Teks -- Yohanes 3:14-16 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Yoh 3:16
Full Life: Yoh 3:16 - BEGITU BESAR KASIH ALLAH AKAN DUNIA INI.
Nas : Yoh 3:16
Ayat ini mengungkapkan isi hati dan tujuan Allah.
1) Kasih Allah cukup luas untuk menjangkau semua orang, yaitu "dunia
ini" ...
Nas : Yoh 3:16
Ayat ini mengungkapkan isi hati dan tujuan Allah.
- 1) Kasih Allah cukup luas untuk menjangkau semua orang, yaitu "dunia ini" (bd. 1Tim 2:4).
- 2) Allah "mengaruniakan" Anak-Nya sebagai korban penghapus dosa di atas kayu salib. Pendamaian mengalir dari hati Allah sendiri yang penuh kasih. Korban Kristus bukan sesuatu tindakan yang terpaksa dilakukan oleh Allah (Rom 8:32; 1Yoh 4:10).
- 3) Percaya (Yun. _pisteuo_) mengandung tiga unsur utama:
- (a) keyakinan yang kokoh bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah dan satu-satunya Juruselamat umat manusia yang hilang;
- (b) persekutuan yang menyangkal diri dan ketaatan kepada Kristus
(bd. Yoh 15:1-10;
lihat cat. --> Yoh 14:21; dan
lihat cat. --> Yoh 15:4); dan
[atau ref. Yoh 14:21; 15:4]
- (c) kepercayaan penuh di dalam Kristus bahwa Ia mampu dan bersedia
menuntun saudara hingga keselamatan kekal dan persekutuan dengan
Allah di sorga
(lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).
- 4) "Binasa" merupakan kata yang sering dilupakan dalam ayat
Yoh 3:16 ini. Kata ini tidak menunjuk kepada kematian jasmani,
tetapi kepada hukuman kekal yang begitu mengerikan
(lihat cat. --> Mat 10:28).
[atau ref. Mat 10:28]
- 5) "Hidup kekal" adalah karunia yang dianugerahkan Allah kepada kita
pada saat kita dilahirkan kembali
(lihat art. PEMBAHARUAN).
"Kekal" bukan saja mengacu kepada keabadian tetapi juga kepada kualitas kehidupan ini; suatu jenis kehidupan yang ilahi, kehidupan yang membebaskan kita dari kuasa dosa dan Iblis serta meniadakan yang duniawi di dalam diri kita supaya kita dapat mengenal Allah (bd. Yoh 8:34-36;lihat cat. --> Yoh 17:3).
[atau ref. Yoh 17:3]
Jerusalem: Yoh 3:14 - ditinggikan Anak Manusia, bdk Dan 7:13; Mat 8:20+; Mat 12:32; Mat 24:30, harus "di tinggikan", artinya: baik ditegakkan di kayu salib, maupun masuk kembali ke dal...
Anak Manusia, bdk Dan 7:13; Mat 8:20+; Mat 12:32; Mat 24:30, harus "di tinggikan", artinya: baik ditegakkan di kayu salib, maupun masuk kembali ke dalam kemuliaan Bapa, Yoh 1:51; Yoh 8:28; Yoh 12:32-34+; Yoh 13:31-32. Untuk dapat selamat orang harus "memandang" Kristus yang "ditinggikan" di kayu salib, Bil 21:8; Zak 12:10; Yoh 19:37+, artinya ialah: percaya bahwa Dia itu anak Tunggal, Yoh 3:18; Zak 12:10; Maka orang dibersihkan oleh air yang keluar dari lambungnya yang tertusuk, Yoh 19:34; Zak 13:1. Gelar "Anak Manusia" dalam Yohanes menekankan kemanusiaan Yesus, walaupun asal-usul ilahiNya ditonjolkan Yoh 3:13; Yoh 6:62. Berkat asal-usul itu Yesus menjalankan lebih dahulu perbuatan-perbuatan Anak Manusia di akhir zaman, Yoh 5:26-29; Yoh 6:27,53; Yoh 9:35.
Jerusalem: Yoh 3:15 - -- Var: Supaya setiap orang yang percaya beroleh hidup yang kekal oleh karena Dia. Allah memang pemilik dan penguasa hidup, Kej 9:4-5; Ula 32:39; Maz 36:...
