Teks -- Yohanes 6:30 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg -> Yoh 6:22-59; Yoh 6:22-59; Yoh 6:30-31; Yoh 6:27-34; Yoh 6:30-31; Yoh 6:22-58; Yoh 5:1--7:52; Yoh 1:19--10:42
6:22-59 Manna di padang gurun, dan Roti Hidup
6:22-59 Manna di padang gurun, dan Roti Hidup
Hagelberg: Yoh 6:30-31 - -- 6:30-31 Maka kata mereka kepada-Nya, "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engk...
6:30-31 Maka kata mereka kepada-Nya, "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari surga."
Tanda yang mereka alami pada waktu mereka makan roti dan ikan itu tidak memuaskan hati mereka, karena mereka hanya memikirkan kebutuhan perut! Seandainya hati mereka terbuka terhadap Dia, maka mereka pasti mengerti bahwa Dia telah memberi tanda yang mereka minta. Tetapi karena mereka tidak terbuka terhadap kenyataan rohani, maka mereka tetap minta tanda lagi. Mereka membohongi diri mereka dengan berpikir: "Jika Dia memberi satu mukjizat lagi, hanya satu lagi, aku pasti percaya." Bukan bukti yang diperlukan, tetapi kerelaan hati. Keadaan itu berlaku pada zaman itu, dan juga pada zaman ini.593 Bukankah hati kita seperti itu juga jika kita berpikir: "Tuhan, jika Engkau menolong aku dalam problema ini, aku akan lebih mengerti dan percaya bahwa Engkau tidak pernah meninggalkan aku..."?
Tuntutan mereka untuk suatu tanda sesuai dengan 1 Korintus 1:22, yang berkata, "Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat...." Namun permintaan mereka lebih masuk akal jika kita mengerti bahwa orang-orang Yahudi percaya bahwa Mesias akan datang dan mendatangkan manna secara terus-menerus bagi mereka.594 Mereka tidak puas dengan satu kali makan roti dan ikan. Mereka hanya mau percaya kepada Dia sebagai Mesias jika Dia mendatangkan Kerajaan-Nya serta manna secara terus-menerus bagi mereka.
Kata melihat dan percaya menyatakan bahwa mereka tidak memahami inti dari iman. Iman yang sebenarnya tidak harus didahului dengan bukti yang terlihat.
b. Manna yang benar (6:27-34)
Hagelberg: Yoh 6:30-31 - -- 6:30-31 Maka kata mereka kepada-Nya, "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engk...
6:30-31 Maka kata mereka kepada-Nya, "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari surga."
Tanda yang mereka alami pada waktu mereka makan roti dan ikan itu tidak memuaskan hati mereka, karena mereka hanya memikirkan kebutuhan perut! Seandainya hati mereka terbuka terhadap Dia, maka mereka pasti mengerti bahwa Dia telah memberi tanda yang mereka minta. Tetapi karena mereka tidak terbuka terhadap kenyataan rohani, maka mereka tetap minta tanda lagi. Mereka membohongi diri mereka dengan berpikir: "Jika Dia memberi satu mukjizat lagi, hanya satu lagi, aku pasti percaya." Bukan bukti yang diperlukan, tetapi kerelaan hati. Keadaan itu berlaku pada zaman itu, dan juga pada zaman ini.593 Bukankah hati kita seperti itu juga jika kita berpikir: "Tuhan, jika Engkau menolong aku dalam problema ini, aku akan lebih mengerti dan percaya bahwa Engkau tidak pernah meninggalkan aku..."?
Tuntutan mereka untuk suatu tanda sesuai dengan 1 Korintus 1:22, yang berkata, "Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat...." Namun permintaan mereka lebih masuk akal jika kita mengerti bahwa orang-orang Yahudi percaya bahwa Mesias akan datang dan mendatangkan manna secara terus-menerus bagi mereka.594 Mereka tidak puas dengan satu kali makan roti dan ikan. Mereka hanya mau percaya kepada Dia sebagai Mesias jika Dia mendatangkan Kerajaan-Nya serta manna secara terus-menerus bagi mereka.
Kata melihat dan percaya menyatakan bahwa mereka tidak memahami inti dari iman. Iman yang sebenarnya tidak harus didahului dengan bukti yang terlihat.
Hagelberg: Yoh 6:22-58 - -- 5. Khotbah Roti Hidup (6:22-58)
Sesuai dengan kebiasaan Yohanes untuk membedakan agama lama dengan pribadi Tuhan Yesus, dalam khotbah yang keempat ini...
