Teks -- Ibrani 2:6 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Ende -> Ibr 2:6
Ende: Ibr 2:6 - -- Menurut tafsiran umum kutipan dari Maz 8 ini mengenai Kristus sebagai
manusia, tetapi terkandung didalamnja arti, bahwa dalam Kristus seluruh bangsa
m...
Menurut tafsiran umum kutipan dari Maz 8 ini mengenai Kristus sebagai manusia, tetapi terkandung didalamnja arti, bahwa dalam Kristus seluruh bangsa manusia ditinggikan martabatnja.
Ref. Silang FULL -> Ibr 2:6
Ref. Silang FULL: Ibr 2:6 - Ada orang // Engkau mengindahkannya · Ada orang: Ibr 4:4
· Engkau mengindahkannya: Ayub 7:17; Mazm 144:3
· Ada orang: Ibr 4:4
· Engkau mengindahkannya: Ayub 7:17; Mazm 144:3
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg: Ibr 2:5-9 - -- 1. Dialah Perintis bagi manusia yang lain (2:5-9)
Di dalam nats ini penulis surat ini mempermuliakan Tuhan Yesus sebagai Dia yang ditentukan untuk me...
1. Dialah Perintis bagi manusia yang lain (2:5-9)
Di dalam nats ini penulis surat ini mempermuliakan Tuhan Yesus sebagai Dia yang ditentukan untuk menjadi Raja atas segala sesuatu, sesuai dengan apa yang sudah dia katakan di dalam pasal satu. Inti 2:5-9 adalah bahwa Dia akan memerintah dunia yang akan datang sebagai manusia yang sejati. Untuk mengembangkan gagasan ini dia mengutip dari Mazmur 8:5-7. Di sini diceritakan bahwa Tuhan Yesus akan melaksanakan tugas yang diberikan kepada Adam dan Hawa di dalam Kejadian 1:26-28.
Sebagai kata pengantar untuk kutipan itu sekali lagi Tuhan Yesus dibandingkan dengan malaikat. Juga, si penulis mencatat bahwa "dunia yang akan datang" adalah pokok pembicaraan ini. Dia tidak membicarakan pengampunan dosa yang kita alami saat ini, bukan keselamatan dengan arti itu, tetapi keadaan dunia yang akan datang, dan peranan Raja kita di dalam dunia itu.
Mazmur 8 dan Ibrani 2:5-9 menceritakan "manusia" dan "anak manusia" dan bahwa "segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah kakinya." Apakah yang dimaksudkan adalah manusia secara umum, atau Tuhan Yesus sebagai "Anak Manusia," atau baik manusia maupun Tuhan Yesus? (Harus diingat bahwa dalam bahasa aslinya tidak ada huruf besar atau huruf kecil.) Istilah "anak manusia" ini biasa di dalam Perjanjian Lama dengan arti "manusia secara umum," seperti di dalam Mazmur 146:3 dan Bilangan 23:19. Rupanya yang dimaksudkan dengan kutipan ini adalah "manusia secara umum." Manusia, menurut Kej. 1:26-30, diciptakan sebagai gambar Allah, untuk mewakili Dia di muka bumi ini. Sebagai gambarNya, manusia diberi tugas untuk memerintah atas segala sesuatu yang ada di muka bumi. Bukan Kej. 1 saja yang menceritakan tugas dan peranan manusia itu, tetapi juga Mazmur 8. Menurut Mazmur 8 manusia diciptakan sedikit lebih rendah dari pada malaikat, tetapi juga manusia diberi kemuliaan dan hormat, karena Allah "membuat dia berkuasa atas buatan tangan" Allah. Segala-galanya telah diletakkan di bawah kaki manusia. Manusia diciptakan dan ditempatkan di Taman Firdaus untuk memerintah atas bumi ini. Masalahnya karena dosa manusia mengijinkan Iblis untuk campur tangan di dalam pemerintahan itu, sehingga sampai saat ini semua masih kacau, dan segala sesuatu belum di bawah kaki manusia.
Justru itu yang diamati dan disebutkan oleh penulis surat ini di dalam 2:8, di mana dia mengatakan, "Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepadanya." Manusia semua boleh ikut di sini dan mengaminkan perkataan ini. Segala penderitaan dan kesusahan manusia tersimpul di sini. Kita diciptakan untuk memerintah atas segala sesuatu di bumi ini, tetapi karena nenek moyang kita sudah mengajak Iblis untuk ikut campur tangan (dan karena kita semua sudah mengaminkan dosa Adam dengan dosa kita sendiri), maka pelaksanaan pemerintahan kita harus ditunda. Di Taman Eden Adam menyerah kepada Iblis. Keturunan Adam boleh ikut Anak Manusia yang sempurna di dalam peperanganNya, dan boleh ikut juga di dalam kemenanganNya pada waktu Dia kembali. Istilah "boleh" di dalam kalimat itu digarisbawahi karena ada persyaratan untuk ikut dalam kemenanganNya. Sebenarnya persyaratannya sudah dikatakan di dalam 2:1-4, yaitu bahwa "harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus."
C. Raja/Anak Allah sebagai Perintis yang Sempurna (2:5-18)
Hagelberg: Ibr 1:5--4:16 - -- II. Bagian Pertama: Raja/Anak Allah (1:5-4:16)
Di dalam bagian ini Tuhan Yesus dinyatakan sebagai Anak Allah yang Allah tetapkan sebagai Raja untuk ...
II. Bagian Pertama: Raja/Anak Allah (1:5-4:16)
Di dalam bagian ini Tuhan Yesus dinyatakan sebagai Anak Allah yang Allah tetapkan sebagai Raja untuk dunia yang akan datang. PerananNya sebagai Raja menjadi dasar peringatan kita, karena, sebagai seorang Raja yang menang, Dia akan mengumpulkan orang-orang yang setia kepadaNya untuk diberi kepercayaan melayani di dalam pemerintahanNya. Bukan sembarang orang akan Dia pilih, tetapi hanya mereka yang setia kepadaNya pada zaman ini. Seperti seorang jendral yang memenangkan wilayah yang luas, perwira-perwira yang dia anggap baik dan setia akan diberi wilayah dan kekuasaan dalam pemerintahannya yang baru.