Var: Supaya setiap orang yang percaya beroleh hidup yang kekal oleh karena Dia. Allah memang pemilik dan penguasa hidup, Kej 9:4-5; Ula 32:39; Maz 36:10. KekuasaanNya itu diserahkan oleh Allah kepada Anak, Yoh 5:21; Yoh 10:18+; Yoh 17:2. Anak itu sendiri adalah hidup, Yoh 11:25; Yoh 14:6. Ia memiliki hidup itu dalam diriNya dan menganugerahkannya, Yoh 5:26, kepada mereka yang percaya kepadaNya, Yoh 1:4,12; Yoh 4:14; Yoh 5:24; Yoh 6:35; Yoh 20:31. Lambang hidup itu ialah air, Yoh 4:1+, dan hidup itu dipelihara oleh Firman, Yoh 6:35+. Hidup itu kerap kali dikatakan kekal dan dengan demikian mempunyai sifat ilahi, sehingga melebihi hidup jasmani dan sementara oleh karena lamanya hidup kekal tidak terukur, bdk Kej 21:33; Yes 40:28; Maz 90:2; Wis 5:15-16; dll. Hidup kekal itu dijanjikan kepada mereka yang percaya, bdk 2Ko 4:18, tetapi sekarang juga sudah diberikan, Yoh 3:36; Yoh 5:24; Yoh 6:40; Yoh 6:68; 1Yo 2:25, untuk diselesaikan dengan kebangkitan, Yoh 6:39-40,54; Yoh 11:25-26. Bdk juga Mat 7:14; Mat 18:8; Mat 19:16.
Ende -> Yoh 3:14
Jang dimaksudkan disini tentu "ditinggikan disalib".
Ref. Silang FULL: Yoh 3:14 - padang gurun // harus ditinggikan · padang gurun: Bil 21:8,9
· harus ditinggikan: Yoh 12:32; Yoh 12:32
· padang gurun: Bil 21:8,9
Ref. Silang FULL: Yoh 3:15 - yang percaya // beroleh hidup · yang percaya: Yoh 3:16,36; Kej 15:6; Bil 14:11; Mat 27:42; Mr 1:15; Yoh 1:7,12; 2:23; 5:24; 7:38; 20:29; Kis 13:39; 16:31; Rom 3:22; 10:9,10;...
· yang percaya: Yoh 3:16,36; Kej 15:6; Bil 14:11; Mat 27:42; Mr 1:15; Yoh 1:7,12; 2:23; 5:24; 7:38; 20:29; Kis 13:39; 16:31; Rom 3:22; 10:9,10; 1Yoh 5:1,5,10
· beroleh hidup: Yoh 3:16,36; Mat 25:46; [Lihat FULL. Mat 25:46]; Yoh 20:31
Ref. Silang FULL: Yoh 3:16 - besar kasih // telah mengaruniakan // Anak-Nya // yang percaya // yang kekal · besar kasih: Rom 5:8; Ef 2:4; 1Yoh 4:9,10
· telah mengaruniakan: Yes 9:5; Rom 8:32
· Anak-Nya: Kej 22:12; Yoh 1:18
· yan...
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg -> Yoh 3:1-21; Yoh 3:1-21; Yoh 3:14; Yoh 3:1-15; Yoh 3:14; Yoh 2:1--4:45; Yoh 1:19--10:42; Yoh 3:15; Yoh 3:15; Yoh 3:16; Yoh 3:16-21; Yoh 3:16
3:1-21 Lahir jasmani, dan lahir dari Roh
3:1-21 Lahir jasmani, dan lahir dari Roh
Hagelberg: Yoh 3:14 - -- 3:14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,293
Dia "telah turun dari surga" karena di b...
3:14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,293
Dia "telah turun dari surga" karena di bumi ini Dia harus ditinggikan. Sesuai dengan peringatan Tuhan Yesus dalam ayat 12, semula hal ini tidak dapat diterima (atau dimengerti) oleh Nikodemus.
