Teks -- 2 Yohanes 1:7 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> 2Yoh 1:7
Full Life: 2Yoh 1:7 - BANYAK PENYESAT.
Nas : 2Yoh 1:7
Yohanes mengingatkan bahwa banyak penyesat dan guru palsu sedang
memutarbalikkan Firman Allah dan berusaha meyakinkan orang Kristen ...
Nas : 2Yoh 1:7
Yohanes mengingatkan bahwa banyak penyesat dan guru palsu sedang memutarbalikkan Firman Allah dan berusaha meyakinkan orang Kristen untuk menerima pandangan mereka. Ajaran palsu mereka berkaitan dengan pribadi Yesus Kristus. Mereka menyangkal bahwa Yesus Kristus adalah Putra Allah yang kekal, lahir dari seorang perawan (Mat 1:18; Luk 1:27), yang darah-Nya menyediakan pengampunan dosa bagi semua orang yang percaya (1Yoh 2:2; 4:9-10) dan yang merupakan "Allah yang benar dan hidup yang kekal" (1Yoh 5:20).
Ref. Silang FULL -> 2Yoh 1:7
Ref. Silang FULL: 2Yoh 1:7 - seluruh dunia // Yesus Kristus // sebagai manusia // dan antikristus · seluruh dunia: 1Yoh 4:1
· Yesus Kristus: 1Yoh 2:22; 4:2,3
· sebagai manusia: Yoh 1:14; Yoh 1:14
· dan antikristus: 1Yoh...
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> 2Yoh 1:7-9
Matthew Henry: 2Yoh 1:7-9 - Para Penyesat Dikecam Para Penyesat Dikecam (1:7-9)
Dalam bagian utama dari surat ini kita mendapati,
I. Kabar buruk yang disampaikan kepada sang Ibu, bahwa para ...
Para Penyesat Dikecam (1:7-9)
- Dalam bagian utama dari surat ini kita mendapati,
- I. Kabar buruk yang disampaikan kepada sang Ibu, bahwa para penyesat ada di luar sana: Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Kabar ini didahului oleh sebuah kata yang menjelaskan alasan dari kabar tersebut. “Engkau perlu menjaga kasihmu, sebab yang ingin menghancurkannya ada di dunia. Orang yang menumbangkan iman berarti menghancurkan kasih. Iman bersama adalah dasar dari kasih bersama.” Atau, “Engkau harus melindungi hidupmu dengan menuruti perintah-perintah Allah. Ini akan membuatmu aman. Kemantapanmu hatimu mungkin akan diuji, sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.” Berita yang sedih dan menyedihkan boleh saja disampaikan kepada teman-teman Kristen kita. Bukan berarti bahwa kita senang membuat mereka sedih, tetapi bahwa memperingatkan mereka adalah cara untuk mempersenjatai mereka melawan ujian-ujian yang akan menimpa mereka. Sekarang di sini ada,
- 1. Gambaran tentang si penyesat dan penyesatannya. Ia tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia (ay. 7). Ia membawa satu atau lain kesalahan berkaitan dengan pribadi Tuhan Yesus. Entah ia tidak mengakui bahwa Yesus Kristus adalah pribadi yang sama, atau bahwa Yesus dari Nazaret adalah Kristus, yang diurapi Allah, Mesias yang dijanjikan sejak dulu untuk menebus Israel, atau bahwa Mesias dan Penebus yang dijanjikan sudah datang dalam daging, atau mewujud dalam daging, ke dalam dunia kita dan ke dalam kodrat kemanusiaan kita. Orang seperti itu mengaku-ngaku bahwa Mesias masih harus dinantikan. Sungguh aneh bahwa setelah melihat bukti yang memadai pun masih saja ada orang yang menyangkal bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Allah dan Juruselamat dunia!
- 2. Parahnya masalah itu. Orang seperti itu adalah si penyesat dan antikristus (ay. 7). Ia memperdaya jiwa-jiwa dan merusak kemuliaan dan kerajaan Kristus Tuhan. Ia pasti seorang penipu, sengaja ingin menipu, setelah semua terang yang didapat, dan semua bukti yang diberikan Kristus mengenai diri-Nya sendiri, dan penegasan yang diberikan Allah mengenai AnakNya. Ia dengan sengaja menentang pribadi, kehormatan, dan kepentingan Kristus Tuhan, dan karena itu orang seperti itu akan dituntut pertanggungjawabannya ketika Kristus Tuhan datang kembali. Janganlah kita menganggap aneh jika sekarang ada para penyesat dan penentang nama dan martabat Kristus Tuhan, sebab dari dulu juga orang-orang seperti itu sudah ada, bahkan di zaman Rasul Yohanes.
- II. Sehubungan dengan itu, nasihat diberikan kepada keluarga terpilih ini. Sekarang diperlukan perhatian dan kewaspadaan: Waspadalah (ay. 8). Semakin banyak para penyesat dan penyesatan, semakin harus waspada para murid Kristus. Tipu daya bisa saja berhasil dengan sedemikian rupa sehingga bahkan orang-orang pilihan sekalipun terancam bahaya karenanya. Dua hal yang harus mereka waspadai:
- 1. Supaya mereka jangan kehilangan apa yang telah mereka kerjakan (ay. 8), apa yang telah mereka lakukan atau yang telah mereka peroleh. Sangat disayangkan jika sampai ada pekerjaan saleh apa saja yang menjadi sia-sia. Sebagian orang memulai dengan baik, tetapi pada akhirnya kehilangan semua jerih payah mereka. Si tuan muda yang penuh harapan itu, yang sudah menjalankan perintah-perintah loh batu kedua dari masa mudanya, kehilangan segalanya karena dia lebih mengasihi dunia dan kurang mengasihi Kristus. Orang-orang percaya harus berhati-hati supaya tidak kehilangan apa yang telah mereka peroleh. Banyak orang yang bukan saja sudah mendapat nama baik dalam hal agama, tetapi juga memperoleh banyak terang di dalamnya, keyakinan yang teguh akan jahatnya dosa, kesia-siaan dunia, keluhuran agama, dan kuasa firman Allah. Mereka bahkan telah mengecap karunia-karunia dunia yang akan datang, dan karunia-karunia Roh Kudus. Namun pada akhirnya mereka kehilangan segalanya. Dahulu kamu berlomba dengan baik. Siapakah yang menghalang-halangi kamu, sehingga kamu tidak menuruti (atau tidak terus menuruti) kebenaran lagi? Sungguh menyedihkan bahwa pencapaian-pencapaian yang indah dan gilang-gemilang di sekolah Kristus pada akhirnya hilang semua.
- 2. Supaya mereka tidak kehilangan upah mereka, tak satu pun darinya, tidak kehilangan bagian apa pun dari kehormatan, atau pujian, atau kemuliaan yang untuknya mereka pernah berdiri teguh. Supaya kamu (KJV: kita) mendapat upahmu sepenuhnya. “Kumpulkanlah dan amankan bagimu upah sepenuh mungkin yang akan diberikan kepada siapa saja dalam jemaat Allah. Jika ada derajat-derajat kemuliaan, jangan kehilangan satu pun dari anugerah itu (yaitu terang, kasih, atau damai sejahtera itu) yang bertujuan untuk mempersiapkan kamu bagi pengangkatan yang lebih tinggi dalam kemuliaan. Peganglah apa yang ada padamu (dalam iman, harapan, dan hati nurani yang baik), supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu, supaya kamu tidak kehilangan mahkota itu atau permata apa saja darinya” (Why. 3:11). Cara untuk memperoleh upah yang penuh adalah dengan tinggal setia di dalam Kristus, dan senantiasa menjalankan agama sampai pada akhirnya.
- III. Alasan dari nasihat Rasul Yohanes, dan mengapa mereka harus berhati-hati dan waspada. Ada dua alasan:
- 1. Bahaya dan jahatnya meninggalkan terang dan wahyu Injil. Pada akhirnya hal itu sama saja dengan meninggalkan Allah sendiri: Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ (yang melanggar dengan suram seperti itu), tidak memiliki Allah. Ajaran Kristuslah yang ditetapkan untuk membimbing kita kepada Allah. Dengan ajaran Kristuslah Allah menarik jiwa-jiwa pada keselamatan dan pada diri-Nya sendiri. Siapa yang memberontak darinya, dengan berbuat demikian berarti memberontak terhadap Allah.
- 2. Keuntungan dan kebahagiaan dari berpegang teguh pada kebenaran kristiani. Hal itu mempersatukan kita dengan Kristus (yang merupakan pokok dari kebenaran itu), dan dengan demikian dengan Bapa juga, sebab keduanya adalah satu. Barangsiapa tinggal (berakar dan mendasar) di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak. Oleh ajaran Kristus kita dicerahkan dalam pengetahuan akan Bapa dan Anak. Oleh ajaran itu kita dikuduskan bagi Bapa dan Anak. Lalu kita diperkaya dengan kasih yang kudus kepada Bapa dan Anak, dan dengan demikian dipersiapkan untuk menikmati Bapa dan Anak tanpa akhir. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu (Yoh. 15:3). Kemurnian ini membuat kita layak bagi sorga. Sebagaimana Allah yang Mahabesar telah menaruh meterai-Nya pada ajaran Kristus, demikian pula Ia menjunjung tinggi ajaran itu. Kita harus menjaga ajaran suci itu dalam iman dan kasih, sembari berharap atau berkeinginan untuk sampai pada persekutuan yang terberkati dengan Bapa dan Anak.
SH: 2Yoh 1:7-13 - Jangan Sesat, Kasih Haruslah Konkret (Sabtu, 7 Agustus 2021) Jangan Sesat, Kasih Haruslah Konkret
Ajaran sesat yang dipermasalahkan adalah penolakan kemanusiaan Yesus (7). Paham doketisme seolah-olah meninggika...
