Teks -- Yeremia 20:7 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Yer 20:7-18; Yer 20:7
Full Life: Yer 20:7-18 - YA TUHAN.
Nas : Yer 20:7-18
Yeremia mengungkapkan kepada Allah perasaan yang bertentangan berupa
kesedihan yang sangat dan perasaan tertekan yang mendalam di...
Nas : Yer 20:7-18
Yeremia mengungkapkan kepada Allah perasaan yang bertentangan berupa kesedihan yang sangat dan perasaan tertekan yang mendalam di satu pihak, namun iman serta kepercayaan yang gigih kepada Allah di pihak lain.
Full Life: Yer 20:7 - ENGKAU TELAH MEMBUJUK AKU.
Nas : Yer 20:7
Yeremia menyatakan bahwa dirinya telah dipaksa untuk menjadi nabi
oleh tekanan ilahi sehingga mengakibatkan dirinya dipermalukan dan...
Nas : Yer 20:7
Yeremia menyatakan bahwa dirinya telah dipaksa untuk menjadi nabi oleh tekanan ilahi sehingga mengakibatkan dirinya dipermalukan dan dicemooh. Beritanya, yang belum tergenapi, terus ditertawai dan diejek, dan ia sendiri dipandang rendah oleh orang-orang senegerinya.
Jerusalem -> Yer 20:7
Jerusalem: Yer 20:7 - Engkau telah membujuk aku Bdk Yer 15:10. Kiasan bujukan dan pergumulan yang dipakai Yeremia ini bermaksud menggambarkan bahwa nabi seolah-olah digagahi oleh Tuhan. Dalam keluhu...
Bdk Yer 15:10. Kiasan bujukan dan pergumulan yang dipakai Yeremia ini bermaksud menggambarkan bahwa nabi seolah-olah digagahi oleh Tuhan. Dalam keluhurannya ini, Yer 15:7-18, nabi seolah-olah memberontak terhadap Tuhan yang dianggapnya bertanggungjawab atas kemalangannya. Jarang sekali dalam Alkitab terungkaplah rasa putus asa seperti ini (bdk Ayu 3:1 dst; Maz 88). Namun Yeremia tetap yakin bahwa Tuhan tetap berpegang pada kasih setiaNya. Dan di tengah-tengah pergumulannya nabi meneriakkan pengharapannya, Yer 19:11-13.
Ende -> Yer 20:7-18
Ende: Yer 20:7-18 - -- Keluhan Jeremia jang paling pahit ini menggambarkan pergulatan nabi didalam
djiwanja antara keinginan dan ketjenderungan pribadi dan tugas berat jang
...
Keluhan Jeremia jang paling pahit ini menggambarkan pergulatan nabi didalam djiwanja antara keinginan dan ketjenderungan pribadi dan tugas berat jang dibebankan Jahwe kepadanja untuk memaklumkan keruntuhan bangsanja, hal mana membuat semua orang mendjadi musuh nabi.