Dalam ayat ini, Tuhan Yesus sungguh mulai menjawab pertanyaan Nikodemus, yang diajukan dalam ayat 9. Dia mulai menjelaskan "hal-hal surgawi" di sini, dengan menyiaskan penyaliban-Nya dengan ular yang ditinggikan di padang gurun, yang dikisahkan dalam Bilangan 21:4-9. Jika Anak Manusia ditinggikan, maka manusia dapat diperanakkan kembali.
Yohanes menekankan satu kesamaan antara ular itu dan Tuhan Yesus, yaitu bahwa dua-duanya harus ditinggikan, tetapi sebenarnya kesamaannya lebih luas, karena nampaknya ular itu melambangkan dosa umat Israel, dan waktu Dia disalibkan Tuhan Yesus menjadi dosa untuk kita.
Dalam pasal 12:32-33 ditulis, "'...apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.' Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati", namun dalam nas ini salib-Nya belum diceritakan secara jelas. Istilah ditinggikan (atau "meninggikan") juga dipakai dalam Kisah Para Rasul 2:33; 5:31 (mengenai kenaikan-Nya); Kejadian 40:13 (mengenai kemuliaan seorang hamba); 40:19 (mengenai kematian seorang hamba); dan Yesaya 52:13 (mengenai kemuliaan Hamba TUHAN di surga), maka nampaknya istilah ditinggikan di sini mengandung arti kematian-Nya di kayu salib, kebangkitan-Nya dari kuburan, pengangkatan-Nya ke surga, dan kemuliaan-Nya di surga, tetapi kekayaan istilah ini belum jelas bagi Nikodemus.294 Sama seperti ungkapan "saat-Ku belum tiba" dalam pasal 2:4, petunjuk ini mengenai kematian-Nya belum diuraikan. Konsep perlawanan yang akan menyerang Dia masih belum muncul secara terang-terangan.295
Hagelberg: Yoh 3:1-15 - -- 5. Yesus dan Nikodemus (3:1-15)
Tema iman dikembangkan dalam pasal 3:1-21, pertama melalui ungkapan "lahir baru" yang diuraikan kepada Nikodemus, kemu...
5. Yesus dan Nikodemus (3:1-15)
Tema iman dikembangkan dalam pasal 3:1-21, pertama melalui ungkapan "lahir baru" yang diuraikan kepada Nikodemus, kemudian secara terang-terangan.
Dalam percakapan ini, pengertian lama, pengertian agama Yahudi, akan dikontraskan dengan apa yang ditawarkan oleh Tuhan Yesus. Yang lama menekankan kepentingan kelahiran jasmani. Asal lahir jasmani dalam keluarga Yahudi, orang itu memiliki hubungan yang khusus dengan Allah. Tuhan Yesus menawarkan kelahiran baru, yang mutlak diperlukan untuk menjadi terlibat dalam Kerajaan Allah. Yang lama tidak berarti, harus ada permulaan yang diadakan oleh Roh Allah. Sebenarnya konsep ini sudah diungkapkan dalam pasal 1:13, yang berkata "orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah."
Seperti seorang guru yang mahir, Tuhan Yesus memakai apa yang dimengerti (kelahiran jasmani) sebagai batu loncatan untuk menjelaskan apa yang belum dimengerti (bahwa silsilah dan amal tidak menolong orang untuk mendekat kepada Allah).
Hagelberg: Yoh 3:14 - -- 3:14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,293
Dia "telah turun dari surga" karena di b...
3:14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,293
Dia "telah turun dari surga" karena di bumi ini Dia harus ditinggikan. Sesuai dengan peringatan Tuhan Yesus dalam ayat 12, semula hal ini tidak dapat diterima (atau dimengerti) oleh Nikodemus.
Dalam ayat ini, Tuhan Yesus sungguh mulai menjawab pertanyaan Nikodemus, yang diajukan dalam ayat 9. Dia mulai menjelaskan "hal-hal surgawi" di sini, dengan menyiaskan penyaliban-Nya dengan ular yang ditinggikan di padang gurun, yang dikisahkan dalam Bilangan 21:4-9. Jika Anak Manusia ditinggikan, maka manusia dapat diperanakkan kembali.