Jangan Sesat, Kasih Haruslah Konkret
Ajaran sesat yang dipermasalahkan adalah penolakan kemanusiaan Yesus (7). Paham doketisme seolah-olah meninggikan status keilahian Yesus. Dalam bahasa Yunani, dokeo berarti tampak, artinya kemanusiaan Yesus hanya dianggap sebagai penampakan saja. Penolakan kemanusiaan Yesus itulah yang menimbulkan banyak persoalan.
Doketisme berkaitan dengan gnostisisme yang juga ditentang keras oleh gereja mula-mula. Dalam gnostisisme, tubuh fisik atau materi dianggap jahat, tidak murni, kotor, dan tidak mungkin bercampur dengan Yang Ilahi atau spiritual. Jadi, tak mungkin Allah bercampur dengan hal yang menjijikkan dan menjadi manusia. Menurut gnostisisme, keselamatan adalah ketika yang spiritual terlepas dari penjara tubuh yang kotor dan jahat. Dunia ide-ide abstrak dianggap lebih tinggi dan suci dibandingkan dengan hal-hal yang bersifat materi dan konkret.
Namun, penulis-penulis Alkitab bukanlah penganut doketisme dan gnostisisme. Mereka memahami, segala yang berhubungan dengan tubuh manusia, yaitu fisik atau materi, juga termasuk dalam karya pemulihan Allah. Jika Yesus tidak benar-benar menjadi manusia, maka kemanusiaan itu juga tidak benar-benar ditebus dan dipulihkan. Hanya jika kemanusiaan disentuh inkarnasi Ilahi, maka kesembuhan dan pemulihan pun terjadi.
Pemahaman iman yang inkarnasional menolak untuk menghidupi iman hanya dalam tataran ide-ide saja. Iman harus menjelma dalam tindakan konkret. Pada zaman kuno, di mana melakukan perjalanan dapat sangat berbahaya, tumpangan dari seorang saudara seiman adalah bagian konkret dari kehidupan iman yang benar.
Dalam dunia modern, sikap terhadap media sosial dan dunia digital barangkali lebih pelik daripada tindakan memberikan tumpangan kepada pengembara zaman kuno. Namun, kita juga diundang untuk menghidupi dunia digital modern secara kreatif dengan penuh kasih.
Karena Yesus benar-benar telah menjadi manusia, mari kita hidupi kasih bukan sekadar sebagai ide, melainkan menjadi tindakan dalam kehidupan yang konkret. [IHM]
Baca Gali Alkitab 6
"Ibu yang terpilih" barangkali adalah suatu personifikasi dari jemaat lokal dan "anak-anaknya" adalah para anggotanya (1). Jemaat itu adalah salah satu gereja-rumah di dalam lingkup pengaruh penulis. Bisa jadi, jemaat itu adalah jemaat yang sama, atau salah satu dari beberapa jemaat, yang menerima surat 1 Yohanes. Jika demikian, surat 2 Yohanes ditulis agak belakangan kepada jemaat berbeda yang kemudian mulai merasakan dampak dari guru-guru palsu seiring dengan bertumbuhnya lingkup pengaruh mereka.
Sang penatua telah menerima berita bahwa "sebagian dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran" (4). Besar kemungkinan, sang penatua mengatakan bahwa sebagian orang yang ia temui, atau sebagian orang yang berita spesifik tentang mereka ia dengar, masih tetap setia. Ia tidak bermaksud menyiratkan apa pun yang negatif tentang anak-anak lainnya. Akan tetapi, ia menyadari bahwa guru-guru palsu sedang menyebarkan berita yang menyimpang.
Apa saja yang Anda baca?
1. Bagaimanakah sang penatua menyampaikan salamnya kepada ibu yang terpilih? (1-3)
2. Mengapa penulis surat 2 Yohanes merasakan suka cita? (4)
3. Hal apakah yang diminta penatua dari ibu yang terpilih? (5-6)
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Hal apakah yang dapat dipelajari dari sikap penatua terhadap ibu yang terpilih dan anak-anaknya?
2. Bagaimana kita menyikapi permintaan untuk saling mengasihi bila permintaan dari penatua tersebut ditujukan kepada kita?
Apa respons Anda?
1. Bagaimana cara kita menyaring berita dan menyampaikannya kepada orang lain tanpa melukai hati sesama?
2. Bagaimana sikap saling mengasihi diwujudkan secara konkret di dalam komunitas Kristen?
Pokok Doa:
Permohonan akan tuntunan Tuhan dalam menghidupi kasih-Nya di dalam kehidupan bersama sesama kita.
SH: 2Yoh 1:4-13 - Tinggal di dalam ajaran Kristus (Jumat, 7 Desember 2001) Tinggal di dalam ajaran Kristus
Yohanes mengawali isi suratnya dengan ungkapan sukacita (ayat
4) karena sebagian jemaat tetap hidup dalam kebenaran....
Tinggal di dalam ajaran Kristus
Yohanes mengawali isi suratnya dengan ungkapan sukacita (ayat
4) karena sebagian jemaat tetap hidup dalam kebenaran. Dari
ayat ini dapat disimpulkan bahwa sebagian dari jemaat tidak
lagi hidup dalam kebenaran. Sangat mungkin mereka terpengaruh
oleh ajaran sesat dan telah meninggalkan jemaat (bdk.
Ajaran sesat yang ditentang Yohanes adalah "docetisme" (dari Yun.
dokeo, "seakan-akan"). Menurut ajaran ini, Kristus tidak
sungguh-sungguh datang sebagai manusia dalam daging (ayat
1Yoh. 4:2,3; 2Yoh. 7). Ia tidak memiliki tubuh fisik, jadi Ia
hanya seakan-akan mati. Oleh karena itu, Kristus bukan
Juruselamat yang mati bagi orang berdosa. Terhadap ajaran
yang menyangkal Kristus inilah, yang penyebarnya telah "pergi
ke seluruh dunia", Yohanes memperingatkan jemaat, agar
waspada dan tetap tinggal di dalam ajaran Kristus (ayat
Menyadari seriusnya bahaya ajaran sesat, yang dapat menghancurkan
iman pada Kristus serta karya penebusan-Nya, Yohanes
memberikan peringatan kedua, yaitu agar jemaat jangan
menerima, bahkan jangan menyalami mereka yang membawa ajaran
tersebut (ayat 10). Dalam budaya Yahudi, memberikan salam
(bahasa Ibrani shalom, "damai") bukan sekadar formalitas,
tapi juga memberkati yang disalami (bdk. Mat. 10:13;
Renungkan: Hidup dalam kebenaran dan dalam kasih, dengan tinggal di dalam ajaran Kristus, itulah senjata gereja Tuhan dalam segala zaman untuk menghadapi lawan-lawan imannya.
SH: 2Yoh 1:4-13 - Awas penyesat! (Sabtu, 8 Desember 2007) Awas penyesat!
Kebahagiaan seorang hamba Tuhan adalah ketika orang-orang yang dia
layani hidup berpaut dengan Allah dan berjalan di dalam
k...
Awas penyesat!
Kebahagiaan seorang hamba Tuhan adalah ketika orang-orang yang dia layani hidup berpaut dengan Allah dan berjalan di dalam kebenaran. Itulah sebabnya Yohanes bersukacita ketika melihat jemaat Tuhan hidup di dalam kebenaran (ayat 4). Yohanes meneguhkan mereka agar melanjutkan hidup didalam kasih (ayat 5) dan taat perintah Tuhan (ayat 6).
Namun Yohanes mengingatkan mereka tentang munculnya penyesat, yang tidak mengakui bahwa Yesus datang ke dunia sebagai manusia (ayat 7). Pengajaran ini berbahaya! Memang pada waktu itu adalah lazim bagi para pekabar Injil untuk melaksanakan tugas dengan melakukan perjalanan dari kota ke kota. Mereka akan menginap di rumah salah satu jemaat yang mereka datangi. Keramahan jemaat dimanfaatkan oleh para penyesat. Sebab itu, Yohanes melarang mereka untuk menerima para penyesat di rumah mereka. Jika kita berjalan di dalam kebenaran, tidak seharusnya kita bekerja sama dalam bentuk apa pun dengan orang yang menyebarkan kesesatan. Orang yang bersedia menyambut para pengajar sesat dianggap bekerja sama dengan mereka. Juga akan dianggap sama bersalah dengan penyesat itu (ayat 11).
Yohanes merasa perlu menegakkan kebenaran iman tentang Yesus (ayat 3). Ia tidak ingin penyesat mendapat kesempatan menyebarluaskan ajaran sesat di gereja. Oleh karena itu gereja berkepentingan untuk mengajar jemaat di dalam kebenaran. Gereja berhak dan bertanggung jawab untuk menolak segala pengajaran yang tidak sesuai dengan Alkitab.
Lalu apa yang harus kita lakukan? Kita harus melengkapi diri. Selidiki Alkitab dengan saksama agar kita mengerti mana ajaran yang benar dan sesuai dengan Alkitab. Jangan memberi celah sedikit pun pada para penyesat. Jangan sampai Anda dilemahkan hingga percaya pada ajarannya. Bila Anda melayani di gereja, rencanakanlah program pembinaan atau pemahaman Alkitab bagi warga jemaat agar jemaat dilengkapi dengan pengetahuan akan kebenaran dan dimampukan untuk mengalahkan si penyesat.
Utley -> 2Yoh 1:7-11
Utley: 2Yoh 1:7-11 - --NASKAH NASB (UPDATED): \\2Jo 1:7-117 Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah data...
