Teks -- Ibrani 12:1-11 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Ibr 12:1 - PERLOMBAAN YANG DIWAJIBKAN BAGI KITA.
Nas : Ibr 12:1
Perlombaan ini merupakan ujian iman seumur hidup kita di dalam dunia
ini (Ibr 10:23,38; 11:1-40; 12:25; 13:13).
1) Perlombaan i...
Nas : Ibr 12:1
Perlombaan ini merupakan ujian iman seumur hidup kita di dalam dunia ini (Ibr 10:23,38; 11:1-40; 12:25; 13:13).
- 1) Perlombaan ini harus dilaksanakan "dengan tekun" (Yun. _hupomone_), yaitu dengan kesabaran dan ketabahan (bd. Ibr 10:36; Fili 3:12-14). Cara untuk mencapai kemenangan sama dengan cara yang dipakai orang-orang kudus dalam pasal Ibr 11:1-40 -- maju terus hingga mencapai akhir (bd. Ibr 6:11-12; 12:1-4; Luk 21:19; 1Kor 9:24-25; Fili 3:11-14; Wahy 3:21).
- 2) Perlombaan ini harus dilaksanakan dengan membuang dosa-dosa yang menghalangi atau menghambat kecepatan kita dan dengan mengarahkan pandangan, hidup, dan hati kita kepada Yesus dan teladan ketaatan yang tabah yang ditunjukkan oleh-Nya ketika di bumi (ayat Ibr 12:1-4).
- 3) Perlombaan ini harus dilaksanakan dengan kesadaran bahwa bahaya
terbesar yang menghadang kita adalah pencobaan untuk menyerah lagi
kepada dosa (ayat Ibr 12:1,4), kembali "ke negeri yang telah kita
tinggalkan" (Ibr 11:15; Yak 1:12), dan kembali menjadi warga dunia
ini (Ibr 11:13; Yak 4:4; 1Yoh 2:15;
lihat cat. --> Ibr 11:10).
[atau ref. Ibr 11:10]
Full Life: Ibr 12:2 - MATA YANG TERTUJU KEPADA YESUS.
Nas : Ibr 12:2
Di dalam perlombaan iman ini kita mengarahkan pandangan kepada Yesus
sebagai
(1) teladan dari kepercayaan kepada Allah (Ibr 2:1...
Nas : Ibr 12:2
Di dalam perlombaan iman ini kita mengarahkan pandangan kepada Yesus sebagai
- (1) teladan dari kepercayaan kepada Allah (Ibr 2:13), penyerahan kepada kehendak-Nya (Ibr 10:7-10; Mr 14:36), doa (Ibr 5:7; Mr 1:35; Yoh 17:1-26), mengatasi pencobaan dan penderitaan (Ibr 2:10; 4:15), ketabahan dalam kesetiaan kepada Bapa (ayat Ibr 12:2-3), dan usaha untuk memperoleh sukacita akibat menyelesaikan tugas yang dibebankan Allah kepada kita (ayat Ibr 12:2; bd. Luk 15:6,24,32; Yoh 15:11);
- (2) sumber kekuatan, kasih, kasih karunia, kemurahan dan pertolongan (Ibr 4:16; 7:25; 10:22; Wahy 3:21).
Full Life: Ibr 12:5 - DIDIKAN TUHAN.
Nas : Ibr 12:5
Perhatikan beberapa hal mengenai didikan Tuhan atas orang-orang
percaya dan kesukaran serta penderitaan yang diizinkan-Nya terjadi d...
Nas : Ibr 12:5
Perhatikan beberapa hal mengenai didikan Tuhan atas orang-orang percaya dan kesukaran serta penderitaan yang diizinkan-Nya terjadi dalam kehidupan kita.
- 1) Semuanya itu merupakan tanda bahwa kita adalah anak-anak Allah (ayat Ibr 12:7-8).
- 2) Semuanya itu merupakan jaminan kasih dan perhatian Allah kepada kita (ayat Ibr 12:6).
- 3) Didikan Tuhan memiliki dua maksud:
- (a) agar pada akhirnya kita tidak ikut dihukum bersama-sama dengan dunia (1Kor 11:31-32), dan
- (b) agar kita dapat mengambil bagian dalam kekudusan Allah dan tetap hidup di dalam kesucian karena tanpanya kita tidak mungkin melihat Allah (ayat Ibr 12:10-11,14).
