
Teks -- Wahyu 22:18-19 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Why 22:19
Full Life: Why 22:19 - ALLAH AKAN MENGAMBIL.
Nas : Wahy 22:19
Yohanes mengakhiri wahyu dari Yesus Kristus ini dengan suatu
peringatan mengenai dahsyatnya kemungkinan bagi seseorang untuk kehil...
Nas : Wahy 22:19
Yohanes mengakhiri wahyu dari Yesus Kristus ini dengan suatu peringatan mengenai dahsyatnya kemungkinan bagi seseorang untuk kehilangan bagiannya dalam pohon kehidupan dan kota kudus itu. Kita tidak boleh mempunyai sikap yang tak peduli terhadap kitab ini atau bagian manapun dari Alkitab yang kudus ini. Sikap semacam ini dinyatakan jikalau kita memilih untuk mempercayai hanya beberapa bagian tertentu dari penyataan Allah dan menolak bagian-bagian lain yang tidak kita sukai, atau jika kita mengajarkan gagasan-gagasan kita sendiri seolah-olah itu merupakan bagian dari Firman Allah, (ayat Wahy 22:18). Seperti pada awal pengembaraan manusia di atas bumi ini, kegagalan untuk mengikuti Firman Allah dengan sungguh-sungguh merupakan soal yang menyangkut hidup dan mati (lih. Kej 3:3-4).
Jerusalem -> Why 22:6-20; Why 22:18
Jerusalem: Why 22:6-20 - -- Bagian ini semacam kata penutup seluruh kitab Wahyu. Merupakan sebuah percakapan antara Malaikat (atau Yesus) dan si Penglihat. Mereka membicarakan pe...
Bagian ini semacam kata penutup seluruh kitab Wahyu. Merupakan sebuah percakapan antara Malaikat (atau Yesus) dan si Penglihat. Mereka membicarakan penglihatan-penglihatan yang termaktub dalam Wahyu, dan bagaimana penglihatan-penglihatan itu perlu dimanfaatkan. Kebanyakan ungkapan yang dipakai di sini sudah terserak-serak dalam kitab Wahyu. Bagian terakhir, Wah 22:16-20 berupa perkataan yang diucapkan Yesus sendiri.

Jerusalem: Why 22:18 - jika seorang... Ini peringatan yang lazim, Ula 4:2; 13:1; Ams 30:6; bdk Pengk 3:14, dan bermaksud melindungi sebuah tulisan suci terhadap pemalsuan.
Ini peringatan yang lazim, Ula 4:2; 13:1; Ams 30:6; bdk Pengk 3:14, dan bermaksud melindungi sebuah tulisan suci terhadap pemalsuan.
Ref. Silang FULL: Why 22:18 - kitab ini // perkataan-perkataan ini // kitab ini · kitab ini: Wahy 22:7,10,19
· perkataan-perkataan ini: Ul 4:2; 12:32; Ams 30:6
· kitab ini: Wahy 15:6-16:21
· kitab ini: Wahy 22:7,10,19
· perkataan-perkataan ini: Ul 4:2; 12:32; Ams 30:6
· kitab ini: Wahy 15:6-16:21

Ref. Silang FULL: Why 22:19 - mengurangkan sesuatu // kitab nubuat // pohon kehidupan · mengurangkan sesuatu: Ul 4:2; 12:32; Ams 30:6
· kitab nubuat: Wahy 22:7,10,18
· pohon kehidupan: Wahy 2:7; Wahy 2:7
· mengurangkan sesuatu: Ul 4:2; 12:32; Ams 30:6
· kitab nubuat: Wahy 22:7,10,18

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Ref. Silang TB -> Why 22:18-19
Hagelberg: Why 22:18 - -- 22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-pe...
22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, kiranya741 Allah menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
Sebelum mesin cetak diciptakan, penulis menanggung risiko bahwa tulisannya akan mengalami perubahan dalam proses penyalinan, maka kutuk seperti ini sangatlah lazim.742 Menurut Mounce743 pada waktu penerjemah selesai menerjemahkan Septuaginta, mereka mengucapkan suatu kutuk yang mirip dengan kutuk ini.744
Kadang-kadang ada teolog yang memakai pasal 22:18-19 sebagai bukti bahwa Kitab Wahyu merupakan kitab yang terakhir dalam kanon Perjanjian Baru. Memang benar bahwa Kitab Wahyu merupakan kitab yang terakhir dalam kanon Perjanjian Baru, tetapi kebenaran tersebut bukan merupakan maksud atau arti dari dua ayat ini. Kalau pasal 22:6, 7, 8, 9, 10, dan 16, dibaca, maka sangat jelas bahwa istilah perkataan-perkataan ini menunjuk pada seluruh Kitab Wahyu, bukan seluruh Alkitab atau seluruh Perjanjian Baru. Kutuk ini melingkupi naskah Kitab Wahyu, sama seperti Ulangan pasal 4:2 melingkupi Kitab Ulangan.
Morris745 mengamati bahwa pengulangan kata menambahkan menggarisbawahi suatu kelayakan, yaitu bahwa hukumannya sesuai dengan kelakuannya. Demikian juga dalam ayat yang berikut. Bandingkan Wahyu pasal 16:6.