NASKAH NASB (UPDATED): \\2Jo 1:7-11
7 Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. 8 Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya. 9 Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak. 10 Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya. 11 Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.
ay. 7 "sebab banyak penyesat" Kata "penyesat" berasal dari kata Yunani planō, dari mana kita mendapatkan kata "planet." Dalam dunia kuno pergerakan dari benda-benda di langit di petakan dan dipelajari (zodiak). Bintang-bintak masuk ke dalam pola-pola yang tetap, namun beberapa bintang (yaitu planet) bergerak secara tidak teratur. Orang-orang kuno menyebutnya "pengembara." Ini secara penggambaran berkembang ke dalam mereka yang mengembara dari kebenaran.
Para guru palsu ini tidak sekedar sungguh-sungguh salah atau menyesatkan orang yang kurang peduli injil. Dalam tulisan-tulisan Yohanes baik orang Farisi dan guru-guru palsu memberontak dari terang yang jelas yang telah mereka terima. Inilah mengapa pemberontakan mereka di cirikan sebagai "dosa yang tak bisa diampuni" atau "dosa yang membawa maut." Tragedinya adalah bahwa mereka juga menyebabkan orang lain untuk mengikuti mereka menuju kepada kebinasaan. PB secara jelas menyatakan bahwa guru-guru palsu akan muncul dan menyebabkan masalah yang besar (lih. Mat 7:15; 24:11,24; Mr 13:22; 1Yoh 2:26; 3:7; 4:1).
□ "telah… pergi ke seluruh dunia" Dunia di sini ialah planet jasmani kita ini. Para guru palsu ini bisa telah meninggalkan gereja Kristen (lih. 1Yoh 2:19) atau mereka ada dalam tugas-tugas misi (lih. III Yoh).
□ "yang tidak mengaku" Ini adalah istilah homologeō, yang mengisyaratkan suatu pengakuan kepada umum dan pengakuan iman dalam Kristus.
□ "Yesus Kristus telah datang sebagai manusia" Para penyesat ini melanjutkan pengajaran sesat mereka mengenai pribadi Kristus. Ayat ini mengulangi peringatan untuk "menguji roh" dari 1Yoh 4:1-6, khususnya karena mereka berhubungan dengan kemanusian penuh Yesus (lih. Yoh 1:14; 1Tim 3:16). Gnostisisme meneguhkan suatu dualisme kekal antara "roh" (Allah) dan "materi" (daging). Bagi mereka, Yesus tak mungkin merupakan Allah sepenuhnya dan manusia sepenuhnya.
Sepertinya sudah ada setidaknya dua aliran teologia di dalam pemikiran gnostik: (1) penyangkalan kemanusiaan Yesus (Docetic). Ia nampak sebagai manusia, namun adalah roh dan (2) penyangkalan bahwa Kristus mati di salib; kelompok ini (Cerinthian) menyatakan bahwa "roh Kristus" datang pada manusia Yesus pada saat baptisanNya dan meninggalkanNya sebelum Ia mati di salib.
Mungkin saja bahwa PRESENT TENSE, "datang sebagai manusia," adalah cara Yohanes menolak gnostisisme Cerinthian dan 1Yoh 4:1-6 adalah caranya menolak gnostisime Docetic.
□ "Itu adalah si penyesat dan antikristus" Dalam 1Yoh 2:18 ada suatu perbedaan antara bentuk JAMAK "antikristus" dan TUNGGAL "Si Antikristus." Bentuk JAMAKnya telah datang di jaman Yohanes dan mereka telah meninggalkan gereja-gereja (lih. 1Yoh 2:19), namun bentuk TUNGGALnya diproyeksikan ke masa depan. Namun demikian, dalam ayat ini, bentuk TUNGGAL lah yang digunakan, seperti bentuk JAMAKnya dalam 1Yoh 2:18-25.
ay. 1Yoh 2:8 "Waspadalah" Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE. Ini adalah kata "melihat" (blepō), yang digunakan secara pengambaran untuk suatu peringatan terhadap kejahatan (lih. Mat 24:4; Mr 13:5; Luk 21:8; Kis 13:40; 1Kor 8:9; 10:12; Gal 5:12; Ibr 12:25). Orang-orang percaya bertanggung jawab untuk melihat kesesatan karena (1) mereka mengtahui injil; (2) mereka memiliki Roh; dan (3) mereka memiliki persekutuan terus berjalan dengan Kristus.
- NASB "supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami capai"
- NKJV "supaya kami jangan kehilangan hal-hal yang telah kami kerjakan itu"
- NRSV "supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu"
- TEV "supaya kamu tidak akan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu"
- NJB "atau semua keperjaan kami akan terhilang"
Ada suatu variasi naskah Yunani dalam ayat ini yang berhubungan dengan KATA GANTI yang pertama: apakah seharusnya "kamu" (NASB, NRSV, TEV) atau "kami" (NKJV)? Naskah UBS4 mendukung "kamu," yang berarti orang percaya yang dituju mungkin tidak mencapau sasaran injil yang diberikan kepada mereka oleh para saksi Kerasulan.
□ "tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya" Ini adalah suatu AORIST SUBJUNCTIVE yang menunjuk kembali pada penerimaan mereka akan injil. Ketergantungan dari SUBJUNCTIVE nya tidak berhubungan dengan keselamatan mereka, namun dengan kedewasaan dan perluasan dari injil melalui mereka (lih. 1Kor 9:27; 15:10,14,58; 2Kor 6:1; Gal 2:2; Fili 2:16; 1Tes 2:1; 3:5).
- NASB "Siapapun yang berjalan terlalu jauh dan tidak tinggal di dalam ajaran Kristus"
- NKJV "Barangsiapa melanggar dan tidak tinggal di dalam doktrin Kristus"
- NRSV "Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus"
- TEV "Siapapun yang tidak tinggal dengan ajaran Kristus, melainkan melangkah melebihinya"
- NJB "Jika seorang tidak tetap dalam ajaran Kristus namun melangkah melebihinya"
Pertama-tama, perhatikan pengguaan negatif dari pas. Undangan injil adalah kepada "semua," namun sayangnya demikian pula kemungkinan untuk ajaran sesat. Kemungkinan ajaran sesat ini di kenali dengan dua PRESENT ACTIVE PARTICIPLE: "melangkah melebihi" dan "tidak tinggal." Kata "meangkah melebihi" yang pertama mngkin merupakan suatu kata penangkap bagi isyarat guru-guru palsu bahwa mereka memiliki kebenaran tigkat tinggi. Orang-orang percaya dikenali dengan firman kebenaran tinggal di dalam mereka (lih. Yoh 8:31; 15:7; 1Yoh 2:14, negatifna dalam Yoh 5:38; 8:31; 1Yoh 1:10). Lihat Topik Khusus tentang ketekunan
pada Yoh 8:31.
□ "tidak memiliki Allah" "Ajaran Kristus" ddan "kebenaran" dari ay. Yoh 8:2 ini berparalel. Guru-guru palsu dan para pengikutnya tak mendapatkan pahala (lih. ay. Yoh 8:8). Mereka terhilang secara rohani tanpa Allah karena untuk memiliki Bapa seseorang harus memiliki Anak (lih. 1Yoh 5:10-12).
□ "jikalau" Ini adalah sebuah KALIMAT FIRST CLASS CONDITIONAL yang dianggap benar dari sudut pandang si penulis atau untuk tujuan penulisannya. Guru-guru palsu akan datang!
□ "janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu" Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE dengan NEGATIVE PARTICLE yang sering mengisyaratkan pemberhentian suatu tindakan dalam proses (konteksnya harus ditentukan).
Kata "rumah" dapat menunjuk pada keramah-tamahan Kristen (lih. Mat 25:35; Rom 12:13; 1Tim 3:2; Tit 1:8; Ibr 13:2; 1Pet 4:9 atau 3Yoh 1:5-6), namun ini barangkali menunjuk pada pengundangan pelayan keliling untuk berbicara kepada gereja rumah tangga (lih. Rom 16:5; 1Kor 16:19; Kol 4:15; Fil 2).
□ "dan janganlah memberi salam kepadanya" Ini satu lagi PRESENT ACTIVE IMPERATIVE dengan NEGATIVE PARTICLE. Jangan mengidenifikasikan dirimu dengan orang yang "seolah-olah Kristen" ini. Suatu tanda kecil dari persekutuan bisa disalah mengertikan sebagai persetujuan. (lih. ay. Kol 4:11). Ini sangat sukar untuk diterapkan saat ini. Beitu banyak orang mengaku Kristen. Namun dalam suatu upaya untuk berbagi dengan mereka kita harus ramah dan melibatkan diri dalam percakapan. Tetap saja, para pemimpin Kristen harus waspada terhadap identifikasi apapun dengan kesesatan. Hal ini, tentu saja, tidak berlaku bagi denominasi-denominasi Kristen!
Topik Teologia -> 2Yoh 1:7
Topik Teologia: 2Yoh 1:7 - -- Yesus Kristus
Kemanusiaan Kristus
Kristus Memiliki Tubuh Manusia
Yesus Memiliki Tubuh Jasmaniah
Yoh 1:14 Yoh 2:21 Kis...
- Yesus Kristus
- Dosa
- Natur Dosa
- Dosa adalah Pelanggaran Aktif Terhadap Hukum Allah
- Kesalahpahaman terhadap Hukum Allah, Sengaja atau Tidak Sengaja
- Gereja
- Langkah-langkah Korektif yang Dilakukan Gereja
- Gereja Menghubungkan Teologi dengan Kehidupan
- Orang Kristen Berusaha Berdiri Teguh Melawan Kejahatan dan Dosa
- Eskatologi
- Kedatangan Kristus Kedua Kali
- Tanda-tnda Kedatangan Yesus Kedua Kali
- Munculnya Anti Kristus
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: 2 Yohanes (Pendahuluan Kitab) Penulis : Yohanes
Tema : Berjalan Dalam Kebenaran
Tanggal Penulisan: 85-95 M
Latar Belakang
Penulis memperkenalkan dirinya seb...
