai pertanyaan-pertanyaan mengenai pengutusan ini. Bagaimanakah caranya aku akan diutus? Ke manakah aku diutus? Bagaimanakah keadaannya di sana? Apakah aku akan merasa enak di sana? Di akhir Injil Yohanes, yaitu pasal 21:18-23 Tuhan Yesus menjelaskan mengenai pertanyaan-pertanyaan ini. Seolah-olah Dia berkata, "Sama seperti Bapa mengutus Aku supaya Aku melakukan apa saja yang Dia hendaki, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu untuk melakukan apa saja yang Kuhendaki. Beberapa di antaramu akan Kuutus pada kematisyahidan, seperti misalnya Simon Petrus. Dan juga beberapa di antaramu akan Kuutus pada kehidupan panjang, seperti misalnya Yohanes. Aku akan mengutus kalian menurut kebijaksanaan-Ku. Apakah kalian akan meneguhkan imanmu supaya berhasil? Ikutilah Aku!"
Hagelberg: Yoh 20:22 - -- 20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia bernafas1409 dan berkata, "Terimalah Roh Kudus.
Pemberian Roh Kudus sangat penting dari segi pengutusan yang di...
20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia bernafas1409 dan berkata, "Terimalah Roh Kudus.
Pemberian Roh Kudus sangat penting dari segi pengutusan yang diceritakan dalam ayat 21 di atas, maka ayat ini dikaitkan dengan ayat 21 dengan ungkapan, dan sesudah berkata demikian. Tuhan Yesus diutus dengan Roh Kudus menurut pasal 1:32 dan 3:34. Kalau Tuhan Yesus mengutus mereka sama seperti Bapa telah mengutus Dia, maka mereka juga memerlukan Roh Kudus. Terkait dengan tema ini, pasal 17:17-19 menyatakan hubungan antara pengudusan dan pengutusan.
Masalah hubungan ayat ini dengan Kisah Para Rasul 1:8 perlu dipertimbangkan. Banyak penafsir berkata bahwa Dia mengembuskan kepada mereka, dan saat itu mereka menerima Roh Kudus. Namun Carson1410 mengemukakan beberapa masalah dengan tafsiran itu. 1) Kata kerja itu lebih baik diterjemahkan bernafas, dan bukan "mengembuskan kepada mereka". (Lihat catatan kaki di bawah.) 2) Jika mereka menerima Roh Kudus saat itu, apa yang terjadi dalam Kisah Para Rasul 1:8? 3) Setelah mereka menerima Roh Kudus dalam Kisah Para Rasul 1:8, mereka menjadi seperti manusia baru, dengan sikap dan pelayanan yang luar biasa, sedangkan sikap mereka dalam Yohanes 20:23-21:25 agak biasa saja. 3) Dalam Injil Yohanes, penyaliban Tuhan Yesus diceritakan seolah-olah sedang terjadi dalam 12:23, 31; 13:31; 17:1 dan 5, tetapi sebenarnya waktu itu belum terjadi. Maka mungkin dalam masalah ini, Dia berkata Terimalah Roh Kudus, tetapi sebenarnya waktu itu mereka belum sungguh-sungguh menerima Dia.
Tampaknya lebih baik kalau nafas1411 Tuhan Yesus serta perintah Terimalah Roh Kudus dimengerti sebagai suatu simbol1412 yang merujuk pada Kisah Para Rasul 1:8. Hoskyns1413 berkata bahwa pemberian ini harus menunggu sampai Tuhan Yesus naik ke sorga, karena demikian janji-Nya dalam 14:16, 26; 16:7, dan 13. Maka pemberian Roh Kudus yang nyata dan penuh harus menunggu berberapa hari. Peristiwa ini merupakan janji yang mengantisipasi pemberian yang dikisahkan dalam Kisah Para Rasul 1:8.
Masalah siapa mereka yang diutus, dan diberi Roh Kudus serta hak untuk mengampuni dosa dibahas dalam bahasan ayat 23.
Hagelberg: Yoh 20:22 - -- 20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia bernafas1409 dan berkata, "Terimalah Roh Kudus.