5. Khotbah Roti Hidup (6:22-58)
Sesuai dengan kebiasaan Yohanes untuk membedakan agama lama dengan pribadi Tuhan Yesus, dalam khotbah yang keempat ini ada kontras antara manna di padang gurun dan Tuhan Yesus yang adalah "Roti Hidup".
Ada tiga pendekatan pada penafsiran bagian ini.587 Ketiga tafsiran tersebut berpusat pada masalah kepentingan Perjamuan Kudus di dalam tafsiran nas ini. Ada penafsir yang berkata bahwa nas ini, terutama pasal 6:53-58, membicarakan Perjamuan Kudus. (Selain nas ini, Injil Yohanes tidak menyebutkan Perjamuan Kudus.) Pasal 6:55 merupakan dukungan yang paling kuat bagi pandangan ini. Namun tafsiran ini sangat sulit diterima. Jika nas ini membahas Perjamuan Kudus, maka pasal 6:53, yang berkata "...sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu", berarti bahwa keikutsertaan dalam Perjamuan Kudus merupakan syarat mutlak untuk keselamatan, sedangkan Injil Yohanes, dan seluruh Perjanjian Baru, mengajar bahwa syarat satu-satunya adalah iman dalam Yesus Kristus, dan bukan perbuatan mana pun. Selain alasan tersebut, menurut pasal 6:59 nas ini diucapkan oleh Tuhan Yesus "di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat". Di rumah ibadah itu mereka tidak mengerti sedikit pun mengenai Perjamuan Kudus, sehingga khotbah ini mustahil dimengerti jika pandangan ini diterima.
Tafsiran kedua adalah bahwa dalam khotbah ini, istilah "roti", "daging", "darah", dan "minuman" hanya melambangkan diri Yesus Kristus. Menurut tafsiran ini, dalam khotbah ini Tuhan Yesus menekankan bahwa manusia harus menerima Dia untuk memperoleh hidup yang kekal.
Tafsiran yang ketiga setuju dengan yang kedua, tetapi juga menerima kenyataan bahwa nas ini, jika dibaca orang Kristen, mengingatkan mereka tentang Perjamuan Kudus.
Namun jika nas ini dibaca orang Yahudi, mereka teringat pada manna dan Musa. Bukankah para pembaca pertama orang Yahudi, dan tujuan utama dari Injil Yohanes penginjilan terhadap orang-orang Yahudi? Nas ini merupakan khotbah Tuhan Yesus di rumah ibadah orang Yahudi. Di situ Dia meneruskan tema "Paskah Baru". Dia dapat memuaskan kelaparan lima ribu orang karena Dia adalah Tuhan Allah yang dulu memberi manna kepada umat Israel. Dia dapat berjalan di atas air karena Dia adalah Tuhan Allah yang dulu menuntun umat Israel menyeberangi Laut Teberau, dan Dia, sebagai roti hidup, dapat menyelamatkan mereka, karena Dia adalah Tuhan Allah yang dulu memberi manna itu kepada Israel.
Pada dasarnya, Perjamuan Kudus merupakan suatu kiasan mengenai pengorbanan Tuhan Yesus dan keselamatan yang Dia sediakan. Demikian juga ungkapan dan bahasan "Roti Hidup" merupakan kiasan mengenai pengorbanan Tuhan Yesus dan keselamatan yang Dia sediakan. Dua-duanya merujuk kepada Tuhan Yesus serta karya-Nya.
Sebenarnya tema mengenai "Roti Hidup" dapat juga dikatakan sebagai tema seluruh isi pasal 6. Dalam peristiwa-peristiwa pembebasan umat Allah dari Mesir, Tuhan Allah membuktikan bahwa Dia sanggup menyelamatkan umat-Nya. Dalam peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam Injil Yohanes pasal 6, Tuhan Yesus membuktikan bahwa Dia adalah penggenapan dari peristiwa Paskah dan keselamatan umat Israel dari tangan Firaun yang diceritakan dalam Kitab Keluaran.
Hagelberg: Yoh 5:1--7:52 - -- C. Oposisi Timbul: tambah tanda, perbuatan, dan kata (5:1-7:52)
Dalam bagian ini pertentangan antara Tuhan Yesus dan pemimpin-pemimpin orang Yahudi ti...
II. PENYATAAN YESUS DENGAN KATA DAN PERBUATAN (1:19-10:42)