Hagelberg: Why 22:18-21 - -- F. Bagian Penutup dari Kitab (22:18-21)
Bagian ini berfungsi sebagai penutup Kitab Wahyu. Dalam bagian ini Yohanes mengingatkan bahaya mengubah isi ki...
F. Bagian Penutup dari Kitab (22:18-21)
Bagian ini berfungsi sebagai penutup Kitab Wahyu. Dalam bagian ini Yohanes mengingatkan bahaya mengubah isi kitab ini. Ini semacam kutuk terhadap orang yang mau mengubah penulisan ini.

Hagelberg: Why 22:18 - -- 22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-pe...
22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, kiranya741 Allah menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
Sebelum mesin cetak diciptakan, penulis menanggung risiko bahwa tulisannya akan mengalami perubahan dalam proses penyalinan, maka kutuk seperti ini sangatlah lazim.742 Menurut Mounce743 pada waktu penerjemah selesai menerjemahkan Septuaginta, mereka mengucapkan suatu kutuk yang mirip dengan kutuk ini.744
Kadang-kadang ada teolog yang memakai pasal 22:18-19 sebagai bukti bahwa Kitab Wahyu merupakan kitab yang terakhir dalam kanon Perjanjian Baru. Memang benar bahwa Kitab Wahyu merupakan kitab yang terakhir dalam kanon Perjanjian Baru, tetapi kebenaran tersebut bukan merupakan maksud atau arti dari dua ayat ini. Kalau pasal 22:6, 7, 8, 9, 10, dan 16, dibaca, maka sangat jelas bahwa istilah perkataan-perkataan ini menunjuk pada seluruh Kitab Wahyu, bukan seluruh Alkitab atau seluruh Perjanjian Baru. Kutuk ini melingkupi naskah Kitab Wahyu, sama seperti Ulangan pasal 4:2 melingkupi Kitab Ulangan.
Morris745 mengamati bahwa pengulangan kata menambahkan menggarisbawahi suatu kelayakan, yaitu bahwa hukumannya sesuai dengan kelakuannya. Demikian juga dalam ayat yang berikut. Bandingkan Wahyu pasal 16:6.

Hagelberg: Why 4:1--22:21 - -- III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi s...
III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi sesudah ini") dan 4:1 ("Naiklah kemari dan Aku akan menunjuk kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini") kita mengetahui bahwa pasal 4 merupakan permulaan dari bagian ketiga. Bagian ketiga ini akan menceritakan "apa yang akan/harus terjadi sesudah" hal-hal mengenai ketujuh jemaat. Apa yang dibahas dalam pasal 1-3 sudah terjadi. Ketujuh jemaat itu sudah tidak ada lagi, sedangkan apa yang digambarkan dalam pasal 4-22 belum terjadi.
Fungsi bagian ini:
Memang Tuhan Yesus sudah menjanjikan pahala yang indah dan hebat kepada yang setia, kepada "barangsiapa yang menang", kepada "yang menuruti apa yang tertulis di dalam" Kitab Wahyu. Dalam bagian ketiga ini dibuktikan bahwa janji-janji itu bukan omong kosong, tetapi Dia mampu menggenapi janji-Nya, karena Dia akan mengalahkan musuh-Nya dan mendirikan Kerajaan-Nya. Juga, mereka yang menganiaya anggota jemaat Kristus akan dikalahkan oleh Raja atas segala raja, sehingga mereka yang dianiaya akan dihibur dan didorong untuk setia di dalam penganiayaan.
Struktur bagian ini:
Struktur bagian ini dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, sebagai berikut:
Visi Takhta sebagai Pendahuluan, 4:1-5:14
Masa Kesengsaraan, 6:1-20:3
Kerajaan Seribu Tahun, 20:4-15
Yerusalem yang Baru, 21:1-22:5
Penjelasan Akhir dari Penglihatan, 22:6-17
Bagian Penutup dari Kitab, 22:18-21

