Teks -- Roma 6:11-14 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Rm 6:11 - MEMANDANGNYA: BAHWA KAMU TELAH MATI BAGI DOSA.
Nas : Rom 6:11
Dasar pikiran utama dari pasal Rom 6:1-23 ialah kesatuan orang
percaya dengan Kristus dalam kematian dan kehidupan-Nya. Oleh karena ...
Nas : Rom 6:11
Dasar pikiran utama dari pasal Rom 6:1-23 ialah kesatuan orang percaya dengan Kristus dalam kematian dan kehidupan-Nya. Oleh karena itu, jika saudara menjadi orang percaya yang sejati, saudara telah mati terhadap dosa dan kenyataan itu harus diperhitungkan.
- 1) Saudara telah mati terhadap dosa di hadapan Allah. Dianggap oleh Allah telah mati dengan Kristus di salib dan dibangkitkan kembali dalam kebangkitan-Nya (ayat Rom 6:5-10).
- 2) Saudara mati terhadap dosa ketika dilahirkan kembali oleh Roh Kudus
(lihat art. PEMBAHARUAN).
Saudara diberikan kuasa Kristus untuk melawan dosa (ayat Rom 6:14-18), mati terhadap dosa setiap hari dengan mematikan perbuatan-perbuatan buruk tubuh ini (Rom 8:13), dan menjalankan hidup baru dalam ketaatan kepada Allah (ayat Rom 6:5-14,18,22). - 3) Saudara mati terhadap dosa dalam baptisan air ketika menyatakan
kematianmu terhadap dosa dan menyerahkan diri untuk menolak dosa dan
hidup bagi Kristus (ayat Rom 6:3-5;
lihat cat. --> Rom 6:4).
[atau ref. Rom 6:4]
Full Life: Rm 6:12 - HENDAKLAH DOSA JANGAN BERKUASA LAGI.
Nas : Rom 6:12
Karena dosa sudah dikalahkan, saudara harus senantiasa menentang
usahanya untuk berkuasa kembali. Karena dosa berusaha memerintah te...
Nas : Rom 6:12
Karena dosa sudah dikalahkan, saudara harus senantiasa menentang usahanya untuk berkuasa kembali. Karena dosa berusaha memerintah terutama melalui keinginan-keinginan tubuh, maka keinginan ini harus dilawan dengan iman kepada Kristus
(lihat cat. --> Rom 6:15 berikut).
[atau ref. Rom 6:15]
Kita dapat melakukan hal itu dengan menyangkal keinginan jahat tubuh kita (ayat Rom 6:12), menolak untuk menyerahkan anggota tubuh kepada dosa (ayat Rom 6:13), dan mempersembahkan tubuh dan seluruh kepribadian kita sebagai hamba kepada Allah dan kebenaran (ayat Rom 6:13-19).
Jerusalem: Rm 5:1--11:36 - -- Pokok yang diuraikan dalam bagian kedua Roma dapat disebutkan sebagai: pembenaran sebagai jaminan keselamatan orang Kristen yang sudah dibenarkan, bdk...
Pokok yang diuraikan dalam bagian kedua Roma dapat disebutkan sebagai: pembenaran sebagai jaminan keselamatan orang Kristen yang sudah dibenarkan, bdk Rom 1-4, mendapat dalam kasih Allah dan karunia Roh Kudus suatu jaminan keselamatan. Pokok ini diuraikan dalam Rom 5:1-11 dan diuraikan kembali dalam bab 8, sedangkan dalam Rom 5:12-7:25 diperlawankan dengan kebalikannya (dosa, maut, hukum Taurat).
Jerusalem: Rm 6:11 - dalam Kristus Yesus Sejumlah naskah menambah: dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Bdk Rom 14:7 dst; 1Ko 3:23+; 2Ko 5:15; Gal 2:20; 1Pe 2:24.
Jerusalem: Rm 6:12 - tubuhmu yang fana Baptisan sudah menghilangkan dosa dari manusia, tetapi selama tubuhnya belum mengenakan "yang tidak dapat binasa", 1Ko 15:54, dosa masih dapat mempera...
Ende -> Rm 6:13
Ende: Rm 6:13 - Alat-alat Aslinja dapat diterdjemahkan dengan "sendjata" djuga. Kebebasan
dari dosa dalam hidup baru itu harus tetap diperdjuangkan dan dibangunkan.
