Teks -- Ibrani 1:10 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Ende -> Ibr 1:5-13
Ende: Ibr 1:5-13 - -- Kebenaran pemakaian dan tafsiran kutipan-kutipan dari Kitab kudus disini dan
selandjutnja dalam surat ini terdjamin oleh ilham Roh Kudus.
Kebenaran pemakaian dan tafsiran kutipan-kutipan dari Kitab kudus disini dan selandjutnja dalam surat ini terdjamin oleh ilham Roh Kudus.
Ref. Silang FULL -> Ibr 1:10
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg: Ibr 1:10 - -- 1:10 "Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi..."
Kutipan ini berasal dari Mazmur 102:26-28. Perlu diamati bahwa mazmur ini sanga...
1:10 "Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi..."
Kutipan ini berasal dari Mazmur 102:26-28. Perlu diamati bahwa mazmur ini sangat menekankan Hari Kiamat, Hari Kemenangan dari Anak Allah. Ayat 14, 16, 17, 19, dan 23 menyatakan bahwa mazmur ini menceritakan kedatangan Kristus untuk kedua kalinya. Sebenarnya, Mazmur 102 ini memiliki kesamaan dengan situasi para pembaca pertama. Si pemazmur ditindas dan dia kuatir, tetapi dia mengingat bahwa kuasa Allah yang dia kenal adalah kekal, dan Allahnya akan menang atas segala musuh, dan hamba-hambaNya tetap aman dengan Dia. Justru ini diharapkan dari penulis Surat Ibrani bagi para pembaca pertamanya. Mereka harus ingat bahwa Allah mereka akan menang, dan kemenanganNya bisa menghibur mereka, asal mereka teguh sekarang ini.
Kesimpulan dari 1:8-12
Kesimpulan dari apa yang dikutip dari Mazmur 45 dan Mazmur 102 adalah bahwa Dia yang bertakhta tidak akan goyah, takhtaNya tidak akan goyah, dan KerajaanNya tidak akan goyah, biar langit dan bumi hilang. Teman-teman sekutuNya akan menyertai Dia dalam KerajaanNya, dan mereka aman dengan KerajaanNya. Ibrani 12:26-29 mengembangkan tema ini dengan mengatakan bahwa kita boleh menerima Kerajaan yang tidak tergoncangkan, maka kita harus "beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepadaNya."
Hagelberg: Ibr 1:6-14 - -- 2. Hak-hak Anak Allah (1:6-14)
Kemuliaan Anak Allah diuraikan dengan mengutip beberapa nats dari Kitab Mazmur di mana hak dan posisi Anak Allah diba...
2. Hak-hak Anak Allah (1:6-14)
Kemuliaan Anak Allah diuraikan dengan mengutip beberapa nats dari Kitab Mazmur di mana hak dan posisi Anak Allah dibandingkan dengan hak dan posisi malaikat. Kutipan-kutipan ini diawali dengan suatu perkataan yang menjelaskan jangka waktu yang dibicarakan. 1:6 berkata, "Dan ketika Ia membawa pula AnakNya yang sulung ke dunia...." Kata "pula" itu menyatakan bahwa yang dibicarakan adalah kedatangan Kristus kedua kali pada akhir zaman ini. Pada Hari Kiamat, "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia" (1:6b). Memang malaikat selalu menyembah Dia, tetapi fokus pada nats ini adalah akhir zaman ini, dan zaman yang akan datang. Kutipan ini diambil dari Mazmur 97:7, yang bunyinya demikian, "segala allah sujud menyembah kepadaNya." Dalam bahasa Ibrani kata "allah-allah," atau "oknum yang berkuasa" bisa menunjuk pada malaikat-malaikat, seperti yang ada di dalam ayat ini. Di dalam Septuaginta "segala allah" itu diterjemahkan menjadi "malaikat-malaikatNya," sesuai dengan maksud si pemazmur. Mazmur yang dikutip menceritakan Hari Kiamat adalah jelas dari Mazmur 97:3-5. Pada kedatanganNya yang kedua Dia akan disembah oleh segala malaikat.