Penulis : Yohanes
Tema : Berjalan Dalam Kebenaran
Tanggal Penulisan: 85-95 M
Latar Belakang
Penulis memperkenalkan dirinya sebagai "penatua" (ayat 2Yoh 1:1). Barangkali ini adalah gelar terhormat yang diberikan kepada rasul Yohanes sepanjang dua dasawarsa terakhir abad pertama karena usianya yang sudah lanjut dan kedudukannya yang sangat terhormat selaku satu-satunya rasul yang masih hidup.
Yohanes menulis surat ini kepada "Ibu yang terpilih dan anak-anaknya" (ayat 2Yoh 1:1). Beberapa orang menafsirkan "Ibu yang terpilih" ini secara kiasan sebagai suatu gereja lokal, "anak-anaknya" sebagai anggota jemaat, dan "anak-anak saudaramu yang terpilih" (ayat 2Yoh 1:13) sebagai jemaat tetangga. Orang lain lagi menafsirkan istilah ini secara harfiah sebagai seorang janda terhormat yang dikenal Yohanes dalam sebuah jemaat lokal di Asia Kecil yang di bawah pengawasan rohani Yohanes. Keluarganya (ayat 2Yoh 1:1) dan keluarga saudaranya (ayat 2Yoh 1:13) adalah orang terkenal dalam gereja-gereja di wilayah itu. Sebagaimana surat Yohanes lainnya, 2 Yohanes tampaknya ditulis dari Efesus pada akhir tahun 80-an atau awal 90-an.
Tujuan
Yohanes menulis surat ini untuk mengingatkan "Ibu yang terpilih" itu tentang hal memberi tumpangan, salam atau sokongan kepada pekerja keliling (guru, penginjil, dan nabi) yang sudah menyimpang dari kebenaran rasuli dan menyebarkan ajaran palsu, agar dia tidak ikut berperan dalam menyebarkan ajaran yang salah sehingga ikut bersalah. Surat ini mengecam ajaran palsu yang sama dengan yang dikecam dalam surat 1 Yohanes.
Survai
Surat ini menggarisbawahi suatu peringatan yang juga terdapat dalam 1 Yohanes mengenai bahaya guru palsu yang menyangkal penjelmaan Yesus Kristus dan menyimpang dari berita rasuli (ayat 2Yoh 1:7-8). Yohanes memuji "Ibu yang terpilih" dan anak-anaknya yang "hidup dalam kebenaran" (ayat 2Yoh 1:4). Kasih yang sejati terwujud dalam menaati perintah Kristus dan mengasihi sesama (ayat 2Yoh 1:6). Kasih Kristen harus membedakan di antara kebenaran dan kesalahan dan tidak membuka pintu bagi guru palsu (ayat 2Yoh 1:7-9). Menerima guru palsu dengan ramah berarti berpartisipasi dalam kesalahan mereka (ayat 2Yoh 1:10-11). Surat ini singkat karena Yohanes merencanakan untuk berkunjung kepada ibu ini untuk berbicara "berhadapan muka" (ayat 2Yoh 1:12).
Ciri-ciri Khas
Tiga ciri utama menandai surat ini:
- (1) Surat ini merupakan kitab terpendek dalam PB.
- (2) Surat ini sangat mirip dengan 1 dan 3 Yohanes dalam berita, kosakata dan gaya penulisannya yang sederhana.
- (3) Surat ini memberikan keseimbangan yang penting bagi berita surat 3 Yohanes dengan memperingatkan terhadap dukungan yang sembarangan kepada pekerja yang bukan dari jemaat sendiri. Surat ini mendorong supaya memakai kebijaksanaan saksama dengan mengingat ajaran Kristus dan para rasul sebelum membantu pekerja tersebut.
Full Life: 2 Yohanes (Garis Besar) Garis Besar
Salam Kristen
(2Yoh 1:1-3)
A. Kepada Ibu yang Terpilih dan Anak-Anaknya
(2Yoh 1:1)
B. Oleh Kare...
Garis Besar
- Salam Kristen
(2Yoh 1:1-3) - A. Kepada Ibu yang Terpilih dan Anak-Anaknya
(2Yoh 1:1) - B. Oleh Karena Kebenaran
(2Yoh 1:2-3) - I. Pujian dan Perintah
(2Yoh 1:4-6) - A. Kesetiaan yang Lampau kepada Kebenaran Dipuji
(2Yoh 1:4) - B. Kasih dan Ketaatan Diperintahkan
(2Yoh 1:5-6) - II. Nasihat dan Peringatan
(2Yoh 1:7-11) - A. Mengenali Guru-Guru Palsu
(2Yoh 1:7) - B. Waspada Agar Jangan Terpengaruh oleh Mereka
(2Yoh 1:8-9) - C. Jangan Membiarkan Mereka Memakai Rumahmu
(2Yoh 1:10-11) - Penutup
(2Yoh 1:12-13)
Matthew Henry: 2 Yohanes (Pendahuluan Kitab)
Di sini kita mendapati surat rasuli yang termasuk dalam kanon Kitab Suci, yang terutama ditulis, tidak saja untuk satu orang, tetapi untuk satu kau...
- Di sini kita mendapati surat rasuli yang termasuk dalam kanon Kitab Suci, yang terutama ditulis, tidak saja untuk satu orang, tetapi untuk satu kaum dari jenis kelamin yang lebih lemah. Tetapi mengapa tidak menulis untuk seorang dari kaum ini? Dalam penebusan, hak istimewa, dan martabat Injil, tidak ada laki-laki atau perempuan. Keduanya adalah satu di dalam Kristus Yesus. Tuhan kita sendiri mengabaikan makanan-Nya, untuk bercakap-cakap dengan perempuan Samaria, untuk menunjukkan kepadanya sumber air hidup. Dan, menjelang wafat di kayu salib, dengan bibir-Nya yang sudah sekarat Ia berkenan menyerahkan ibu-Nya yang terberkati untuk dirawat oleh murid yang dikasihiNya, dan dengan demikian mengajar murid itu untuk menghormati murid-murid perempuan di masa mendatang. Kepada seseorang dari kaum yang sama pula Tuhan kita memilih untuk menampakkan diri pertama kali setelah Ia kembali dari alam kubur, dan mengutus dia supaya memberitakan kebangkitan-Nya kepada rasul ini dan juga rasul-rasul lain. Setelah itu kita juga menemukan Priskila yang bersemangat, yang menjalankan perlombaan kristianinya dengan begitu benar, khususnya dalam suatu pelayanan yang berbahaya bagi Rasul Paulus, sehingga ia tidak saja sering disebut terlebih dulu sebelum suaminya, tetapi kepada dia dan juga kepada suaminya, bukan hanya Rasul Paulus sendiri, melainkan juga semua jemaat bukan Yahudi berterima kasih kepada mereka dan siap membalas baik budi mereka. Maka tidak mengherankan jika pahlawan perempuan dalam agama Kristen, yang dihormati oleh pemeliharaan ilahi, dan diistimewakan oleh anugerah ilahi, harus dijunjung juga martabatnya oleh sebuah surat rasuli.
Jerusalem: 2 Yohanes (Pendahuluan Kitab) SURAT-SURAT KATOLIK PENGANTAR
Di dalam Perjanjian Baru tercantum tujuh surat yang bukan karangan Rasul Paulus. Agak segera ketujuh surat ini dijadikan...
SURAT-SURAT KATOLIK PENGANTAR
Di dalam Perjanjian Baru tercantum tujuh surat yang bukan karangan Rasul Paulus. Agak segera ketujuh surat ini dijadikan suatu kelompok tersendiri meskipun asal- usulnya berbeda sekali. Ada sepucuk surat yang dikatakan karangan Yakobus, lagi karangan Yudas, dua pucuk surat karangan Petrus dan tiga karangan Yohanes. Judulnya "katolik" kiranya berasal dari kenyataan bahwa kebanyakan surat itu tidak tertuju kepada jemaat atau orang tertentu melainkan kepada orang-orang Kristen pada umumnya (katolik).
Surat Yakobus hanya lama kelamaan diterima oleh Gereja sebagai Kitab Suci. Agaknya di Mesir Yak tidak pernah diragukan sebagai Kitab Suci. Yak dikutip oleh Origenes sebagai karangan suci. Tetapi pada awal abad keempat Eusebius dari Kaisarea (Palestina) mengatakan bahwa Yak masih ditolak oleh sementara orang. Jemaat-jemaat yang berbahasa Siria baru dalam abad keempat memasukkan Yak ke dalam daftar kitab-kitab sucinya. Di Afrika utara Tertulianus dan Kiprianus ternyata tidak mengenal Yak. Daftar kitab-kitab suci yang disebut "Kanon Mommsen" (disusun sekitar th 360) belum memuat Yak. Di Roma Kanon Muratori (dikatakan susunan Hippolitus sekitar th. 200) juga tidak memuatnya. Sangat tidak pasti apakah Klemens dari Roma dan pengarang buku yang berjudul "Pastor Harmae" (lihat di bawah) mengutip Yak. Jadi baru pada akhir abad keempat surat Yakobus umum diterima sebagai Kitab Suci oleh jemaat-jemaat di Timur dan di Barat.