Pemberian Roh Kudus sangat penting dari segi pengutusan yang di...
20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia bernafas1409 dan berkata, "Terimalah Roh Kudus.
Pemberian Roh Kudus sangat penting dari segi pengutusan yang diceritakan dalam ayat 21 di atas, maka ayat ini dikaitkan dengan ayat 21 dengan ungkapan, dan sesudah berkata demikian. Tuhan Yesus diutus dengan Roh Kudus menurut pasal 1:32 dan 3:34. Kalau Tuhan Yesus mengutus mereka sama seperti Bapa telah mengutus Dia, maka mereka juga memerlukan Roh Kudus. Terkait dengan tema ini, pasal 17:17-19 menyatakan hubungan antara pengudusan dan pengutusan.
Masalah hubungan ayat ini dengan Kisah Para Rasul 1:8 perlu dipertimbangkan. Banyak penafsir berkata bahwa Dia mengembuskan kepada mereka, dan saat itu mereka menerima Roh Kudus. Namun Carson1410 mengemukakan beberapa masalah dengan tafsiran itu. 1) Kata kerja itu lebih baik diterjemahkan bernafas, dan bukan "mengembuskan kepada mereka". (Lihat catatan kaki di bawah.) 2) Jika mereka menerima Roh Kudus saat itu, apa yang terjadi dalam Kisah Para Rasul 1:8? 3) Setelah mereka menerima Roh Kudus dalam Kisah Para Rasul 1:8, mereka menjadi seperti manusia baru, dengan sikap dan pelayanan yang luar biasa, sedangkan sikap mereka dalam Yohanes 20:23-21:25 agak biasa saja. 3) Dalam Injil Yohanes, penyaliban Tuhan Yesus diceritakan seolah-olah sedang terjadi dalam 12:23, 31; 13:31; 17:1 dan 5, tetapi sebenarnya waktu itu belum terjadi. Maka mungkin dalam masalah ini, Dia berkata Terimalah Roh Kudus, tetapi sebenarnya waktu itu mereka belum sungguh-sungguh menerima Dia.
Tampaknya lebih baik kalau nafas1411 Tuhan Yesus serta perintah Terimalah Roh Kudus dimengerti sebagai suatu simbol1412 yang merujuk pada Kisah Para Rasul 1:8. Hoskyns1413 berkata bahwa pemberian ini harus menunggu sampai Tuhan Yesus naik ke sorga, karena demikian janji-Nya dalam 14:16, 26; 16:7, dan 13. Maka pemberian Roh Kudus yang nyata dan penuh harus menunggu berberapa hari. Peristiwa ini merupakan janji yang mengantisipasi pemberian yang dikisahkan dalam Kisah Para Rasul 1:8.
Masalah siapa mereka yang diutus, dan diberi Roh Kudus serta hak untuk mengampuni dosa dibahas dalam bahasan ayat 23.
Hagelberg: Yoh 20:23 - -- 20:23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."1414
Demikian juga pe...
20:23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."1414
Demikian juga pemberian otoritas mengampuni dosa orang sangat penting dari segi pengutusan yang diceritakan dalam ayat 21 di atas. Tuhan Yesus diutus dengan otoritas mengampuni dosa orang menurut pasal 9:39-41. Kalau Tuhan Yesus mengutus mereka sama seperti Bapa telah mengutus Dia, maka mereka juga memerlukan otoritas mengampuni dosa orang.1415 Namun perlu diingat bahwa Tuhan Yesus tidak mengampuni dosa tanpa iman dalam hati mereka yang diampuni (pasal 3:16) ataupun di luar pilihan Allah Bapa (demikian doa Tuhan Yesus dalam pasal 17:2 "Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya."). Pengampunan dosa tidak dapat dipisahkan dari iman dalam Tuhan Yesus ataupun pilihan Bapa.