- 4) Ada dua akibat yang mungkin terjadi karena didikan Tuhan.
- (a) Kita dapat tetap bertahan dalam kesukaran dengan pimpinan Allah, tunduk kepada kehendak Allah dan tetap setia kepada-Nya (ayat Ibr 12:5-6). Dengan melakukan hal ini kita akan tetap hidup sebagai anak-anak rohani Allah (ayat Ibr 12:7-9) dan mengambil bagian dalam kesucian-Nya (ayat Ibr 12:10); kita juga akan menuai kebenaran (ayat Ibr 12:11).
- (b) Kita dapat memandang ringan didikan Tuhan ini (ayat Ibr 12:5), memberontak terhadap Allah karena penderitaan dan kesukaran, dan oleh karenanya murtad dari Allah (ayat Ibr 12:25; Ibr 3:12-14).
- 5) Di bawah kehendak Allah, kesulitan mungkin tiba
- (a) sebagai akibat perjuangan rohani melawan Iblis (Ef 6:11-18);
- (b) sebagai ujian untuk memperkuat iman kita (1Pet 1:6-7) dan pekerjaan kita (Mat 7:24-27; 1Kor 3:13-15), atau
- (c) sebagai persiapan untuk menghibur saudara seiman yang lain (2Kor 1:3-5) dan menyatakan kehidupan Kristus (2Kor 4:8-10,12,16).
- 6) Di dalam segala bentuk kesengsaraan, kita harus mencari Allah,
memeriksa kehidupan kita (2Taw 26:5; Mazm 3:5; 9:13; 34:18) dan
meninggalkan segala sesuatu yang bertentangan dengan kekudusan-Nya (ayat
Ibr 12:10,14;
lihat cat. --> Mazm 60:3-14;
lihat cat. --> Mazm 66:18;
[atau ref. Mazm 60:3-14; 66:18]
lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR).
Harafiah: bantahan terhadap diriNya. Var: bantahan terhadap mereka.
Jerusalem: Ibr 12:7 - ganjaran Seharusnya: hajaran. Dalam terang iman percobaan hidup sekarang termasuk dalam cara allah sebagai bapa mendidik anak-anakNya. Pemikiran ini berdasarka...
Seharusnya: hajaran. Dalam terang iman percobaan hidup sekarang termasuk dalam cara allah sebagai bapa mendidik anak-anakNya. Pemikiran ini berdasarkan gagasan alkitabiah mengenai pendidikan, Ibrani "musar", Yunani: "paideia". Sebab kata-kata ini berarti: mengajar dengan memperbaiki. Bdk Ayu 5:17; 33:19; Maz 94:12; Sir 1:27; 4:17; 23:2. Maka pencobaan dan kesusahan di sini dianggap sebagai perbaikan. Perbaikan itu mengandaikan dan menyatakan sikap kebapaan Allah.
Ende: Ibr 12:1-2 - -- Pengarang menggambarkan disini hidup umat sebagai suatu perlombaan. Para
leluhur jang dipudji didalam bab 11 (Ibr 11) tadi adalah penonton.
Mereka hen...
Pengarang menggambarkan disini hidup umat sebagai suatu perlombaan. Para leluhur jang dipudji didalam bab 11 (Ibr 11) tadi adalah penonton. Mereka hendak menjaksikan semangat umat dan memberanikan hati mereka. Umat harus berlari-lari dengan sungguh-sungguh dan sebab itu membuang dan menanggalkan segalanja jang merintangi ketjepatan.
Ende: Ibr 12:2 - -- Umat djangan putus asa sebab Jesus adalah pelopor dan pemimpin mereka dalam
perdjuangannja, dan Ia berkuasa pula untuk membawa mereka kepada kemenanga...
Umat djangan putus asa sebab Jesus adalah pelopor dan pemimpin mereka dalam perdjuangannja, dan Ia berkuasa pula untuk membawa mereka kepada kemenangan, asal sadja mereka mengikuti djedjakNja.
Kutipan ini diambil dari "Buku Perumpamaan" (Ams 3:11-12).
jaitu selama belum tjukup dewasa.
Ende: Ibr 12:11 - Siksa Jang dimaksudkan disini ialah segala sengsara dan penganiajaan karena
agama, jang dibiarkan oleh Allah dan sebenarnja merupakan suatu rahmat jang
menj...
