Teks -- Wahyu 4:7 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Jerusalem -> Why 4:1--16:21
Jerusalem: Why 4:1--16:21 - -- Dalam bab-bab ini dahulu Allah digambarkan duduk di atas takhtaNya di sorga diiringi isi sorga, bab 4. Kemudian pandangan merangkum dunia semesta yang...
Dalam bab-bab ini dahulu Allah digambarkan duduk di atas takhtaNya di sorga diiringi isi sorga, bab 4. Kemudian pandangan merangkum dunia semesta yang nasibnya diserahkan kepada Anak Domba. Ini dilambangkan oleh Kitab yang dimeterai, yang diserahkan kepada Anak Domba, bab 5. Lalu menyusullah berbagai penglihatan besar yang berupa lambang. Penglihatan-penglihatan itu, bab 6-16, menyiapkan "Hari Besar", yakni hari murka Allah menimpa para penganiaya, bab 17-19.
Ref. Silang FULL -> Why 4:7
· burung nasar: Yeh 1:10; 10:14
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg: Why 4:7 - -- 4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muk...
4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
Masing-masing keempat makhluk yang digambarkan dalam Yehezkiel 1:10-11 mempunyai empat muka, sedangkan masing-masing makhluk dalam Wahyu pasal 4:7 mempunyai satu muka, tetapi baik di dalam Yehezkiel pasal 1 maupun dalam Wahyu pasal 4 ada singa, lembu, manusia, dan burung nasar. Pada tahun 300 M. Rabbi Abahu menjelaskan Yehezkiel 1:10-11 dengan berkata, "Ada empat binatang yang perkasa. Burung yang paling perkasa adalah rajawali, binatang ternak yang paling perkasa adalah lembu, binatang liar yang paling perkasa adalah singa, dan yang paling perkasa dari semuanya adalah manusia. Allah telah mengambil semuanya ini... untuk takhta-Nya."264 Kalau tafsiran tokoh umat Yahudi ini diterapkan pada empat makhluk dalam ayat ini, maka ada kesan bahwa seluruh ciptaan Allah diwakili oleh empat makhluk tersebut.
4:8a Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata
Dalam Yesaya 6:2 ada serafim yang juga mempunyai enam sayap, "dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka, dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang." Menurut Thomas,265 ini berarti bahwa serafim itu kagum dan siap menuruti perintah Tuhan. Dalam nas ini Yohanes menyebut kembali keberadaan mata mereka, yang sudah disebutkan dalam pasal 4:6.
4:8b dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."266
Tuhan Allah ada sejak semula (dan sebelum itu juga!), sekarang, dan selama-lamanya. Seruan makhluk ini mirip dengan apa yang dikatakan di nas lain, bahwa Dialah Yang Awal dan Yang Akhir (pasal 1:17 dan 22:13), dan bahwa Dialah Alfa dan Omega (pasal 1:8; 21:6; dan 22:13). Kata-kata yang hampir sama dipakai untuk menunjuk kepada Allah Bapa dalam pasal 1:4.
Hagelberg: Why 4:3-11 - -- 2. Takhta dan sekelilingnya (4:3-11)
Ternyata seluruh pasal 4 dikhususkan untuk mengorientasikan para pembaca pada situasi, oknum, dan kelakuan yang t...
Hagelberg: Why 4:7 - -- 4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muk...
4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
Masing-masing keempat makhluk yang digambarkan dalam Yehezkiel 1:10-11 mempunyai empat muka, sedangkan masing-masing makhluk dalam Wahyu pasal 4:7 mempunyai satu muka, tetapi baik di dalam Yehezkiel pasal 1 maupun dalam Wahyu pasal 4 ada singa, lembu, manusia, dan burung nasar. Pada tahun 300 M. Rabbi Abahu menjelaskan Yehezkiel 1:10-11 dengan berkata, "Ada empat binatang yang perkasa. Burung yang paling perkasa adalah rajawali, binatang ternak yang paling perkasa adalah lembu, binatang liar yang paling perkasa adalah singa, dan yang paling perkasa dari semuanya adalah manusia. Allah telah mengambil semuanya ini... untuk takhta-Nya."264 Kalau tafsiran tokoh umat Yahudi ini diterapkan pada empat makhluk dalam ayat ini, maka ada kesan bahwa seluruh ciptaan Allah diwakili oleh empat makhluk tersebut.
4:8a Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata
Dalam Yesaya 6:2 ada serafim yang juga mempunyai enam sayap, "dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka, dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang." Menurut Thomas,265 ini berarti bahwa serafim itu kagum dan siap menuruti perintah Tuhan. Dalam nas ini Yohanes menyebut kembali keberadaan mata mereka, yang sudah disebutkan dalam pasal 4:6.