Aslinja dapat diterdjemahkan dengan "sendjata" djuga. Kebebasan dari dosa dalam hidup baru itu harus tetap diperdjuangkan dan dibangunkan.
Ref. Silang FULL: Rm 6:13 - senjata kelaliman // senjata-senjata kebenaran · senjata kelaliman: Rom 6:16,19; Rom 7:5
· senjata-senjata kebenaran: Rom 12:1; 2Kor 5:14,15; 1Pet 2:24
· senjata kelaliman: Rom 6:16,19; Rom 7:5
· senjata-senjata kebenaran: Rom 12:1; 2Kor 5:14,15; 1Pet 2:24
Ref. Silang FULL: Rm 6:14 - akan dikuasai // hukum Taurat // kasih karunia · akan dikuasai: Rom 6:16; Rom 6:16
· hukum Taurat: Rom 2:12; Rom 2:12
· kasih karunia: Rom 3:24; Rom 3:24
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg: Rm 6:11 - -- 6:11 Demikianlah hendaknya kamu memandangnya:347 bahwa kamu mati terhadap dosa, tetapi hidup terhadap Allah dalam Kristus Yesus Tuhan kita.
Dengan ay...
6:11 Demikianlah hendaknya kamu memandangnya:347 bahwa kamu mati terhadap dosa, tetapi hidup terhadap Allah dalam Kristus Yesus Tuhan kita.
Dengan ayat ini Paulus melanjutkan tema kesatuan kita dengan Kristus sampai tujuannya, yaitu penerapan dari tema tersebut dalam pikiran kita. Pandanglah sebagai benar apa yang memang sudah benar. Aminkanlah kematianmu dengan Kristus. Dengan perintah ini kita kembali kepada dasar kehidupan moril orang percaya. Orang yang tetap menganggap diri mereka mati terhadap dosa tidak berdosa! Janganlah kita menjadikan perintah ini sebagai sesuatu yang lebih rumit atau mistis. Kalau kita diajak berdosa dengan teman-teman, kita harus menjawab, "Oh, dari segi dosa seperti itu, aku orang mati. Dulu bisa, tapi sekarang sudah tidak, karena mati!"
Paulus hanya dapat minta sikap ini dari kita karena dia sudah menjelaskan kesatuan kita dengan kematian Kristus.
Paulus tidak mengajar bahwa kita tidak berdosa lagi. Dia mengajar bahwa kita berada di dalam perjuangan dengan dosa, dan dalam ayat ini dia membicarakan perjuangan itu. Permulaan dari perjuangan kita terletak pada sifat kita terhadap diri kita sendiri. Dengan sikap yang benar terhadap diri kita sendiri, kita dapat menang dalam pergumulan kita dengan dosa. Benar, kita diberikan hidup yang baru dalam Kristus. Ini benar, baik kalau diinsafinya maupun kalau tidak diinsafinya. Tetapi kalau tidak diinsafi, diimani, maka tidak dapat dialami dalam hidup ini. Cranfield348 berkata, "Pandangan ini terhadap diri kita sendiri... adalah langkah pertama -sebuah langkah yang amat penting- pada jalan ketaatan."
...dalam Kristus Yesus...
Anak kalimat ini yang sering dipakai oleh Paulus banyak didiskusikan oleh para penafsir. Bagi Cranfield349 anak kalimat ini menunjuk pada posisi kita dalam kematian dan kebangkitan Kristus. Kita dipandang Allah sebagai orang yang sudah mengalami apa yang dialami Kristus di kayu salib. Dan kita dipandang Allah sebagai orang yang ikut dalam kebangkitan Kristus. Hidup Kristus adalah hidup kita. Pemakaian anak kalimat ini tidak menambah gagasan baru dalam bagian ini, tetapi hanya meringkas apa yang sudah diuraikan.
a. Melalui Baptisan Rohani Kita Bebas dari Dosa 6:1-14
Hagelberg: Rm 6:11 - -- 6:11 Demikianlah hendaknya kamu memandangnya:347 bahwa kamu mati terhadap dosa, tetapi hidup terhadap Allah dalam Kristus Yesus Tuhan kita.
Dengan ay...
6:11 Demikianlah hendaknya kamu memandangnya:347 bahwa kamu mati terhadap dosa, tetapi hidup terhadap Allah dalam Kristus Yesus Tuhan kita.