Yohanes menekankan satu kesamaan antara ular itu dan Tuhan Yesus, yaitu bahwa dua-duanya harus ditinggikan, tetapi sebenarnya kesamaannya lebih luas, karena nampaknya ular itu melambangkan dosa umat Israel, dan waktu Dia disalibkan Tuhan Yesus menjadi dosa untuk kita.
Dalam pasal 12:32-33 ditulis, "'...apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.' Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati", namun dalam nas ini salib-Nya belum diceritakan secara jelas. Istilah ditinggikan (atau "meninggikan") juga dipakai dalam Kisah Para Rasul 2:33; 5:31 (mengenai kenaikan-Nya); Kejadian 40:13 (mengenai kemuliaan seorang hamba); 40:19 (mengenai kematian seorang hamba); dan Yesaya 52:13 (mengenai kemuliaan Hamba TUHAN di surga), maka nampaknya istilah ditinggikan di sini mengandung arti kematian-Nya di kayu salib, kebangkitan-Nya dari kuburan, pengangkatan-Nya ke surga, dan kemuliaan-Nya di surga, tetapi kekayaan istilah ini belum jelas bagi Nikodemus.294 Sama seperti ungkapan "saat-Ku belum tiba" dalam pasal 2:4, petunjuk ini mengenai kematian-Nya belum diuraikan. Konsep perlawanan yang akan menyerang Dia masih belum muncul secara terang-terangan.295
B. Pelayanan yang Awal: Tanda, Perbuatan, dan Kata (2:1-4:45)
II. PENYATAAN YESUS DENGAN KATA DAN PERBUATAN (1:19-10:42)
Hagelberg: Yoh 3:15 - -- 3:15 supaya setiap orang yang percaya296 kepada-Nya beroleh hidup297 yang kekal298."
Tujuan dari pernyataan itu bahwa "Anak Manusia harus ditinggikan"...
3:15 supaya setiap orang yang percaya296 kepada-Nya beroleh hidup297 yang kekal298."
Tujuan dari pernyataan itu bahwa "Anak Manusia harus ditinggikan", suatu pernyataan yang masih terselubung dalam rahasia, dijelaskan: hidup yang kekal bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Jadi kewajiban Nikodemus sudah dijelaskan: dia harus percaya kepada Yesus Kristus.
Dalam pasal 1:12-13 kita sudah membaca, "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah." Dalam percakapan dengan Nikodemus tema yang sama lebih dikembangkan. Istilah "diperanakkan" dipakai dalam pasal 1:12-13 dan dalam percakapan dengan Nikodemus, dan ungkapan beroleh hidup yang kekal dapat disamakan dengan ungkapan "melihat Kerajaan Allah", ataupun "masuk ke dalam Kerajaan Allah".299 Juga syarat percaya kepada-Nya atau "percaya dalam nama-Nya" nyata dalam kedua nas ini.
Hagelberg: Yoh 3:15 - -- 3:15 supaya setiap orang yang percaya296 kepada-Nya beroleh hidup297 yang kekal298."
Tujuan dari pernyataan itu bahwa "Anak Manusia harus ditinggikan"...
3:15 supaya setiap orang yang percaya296 kepada-Nya beroleh hidup297 yang kekal298."
Tujuan dari pernyataan itu bahwa "Anak Manusia harus ditinggikan", suatu pernyataan yang masih terselubung dalam rahasia, dijelaskan: hidup yang kekal bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Jadi kewajiban Nikodemus sudah dijelaskan: dia harus percaya kepada Yesus Kristus.
Dalam pasal 1:12-13 kita sudah membaca, "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah." Dalam percakapan dengan Nikodemus tema yang sama lebih dikembangkan. Istilah "diperanakkan" dipakai dalam pasal 1:12-13 dan dalam percakapan dengan Nikodemus, dan ungkapan beroleh hidup yang kekal dapat disamakan dengan ungkapan "melihat Kerajaan Allah", ataupun "masuk ke dalam Kerajaan Allah".299 Juga syarat percaya kepada-Nya atau "percaya dalam nama-Nya" nyata dalam kedua nas ini.
Hagelberg: Yoh 3:16 - -- 3:16 Karena begitu besar kasih305 Allah akan dunia306 ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal307, supaya setiap orang yang percaya ...