Memang pasal 20:23 ini dipakai oleh orang yang hendak memberi otoritas rohani yang luar biasa kepada orang-orang yang ditabiskan dalam gereja mereka. Biasanya orang seperti itu tidak melihat bahwa mereka yang disebutkan dalam Epesus 4:11 (yaitu "baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar") ditugaskan "untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus" dalam Epesus 4:12, bukan untuk menjalankan pelayanan masing-masing. Demikian juga mereka tidak menekankan Efesus 4:16 yang berkata, "Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih."
Mungkin mereka hendak berkata bahwa ayat ini memberi kuasa itu secara khusus kepada kesebelas murid, yang akan menjadi rasul, tetapi Yohanes tidak berkata bahwa mereka yang dimaksudkan dalam ayat ini, atau dalam ayat 20-23, terbatas pada kesebelas rasul. Yohanes hanya menjelaskan bahwa Tomas tidak hadir waktu itu. Namun Lukas 24:33, yang menceritakan peristiwa yang sama,1416 berkata bahwa yang hadir pada waktu itu adalah "kesebelas murid itu... bersama-sama dengan teman-teman mereka." Lukas berkata dengan jelas bahwa lebih dari "kesebelas murid itu" berada di situ. Apa yang dikatakan dalam ayat 21-23 tidak perlu dibatasi secara khusus bagi rasul-rasul dan keturunan mereka, karena Yohanes ataupun Tuhan Yesus tidak memberi petunjuk bahwa jumlah mereka yang diberi otoritas harus dibatasi.
Orang-orang Yahudi, seperti semua mereka yang berada dalam kamar itu malam hari itu, mengerti bahwa hanya Allah sendiri yang dapat mengampuni dosa (Markus 2:7). Tuhan Yesus tidak mau meniadakan paham tersebut, tetapi Dia mau melibatkan kita dalam proses itu, sesuai dengan bahasan ayat 21 di atas. Sebaiknya ketiga ayat ini dimengerti seperti ini: "Kamu Kuutus (ayat 21), kamu pergi dengan pertolongan Roh Kudus (ayat 22), dan kamu memberitakan Injil Keselamatan sehingga barangsiapa mendengar dan percaya, diampuni (ayat 23). Jika orang tidak mendengar dan percaya Injil, maka dosa mereka tidak diampuni." Bukankah ini sesuai dengan inti dari Injil Yohanes? Sekali lagi, tidak mungkin pengampunan dosa dipisahkan dari pilihan Allah Bapa ataupun iman dalam nama Tuhan Yesus. Ayat ini tidak mungkin berarti bahwa ada manusia yang mempunyai otoritas untuk mengampuni dosa sembarang orang, jika mereka di luar pilihan Allah dan tanpa iman.
Dalam Injil Yohanes kita sudah mengamati tema bahwa Tuhan Yesus menghakimi, seperti dalam pasal 3:17; 9:39; dan 12:31. Pekerjaan penghakiman berjalan terus, dan ayat ini menceritakan bagaimana murid-murid Tuhan Yesus dipercayai untuk ikut mengambil bagian dalam pekerjaan ini.
Pernyataan ini harus dimengerti dalam konteks pengutusan sesuai dengan ayat 21-22. Mereka adalah orang yang diutus. Jika mereka mengambil keputusan pergi ke suatu suku, maka dosa orang-orang1417 itu dapat diampuni asal mereka percaya, tetapi kalau mereka mengambil keputusan untuk mengabaikan suatu suku, maka dosa mereka tidak jadi diampuni. Memang keputusan itu tidak mungkin diambil di luar kedaulatan Allah. Dia akan mengutus orang supaya Injil Keselamatan diberitakan kepada orang-orang yang telah Dia pilih.
Hagelberg: Yoh 20:23 - -- 20:23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."1414
Demikian juga pe...
20:23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."1414
Demikian juga pemberian otoritas mengampuni dosa orang sangat penting dari segi pengutusan yang diceritakan dalam ayat 21 di atas. Tuhan Yesus diutus dengan otoritas mengampuni dosa orang menurut pasal 9:39-41. Kalau Tuhan Yesus mengutus mereka sama seperti Bapa telah mengutus Dia, maka mereka juga memerlukan otoritas mengampuni dosa orang.1415 Namun perlu diingat bahwa Tuhan Yesus tidak mengampuni dosa tanpa iman dalam hati mereka yang diampuni (pasal 3:16) ataupun di luar pilihan Allah Bapa (demikian doa Tuhan Yesus dalam pasal 17:2 "Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya."). Pengampunan dosa tidak dapat dipisahkan dari iman dalam Tuhan Yesus ataupun pilihan Bapa.