Mana kala surat Yakobus oleh jemaat-jemaat diterima sebagai Kitab Suci, maka pada umumnya pengarangnya disebut "Yakobus, yaitu saudara Tuhan", Mat 13:55 dsj; bdk 12:46+, yang berperan besar dalam jemaat purba di Yerusalem, Kis 12:17+; 15:13-21; 21:18-26; 1Kor 15:7; Gal 1:19; 2:9, 12. Peranannya itu diakhiri dengan kemartiran oleh tangan orang Yahudi sekitar th. 62 (Yosefus, Hagesippus). Yakobus "saudara Tuhan" itu jelas orang lain dari Yakobus anak Zebedeus, Mat 10:2 dsj, yang dalam th. 44 dibunuh oleh raja Herodes, Kis 12:2, tetapi boleh jadi ia sama dengan Yakobus lain, yaitu anak Alfeus, Mat 10:3 dsj. Sejak awal mula hingga dewasa ini kesamaan itu diperdebatkan, meskipun dewasa ini kebanyakan ahli membedakan kedua tokoh itu. Apa yang dikatakan paulus dalam Gal 1:19 diartikan dengan cara yang berbeda-beda juga. Tetapi masalah yang sesungguhnya terletak di tempat lain dan ditingkat lebih mendalam. Adakah Yak sungguh karangan "Yakobus yaitu saudara Tuhan"? Ada berbagai keberatan yang dapat dikemukakan terhadap pendapat itu. Jika Yak benar- benar dikarang oleh tokoh yang penting itu, bagaimana gerangan mungkin bahwa surat itu begitu lambat diterima oleh Gereja sebagai Kitab Suci dan, sebaliknya, begitu lama diragukan dan bahkan ditolak? Selebihnya, Yak langsung ditulis ke dalam bahasa Yunani yang bagus dan lancar, dengan perbendaharaan kata dan seni berpidato (diatribe) yang mengherankan, seandainya Yak ditulis oleh seorang yang berasal dari Galilea. Sudah barang tentu mungkin Yakobus menggunakan seorang murid yang berkebudayaan Yuanani. Tetapi hipotesa dan dugaan itu sukar dibuktikan. Akhirnya dan khususnya: Yak sangat serupa dengan beberapa karangan yang disusun pada akhir abad pertama atau pada awal abad kedua, teristimewanya dengan surat Klemens dari Roma dan buku yang berjudul "Pastor Harmae". Kerap kali dikatakan bahwa karangan-karangan itu menggunakan Yak. Tetapi dewasa ini semakin banyak sekali ahli berpendapat, bahwa kesamaan antara Yak dan karangan- karangan tersebut yang ternyata ada, disebabkan oleh sumber-sumber bersama yang dipakai. Kecuali itu Yak dan karangan-karangan lain itu mesti menghadapi masalah-masalah yang sejenis. Maka dari itu banyak ahli berkeyakinan bahwa Yak ditulis pada akhir abad pertama atau bahkan pada awal abad kedua. Memang ajaran Yak tentang Kristus memberi kesan ketuaan. Tetapi hal itu tidak membuktikan bahwa Yak ditulis pada awal mula agama Kristen. Sebab mungkin juga bahwa Yak berasal dari kalangan orang-orang Kristen keturunan Yahudi yang menjadi penerus pikiran-pikiran Yakobus, sedangkan menutup dirinya bagi perkembangan lebih lanjut dalam teologi Kristen semula.
Jika orang terus mau mempertahankan bahwa Yak benar-benar karangan "Yakobus yaitu saudara Tuhan", maka harus dikatakan bahwa Yak ditulis sebelum th. 62. Sebab dalam tahun itu Yakobus mati. Lalu dua hipotesa dapat dikemukakan, sesuai dengan pendirian orang dalam masalah hubungan antara Yak dan Gal-Roma dalam soal "pembenaran oleh iman" (lihat di bawah ini). Sementara ahli yakin bahwa Yak menentang Paulus, tegasnya mereka yang menyalah-artikan ajaran Paulus. Kalau demikian, Yakobus menulis suratnya menjelang ajalnya. Ahli-ahli lain, yang jumlahnya semakin berkurang berpendapat bahwa Paulus mau menentang pikiran Yak. Kalau demikian, Yak ditulis menjelang th 45-50. Dengan jalan itu juga dapat diterangkan mengapa ajaran Yak tentang Kristus nampaknya tua sekali. Tetapi mengingat apa yang dikatakan di muka kurang mungkin Yak sudah ditulis sekitar th. 45.
Bagaimanapun juga asal-usul Yak tulisan itu tertuju kepada "Keduabelas Suku di perantauan", 1:1, kiranya tidak lain artinya dari orang-orang Kristen keturunan Yahudi yang tersebar di dunia Yunani-Romawi, terutama di daerah-daerah yang berdekatan dengan Palestina, misalnya Siria atau Mesir. Bahwasannya orang-orang yang dituju oleh surat ini adalah orang keturunan Yahudi disarankan oleh bagian pokok surat sendiri. Pengarang terus menggunakan Kitab Suci (Perjanjian Lama) begitu rupa sehingga jelas mengandaikan bahwa para pembaca baik-baik mengenal Kitab Suci itu, apa lagi oleh karena pengarang tidak mendasar pemikirannya pada kutipan jelas dari Perjanjian Lama (seperti misalnya Paulus atau pengarang Ibr), tetapi lebih-lebih menaruh Kitab Suci sebagai latar belakang pikirannya. Pengarang Yak terutama dijiwai oleh sastera Hikmat-kebijaksanaan dan dari padanya mengambil pelbagai pengajaran mengenai akhlak pembaca.
Tetapi pengarang juga secara luas bergantung pada pengajaran Injil, sehingga suratnya jelas bukan sebuah karangan Yahudi, sebagaimana dikatakan oleh sementara ahli. Sebaliknya dalam Yak orang terus menemukan pikiran dan ungkapan sebagaimana disukai Yesus sendiri. Tetapi dalam hal inipun pengarang tidak langsung mengutip tradisi tertulis. Sebaliknya ia terutama memanfaatkan tradisi lisan. Pendek kata: pengarang Yak ialah seorang berhikmat Kristen keturunan Yahudi yang secara baru memikirkan kembali pepatah-pepatah dari hikmat Yahudi berdasarkan penyempurnaan yang diberikan Yesus kepada hikmat Yahudi itu.
Karangan Yak ini kurang sesuai dengan gaya bahasa yang lazim dalam surat-surat. Sebaliknya karangan itu lebih-lebih berupa khotbah, sebuah contoh pengajaran yang lazim pada jemaat-jemaat Kristen keturunan Yahudi di zaman itu. Disajikan sederetan ajakan praktis yang secara agak bebas dan lepas susul-menyusul; kadang-kadang pepatah-pepatah itu dikelompokkan berdasarkan pokok sama yang diuraikan; kadang-kadang juga dikelompokkan hanya berdasarkan kata yang sama yang terdapat dalam beberapa pepatah. Ada nasihat-nasihat mengenai kelakuan orang di tengah percobaan, 1:1-12; 5:7-11, mengenai asal-usul percobaan godaan, 1:13-18, tentang pengekangan lidah, 1:26; 3:1-12, tentang pentingnya hikmat, saling mengerti dan belas-kasihan, 2:8, 13; 3:13-4:2; 4:11 dst, dan mengenai kekuatan dosa, 1:5-8; 4:2 dst; 5:13-18, dll. Adapun sakramen pengurapan orang sakit ia dapat disimpulkan dari 5:14 dst (Konsili Trente).
Adapun dua pokok utama yang sangat menonjol dalam paranese yang disajikan Yak. Yang satu memuji orang miskin dan dengan keras menegur orang kaya, 1:9-11; 1:27 -2:9; 4:13-5:6; perhatian untuk orang miskin yang diutamakan oleh Allah berurat-berakar dalam suatu tradisi alkitabiah dan terutama dalam Ucapan bahagia dari Injil, Mat 5:3+. Pokok yang lain menekankan pengalaman iman, sedang memberi peringatan tentang iman yang tidak berbuah, 1:22-27; 2:10-26. Mengenai pokok terakhir ini bahkan ada sebuah diskusi yang berupa polemik, 2:14-26. Banyak ahli beranggapan bahwa polemik itu terarah kepada Paulus. Memang harus diakui bahwa ada hubungan cukup jelas antara Yak dan Gal-Rom, terutama dalam penafsiran yang berbeda sekali atas nas Kitab Suci yang sama tentang Abraham. Dan tentu saja mungkin bahwa Yakobus mau menentang bukanlah kiranya Paulus sendiri tetapi sementara orang Kristen yang dari ajaran Paulus mengambil kesimpulan yang membahayakan.
Namun demikian dua hal perlu dipertahankan. Yang pertama ialah: di belakang pertentangan pada permukaan yang disebabkan oleh keadaan yang berbeda, Paulus dan Yakobus dalam hal pokok sependapat, bdk 2:14+. Yang kedua ialah: masalah "iman dan amal" yang secara wajar ditimbulkan oleh agama Yahudi mungkin sekali suatu pokok diskusi yang tradisionil. Paulus dan Yakobus masing-masing dengan caranya sendiri kiranya membahas masalah yang sama dengan tidak bergantung satu sama lain.
Yudas, yang menyebut dirinya "saudara Yakobus", ay 1, haruslah seorang "saudara Tuhan" juga Mat 13:55 dsj. Tidak ada alasan menyamakan Yudas ini dengan rasul yang mempunyai nama yang sama, Luk 6:16; Kis 1:13; bdk Yoh 14:22. Sebab Yudas pengarang surat membedakan dirinya dengan para rasul, ay 17. Tetapi tidak ada alasan juga menyangka bahwa Yudas hanya nama samaran. Hal semacam itu sukar dimengerti bahwa Yudas adalah seorang tokoh yang sama sekali tidak menyolok.