Dengan ayat ini Paulus melanjutkan tema kesatuan kita dengan Kristus sampai tujuannya, yaitu penerapan dari tema tersebut dalam pikiran kita. Pandanglah sebagai benar apa yang memang sudah benar. Aminkanlah kematianmu dengan Kristus. Dengan perintah ini kita kembali kepada dasar kehidupan moril orang percaya. Orang yang tetap menganggap diri mereka mati terhadap dosa tidak berdosa! Janganlah kita menjadikan perintah ini sebagai sesuatu yang lebih rumit atau mistis. Kalau kita diajak berdosa dengan teman-teman, kita harus menjawab, "Oh, dari segi dosa seperti itu, aku orang mati. Dulu bisa, tapi sekarang sudah tidak, karena mati!"
Paulus hanya dapat minta sikap ini dari kita karena dia sudah menjelaskan kesatuan kita dengan kematian Kristus.
Paulus tidak mengajar bahwa kita tidak berdosa lagi. Dia mengajar bahwa kita berada di dalam perjuangan dengan dosa, dan dalam ayat ini dia membicarakan perjuangan itu. Permulaan dari perjuangan kita terletak pada sifat kita terhadap diri kita sendiri. Dengan sikap yang benar terhadap diri kita sendiri, kita dapat menang dalam pergumulan kita dengan dosa. Benar, kita diberikan hidup yang baru dalam Kristus. Ini benar, baik kalau diinsafinya maupun kalau tidak diinsafinya. Tetapi kalau tidak diinsafi, diimani, maka tidak dapat dialami dalam hidup ini. Cranfield348 berkata, "Pandangan ini terhadap diri kita sendiri... adalah langkah pertama -sebuah langkah yang amat penting- pada jalan ketaatan."
...dalam Kristus Yesus...
Anak kalimat ini yang sering dipakai oleh Paulus banyak didiskusikan oleh para penafsir. Bagi Cranfield349 anak kalimat ini menunjuk pada posisi kita dalam kematian dan kebangkitan Kristus. Kita dipandang Allah sebagai orang yang sudah mengalami apa yang dialami Kristus di kayu salib. Dan kita dipandang Allah sebagai orang yang ikut dalam kebangkitan Kristus. Hidup Kristus adalah hidup kita. Pemakaian anak kalimat ini tidak menambah gagasan baru dalam bagian ini, tetapi hanya meringkas apa yang sudah diuraikan.
Hagelberg: Rm 6:1-23 - -- 2. Dia akan Hidup Bebas dari Dosa 6:1-6:23
Sebagai orang yang sudah ikut dalam kematian dan kebangkitan Kristus, kita sudah bebas dari kuasa dosa, s...
2. Dia akan Hidup Bebas dari Dosa 6:1-6:23
Sebagai orang yang sudah ikut dalam kematian dan kebangkitan Kristus, kita sudah bebas dari kuasa dosa, sehingga kita mampu berjuang melawan dosa.
Setelah dia menjelaskan secara luas mengenai dua aiwn/aion dan kemenangan yang disediakan bagi kita dalam aiwn/aion baru, Paulus kembali pada tema yang sudah dipikirkan dalam pasal 5:1-11, yaitu bagaimana "melalui Tuhan kita Yesus Kristus" kita dapat hidup bebas dari kuasa-kuasa aiwn/aion lama. Dalam pasal 6 dia menjelaskan bagaimana kita yang dibenarkan dapat hidup bebas dari kuasa dosa. Pasal ini harus dibagi dua sesuai dengan dua pertanyaan Rasul Paulus.
Hagelberg: Rm 5:1--8:39 - -- B. Dia yang Dibenarkan karena Iman akan Hidup 5:1-8:39
Dari 3:21 sampai 4:25 Paulus bersikap tegas untuk membuktikan bahwa pembenaran hanya dapat dipe...
B. Dia yang Dibenarkan karena Iman akan Hidup 5:1-8:39
Dari 3:21 sampai 4:25 Paulus bersikap tegas untuk membuktikan bahwa pembenaran hanya dapat diperoleh melalaui iman, tetapi dalam bagian ini dia bersemangat untuk menjelaskan hasil dari pembenaran karena iman.
Hasil pembenaran tersebut dapat dibagi empat, menurut Nygren.248 Dalam pasal 5 dijelaskan bahwa orang yang dibenarkan hidup bebas dari murka, dalam pasal 6 dia hidup bebas dari kuasa dosa, dalam pasal 7 bebas dari kuasa hukum Taurat, dan dalam pasal 8 bebas dari kuasa maut.