Memang pasal 20:23 ini dipakai oleh orang yang hendak memberi otoritas rohani yang luar biasa kepada orang-orang yang ditabiskan dalam gereja mereka. Biasanya orang seperti itu tidak melihat bahwa mereka yang disebutkan dalam Epesus 4:11 (yaitu "baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar") ditugaskan "untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus" dalam Epesus 4:12, bukan untuk menjalankan pelayanan masing-masing. Demikian juga mereka tidak menekankan Efesus 4:16 yang berkata, "Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih."
Mungkin mereka hendak berkata bahwa ayat ini memberi kuasa itu secara khusus kepada kesebelas murid, yang akan menjadi rasul, tetapi Yohanes tidak berkata bahwa mereka yang dimaksudkan dalam ayat ini, atau dalam ayat 20-23, terbatas pada kesebelas rasul. Yohanes hanya menjelaskan bahwa Tomas tidak hadir waktu itu. Namun Lukas 24:33, yang menceritakan peristiwa yang sama,1416 berkata bahwa yang hadir pada waktu itu adalah "kesebelas murid itu... bersama-sama dengan teman-teman mereka." Lukas berkata dengan jelas bahwa lebih dari "kesebelas murid itu" berada di situ. Apa yang dikatakan dalam ayat 21-23 tidak perlu dibatasi secara khusus bagi rasul-rasul dan keturunan mereka, karena Yohanes ataupun Tuhan Yesus tidak memberi petunjuk bahwa jumlah mereka yang diberi otoritas harus dibatasi.
Orang-orang Yahudi, seperti semua mereka yang berada dalam kamar itu malam hari itu, mengerti bahwa hanya Allah sendiri yang dapat mengampuni dosa (Markus 2:7). Tuhan Yesus tidak mau meniadakan paham tersebut, tetapi Dia mau melibatkan kita dalam proses itu, sesuai dengan bahasan ayat 21 di atas. Sebaiknya ketiga ayat ini dimengerti seperti ini: "Kamu Kuutus (ayat 21), kamu pergi dengan pertolongan Roh Kudus (ayat 22), dan kamu memberitakan Injil Keselamatan sehingga barangsiapa mendengar dan percaya, diampuni (ayat 23). Jika orang tidak mendengar dan percaya Injil, maka dosa mereka tidak diampuni." Bukankah ini sesuai dengan inti dari Injil Yohanes? Sekali lagi, tidak mungkin pengampunan dosa dipisahkan dari pilihan Allah Bapa ataupun iman dalam nama Tuhan Yesus. Ayat ini tidak mungkin berarti bahwa ada manusia yang mempunyai otoritas untuk mengampuni dosa sembarang orang, jika mereka di luar pilihan Allah dan tanpa iman.
Dalam Injil Yohanes kita sudah mengamati tema bahwa Tuhan Yesus menghakimi, seperti dalam pasal 3:17; 9:39; dan 12:31. Pekerjaan penghakiman berjalan terus, dan ayat ini menceritakan bagaimana murid-murid Tuhan Yesus dipercayai untuk ikut mengambil bagian dalam pekerjaan ini.
Pernyataan ini harus dimengerti dalam konteks pengutusan sesuai dengan ayat 21-22. Mereka adalah orang yang diutus. Jika mereka mengambil keputusan pergi ke suatu suku, maka dosa orang-orang1417 itu dapat diampuni asal mereka percaya, tetapi kalau mereka mengambil keputusan untuk mengabaikan suatu suku, maka dosa mereka tidak jadi diampuni. Memang keputusan itu tidak mungkin diambil di luar kedaulatan Allah. Dia akan mengutus orang supaya Injil Keselamatan diberitakan kepada orang-orang yang telah Dia pilih.