Jang dimaksudkan disini ialah segala sengsara dan penganiajaan karena agama, jang dibiarkan oleh Allah dan sebenarnja merupakan suatu rahmat jang menjempurnakan kekudusan dan kemuliaan abadi.
Ref. Silang FULL: Ibr 12:1 - dan berlomba // dengan tekun · dan berlomba: 1Kor 9:24; 1Kor 9:24
· dengan tekun: Ibr 10:36; Ibr 10:36
Ref. Silang FULL: Ibr 12:2 - kepada Yesus // yang memimpin // mengabaikan kehinaan // memikul salib // takhta Allah · kepada Yesus: Mazm 25:15
· yang memimpin: Ibr 2:10
· mengabaikan kehinaan: Ibr 13:13
· memikul salib: Fili 2:8,9; Ibr 2:...
· kepada Yesus: Mazm 25:15
· yang memimpin: Ibr 2:10
· mengabaikan kehinaan: Ibr 13:13
· memikul salib: Fili 2:8,9; Ibr 2:9
· mencucurkan darah: Ibr 10:32-34; 13:13
Ref. Silang FULL: Ibr 12:6 - yang dikasihi-Nya // sebagai anak · yang dikasihi-Nya: Mazm 94:12; 119:75; Wahy 3:19
· sebagai anak: Ams 3:11,12
· yang dikasihi-Nya: Mazm 94:12; 119:75; Wahy 3:19
· sebagai anak: Ams 3:11,12
Ref. Silang FULL: Ibr 12:9 - segala roh // boleh hidup · segala roh: Bil 16:22; 27:16; Wahy 22:6
· boleh hidup: Yes 38:16
· segala roh: Bil 16:22; 27:16; Wahy 22:6
· boleh hidup: Yes 38:16
· memberikan damai: Yes 32:17; Yak 3:17,18
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg -> Ibr 12:1; Ibr 12:1-2; Ibr 12:1; Ibr 11:1--12:29; Ibr 12:2; Ibr 12:2; Ibr 12:3-11; Ibr 12:5; Ibr 12:5
Hagelberg: Ibr 12:1 - -- 12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi... marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dala...
12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi... marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang disediakan di depan kita.
Dengan kesaksian sekian banyak orang, "marilah kita menanggalkan semua beban...." Dengan kalimat ini ada peralihan dari eksposisi ke dorongan.
Karena kita mempunyai banyak saksi...
Tokoh-tokoh yang diceritakan tidak hanya merupakan bahan pelajaran, tetapi kesaksian mereka (bahwa warisan yang dijanjikan bagi orang taat, tanah air sorgawi itu begitu indah sehingga mereka rela menderita untuk memperolehnya) harus menjadi dorongan bagi kita juga. Kalau ditafsirkan menurut ajaran Alkitab, mereka adalah saksi, dengan arti mereka telah bersaksi, bukan sedang menyaksikan kehidupan kita di dunia ini.
marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan...
Dalam pendahuluan ini, perjuangan kita digambarkan sebagai suatu perlombaan. Orang yang berlomba tidak akan menang kalau mereka membawa beban atau barang dalam perlombaan. Kita juga perlu "menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita." Kata "merintangi" berarti "mudah menangkap." Dosa digambarkan sebagai perangkap yang akan menangkap orang yang berlomba. Juga, orang yang berlomba tidak akan menang kecuali mereka "berlomba dengan tekun." Tema ketekunan dikemukakan berkali-kali di dalam surat ini, karena berkaitan erat dengan keperluan mereka, dan keperluan kita.
...perlombaan yang disediakan di depan kita.
Dalam bahasa Indonesia, perlombaan ini "diwajibkan" bagi kita, tetapi di dalam bahasa aslinya tidak ada kata "wajib" di sini. Perlombaan ini "disediakan" (prokeimai/prokeimai) di depan kita. Sebenarnya istilah ini dipakai di dalam 12:2, "sukacita yang disediakan bagi Dia." Perjuangan ini disediakan bagi kita, kalau kita mau memperoleh upah yang sangat indah. Tetapi kalau kita tidak tertarik dengan upah itu, dan kita berani menghina Tuhan Allah, dan kita puas asal masuk sorga, dan kalau bagi kita tidak apa-apa kita dipermalukan nanti di sana, ya, perlombaan ini tidak wajib. Kalau tidak mau ikut berlomba, keselamatanmu tidak akan hilang.
1. Dorongan sebagai pendahuluan (12:1-2)
Hagelberg: Ibr 12:1 - -- 12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi... marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dala...