Kesatuan pasal 5-8 didukung dengan pengulangan satu anak kalimat dalam 5:1 dan ayat terakhir dalam pasal 5, pasal 6, pasal 7, dan pasal 8. Anak kalimat yang diulangi adalah "melalui (atau dalam) Tuhan kita Yesus Kristus." Urutan kata dalam anak kalimat ini tidak kaku, tidak persis sama, tetapi pengulangan kata-kata khidmat ini mengikat keempat pasal menjadi satu bagian, dan juga menyatakan bahwa setiap keempat pasal memiliki kesatuan sendiri.249
Pada tempat ini Paulus beralih dari hal pembenaran pada hal pendewasaan orang percaya. Tuhan Allah telah memperoleh pembenaran bagi kita, dengan satu persyaratan saja, yaitu iman. Lalu berdasarkan kebenaran itu kehidupan kita harus berubah. Kita harus, misalnya, "bermegah dalam harapan pada kemuliaan Allah." Tetapi sebaiknya maksud dari istilah "harus" ini dijelaskan lebih lanjut, karena ada penafsir yang berkata, "Ya, harus, dan kalau tidak, maka pembenaran orang hilang!" Ada juga teolog yang berkata, "Pembenaran itu tidak hilang, tetapi kalau kehidupan orang tidak berubah, maka kita tahu bahwa sebenarnya dia tidak pernah percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat." Tetapi itu bukan yang diuraikan oleh Rasul Paulus. Memang di balik istilah "harus" ada sanksi. "Kamu harus melakukan ini dan itu, atau aku akan...." Pasti ada sanksi terhadap ketidaktaatan, tetapi Paulus tidak memakai hukuman kekal sebagai sanksi kepada orang percaya.
Sebenarnya Paulus tidak suka memakai istilah "harus". Kalau kita mengamati pasal-pasal ini kita melihat bahwa dia hanya berkata "kita bermegah dalam harapan pada kemuliaan Allah." Inilah pola Rasul Paulus dalam Surat Roma. Dia mengemukakan apa yang wajar bagi kita dengan berkata, "Ya, inilah yang kita lakukan." Kalimat Paulus dibentuk seolah-olah kita semua melakukan apa yang wajar bagi orang percaya, walaupun dia mengerti bahwa kita sering berdosa, dan tidak melakukan apa yang pantas bagi orang percaya. Paulus tidak mau mengemukakan apa yang sudah terlalu nyata, yaitu bahwa memang orang yang sudah dibenarkan dapat berdosa. Mungkin dia tidak mau mengemukakan hal ini karena tidak ada gunanya. Kita sudah tahu bahwa kita dapat berdosa, dan kalau disebut dalam surat ini, maka orang akan berkata, "Ya, lihat, boleh saja kita berdosa! Paulus memperbolehkan dosa!"
Roma 5-8 menjelaskan bagaimana "melalui Tuhan kita Yesus Kristus" kita dapat hidup bebas dari kuasa-kuasa aiwn/aion lama, sehingga kita bertumbuh secara rohani dan mengenal Yesus Kristus.
Hagelberg: Rm 1:18--15:13 - -- II. Injil 1:18-15:13
Cranfield,65 setelah menyelidiki seluruh bagian ini, menyatakan bahwa Paulus "membiarkan Injil berbicara sendiri... untuk menen...
II. Injil 1:18-15:13
Cranfield,65 setelah menyelidiki seluruh bagian ini, menyatakan bahwa Paulus "membiarkan Injil berbicara sendiri... untuk menentukan bentuk dan isi bagian utama dari suratnya." Perkataan ini tepat. Paulus tidak menyusun bagian ini (1:18-15:13) untuk menangani suatu situasi tertentu di kota Roma, tetapi bagian ini terbentuk sesuai dengan suatu "akal intern" dari Injil Kristus sendiri. Bukan tidak ada pengaruh sama sekali dari situasi di Roma. Mungkin rencana Paulus untuk mengadakan perjalanan ke Spanyol mempengaruhi beberapa perincian dalam surat ini, tetapi secara keseluruhan, bentuk dan isi bagian ini, 1:18-15:13, ditentukan dari logisnya Injil Kristus saja.