Surat Yud ini sejak th. 200 diterima oleh kebanyakan jemaat Kristen sebagai Kitab Suci. Dahulu memang ada orang yang meragukan surat ini karena mengutip buku-buku apokrip (Henokh, ay 7, 14 dst; Pengangkatan Musa ke sorga, ay 9). Tetapi kutipan semacam itu tak perlu mengkhawatirkan orang, sebab sekali-kali tidak berarti berarti bahwa pengarang berpendapat bahwa buku-buku yang di zaman itu laku sekali di kalangan Yahudi benar-benar Kitab Suci.
Maksud tujuan Yud tidak lain kecuali membuka kedok pengajar-pengajar palsu yang membahayakan kepercayaan Kristen. Ia mengancamkan kepada mereka hubungan ialah yang sama dengan hukuman yang dalam tradisi Yahudi menimpa orang fasik, ay 5-7. Apa yang dikatakan Yud tentang pengajar-pengajar itu kiranya juga terpengaruh oleh cerita-cerita tentang zaman dahulu, ay 11. Pada umumnya keterangan Yud tentang pengajar-pengajar palsu itu agak kabur, sehingga tidak dapat dibuktikan bahwa mereka menganut "gnosis" dari abad II. Kefasikan dan kemerosotan akhlak yang dituduhkan kepada mereka oleh Yud, terutama bahwa mereka menghujat Tuhan Kristus dan malaikat-malaikat, ay 4,8-10, mungkin muncul di kalangan Kristen sendiri dalam abad I terpengaruh oleh aliran-aliran yang mencampur-adukkan agama Kristen, agama Yahudi dan paham kafir, sebagaimana ditentang oleh Kol, surat- surat pastoral dan Why. Tetapi ada beberapa keterangan dalam surat Yudas yang menyarankan bahwa ditulis pada akhir abad I. Pewartaan Injil oleh para rasul dikatakan terjadi "dahulu", ay 17. Iman dipikirkan sebagai suatu ajaran yang disampaikan sekali untuk selama-lamanya, ay 3. Rupanya surat-surat Paulus dipakai oleh pengarang. Memanglah surat kedua Petrus menggunakan Yud, tetapi nanti akan dikatakan bahwa 2Ptr mungkin ditulis sesudah Petrus meninggal dunia. Maka boleh dikatakan bahwa Yud ditulis pada akhir zaman para rasul.
Ada dua surat katolik yang dari sendiri menyatakan bahwa ditulis oleh Petrus. Surat pertama yang dalam alamatnya memuat nama ketua rasul, 1:1, sejak awal mula diterima oleh Gereja tanpa keraguan atau pertentangan. Surat ini barangkali sudah digunakan oleh Klemens dari Roma dan pasti dipakai oleh Polikarpus. Sejak Ireneus, dengan tandas dikatakan bahwa surat itu karangan rasul Petrus. Petrus menulis surat ini di Roma (Babilon, 5:13). Di sana Petrus ada bersama Markus yang disebutnya sebagai "anaknya". Meskipun kita tidak tahu banyak tentang akhir hidup Petrus, namun sebuah tradisi yang cukup dipercaya mengatakan bahwa Petrus datang ke ibu kota, lalu mengalami kemartiran selama pemerintahan Kaisar Nero (th. 64 atau 67). Surat Ptr ini dialamatkan kepada orang-orang Kristen "di perantauan", 1:1 (terj: yang tersebar) dengan menyebut nama lima propinsi yang pada pokoknya merangkum seluruh Asia-Kecil. Apa yang dikatakan tentang hidup mereka dahulu, 1:14, 18; 2:9 dst; 4:3, menyarankan bahwa mereka dahulu kafir, meskipun tetap mungkin bahwa juga ada orang Kristen keturunan Yahudi di kalangan mereka. Itulah sebabnya maka Petrus menulis suratnya dalam bahasa Yunani. Bahasa Yunaninya adalah sederhana tetapi tepat dan halus, sehingga nampak terlalu bermutu untuk dapat dipakai oleh seorang nelayan asal Galilea, tetapi kali ini kita mengenal nama murid-juru-tulis yang kiranya menolong darlam mengarang surat itu. Namanya ialah Silwanus, 5:12, yang umumnya disamakan dengan rekan Paulus yang bernama Silas, Kis 15:22+.
Maksud tujuan surat ini ialah mempertahankan iman pada mereka yang dituju dan dilanda banyak percobaan. Ada orang yang berpendapat bahwa apa yang dimaksudkan dengan pencobaan itu ialah penganiayaan dari pihak pemerintah, misalnya dari fihak Kaisar Domitianus atau bahkan Kaisar Trayanus. Kalau demikian maka surat itu ditulis setelah Petrus meninggal. Tetapi apa yang dikatakan surat itu sekali-kali tidak menyarankan bahwa ada penganiayaan dari pihak pemerintah, apa lagi dari pihak Dominitianus atau Trayanus. Apa yang dimaksudkan tidak lain kecuali gangguan-gangguan dari pihak lingkungan orang-orang Kristen itu, fitnah dan penghinaan dari pihak mereka yang merasa tersinggung oleh karena orang Kristen tidak mau ikut dalam adat istiadat dan kebejatan akhlak mereka, 2:12; 3:16; 4:4,12-16.
Terhadap keaslian 1Ptr (sebagai karangan Petrus) masih diketengahkan kesulitan lain. Kesulitan itu ialah: Rupanya 1 Ptr banyak menggunakan karangan-karangan Perjanjian Baru lain, khususnya Yak, Rom dan Efesus, sedangkan anehnya Injil hanya sedikit dipakai. Namun demikian 1Ptr sering meski secara halus meskipun menyinggung Injil. Seandainya Injil dengan lebih jelas dikutip kiranya orang berkata bahwa pengarang berbuat demikian justru dengan maksud supaya suratnya diangggap sebagai karangan Petrus. Adapun hubungan 1Ptr dengan Yak dan Paulus jangan dibesar-besarkan. Tidak ada satupun pokok utama dari surat-surat Paulus (ciri sementara hukum Taurat, Tubuh Kristus, dll) yang tampil dalam 1Ptr. Banyak pokok yang dikatakan berasal dari Paulus oleh karena terutama dibahas dalam surat-surat Paulus kiranya tidak lain dari pokok-pokok yang banyak dibahas dalam teologi Gereja Purba pada umumnya (kematian Kristus sebagai penebusan, iman dan baptisan, dll). Makin banyak ahli menerima bahwa di zaman itu ada rumusan- rumusan tertentu dalam pengajaran agama dan kumpulan-kumpulan ayat-ayat Kitab Suci dan semuanya itu mungkin dipakai oleh macam-macam karangan tanpa tergantung satu sama lain. Namun demikian ada beberapa bagian dalam 1Ptr yang dijiwai oleh Rom dan Ef. Tetapi hal itu dapat diterima walaupun tidak perlu menolak 1Ptr sebagai karangan Petrus: Petrus tidak mempunyai keunggulan di bidang teologi seperti Paulus; maka ia dapat menimba dari karangan-karangan Paulus, terutama kalau berbicara kepada kalangan orang Kristen yang meresapkan ajaran Paulus ke dalam hati. Jangan dilupakan pula bahwa juru tulis Petrus yaitu Silwanus, adalah murid Paulus juga. Perlu masih dicatat pula bahwa di samping kedekatan dengan Paulus, ada juga sementara ahli yang menemukan kesamaan antara 1Ptr dan karangan-karangan lain yang berasal dari lingkungan Petrus, yaitu injil kedua dan wejangan-wejangan Petrus yang termaktub dalam Kis.
Surat Petrus ini tentu saja mendahului kematiannya dalam th. 64 dan 67. Namun ada kemungkinan juga bahwa menurut petunjuk-petunjuk Petrus Silwanus menulis surat ini setelah Petrus meninggal dunia, lalu mengumumkannya dibawah kewibawaan Petrus. Dugaan semacam ini terutama masuk akal seandainya benar bahwa surat ini sebenarnya terdiri atas beberapa kepingan, antara lain sebuah homili yang diucapkan dalam rangka upacara baptisan. Tetapi ini hanya dugaan belaka yang tak mungkin dibuktikan.
Meskipun 1Ptr terutama berisikan nasihat-nasihat praktis, namun ajaran yang termaktub di dalamnya bermutu tinggi. Terdapat di dalamnya sebuah ikhtisar bagus dari teologi Kristen di zaman itu dan ikhtisar itu mengharukan hati justru dalam kesederhanaannya. Sebuah gagasan pokok ialah: dengan berani dan sabar orang Kristen mesti menanggung percobaan sesuai dengan teladan Kristus sendiri, 2:21- 25; 3:18; 4:1, sama seperti Kristus orang Kristen harus menderita dengan berkanjang dan merasa gembira kalau sengsaranya yang disebabkan iman dan kelakuannya yang suci, 2:19 dst; 3:14; 4:12-19; 5:9, mereka harus menentang yang jahat dengan kasih sambil mentaati pemerintah sipil, 2:13-17, dan dengan lembut dan rendah hati terhadap sekalian orang, 3:8-17; 4:7-11, 19. Ada bagian sulit dalam surat ini yang diartikan dengan berbagai cara, yakni 3:19 dst; bdk 4:6. Pemberitaan (Injil) oleh Kristus sementara ahli mengartikannya sebagai pemberitaan keselamatan atau hukuman, sedangkan "roh-roh" yang di dalam penjara, diartikan entah sebagai orang fasik yang mati di waktu air bah, entah sebagai malaikat-malaikat yang menurut tradisi alkitabiah dan apokaliptik berdosa. Tetapi bagaimanapun juga tindakan Tuhan itu ditempatkan di saat wafatNya. Dan karena itu nas menjadi dasar utama bagi ajaran tentang turunnya Kristus ke dunia orang mati (penantian kurang tepat).