12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi... marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang disediakan di depan kita.
Dengan kesaksian sekian banyak orang, "marilah kita menanggalkan semua beban...." Dengan kalimat ini ada peralihan dari eksposisi ke dorongan.
Karena kita mempunyai banyak saksi...
Tokoh-tokoh yang diceritakan tidak hanya merupakan bahan pelajaran, tetapi kesaksian mereka (bahwa warisan yang dijanjikan bagi orang taat, tanah air sorgawi itu begitu indah sehingga mereka rela menderita untuk memperolehnya) harus menjadi dorongan bagi kita juga. Kalau ditafsirkan menurut ajaran Alkitab, mereka adalah saksi, dengan arti mereka telah bersaksi, bukan sedang menyaksikan kehidupan kita di dunia ini.
marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan...
Dalam pendahuluan ini, perjuangan kita digambarkan sebagai suatu perlombaan. Orang yang berlomba tidak akan menang kalau mereka membawa beban atau barang dalam perlombaan. Kita juga perlu "menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita." Kata "merintangi" berarti "mudah menangkap." Dosa digambarkan sebagai perangkap yang akan menangkap orang yang berlomba. Juga, orang yang berlomba tidak akan menang kecuali mereka "berlomba dengan tekun." Tema ketekunan dikemukakan berkali-kali di dalam surat ini, karena berkaitan erat dengan keperluan mereka, dan keperluan kita.
...perlombaan yang disediakan di depan kita.
Dalam bahasa Indonesia, perlombaan ini "diwajibkan" bagi kita, tetapi di dalam bahasa aslinya tidak ada kata "wajib" di sini. Perlombaan ini "disediakan" (prokeimai/prokeimai) di depan kita. Sebenarnya istilah ini dipakai di dalam 12:2, "sukacita yang disediakan bagi Dia." Perjuangan ini disediakan bagi kita, kalau kita mau memperoleh upah yang sangat indah. Tetapi kalau kita tidak tertarik dengan upah itu, dan kita berani menghina Tuhan Allah, dan kita puas asal masuk sorga, dan kalau bagi kita tidak apa-apa kita dipermalukan nanti di sana, ya, perlombaan ini tidak wajib. Kalau tidak mau ikut berlomba, keselamatanmu tidak akan hilang.
Hagelberg: Ibr 11:1--12:29 - -- IV. Bagian Ketiga: Tanggapan yang beriman (pasal 11:1-12:29)
Jikalau surat ini menyerukan supaya para pembaca tetap percaya dan meneguhkan iman merek...
IV. Bagian Ketiga: Tanggapan yang beriman (pasal 11:1-12:29)
Jikalau surat ini menyerukan supaya para pembaca tetap percaya dan meneguhkan iman mereka, maka bagian ini sangat cocok dengan tujuan itu. Iman yang teguh merupakan tanggapan yang satu-satunya yang layak bagi kita yang sudah membaca pasal 1 sampai dengan pasal 10. Seperti biasa dalam surat ini, ada eksposisi (pasal 11) yang disusul dengan peringatan dan dorongan (pasal 12).
Pasal 11-12 menyuruh kita untuk meneguhkan iman kita oleh karena contoh tokoh-tokoh Israel dan oleh karena dahsyatnya hubungan kita dengan Tuhan.
Hagelberg: Ibr 12:2 - -- 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus...
Orang yang berlomba tidak akan menang kalau mereka sibuk melirik ke kiri, dan...
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus...
Orang yang berlomba tidak akan menang kalau mereka sibuk melirik ke kiri, dan melihat ke kanan. Kita juga perlu berlomba "dengan mata yang tertuju kepada Yesus."
...Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa kita kepada kesempurnaan...
Dia adalah yang memimpin atau mendahului kita dalam perlombaan iman ini. Istilah "memimpin" ini sudah dipakai di dalam 2:10 mengenai Tuhan Yesus. Dia sudah merintis jalan perlombaan iman kita.
...yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia...