Hagelberg: Why 22:19 - -- 22:19 Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, kiranya746 Allah mengambil bagiannya dari pohon kehidup...
22:19 Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, kiranya746 Allah mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
Dalam bahasan mengenai pasal 2:7, telah dijelaskan bahwa hak untuk makan buah pohon kehidupan merupakan suatu pahala bagi setiap orang percaya yang taat dan melakukan kehendak Kristus sampai kesudahannya. Hak untuk makan buah pohon kehidupan tidak menandai keselamatan, tetapi ketaatan. Dalam pasal 22:5, kita melihat bahwa Kota Yerusalem Baru dihuni oleh mereka yang telah menang. Mereka yang percaya kepada Kristus, tetapi tidak menang, berada di luar Kota Yerusalem Baru. Pemahaman tersebut dikuatkan dalam pasal 22:18-19. Menikmati buah pohon kehidupan dan tinggal di dalam kota kudus merupakan pahala yang dianugerahkan kepada barangsiapa yang menang, dan bukan kepada setiap orang yang selamat. Kalau seseorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari Kitab Wahyu, maka pahala orang tersebut dapat hilang, tetapi keselamatannya tidak hilang. Tafsiran ini sesuai dengan pengertian bahwa keselamatan, yang diperoleh melalui kasih karunia, tidak akan hilang karena keselamatan dilandasi oleh karya Tuhan Yesus sendiri di atas kayu salib. Sementara pahala, yang diperoleh melalui ketaatan, dapat hilang.
Tafsiran ini sesuai dengan ucapan Tuhan Yesus dalam Injil Matius 5:19, "Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga...." Tuhan Yesus tidak mengutuk mereka dengan hukuman kekal di neraka; mereka masih tetap di dalam Kerajaan Surga, hanya saja pahala mereka diambil, sehingga mereka ditempatkan di "tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga"!
Memang aneh kalau nas ini ditafsirkan sebagai doa supaya barangsiapa yang menambahkan atau mengurangkan tulisan Yohanes akan dihukum dengan kematian kekal di lautan api, tetapi tepat kalau dianggap kutuk supaya orang yang merusak Kitab Wahyu kehilangan pahala.

Hagelberg: Why 22:19 - -- 22:19 Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, kiranya746 Allah mengambil bagiannya dari pohon kehidup...
22:19 Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, kiranya746 Allah mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
Dalam bahasan mengenai pasal 2:7, telah dijelaskan bahwa hak untuk makan buah pohon kehidupan merupakan suatu pahala bagi setiap orang percaya yang taat dan melakukan kehendak Kristus sampai kesudahannya. Hak untuk makan buah pohon kehidupan tidak menandai keselamatan, tetapi ketaatan. Dalam pasal 22:5, kita melihat bahwa Kota Yerusalem Baru dihuni oleh mereka yang telah menang. Mereka yang percaya kepada Kristus, tetapi tidak menang, berada di luar Kota Yerusalem Baru. Pemahaman tersebut dikuatkan dalam pasal 22:18-19. Menikmati buah pohon kehidupan dan tinggal di dalam kota kudus merupakan pahala yang dianugerahkan kepada barangsiapa yang menang, dan bukan kepada setiap orang yang selamat. Kalau seseorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari Kitab Wahyu, maka pahala orang tersebut dapat hilang, tetapi keselamatannya tidak hilang. Tafsiran ini sesuai dengan pengertian bahwa keselamatan, yang diperoleh melalui kasih karunia, tidak akan hilang karena keselamatan dilandasi oleh karya Tuhan Yesus sendiri di atas kayu salib. Sementara pahala, yang diperoleh melalui ketaatan, dapat hilang.
Tafsiran ini sesuai dengan ucapan Tuhan Yesus dalam Injil Matius 5:19, "Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga...." Tuhan Yesus tidak mengutuk mereka dengan hukuman kekal di neraka; mereka masih tetap di dalam Kerajaan Surga, hanya saja pahala mereka diambil, sehingga mereka ditempatkan di "tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga"!
Memang aneh kalau nas ini ditafsirkan sebagai doa supaya barangsiapa yang menambahkan atau mengurangkan tulisan Yohanes akan dihukum dengan kematian kekal di lautan api, tetapi tepat kalau dianggap kutuk supaya orang yang merusak Kitab Wahyu kehilangan pahala.

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Why 22:6-19
Matthew Henry: Why 22:6-19 - Peneguhan akan Kebenaran Kitab Ini Peneguhan akan Kebenaran Kitab Ini (22:6-19)
...
SH: Why 22:18-21 - Jangan menambah atau mengurangi (Rabu, 17 Desember 2014) Jangan menambah atau mengurangi
Judul: Jangan menambah atau mengurangi
Perikop penutup Wahyu ini sekal...

SH: Why 22:18-21 - Datanglah Tuhan Yesus (Senin, 24 Oktober 2022) Datanglah Tuhan Yesus
Dalam bagian terakhir Kitab Wahyu ini, Yohanes, sebagai penulis, memperingatkan celaka yang...

SH: Why 22:6-17 - Kesempatan terakhir (Selasa, 16 Desember 2014) Kesempatan terakhir
Judul: Kesempatan terakhir
Selesai sudah rangkaian penglihatan yang diperlihatkan ...
Utley -> Why 22:18-19