3:16 Karena begitu besar kasih305 Allah akan dunia306 ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal307, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Ayat ini dapat dibagi empat.
1. Kasih Allah sebagai Sebab
2. Anak-Nya sebagai Pemberian
3. Iman sebagai Syarat
4. Kehidupan, bukan kematian, sebagai Akibat
Mari kita menyelidiki keempat unsur tersebut satu per satu.
Carson308 mengamati suatu rantai dalam ayat 14-16, yaitu hidup kekal bagi manusia berakar dalam karya "Anak Manusia ditinggikan", yang berakar dalam kasih Allah. Orang Yahudi sudah mengerti bahwa Allah mengasihi mereka, tetapi pernyataan ini luar biasa karena mengatakan bahwa dia mengasihi dunia ini. Ini luar biasa bukan karena dunia ini besar, atau majemuk, tetapi karena dunia ini jahat. Begitu jahat dunia ini, sehingga dalam 1 Yohanes 2:15-17 orang Kristen dilarang mengasihi dunia. Larangan tersebut dan pernyataan ini tidak bertentangan, karena kasih Allah adalah kasih yang memberi, sedangkan larangan itu melarang kasih yang mau mengambil untuk dirinya sendiri.309
Demikian juga tidak ada kontradiksi antara kasih Allah akan dunia ini dan hukuman yang akan dijatuhkan pada dunia. Apa yang jahat, yang seharusnya dihukum, dikasihi oleh yang Maha Kasih, karena.... Karena Dia adalah yang Maha Kasih.
Yang dikaruniakan demi keselamatan manusia disebut Anak-Nya yang Tunggal, julukan yang menekankan nilai yang amat tinggi. Dalam Kejadian 22 Abraham menyatakan kesediaannya untuk mengorbankan Anak-Nya yang tunggal, yang dia kasihi. Nampaknya peristiwa tersebut ada kaitan dengan nas ini.
Untuk memperoleh apa yang janjikan dalam ayat ini, syarat yang satu-satunya adalah iman. Kebenaran yang sama ditegaskan dalam Roma 4:5, yang berkata, "Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran." Dalam Yohanes 5:24 Tuhan Yesus juga mengatakan bahwa iman adalah syarat yang satu-satunya untuk memperoleh keselamatan. Dia berkata, "...Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup."
Akibat yang dihasilkan bukanlah kebinasaan, melainkan hidup yang kekal. Yohanes tidak menerima adanya alternatif yang ketiga, dia hanya menerima adanya dua ini, yaitu kebinasaan dan hidup yang kekal. Dalam Markus 9:48 Tuhan Yesus membahas keadaan akhir dari mereka yang binasa, "...ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam." Sedangkan hidup yang kekal tidak hanya merupakan hidup yang tak terujung. Dalam Perjanjian Baru, orang yang beroleh hidup yang kekal berpartisipasi dalam kehidupan Allah.
Hagelberg: Yoh 3:16-21 - -- 6. Penjelasan panjang I (3:16-21)
Zaman itu bahasa Yunani tidak memakai tanda kutip untuk menandai permulaan atau akhir percakapan, sehingga kadang-ka...
6. Penjelasan panjang I (3:16-21)
Zaman itu bahasa Yunani tidak memakai tanda kutip untuk menandai permulaan atau akhir percakapan, sehingga kadang-kadang agak sulit memastikan siapa berbicara. Nas ini merupakan salah satu kasus kesulitan tersebut. Ada sarjana yang berkata bahwa seluruh pasal 3:1-21 menceritakan percakapan antara Tuhan Yesus dan Nikodemus.300 Namun beberapa sarjana yang lain301 berpikir bahwa kata Tuhan Yesus beakhir dengan ayat 15, dan ayat 16-21 merupakan renungan atau penjelasan Rasul Yohanes.