Ayat ini mengembangkan hal bagaimana Dia sudah memimpin kita, atau menjadi Perintis kita, dalam perlombaan ini. Dalam perlombaanNya sebagai perintis kita, Dia sudah "mengabaikan kehinaan," Dia menganggap kehinaan itu enteng, karena Dia hanya memandang "sukacita yang disediakan bagi Dia." Sukacita ini sudah disebut di dalam pasal 1:9. Sukacita itu adalah bahwa Dia, dengan kemenangan di dunia ini, telah memperoleh sebuah takhta yang kekal. Sebagai Perintis kita, Dia sudah berlomba dengan tekun, dan Dia sudah memperoleh hadiahNya. Kalau kita berlomba dengan tekun, dan mengikuti Perintis kita, maka kita boleh ikut dalam kemenanganNya, dan ikut dalam pemerintahanNya, seperti apa yang dijanjikan bagi orang percaya yang setia (Wahyu 2:26-27 dan 3:21).
Hagelberg: Ibr 12:2 - -- 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus...
Orang yang berlomba tidak akan menang kalau mereka sibuk melirik ke kiri, dan...
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus...
Orang yang berlomba tidak akan menang kalau mereka sibuk melirik ke kiri, dan melihat ke kanan. Kita juga perlu berlomba "dengan mata yang tertuju kepada Yesus."
...Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa kita kepada kesempurnaan...
Dia adalah yang memimpin atau mendahului kita dalam perlombaan iman ini. Istilah "memimpin" ini sudah dipakai di dalam 2:10 mengenai Tuhan Yesus. Dia sudah merintis jalan perlombaan iman kita.
...yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia...
Ayat ini mengembangkan hal bagaimana Dia sudah memimpin kita, atau menjadi Perintis kita, dalam perlombaan ini. Dalam perlombaanNya sebagai perintis kita, Dia sudah "mengabaikan kehinaan," Dia menganggap kehinaan itu enteng, karena Dia hanya memandang "sukacita yang disediakan bagi Dia." Sukacita ini sudah disebut di dalam pasal 1:9. Sukacita itu adalah bahwa Dia, dengan kemenangan di dunia ini, telah memperoleh sebuah takhta yang kekal. Sebagai Perintis kita, Dia sudah berlomba dengan tekun, dan Dia sudah memperoleh hadiahNya. Kalau kita berlomba dengan tekun, dan mengikuti Perintis kita, maka kita boleh ikut dalam kemenanganNya, dan ikut dalam pemerintahanNya, seperti apa yang dijanjikan bagi orang percaya yang setia (Wahyu 2:26-27 dan 3:21).
Hagelberg: Ibr 12:3-11 - -- 2. Terimalah Didikan Tuhan (12:3-11)
Di sini dikatakan bahwa penderitaan mereka tidak seberat apa yang mereka pikirkan.
a. Penderitaan Mereka Tidak ...
2. Terimalah Didikan Tuhan (12:3-11)
Di sini dikatakan bahwa penderitaan mereka tidak seberat apa yang mereka pikirkan.
a. Penderitaan Mereka Tidak Seberat Penderitaan Yesus (12:3-4)
Perintis kita sudah mengalami "bantahan" dan "mencucurkan darah."
b. Penderitaan Mereka Bisa Menguatkan Mereka (12:5-11)
Amsal 3:11-12 (dari Septuaginta) dikutip dan diuraikan di sini untuk supaya mereka mengerti bahwa sama seperti setiap anak yang sah akan dididik oleh ayahnya, demikian juga setiap orang yang sungguh lahir baru, yang boleh disebut anak Allah, akan dididik oleh Allah. Dan didikan itu dimaksudkan oleh Allah, Bapa kita, untuk membentuk kita dan untuk mendewasakan kita. Kesusahan atau didikan yang mereka alami harus dianggap sebagai bukti bahwa mereka adalah anak yang dikasihi.
Hagelberg: Ibr 12:5 - -- 12:5 ..."Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan...
Di dalam bagian ini satu istilah menonjol sebagai kata kunci. Kata "didikan," yaitu p...
12:5 ..."Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan...
Di dalam bagian ini satu istilah menonjol sebagai kata kunci. Kata "didikan," yaitu paideia/paideia, menunjuk pada proses di mana seorang anak didewasakan. Termasuk dalam gagasan ini ada disiplin, didikan, latihan, pukulan, dan penderitaan. Istilah ini timbul dalam 12:5 ("didikan"), 12:7 ("ganjaran"), 12:8 ("ganjaran"), dan 12:11 ("ganjaran"). Jadi istilah "ganjaran" di dalam nats ini adalah ganjaran dengan arti "pukulan" atau "didikan," dan bukan "upah."