4:8b dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."266
Tuhan Allah ada sejak semula (dan sebelum itu juga!), sekarang, dan selama-lamanya. Seruan makhluk ini mirip dengan apa yang dikatakan di nas lain, bahwa Dialah Yang Awal dan Yang Akhir (pasal 1:17 dan 22:13), dan bahwa Dialah Alfa dan Omega (pasal 1:8; 21:6; dan 22:13). Kata-kata yang hampir sama dipakai untuk menunjuk kepada Allah Bapa dalam pasal 1:4.
Hagelberg: Why 4:1--5:14 - -- A. Visi Ruangan Takhta sebagai Pendahuluan (4:1-5:14)
Pendahuluan ini melukiskan ruangan takhta Allah di surga. Para pembaca perlu mengingat bahwa Tuh...
A. Visi Ruangan Takhta sebagai Pendahuluan (4:1-5:14)
Pendahuluan ini melukiskan ruangan takhta Allah di surga. Para pembaca perlu mengingat bahwa Tuhan Yesus sudah menjanjikan pahala yang indah kepada semua orang yang menaati Firman-Nya. Dalam bagian ini Dia mulai menyediakan pahala-pahala itu. Oleh karena bumi masih penuh dengan orang jahat, maka bumi perlu "dibersihkan". Musuh Tuhan dan orang-orang yang menindas jemaat Kristus belum dikalahkan.
Sama seperti ketujuh surat diawali dengan satu visi mengenai Tuhan Yesus, demikian juga ada visi Tuhan Yesus di surga yang mengawali bagian ini. Apa yang dialami oleh Yohanes, yang diceritakan dalam pasal 4-5, merupakan "engsel" dalam struktur Kitab Wahyu. Dari satu segi, bagian ini terkait erat dengan pasal 1-3 mengenai pahala-pahala yang dijanjikan, karena dalam pasal 4-5 ada juga takhta, pakaian putih, dan mahkota. Dari segi yang lain, bagian ini terkait dengan apa yang diceritakan dalam pasal 6-22, dengan ketujuh segel dari gulungan kitab, yang dibuka satu per satu.
Dalam pasal 4 Dia yang bertakhta, yang dikelilingi dengan takhta dan empat makhluk, dipuji sebagai Pencipta. Dalam pasal 5 Domba Allah yang mendekati Dia yang bertakhta dipuji sebagai Penebus. Peristiwa pengambilan gulungan kitab yang ada di tangan Dia yang bertakhta menjembatani dua pasal ini. Makna dari gulungan kitab tersebut sangat penting, dan akan dibahas dalam bagian berikut ini.
Menurut pengalaman jemaat-jemaat yang diceritakan dalam pasal 2-3, kuasa kejahatan di bumi ini dengan bebas mengancam dan menyusahkan jemaat-jemaat Kristus. Tetapi menurut perspektif ruangan takhta yang digambarkan dalam pasal 4-5, yang berkuasa mutlak adalah Tuhan Allah, dan bukan kejahatan yang ada di bumi.249
Hagelberg: Why 4:1--22:21 - -- III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi s...
III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi sesudah ini") dan 4:1 ("Naiklah kemari dan Aku akan menunjuk kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini") kita mengetahui bahwa pasal 4 merupakan permulaan dari bagian ketiga. Bagian ketiga ini akan menceritakan "apa yang akan/harus terjadi sesudah" hal-hal mengenai ketujuh jemaat. Apa yang dibahas dalam pasal 1-3 sudah terjadi. Ketujuh jemaat itu sudah tidak ada lagi, sedangkan apa yang digambarkan dalam pasal 4-22 belum terjadi.
Fungsi bagian ini:
Memang Tuhan Yesus sudah menjanjikan pahala yang indah dan hebat kepada yang setia, kepada "barangsiapa yang menang", kepada "yang menuruti apa yang tertulis di dalam" Kitab Wahyu. Dalam bagian ketiga ini dibuktikan bahwa janji-janji itu bukan omong kosong, tetapi Dia mampu menggenapi janji-Nya, karena Dia akan mengalahkan musuh-Nya dan mendirikan Kerajaan-Nya. Juga, mereka yang menganiaya anggota jemaat Kristus akan dikalahkan oleh Raja atas segala raja, sehingga mereka yang dianiaya akan dihibur dan didorong untuk setia di dalam penganiayaan.
Struktur bagian ini:
Struktur bagian ini dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, sebagai berikut:
Visi Takhta sebagai Pendahuluan, 4:1-5:14
Masa Kesengsaraan, 6:1-20:3
Kerajaan Seribu Tahun, 20:4-15
Yerusalem yang Baru, 21:1-22:5
Penjelasan Akhir dari Penglihatan, 22:6-17
Bagian Penutup dari Kitab, 22:18-21