Tema ini dikembangkan di dalam 1:7, di mana malaikat-malaikatNya dibuat "menjadi badai, dan pelayan-pelayanNya menjadi nyala api." Malaikat itu menyembah Dia, dan disebut "pelayanNya," yang menjadi badai dan nyala api. PelayanNya, yaitu malaikat-malaikat, adalah sepesat angin badai, dan sekuat nyala api, tetapi masih disebut pelayanNya. Ayat ini juga dapat ditafsirkan dengan arti harafiah, yaitu bahwa malaikatNya dapat diubahkan menjadi badai dan api. Memang ada kepercayaan seperti ini di dalam sastra Yahudi pada zaman itu.
Ada beberapa perbandingan yang muncul di sini.
1) Malaikat melayani, sedangkan Anak Allah memerintah.
2) Malaikat dikaitkan dengan penciptaan Allah, sedangkan AnakNya menciptakan.
3) Malaikat bisa berubah bentuk, sedangkan Anak Allah tidak berubah.
Hagelberg: Ibr 1:10 - -- 1:10 "Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi..."
Kutipan ini berasal dari Mazmur 102:26-28. Perlu diamati bahwa mazmur ini sanga...
1:10 "Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi..."
Kutipan ini berasal dari Mazmur 102:26-28. Perlu diamati bahwa mazmur ini sangat menekankan Hari Kiamat, Hari Kemenangan dari Anak Allah. Ayat 14, 16, 17, 19, dan 23 menyatakan bahwa mazmur ini menceritakan kedatangan Kristus untuk kedua kalinya. Sebenarnya, Mazmur 102 ini memiliki kesamaan dengan situasi para pembaca pertama. Si pemazmur ditindas dan dia kuatir, tetapi dia mengingat bahwa kuasa Allah yang dia kenal adalah kekal, dan Allahnya akan menang atas segala musuh, dan hamba-hambaNya tetap aman dengan Dia. Justru ini diharapkan dari penulis Surat Ibrani bagi para pembaca pertamanya. Mereka harus ingat bahwa Allah mereka akan menang, dan kemenanganNya bisa menghibur mereka, asal mereka teguh sekarang ini.
Kesimpulan dari 1:8-12
Kesimpulan dari apa yang dikutip dari Mazmur 45 dan Mazmur 102 adalah bahwa Dia yang bertakhta tidak akan goyah, takhtaNya tidak akan goyah, dan KerajaanNya tidak akan goyah, biar langit dan bumi hilang. Teman-teman sekutuNya akan menyertai Dia dalam KerajaanNya, dan mereka aman dengan KerajaanNya. Ibrani 12:26-29 mengembangkan tema ini dengan mengatakan bahwa kita boleh menerima Kerajaan yang tidak tergoncangkan, maka kita harus "beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepadaNya."
Hagelberg: Ibr 1:5-14 - -- A. Raja/Anak Allah Disanjung (1:5-14)
Apakah AnakNya itu mengatasi malaikat-malaikat? Inilah pokok utama dari bagian ini, bahwa di dalam dunia yang ...
A. Raja/Anak Allah Disanjung (1:5-14)
Apakah AnakNya itu mengatasi malaikat-malaikat? Inilah pokok utama dari bagian ini, bahwa di dalam dunia yang akan datang, Anak Allah jauh lebih mulia dari pada malaikat. Ini dibuktikan dengan beberapa kutipan dari Kitab Mazmur (dan dari II Sam. 7:14).
Hagelberg: Ibr 1:5--4:16 - -- II. Bagian Pertama: Raja/Anak Allah (1:5-4:16)
Di dalam bagian ini Tuhan Yesus dinyatakan sebagai Anak Allah yang Allah tetapkan sebagai Raja untuk ...
II. Bagian Pertama: Raja/Anak Allah (1:5-4:16)
Di dalam bagian ini Tuhan Yesus dinyatakan sebagai Anak Allah yang Allah tetapkan sebagai Raja untuk dunia yang akan datang. PerananNya sebagai Raja menjadi dasar peringatan kita, karena, sebagai seorang Raja yang menang, Dia akan mengumpulkan orang-orang yang setia kepadaNya untuk diberi kepercayaan melayani di dalam pemerintahanNya. Bukan sembarang orang akan Dia pilih, tetapi hanya mereka yang setia kepadaNya pada zaman ini. Seperti seorang jendral yang memenangkan wilayah yang luas, perwira-perwira yang dia anggap baik dan setia akan diberi wilayah dan kekuasaan dalam pemerintahannya yang baru.