Beberapa istilah dalam bahasa Yunani perlu dimengerti di sini. Dalam bahasa Yunani ada kata _teknon/teknon, yaitu "anak kandung," ada kata uiov/huios, yang berarti "anak yang disahkan" atau "diangkat secara sah," dan ada kata noyov/nothos yang menunjuk pada anak yang ibunya belum menikah. Ternyata istilah yang dipakai di dalam nats ini adalah kata uiov/huios, yang berarti "anak yang disahkan" atau "diangkat secara sah." Mungkin "anak" ini kecil atau dewasa, tetapi dia sah. (12:8 diakhiri dengan "tetapi anak-anak gampang." Di situ ada kata noyov/nothos yang menunjuk pada anak yang haram, yang lahir di luar nikah, sehingga tidak sah.)
Penjelasan ini berarti bahwa pasal 12:5 dapat diterjemahkan, "Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu sebagai anak-anak yang sah...." Yang ditekankan di sini bukan keadaan mereka seolah-olah mereka anak-anak kecil, dan tidak dewasa, tetapi keadaan mereka sebagai anak yang sah. Penderitaan mereka membuktikan bahwa mereka sungguh anak yang sah.
Menurut ketentuan hukum Romawi, hanya anak yang sah (uiov/huios) mempunyai hak warisan. Kalau anak tidak diangkat secara sah (sehingga anak itu tidak menjadi uiov/huios), biar orang tuanya menikah secara sah, dia tidak mempunyai hak untuk mewarisi apa-apa dari orang tuanya.
Selama kita adalah anak yang sah, dan mempunyai hak untuk mewarisi (mewarisi Kerajaan Allah), kita harus siap menerima kesusahan yang kita alami sebagai didikan Allah Bapa kita, demi kebaikan kita sendiri. Gunanya sikap ini diceritakan di dalam 12:11.
Hagelberg: Ibr 12:5 - -- 12:5 ..."Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan...
Di dalam bagian ini satu istilah menonjol sebagai kata kunci. Kata "didikan," yaitu p...
12:5 ..."Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan...
Di dalam bagian ini satu istilah menonjol sebagai kata kunci. Kata "didikan," yaitu paideia/paideia, menunjuk pada proses di mana seorang anak didewasakan. Termasuk dalam gagasan ini ada disiplin, didikan, latihan, pukulan, dan penderitaan. Istilah ini timbul dalam 12:5 ("didikan"), 12:7 ("ganjaran"), 12:8 ("ganjaran"), dan 12:11 ("ganjaran"). Jadi istilah "ganjaran" di dalam nats ini adalah ganjaran dengan arti "pukulan" atau "didikan," dan bukan "upah."
Beberapa istilah dalam bahasa Yunani perlu dimengerti di sini. Dalam bahasa Yunani ada kata _teknon/teknon, yaitu "anak kandung," ada kata uiov/huios, yang berarti "anak yang disahkan" atau "diangkat secara sah," dan ada kata noyov/nothos yang menunjuk pada anak yang ibunya belum menikah. Ternyata istilah yang dipakai di dalam nats ini adalah kata uiov/huios, yang berarti "anak yang disahkan" atau "diangkat secara sah." Mungkin "anak" ini kecil atau dewasa, tetapi dia sah. (12:8 diakhiri dengan "tetapi anak-anak gampang." Di situ ada kata noyov/nothos yang menunjuk pada anak yang haram, yang lahir di luar nikah, sehingga tidak sah.)
Penjelasan ini berarti bahwa pasal 12:5 dapat diterjemahkan, "Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu sebagai anak-anak yang sah...." Yang ditekankan di sini bukan keadaan mereka seolah-olah mereka anak-anak kecil, dan tidak dewasa, tetapi keadaan mereka sebagai anak yang sah. Penderitaan mereka membuktikan bahwa mereka sungguh anak yang sah.
Menurut ketentuan hukum Romawi, hanya anak yang sah (uiov/huios) mempunyai hak warisan. Kalau anak tidak diangkat secara sah (sehingga anak itu tidak menjadi uiov/huios), biar orang tuanya menikah secara sah, dia tidak mempunyai hak untuk mewarisi apa-apa dari orang tuanya.
Selama kita adalah anak yang sah, dan mempunyai hak untuk mewarisi (mewarisi Kerajaan Allah), kita harus siap menerima kesusahan yang kita alami sebagai didikan Allah Bapa kita, demi kebaikan kita sendiri. Gunanya sikap ini diceritakan di dalam 12:11.