Dalam bagian utama ini isi dan akibat kebenaran dari Allah bagi manusia diuraikan.66
Hagelberg: Rm 6:12 - -- 6:12 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa350 lagi di dalam tubuhmu yang fana sehingga kamu mentaatinya dalam keinginan-keinginannya.
Jikalau kita...
6:12 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa350 lagi di dalam tubuhmu yang fana sehingga kamu mentaatinya dalam keinginan-keinginannya.
Jikalau kita menerima apa yang dikatakan dalam pasal 6:11, maka sikap yang layak adalah menolak dosa, dan tidak tunduk kepada kuasa dosa. Paulus sudah menjawab apa yang ditanyakan dalam pasal 6:1, "Bertekunkah kita dalam dosa?"
Memang kita masih mempunyai tubuh yang fana, di mana dosa berkesempatan untuk menyerang kita, dan dapat berkuasa atas kita, tetapi kita tidak harus membiarkan dosa berkuasa atas kita.
...sehingga kamu mentaatinya dalam keinginan-keinginannya...
Kalau dosa dibiarkan untuk berkuasa, maka kita akan dibawa ke sana sini dalam keinginan-keinginannya. Peringatan ini juga mengingatkan kita akan Roma pasal 1, di mana kemerosotan keadaan orang yang mentaati dosa digambarkan.
Hagelberg: Rm 6:12 - -- 6:12 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa350 lagi di dalam tubuhmu yang fana sehingga kamu mentaatinya dalam keinginan-keinginannya.
Jikalau kita...
6:12 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa350 lagi di dalam tubuhmu yang fana sehingga kamu mentaatinya dalam keinginan-keinginannya.
Jikalau kita menerima apa yang dikatakan dalam pasal 6:11, maka sikap yang layak adalah menolak dosa, dan tidak tunduk kepada kuasa dosa. Paulus sudah menjawab apa yang ditanyakan dalam pasal 6:1, "Bertekunkah kita dalam dosa?"
Memang kita masih mempunyai tubuh yang fana, di mana dosa berkesempatan untuk menyerang kita, dan dapat berkuasa atas kita, tetapi kita tidak harus membiarkan dosa berkuasa atas kita.
...sehingga kamu mentaatinya dalam keinginan-keinginannya...
Kalau dosa dibiarkan untuk berkuasa, maka kita akan dibawa ke sana sini dalam keinginan-keinginannya. Peringatan ini juga mengingatkan kita akan Roma pasal 1, di mana kemerosotan keadaan orang yang mentaati dosa digambarkan.
Hagelberg: Rm 6:13 - -- 6:13 Dan janganlah kamu tetap menyerahkan351 anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai alat-alat352 kelaliman, tetapi serahkanlah dir...
6:13 Dan janganlah kamu tetap menyerahkan351 anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai alat-alat352 kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah sebagai alat-alat kebenaran.
Apa yang dikatakan dalam pasal 6:12 adalah mengenai keberadaan kita sebagai manusia yang utuh, sedangkan apa yang dikatakan dalam ayat ini adalah mengenai bagian-bagian dari tubuh kita.
...sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup...
Tema ini dikembangkan dalam Efesus 1-5, terutama dalam Efesus 2:1-5.
Hagelberg: Rm 6:13 - -- 6:13 Dan janganlah kamu tetap menyerahkan351 anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai alat-alat352 kelaliman, tetapi serahkanlah dir...
6:13 Dan janganlah kamu tetap menyerahkan351 anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai alat-alat352 kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah sebagai alat-alat kebenaran.
Apa yang dikatakan dalam pasal 6:12 adalah mengenai keberadaan kita sebagai manusia yang utuh, sedangkan apa yang dikatakan dalam ayat ini adalah mengenai bagian-bagian dari tubuh kita.
...sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup...
Tema ini dikembangkan dalam Efesus 1-5, terutama dalam Efesus 2:1-5.
Hagelberg: Rm 6:14 - -- 6:14 Karena dosa tidak akan menjadi tuanmu,353 karena kamu tidak di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
Perkataan ini, bahwa dosa tida...
