Nas : Mazm 19:2

Pandangan Yahudi-Kristen ialah bahwa alam fisik ini memberitakan kemuliaan Allah dan kuasa-Nya yang mencipta (bd. Mazm 148:3-5; bd. Rom 1:18-20). Sebaliknya banyak orang tidak percaya menganggap bahwa ciptaan itu sendiri menjadi suatu wujud ilahi (lih. Ul 4:19; 2Raj 23:5), dengan kekuatan yang menguasai nasib manusia (lih. Yes 47:13); yang lain percaya bahwa alam ini terjadi secara kebetulan. Orang percaya sejati menolak semua pandangan tersebut, menerima penyataan alkitabiah mengenai semesta alam sehingga terdorong untuk memuji Penciptanya (Mazm 89:6-9;

lihat art. PENCIPTAAN).

Kidung ini memuji Tuhan sebagai pencipta langit, khususnya matahari, Maz 19:2-5,5-7 (bdk Sir 43:1 dst), dan sebagai pencipta Taurat, Maz 19:8-11, lalu kidung ditutup dengan doa permohonan pemazmur, Maz 19:12-14. Alam dan taurat menyatakan keluhuran Tuhan dan kesempurnaan Allah, bdk Maz 93; 147:15-20; Ams 8:22 dst Ams 8:32 dst. Dalam alam pikiran timur dahulu matahari menjadi lambang keadilan dan dipuji demikian, bdk Mal 4:2; Wis 5:6. Begitu dapat dimengerti mengapa kedua bagian mazmur ini dipersatukan. Namun barangkali kedua bagian itu aselinya dua kidung tersendiri. Bagian kedua mazmur ini serupa dengan Maz 119.

Pemazmur berpikir kepada nujum langit yang secara puetis diperorangkan. Semarak perbintangan terus-menerus menyatakan kebesaran Tuhan.

Kata Ibrani yang dipakai kurang jelas artinya (tali pengukur, penggaris?). Mungkin tersinggung suatu pikiran yang dahulu cukup lazim, yaitu: langit dibandingkan dengan kitab (gulungan) dan nujum adalah tulisannya. Pada bangsa Asyur dan Babel nujum memang disebut "tulisan langit'. Meskipun perbintangan tidak bersuara, namun "tulisan langit" itu dapat dibaca di mana-mana

Matahari diperorangkan dan dianggap bertempat tinggal di sebuah kemah di ujung bumi. Pagi hari ia keluar dan petang hari masuk kembali. Kalau matahari dibandingkan dengan "pengantin yang keluar dari kamarnya", maka pesajak berpikir kepada mitologi Mesopotamia. Dewa matahari (Syamasy) mempunyai isteri, yaitu dewi Aya (Venus). Matahari diberi gelar "pahlawan" (atau: olah-ragawan). Kamarnya ialah tempat ia tidur bersama isterinya.

Mungkin semula mazmur ini ada dua (Maz 19:1-6,7-14). Ia menjanjikan kedua karja Allah jang besar, jakni alam dan Taurat (ialah agama seluruhnja jang berdasarkan wahju Tuhan). Bagian jang kedua sangat menjerupai Maz 119)

Pengarang ingat akan nudjum langit dan matahari, jang dibajangkan sebagai machluk jang hidup. Semaraknja menjatakan kebenaran Pentjiptanja.

Maknanja: Walaupun machluk² ini tiada berbahasa, namun terang²an mereka mewartakan kemuliaan Allah.

jakni: diudjung bumi.

Matahari dianggap sebagai bertempat-tinggal dalam sebuah kemah.

Pagi² ia darisana keluar, bagaikan penganten dari biliknja; petang hari ia pulang.

Menurut terdjemahan² kuno. Naskah Hibrani: "tali pengukur mereka", atau: "ukuran mereka".

· Langit: Mazm 89:6; Yes 40:22

· menceritakan: Mazm 50:6; 148:3; Rom 1:19

· kemuliaan Allah: Mazm 4:3; 8:2; 97:6; Yes 6:3

· dan cakrawala: Kej 1:8; [Lihat FULL. Kej 1:8]

· pekerjaan tangan-Nya: Mazm 8:7; [Lihat FULL. Mazm 8:7]; Mazm 103:22; [Lihat FULL. Mazm 103:22]

· menyampaikan pengetahuan: Mazm 74:16

· ujung bumi: Rom 10:18%&

· memasang kemah: Ayub 36:29; [Lihat FULL. Ayub 36:29]; Mazm 104:2

· untuk matahari: Hak 5:31; [Lihat FULL. Hak 5:31]

· pengantin laki-laki: Yoel 2:16

· dari kamarnya: Ayub 36:29; [Lihat FULL. Ayub 36:29]

· bagaikan pahlawan: 1Sam 17:4

· ujung langit: Ul 30:4

· yang lain: Mazm 113:3; Pengkh 1:5