Tidak dapat diragukan bahwa juga surat kedua memperkenalkan diri sebagai karangan Petrus. Rasul tidak hanya menyebut namanya dalam alamat surat, 1:1, tetapi iapun menyinggung nubuat Yesus tentang kematian Petrus, 1:14; ia mengatakan bahwa menyaksikan Yesus waktu dimuliakan di gunung, 1:16-18. Akhirnya masih menyinggung salah satu suratnya dahulu dan surat itu kiranya tidak lain kecuali 1Ptr.
Kalau untuk kedua kalinya menulis surat bagi orang yang sama, maka maksudnya rangkap dua: memperingatkan mereka terhadap pengajar-pengajar palsu, 2, dan meredakan kegelisahan mereka yang disebabkan ditundanya Parusia Tuhan, 3. Tentu saja mungkin saja bahwa pengajar-pengajar palsu semacam itu dan juga kegelisahan itu muncul di bagian terakhir hidup Petrus. Tetapi ada pertimbangan lain yang membuat orang ragu-ragu tentang keaslian 2Ptr dan menyarankan bahwa surat itu ditulis di zaman lain. Bahasa 2Ptr sangat berbeda dengan bahasa 1Ptr. Bab 2 seluruhnya hanya dengan bebas (meskipun jelas) mengulang surat Yudas. Rupanya sudah ada sebuah kumpulan surat-surat Paulus 3:15 dst. Kelompok para rasul ditempatkan di tingkat sama dengan kelompok para rasul, 3:2. Pertimbangan- pertimbangan itu membenarkan keraguan yang sejak awal mula ada mengenai 2Ptr. Dengan pasti surat ini baru dimulai dipakai oleh Gereja dalam abad III, dan waktu itu masih ada orang yang blak-blakan menolaknya, seperti dikatakan oleh Origenes, Eusebius dan Hieronimus. Pada giliriannya banyak ahli dewasa ini tidak mau menerima bahwa 2Ptr adalah karangan Petrus, dan kiranya mereka benar juga. Tetapi kalau seorang murid kemudian menggunakan kewibawaan Petrus, maka ia barangkali berhak berbuat demikian. Boleh jadi pengarang termasuk kalangan orang Kristen yang bergantung pada Petrus, atau ia mungkin menggunakan salah satu karangan dari tangan Petrus, yang disadur dan dilengkapi dengan pertolongan Yud. Kalau demikian pengarang tidak "menipu" sebab di zaman dahulu orang mempunyai pandangan lain dan kita mengenai "hak pengarang" dan boleh tidaknya menggunakan nama orang lain.
Bagi kepercayaan kita juga cukup kalau surat ini oleh Gereja umum diterima sebagai sebagian dari Kitab Suci dan karenanya menyampaikan warisan dari zaman para rasul. Maka ajaran 2Ptr terjamin kebenarannya. Dari ajaran itu boleh disebutkan: panggilan orang Kristen untuk mengambil bagian dalam kodrat ilahi, 1:4; ajaran mengenai Kitab Suci yang diinspirasikan, 1:20 dst; keyakinan mengenai Parusia Tuhan yang akan datang meskipun saatnya ditunda; Parusia itu akan terjadi setelah dunia musnah oleh api, dan dunia baru dijadikan di mana terdapat kebenaran, 3:3-13.
Kegiatan surat Yohanes dibahas dalam pengantar Injil keempat.
Ende: 2 Yohanes (Pendahuluan Kitab) SURAT KEDUA
Bentuk surat
Berbeda dengan surat pertama; dalam surat kedua ini njata-terang bentuknja
sebagai surat, karena disini dinjatakan alamat kep...
SURAT KEDUA
Bentuk surat
Berbeda dengan surat pertama; dalam surat kedua ini njata-terang bentuknja sebagai surat, karena disini dinjatakan alamat kepada siapa dikirimkan, dan disertai pula salam.
Penulisnja
Umum mengakui bahwa penulisnja orang jang sama, jang telah menulis surat pertama diatas. Tjukup banjak tanda-tanda jang menjatakan hal ini. Misalnja sadja, pemakaian istilah-istilah, kata-kata dan lain-lain jang sama.
Tudjuan/waktu menulisnja
Tudjuannja ialah mengadjak orang-orang serani bertekun dalam iman, serta melarang mereka bersekutu dengan kesesatan-kesesatan.
Waktu dan tempat menulisnja sama seperti pada surat pertama.
BIS: 2 Yohanes (Pendahuluan Kitab) SURAT YOHANES YANG KEDUA
PENGANTAR
Surat Yohanes Yang Kedua ini ditulis oleh "pemimpin jemaat" kepada "Ibu yang
dipilih oleh Allah" dan kepada anak-
SURAT YOHANES YANG KEDUA
PENGANTAR
Surat Yohanes Yang Kedua ini ditulis oleh "pemimpin jemaat" kepada "Ibu yang dipilih oleh Allah" dan kepada anak-anaknya yang dicintai. Mungkin yang dimaksud dengan "Ibu dan anak-anaknya" ialah sebuah jemaat dan anggota-anggotanya.
Dalam suratnya yang pendek ini penulis surat ini meminta dua hal kepada pembacanya. Pertama, supaya mereka mengasihi satu sama lain. Kedua, supaya mereka waspada terhadap guru-guru palsu dan ajaran-ajaran guru-guru itu.
Isi
- Pendahuluan
2Yoh 1:1-3 - Pentingnya kasih
2Yoh 1:4-6 - Peringatan terhadap ajaran-ajaran yang salah
2Yoh 1:7-11 - Penutup
2Yoh 1:12-13
Ajaran: 2 Yohanes (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti isi ajaran Kitab II Yohanes dan melakukannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Pendahuluan
Penulis : Kitab
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti isi ajaran Kitab II Yohanes dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pendahuluan
Penulis : Kitab II Yohanes ditulis oleh Rasul Yohanes, dan
Tahun : Tahun penulisannya adalah sekitar tahun 90 Masehi.
Penerima :
Isi Kitab: Kitab II Yohanes hanya terdiri dari 1 pasal. Kitab ini pertama-tama ditujukan kepada "Ibu yang terpilih dan anak-anak-Nya" tetapi juga untuk semua orang Kristen di dunia. Isi Kitab II Yohanes bertujuan memperingatkan agar para pengajar ajaran sesat tidak diperbolehkan masuk ke dalam persekutuan orang Kristen, dan orang Kristen harus tetap hidup dalam ajaran yang benar.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Yohanes
Ayat 1-3 (2Yoh 1:1-3).
Pengajaran tentang kebenaran
Dalam bagian ini, Rasul Yohanes mengungkapkan sumber kebenaran orang Kristen. Kebenaran itu tetap berada di dalam orang Kristen untuk selama-lamanya, yaitu keselamatan oleh iman kepada Tuhan Yesus Kristus.
Pendalaman
- Sampai kapankah kebenaran yang ada di dalam orang Kristen itu berakhir?
- Dari siapakah kebenaran atau keselamatan yang dimiliki oleh oran Kristen?
Ayat 4-11 (2Yoh 1:4-11).
Pengajaran dalam perintah
Bagian kedua adalah perintah dari Rasul Yohanes, agar setiap kegiatan orang Kristen tetap berjalan di dalam kebenaran, yaitu dengan mengikuti ajaran Kristus. Karena tanda daripada orang Kristen tetap berada dalam kebenaran adalah, kalau orang Kristen itu memisahkan diri dari ajaran-ajaran yang bukan dari Tuhan Yesus (Firman Allah).
Pendalaman
- Ajaran apakah yang harus diikuti oleh orang Kristen?
- Apakah bukti dari pada orang Kristen yang hidup dalam ajaran Tuha Yesus?
Ayat 12-17 (2Yoh 1:12-13).
Pengajaran pengucapan syukur
Dalam bagian ini, Rasul Yohanes menyatakan hasil bagi setiap orang yang tetap berada dalam ajaran Tuhan Yesus, yaitu kehidupan di dalam sukacita.
Pendalaman
Apakah kehidupan yang tetap berada di dalam Tuhan Yesus akan membawa mereka bersukacita ketika berjumpa dengan saudara-saudara seiman?
II. Kesimpulan
Keadaan Jemaat pada waktu itu sedang diganggu oleh pengajar-pengajar sesat, yang tidak mengakui Yesus Kristus sudah datang ke dunia sebagai Tuhan dan Juruselamat manusia. Para penyesat itu berusaha menarik orang-orang Kristen untuk mengikuti ajarannya. Tetapi Rasul Yohanes segera mencegahnya dengan ajaran-ajaran Firman Allah.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah yang menulis Kitab II Yohanes?
- Apakah pusat pengajaran daripada Kitab II Yohanes?
- Di manakah terdapat sukacita yang benar dalam mengikut Tuhan Yesus?
Intisari: 2 Yohanes (Pendahuluan Kitab) Bagaimana dapat menjadi yakin
SIAPA YANG MENULIS SURAT-SURAT INI?Ketiga surat pendek ini sedikit sekali menginformasikan kepada kita mengenai penulis
Bagaimana dapat menjadi yakin
SIAPA YANG MENULIS SURAT-SURAT INI?
Ketiga surat pendek ini sedikit sekali menginformasikan kepada kita mengenai penulisnya. Yang paling mendekati hanyalah sebutan 'penatua' (2 Yoh. 1; 3 Yoh. 1). Namun demikian, ada hal-hal tertentu yang memberikan beberapa bukti seperti yang pernah terjadi beberapa tahun silam ketika orang-orang Kristen mula-mula menyatakan bahwa ketiga surat itu telah ditulis oleh Rasul Yohanes.