Hal ini tidak dapat ditentukan secara pasti. Memang jika seluruh Perjanjian Baru diterima sebagai Firman Allah, maka kata Tuhan Yesus dan kata Rasul Yohanes sama-sama diterima sebagai Firman Allah. Meskipun demikian, penulis berpikir bahwa ayat 16-21 merupakan renungan Rasul Yohanes, karena:
1. Di dalamnya ada istilah tertentu yang tidak dipakai oleh Tuhan Yesus.302
2. Istilah "telah mengaruniakan"303 menceritakan sesuatu yang sudah terjadi, tetapi penyaliban-Nya belum terjadi pada waktu Tuhan Yesus berbicara dengan Nikodemus. Pada waktu Rasul Yohanes menulis Injil Yohanes, memang, Allah "telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal."304
Ternyata puncak percakapan Tuhan Yesus dengan Nikodemus, yaitu pasal 3:15, mengandung kebenaran yang begitu indah sehingga Yohanes merasa bahwa dia harus mengembangkan pokok itu bagi para pembaca. Nampaknya ayat 15 menimbulkan pikiran yang perlu dia catat bagi kita. Apa yang dia catat bagi kita belum dapat dikatakan kepada Nikodemus, yang sudah menjadi bingung, dan saat itu belum siap bertumbuh dalam iman, tetapi para pembaca, yang telah membaca pasal 1-2, dapat menangkap apa yang diuraikan dalam nas ini.
Hagelberg: Yoh 3:16 - -- 3:16 Karena begitu besar kasih305 Allah akan dunia306 ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal307, supaya setiap orang yang percaya ...
3:16 Karena begitu besar kasih305 Allah akan dunia306 ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal307, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Ayat ini dapat dibagi empat.
1. Kasih Allah sebagai Sebab
2. Anak-Nya sebagai Pemberian
3. Iman sebagai Syarat
4. Kehidupan, bukan kematian, sebagai Akibat
Mari kita menyelidiki keempat unsur tersebut satu per satu.
Carson308 mengamati suatu rantai dalam ayat 14-16, yaitu hidup kekal bagi manusia berakar dalam karya "Anak Manusia ditinggikan", yang berakar dalam kasih Allah. Orang Yahudi sudah mengerti bahwa Allah mengasihi mereka, tetapi pernyataan ini luar biasa karena mengatakan bahwa dia mengasihi dunia ini. Ini luar biasa bukan karena dunia ini besar, atau majemuk, tetapi karena dunia ini jahat. Begitu jahat dunia ini, sehingga dalam 1 Yohanes 2:15-17 orang Kristen dilarang mengasihi dunia. Larangan tersebut dan pernyataan ini tidak bertentangan, karena kasih Allah adalah kasih yang memberi, sedangkan larangan itu melarang kasih yang mau mengambil untuk dirinya sendiri.309
Demikian juga tidak ada kontradiksi antara kasih Allah akan dunia ini dan hukuman yang akan dijatuhkan pada dunia. Apa yang jahat, yang seharusnya dihukum, dikasihi oleh yang Maha Kasih, karena.... Karena Dia adalah yang Maha Kasih.
Yang dikaruniakan demi keselamatan manusia disebut Anak-Nya yang Tunggal, julukan yang menekankan nilai yang amat tinggi. Dalam Kejadian 22 Abraham menyatakan kesediaannya untuk mengorbankan Anak-Nya yang tunggal, yang dia kasihi. Nampaknya peristiwa tersebut ada kaitan dengan nas ini.
Untuk memperoleh apa yang janjikan dalam ayat ini, syarat yang satu-satunya adalah iman. Kebenaran yang sama ditegaskan dalam Roma 4:5, yang berkata, "Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran." Dalam Yohanes 5:24 Tuhan Yesus juga mengatakan bahwa iman adalah syarat yang satu-satunya untuk memperoleh keselamatan. Dia berkata, "...Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup."
Akibat yang dihasilkan bukanlah kebinasaan, melainkan hidup yang kekal. Yohanes tidak menerima adanya alternatif yang ketiga, dia hanya menerima adanya dua ini, yaitu kebinasaan dan hidup yang kekal. Dalam Markus 9:48 Tuhan Yesus membahas keadaan akhir dari mereka yang binasa, "...ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam." Sedangkan hidup yang kekal tidak hanya merupakan hidup yang tak terujung. Dalam Perjanjian Baru, orang yang beroleh hidup yang kekal berpartisipasi dalam kehidupan Allah.