6:14 Karena dosa tidak akan menjadi tuanmu,353 karena kamu tidak di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
Perkataan ini, bahwa dosa tidak akan menjadi tuanmu, membingungkan para penafsir, mungkin karena mereka cenderung berpegang pada definisi "dosa" yang tidak sesuai dengan definisi Paulus. Kalau kita mendefinisikan "dosa" sebagai suatu kuasa, dan kalau ayat ini tidak dianggap sebuah janji bahwa mereka tidak akan berdosa lagi, maka nats ini tidak terlalu aneh, dan tidak terlalu sulit dimengerti. Paulus menegaskan bahwa, sebagai orang yang telah mati dengan Kristus, dan sebagai orang yang telah "hidup dalam Kristus Yesus", kita tidak harus tunduk lagi pada kuasa dosa, dosa tidak harus menjadi tuan kita. Orang yang telah dibenarkan karena iman akan hidup, dan mereka dapat hidup bebas dari kuasa dosa.
...karena kamu tidak di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.354
Ayat ini menolong kita untuk mengerti bahwa hukum Taurat memberikan kekuatan kepada dosa,355 tetapi untuk lebih mengerti bagaimana ini terjadi kita harus membaca pasal 7, karena di sini Paulus hanya mengemukakan hal ini secara sepintas saja.
Pernyataan ini, bahwa kita tidak di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia sulit sekali diterima oleh penafsir-penafsir tertentu.356 Bagi Nygren357 kesulitan tersebut mendorong Paulus untuk menulis paragraf yang ke dua dalam pasal 6.
Kami menerima pernyataan ini secara langsung. Hukum Taurat, dari aiwn/aion lama, telah digenapi dan kita tidak tunduk kepadanya.358 Dalam sejarah umat Israel hukum Taurat berfungsi sebagai hukum dasar umat Israel, dan mereka bersumpah dan menerima hukum Taurat sebagai hukum mereka di Gunung Horeb dalam Keluaran pasal 19 dst. Tetapi kita bukan keturunan jasmani dari Yakob, dan kita bukan umat Israel. Ada orang yang mau tunduk kepada bagian-bagian dari hukum Taurat, tetapi tidak ada orang percaya yang mau tunduk kepada seluruhnya. Sikap itu keliru, karena hukum Taurat itu utuh (Yakobus 2:10), dan kita tidak dapat membaginya menurut apa yang relatif praktis dilakukan ("hukum moril") dan apa yang yang tidak praktis lagi (upacara-upacara di Bait Allah di Yerusalem)! Matius 5:18 berkata, "...satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi," tetapi orang yang mengajar supaya orang percaya hanya tunduk kepada bagian-bagian tertentu dari hukum Taurat meniadakan banyak pasal dari hukum Taurat. Hukum Taurat yang utuh telah digenapi dan tidak merupakan otoritas hidup kita, karena kita tidak di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
Dengan demikian, jalan pikiran pasal 6:12-14 masuk akal. Kita tidak harus membiarkan dosa berkuasa lagi karena359 dosa tidak harus menjadi tuan kita, karena kuasa hukum Taurat tidak harus dibiarkan untuk menguasai kita lagi.
Pasal ini dimulai dengan sebuah pertanyaan yang rupanya masuk akal. "Bertekunkah kita dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?" Tetapi pertanyaan ini sebenarnya berasal dari sikap legalisme.360 Orang yang masih terikat dengan hukum Taurat tidak dapat mengerti bahwa kasih karunia membebaskan orang, bukan untuk berdosa, tetapi untuk melawan dosa.
Jadi dalam bagian ini, 6:1-14, Paulus menjelaskan bahwa kuasa kasih karunia (5:21) tidak berarti kita bertekun saja "dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu" (6:1). Tetapi justru karena kita diberikan hidup baru dengan pembebasan dari kuasa dosa maka kita bebas untuk berjuang melawan kuasa dosa, yang tetap mau menghambakan kita (6:6). Perjuangan ini terjadi dalam diri kita, dan anggota tubuh kita diperjuangkan supaya menjadi alat-alat kelaliman atau alat-alat kebenaran (6:13). Nygren361 menegaskan bahwa justru di situ, dalam pikiran kita dan di tubuh jasmani kita, perjuangan ini terjadi. Di situlah ladang perang kita. Di situlah kita menang dan menyatakan kemenangan Kristus, atau kita gagal dan kembali di bawah kuasa dosa.
Hagelberg: Rm 6:14 - -- 6:14 Karena dosa tidak akan menjadi tuanmu,353 karena kamu tidak di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
Perkataan ini, bahwa dosa tida...
6:14 Karena dosa tidak akan menjadi tuanmu,353 karena kamu tidak di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
Perkataan ini, bahwa dosa tidak akan menjadi tuanmu, membingungkan para penafsir, mungkin karena mereka cenderung berpegang pada definisi "dosa" yang tidak sesuai dengan definisi Paulus. Kalau kita mendefinisikan "dosa" sebagai suatu kuasa, dan kalau ayat ini tidak dianggap sebuah janji bahwa mereka tidak akan berdosa lagi, maka nats ini tidak terlalu aneh, dan tidak terlalu sulit dimengerti. Paulus menegaskan bahwa, sebagai orang yang telah mati dengan Kristus, dan sebagai orang yang telah "hidup dalam Kristus Yesus", kita tidak harus tunduk lagi pada kuasa dosa, dosa tidak harus menjadi tuan kita. Orang yang telah dibenarkan karena iman akan hidup, dan mereka dapat hidup bebas dari kuasa dosa.
...karena kamu tidak di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.354
Ayat ini menolong kita untuk mengerti bahwa hukum Taurat memberikan kekuatan kepada dosa,355 tetapi untuk lebih mengerti bagaimana ini terjadi kita harus membaca pasal 7, karena di sini Paulus hanya mengemukakan hal ini secara sepintas saja.
Pernyataan ini, bahwa kita tidak di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia sulit sekali diterima oleh penafsir-penafsir tertentu.356 Bagi Nygren357 kesulitan tersebut mendorong Paulus untuk menulis paragraf yang ke dua dalam pasal 6.
Kami menerima pernyataan ini secara langsung. Hukum Taurat, dari aiwn/aion lama, telah digenapi dan kita tidak tunduk kepadanya.358 Dalam sejarah umat Israel hukum Taurat berfungsi sebagai hukum dasar umat Israel, dan mereka bersumpah dan menerima hukum Taurat sebagai hukum mereka di Gunung Horeb dalam Keluaran pasal 19 dst. Tetapi kita bukan keturunan jasmani dari Yakob, dan kita bukan umat Israel. Ada orang yang mau tunduk kepada bagian-bagian dari hukum Taurat, tetapi tidak ada orang percaya yang mau tunduk kepada seluruhnya. Sikap itu keliru, karena hukum Taurat itu utuh (Yakobus 2:10), dan kita tidak dapat membaginya menurut apa yang relatif praktis dilakukan ("hukum moril") dan apa yang yang tidak praktis lagi (upacara-upacara di Bait Allah di Yerusalem)! Matius 5:18 berkata, "...satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi," tetapi orang yang mengajar supaya orang percaya hanya tunduk kepada bagian-bagian tertentu dari hukum Taurat meniadakan banyak pasal dari hukum Taurat. Hukum Taurat yang utuh telah digenapi dan tidak merupakan otoritas hidup kita, karena kita tidak di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
Dengan demikian, jalan pikiran pasal 6:12-14 masuk akal. Kita tidak harus membiarkan dosa berkuasa lagi karena359 dosa tidak harus menjadi tuan kita, karena kuasa hukum Taurat tidak harus dibiarkan untuk menguasai kita lagi.
Pasal ini dimulai dengan sebuah pertanyaan yang rupanya masuk akal. "Bertekunkah kita dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?" Tetapi pertanyaan ini sebenarnya berasal dari sikap legalisme.360 Orang yang masih terikat dengan hukum Taurat tidak dapat mengerti bahwa kasih karunia membebaskan orang, bukan untuk berdosa, tetapi untuk melawan dosa.
Jadi dalam bagian ini, 6:1-14, Paulus menjelaskan bahwa kuasa kasih karunia (5:21) tidak berarti kita bertekun saja "dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu" (6:1). Tetapi justru karena kita diberikan hidup baru dengan pembebasan dari kuasa dosa maka kita bebas untuk berjuang melawan kuasa dosa, yang tetap mau menghambakan kita (6:6). Perjuangan ini terjadi dalam diri kita, dan anggota tubuh kita diperjuangkan supaya menjadi alat-alat kelaliman atau alat-alat kebenaran (6:13). Nygren361 menegaskan bahwa justru di situ, dalam pikiran kita dan di tubuh jasmani kita, perjuangan ini terjadi. Di situlah ladang perang kita. Di situlah kita menang dan menyatakan kemenangan Kristus, atau kita gagal dan kembali di bawah kuasa dosa.