1. Gaya dan buah pikiran dalam ketiga surat itu sama. Siapa pun yang telah menulis surat pertama rupa-rupanya menulis pula kedua surat lainnya. Lebih dari pada itu, kita menemukan kata-kata dan pikiran yang sama seperti dalam Injil Yohanes. Seperti kita lihat, walaupun nama Yohanes tidak disebut, banyak pendapat mengatakan mungkin ia ada di belakang surat-surat tersebut. Dalam I Yohanes penulis menegaskan bahwa ia telah menjadi saksi mata kehidupan Yesus (1 Yoh. 1:1-3).
2. Pula, terdapat juga otoritas yang kuat dan jelas dalam surat-surat itu yang menjadi ciri-ciri para wakil khusus Yesus, yaitu para rasul. Ada cerita dari tradisi lama yang mengatakan bahwa Yohanes menghabiskan hari- hari tuanya di Efesus. Jika hal ini benar, maka surat-surat ini ditulis pada masa itu. Bahkan pada saat itu, ia lebih dikenal sebagai seorang 'penatua' dalam arti 'seorang tua yang dihormati'.
UNTUK SIAPA SURAT-SURAT INI?
Surat pertama tidak tertera alamat yang dituju sama sekali dan tidak ditujukan kepada pihak tertentu. Tampaknya surat ini merupakan surat edaran yang ditulis untuk sejumlah gereja yang sedang menghadapi masalah yang sama. Surat yang kedua ditujukan kepada 'seorang ibu yang terpilih' (2 Yoh. 1), dan pendapat yang paling lazim adalah surat ini diberikan kepada seorang ibu Kristen yang anak-anaknya juga hidup dalam kebenaran (2 Yoh. 4). Namun demikian, beberapa orang berpendapat bahwa ini merupakan cara Yohanes berbicara tentang suatu gereja. Surat ketiga ditujukan kepada seorang teman yang bernama Gayus, seseorang yang sedang melakukan suatu pekerjaan istimewa mengatur dan memelihara para pekerja Kristen (3 Yoh. 5-8).
APA MASALAH YANG DIHADAPI?
Terdapat dua masalah sekaligus. Seperti jemaat Kristen lainnya, mereka diwabahi oleh guru-guru palsu yang menggiring banyak orang ke jalan sesat. Akibatnya, iman Kristen sejati diguncangkan. Bagaimana mereka dapat memastikan bahwa mereka benar-benar Kristen? Bagaimana mereka dapat memberitakan kebenaran dari kesalahan? Rupanya para guru palsu, dan juga seperti yang dilakukan banyak guru lainnya, menolak ajaran para rasul yang menandaskan bahwa Yesus adalah benar-benar Allah dan benar-benar manusia. Masa kini kita terbiasa dengan orang-orang yang mengatakan bahwa Yesus hanyalah manusia biasa. Anehnya, pada masa itu mereka mempertanyakan apakah Ia sungguh-sungguh manusia. Banyak orang sulit untuk mempercayai bahwa Anak Allah dapat benar-benar hidup di antara kita dalam tubuh manusia. Yohanes mengatakan bahwa pada saat Anda mulai merendahkan Yesus dengan cara apa pun juga, Anda akan kehilangan kabar gembira itu sama sekali.
Pesan
Kepastian - dan ujian terhadap ajaran palsu
Kita mempunyai:
1. Injil yang benar dan asli.o Anak Allah benar-benar telah datang. 1Yo 4:2, 15; 5:1, 6-10
o Mereka yang telah melihat dan mendengar. 1Yo 1:1-4; 4:6
o Menolak Dia, menolak Allah. 1Yo 2:22-24;5:10-12; 2Yoh 9
2. Janji pengampunan Allah.
o Janji ini sangat jelas. 1Yo 1:9; 2:12
o Sebab Yesus telah mati. 1Yo 2:1, 2; 4:10
o Bagaimanapun perasaan kita. 1Yo 3:19-22
3. Cara hidup baru.
o Kuasa untuk memutuskan dosa. 1Yo 3:4-10;5:4
o Dan mengalahkan Setan. 1Yo 2:13, 14; 3:8,9; 4:4
o Melakukan apa yang Allah kehendaki. 1Yo 2:17, 29; 3:3
o Engkau tidak dapat melakukan kedua-duanya. 1Yo 1:6,7; 2:3-6
4. Roh Kudus mendiami kita.
o Pengertian dari Allah sendiri. 1Yo 2:20, 27
o Keyakinan yang sungguh. 1Yo 3:24; 4:13 5:7-10
5. Kasih baru, satu terhadap yang lain.
o Kristen sejati mengasihi sesamanya. 1Yo 3:14, 23, 24; 4:7, 12, 16, 21; 5:1-3
o Mengasihi berarti menyerahkan diri. 1Yo 3:16; 4:9-11
o Jika kita tidak mengasihi. 1Yo 2:9-11; 3:14, 15, 17; 4:8, 20
o Lakukan terus.1Yo 3:11, 18, lihat 2Yohanes 1:5,6
Penerapan
1.Anda dapat memastikan bahwa Anda adalah anak Allah.Anda dapat mengalami
- persekutuan dengan Dia dan sesama
- sukacita penuh
- doa yang dijawab
- perasaan memiliki yang mendalam
2. Iman yang sejati akan membawa kita kepada suatu kehidupan yang lain.
Ini berarti
- berhenti dari kebiasaan berbuat dosa
- memiliki kasih yang baru untuk orang lain
- siap untuk melakukan kehendak Allah
Jika kita belum memiliki semua itu, apakah kita sudah benar-benar menjadi Kristen?
3.Anda akan menonjol dibandingkan yang lain.
Dunia berada dibawah kuasa Setan
o Anda harus menghindari jalan jalannya
o Setan akan membenci Anda
4.Guru-guru palsu banyak berkeliaran.
o Anda dapat mengenali mereka dari
- apa yang mereka ajarkan
- cara hidup mereka
o Anda mempunyai penangkalnya sebab Anda
- memiliki kebenaran
- dapat menguji kesalahan dengan kebenaran
Tema-tema Kunci
1. Hidup.
Sebagaimana dengan Injil, karunia Allah bagi orang percaya adalah hidup. Lihat 1Yo 1:1, 2; 2:25; 3:14; 4:9; 5:11, 12
2. Terang dan kebenaran.
Kristus datang untuk menunjukkan kepada kita siapa Allah dan jalan jalan-Nya, untuk memberi kita terang (1Yo 1:5-7; 2:8-11). Ini berarti kita mengetahui kebenaran atas banyak haI (1Yo 1:8; 2:21, 27; 5:20 lihat 2Yoh 1, 2, 4; 3 Yoh. 1, 3, 4, 12). Perhatikanlah, kita tidak cukup hanya mengetahui kebenaran, tetapi kita harus melakukannya.
3. Dosa.
Perhatikan bagaimana Yohanes menggambarkan dosa. Dalam pikirannya masalah ini sangatjelas. Lihat 1Yo 1:6, 8-10; 2:1; 3:4-6, 8; 5:16-18
4. Dunia.
Yohanes memakai kata ini lebih dari satu arti. Lihatlah ayat-ayat acuannya (1Yo 2:2, 15-17; 3:13; 4:1, 3-5, 17; 5:4, 5, 19) dan perhatikan terutama hal-hal yang berhubungan dengan dunia yang jahat dan tidak bertuhan, tempat orang Kristen harus hidup.
5. Menetap.
Kata ini yang berarti 'tetap' atau 'tidak kunjung habis', menyatakan hubungan dengan Kristus yang tetap dan terus menerus tidak akan berhenti yang kita miliki sekarang ini dengan Kristus. Lihat 1Yo 2:6, 10, 24, 28; 3:6, 9, 15, 17, 24; 4:12, 13, 15, 16 (lihat 2Yoh 1:2; Yoh 15:1-11).
6. Lahir dari Allah.
Seperti Yesus, Yohanes berbicara tentang 'lahir dari Allah' sebagai awal dari kehidupan Kristen kita. Lihat bagaimana ia menggambarkan hal ini 2:29; ~:1, 2, 9, 10; 4:7; 5:1, 2, 18.
7. Yesus Kristus.
Oleh karena Yesus diserang, Yohanes mengatakan hal-hal yang positif tentang Dia. Pelajari ayat-ayat acuan yang menjelaskan tentang siapa Dia (1Yo 1:1-3; 2:1, 22-24; 1Yo 3:5, 7; 4:2, 3, 9, 14; 5:5, 6, 8) dan apa yang telah dilakukan-Nya untuk kita (1Yo 1:7; 2:2; 3:5, 8; 4:10).
Garis Besar Intisari: 2 Yohanes (Pendahuluan Kitab) II YOHANES
[1] 'SURAT DARI PENATUA KEPADA SEORANG IBU...' 2Yo 1: 1-3
Salam
[2] 'SALING MENGASIHI' 2Yo 1: 4-6
Bukan perintah baru
[3] 'BA
II YOHANES
[1] 'SURAT DARI PENATUA KEPADA SEORANG IBU...' 2Yo 1: 1-3
Salam
[2] 'SALING MENGASIHI' 2Yo 1: 4-6
Bukan perintah baru
[3] 'BANYAK PENYESAT BERKELIARAN' 2Yo 1:7-11
2Yo 1: 7 | Mereka yang merendahkan Yesus |
2Yo 1: 8 | Mereka yang perlu diawasi |
2Yo 1: 9 | Mereka yang bukan Kristen |
2Yo 1: 10-11 | Mereka yang tidak boleh dibiarkan |
[4] 'SAYA BERHARAP SEGERA BERTEMU DENGAN KAMU' 2Yo 1: 12,13
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi