Teks -- Ibrani 8:1--10:39 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Ibr 8:1 - KITA MEMPUNYAI IMAM BESAR YANG DEMIKIAN.
Nas : Ibr 8:1
Setelah Kristus sendiri menanggung hukuman atas dosa-dosa kita
dengan mempersembahkan hidup-Nya sebagai korban, Ia masuk sorga di man...
Nas : Ibr 8:1
Setelah Kristus sendiri menanggung hukuman atas dosa-dosa kita dengan mempersembahkan hidup-Nya sebagai korban, Ia masuk sorga di mana Ia melayani di hadapan Allah demi kita yang percaya. Pelayanan Yesus sebagai Imam Besar (bd. Ibr 2:17) meliputi enam bidang:
- 1) Yesus merupakan Imam sekaligus korban yang dipersembahkan. Ia
mempersembahkan diri-Nya bagi semua orang sebagai korban yang sempurna
karena dosa dengan mencurahkan darah-Nya dan mati sebagai pengganti
orang berdosa (Ibr 2:17-18; 4:15; 7:26-28; Mr 10:45; 1Kor 15:3;
1Pet 1:18-19; 2:22-24; 3:18;
lihat art. HARI PENDAMAIAN).
- 2) Yesus menjadi pengantara perjanjian baru yang lebih baik supaya
semua "yang telah terpanggil dapat menerima bagian (warisan) kekal yang
dijanjikan" (Ibr 9:15-22;
lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU),
dan dapat senantiasa menghampiri Allah dengan penuh keyakinan (Ibr 4:16; 6:19-20; 7:25; 10:19-22;lihat cat. --> Yoh 17:1
[atau ref. Yoh 17:1]
mengenai doa Yesus selaku Imam Besar). - 3) Ia berada di sorga di hadapan Allah untuk memberikan kasih karunia Allah kepada kita yang percaya (Ibr 4:14-16). Oleh kasih karunia ini yang diberikan kepada kita melalui Dia, Kristus memperbaharui kita (Yoh 3:3) dan mencurahkan Roh Kudus-Nya ke atas kita (Kis 1:4; Kis 2:4,33).
- 4) Yesus bertindak selaku perantara di antara Allah dengan semua orang yang telah melanggar hukum Allah dan mencari pengampunan serta pemulihan hubungan dengan-Nya (1Yoh 2:1-2).
- 5) Jabatan imam yang diduduki oleh Yesus adalah untuk selama-lamanya. Sebagai imam Ia turut merasa dengan orang-orang percaya dalam pencobaan serta menolong dalam keperluan mereka (Ibr 2:18; 4:15-16).
- 6) Yesus hidup selama-lamanya untuk senantiasa menjadi perantara bagi
mereka yang dengan iman "datang kepada Allah" oleh Dia (Ibr 7:25).
Akhirnya, Ia akan menyempurnakan keselamatan orang percaya
(lihat cat. --> Ibr 7:25 dan
lihat cat. --> Ibr 9:28).
[atau ref. Ibr 7:25; 9:28]
Full Life: Ibr 8:6-13 - PERJANJIAN YANG LEBIH MULIA.
Nas : Ibr 8:6-13
Tema yang penting dari pasal Ibr 8:1-10:39 ialah perbedaan
antara perjanjian lama yang berpusatkan hukum Musa dan perjanjian baru ...
Nas : Ibr 8:6-13
Tema yang penting dari pasal Ibr 8:1-10:39 ialah perbedaan antara perjanjian lama yang berpusatkan hukum Musa dan perjanjian baru yang ditetapkan oleh Yesus Kristus.
Lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU.
Full Life: Ibr 9:1-7 - PERJANJIAN YANG PERTAMA.
Nas : Ibr 9:1-7
Ketika membahas bahwa perjanjian yang baru jauh lebih unggul
daripada perjanjian yang lama (yang pertama), penulis surat ini
mengan...
Nas : Ibr 9:1-7
Ketika membahas bahwa perjanjian yang baru jauh lebih unggul daripada perjanjian yang lama (yang pertama), penulis surat ini menganalisis ciri-ciri utama dari ibadah dan upacara korban dalam agama Israel.
Lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU.
Full Life: Ibr 9:4 - TABUT PERJANJIAN.
Nas : Ibr 9:4
Tabut perjanjian merupakan sebuah peti kudus yang berisi sebuah
buli-buli manna (suatu peringatan akan pemeliharaan Allah), tongkat H...
Nas : Ibr 9:4
Tabut perjanjian merupakan sebuah peti kudus yang berisi sebuah buli-buli manna (suatu peringatan akan pemeliharaan Allah), tongkat Harun (suatu peringatan akan perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib) dan kedua loh batu yang bertuliskan Sepuluh Firman (suatu peringatan akan pentingnya hukum-hukum Allah sebagai patokan kekudusan bagi umat-Nya). Tutup tabut ini adalah sebuah lempengan emas yang disebut tutup pendamaian atau takhta kasih karunia yang menyatakan kemurahan Allah yang menebus melalui darah yang tertumpah
(lihat cat. --> Ibr 9:5 berikut).
[atau ref. Ibr 9:5]
Full Life: Ibr 9:5 - TUTUP PENDAMAIAN.
Nas : Ibr 9:5
Pada Hari Pendamaian, baik darah lembu jantan yang mengadakan
pendamaian bagi imam besar dan keluarganya maupun darah kambing yang
be...
Nas : Ibr 9:5
Pada Hari Pendamaian, baik darah lembu jantan yang mengadakan pendamaian bagi imam besar dan keluarganya maupun darah kambing yang berfungsi sebagai kurban karena dosa-dosa bangsa Israel dipercikkan di atas tutup pendamaian ini di hadapan Allah (Im 16:2,14;
lihat art. HARI PENDAMAIAN).
Tutup pendamaian yang di bumi ini melambangkan takhta kasih karunia sorgawi yang dapat dihampiri oleh orang-orang percaya karena darah Kristus untuk menerima kasih karunia dan pertolongan (Ibr 4:16).
Full Life: Ibr 9:7 - KEMAH YANG KEDUA.
Nas : Ibr 9:7
Kemah kedua, yang dinamakan tempat Mahakudus, melambangkan kehadiran
Allah. Imam besar dilarang keras memasuki tempat ini lebih darip...
Nas : Ibr 9:7
Kemah kedua, yang dinamakan tempat Mahakudus, melambangkan kehadiran Allah. Imam besar dilarang keras memasuki tempat ini lebih daripada sekali tiap tahun. Roh Kudus mengajarkan bahwa di bawah perjanjian yang lama, masuk dengan leluasa kepada Allah belum dimungkinkan karena persekutuan yang akrab dengan-Nya hanya dapat terjadi jikalau hati nurani seseorang telah dibersihkan secara sempurna (ayat Ibr 9:8-9). Penyucian ini tersedia ketika Kristus mati sebagai kurban yang abadi karena dosa.
Full Life: Ibr 9:14 - DARAH KRISTUS.
Nas : Ibr 9:14
Darah Kristus merupakan pusat dari konsep penebusan dalam PB
(1Kor 10:16; 11:27; Ef 2:13; 1Pet 1:2; Wahy 7:14; 12:11). Di atas salib...
Nas : Ibr 9:14
Darah Kristus merupakan pusat dari konsep penebusan dalam PB (1Kor 10:16; 11:27; Ef 2:13; 1Pet 1:2; Wahy 7:14; 12:11). Di atas salib, Kristus mencurahkan darah-Nya yang tidak berdosa agar dapat menghapus dosa-dosa kita serta mendamaikan kita dengan Allah (Ibr 5:8; Rom 5:19; Fili 2:8; bd. pasal Im 16:1-30).
Dengan darah-Nya, Kristus mengerjakan hal-hal berikut:
- 1) Darah-Nya mengampuni dosa semua orang yang bertobat dan percaya (Mat 26:28).
- 2) Darah-Nya menebus semua orang percaya dari kuasa Iblis dan kejahatan (Kis 20:28; Ef 1:7; 1Pet 1:18-19; Wahy 5:9; 12:11).
- 3) Darah-Nya membenarkan semua orang percaya kepada-Nya (Rom 3:24-25).
- 4) Darah-Nya menyucikan hati nurani orang-orang percaya sehingga mereka dapat melayani Allah tanpa kesalahan dengan penuh keyakinan (Ibr 9:14; Ibr 10:22; 13:18).
- 5) Darah-Nya menyucikan umat Allah (Ibr 13:12; 1Yoh 1:7-10).
- 6) Darah-Nya membuka jalan bagi orang-orang percaya untuk langsung menghampiri Allah melalui Kristus untuk memperoleh kasih karunia, kemurahan, pertolongan, dan keselamatan (Ibr 7:25; 10:19; Ef 2:13,18).
- 7) Darah-Nya adalah jaminan untuk semua janji dari perjanjian baru (Ibr 10:29; 13:20; Mat 26:28; 1Kor 11:25).
- 8) Kuasa darah Kristus yang menyelamatkan, mendamaikan, dan menyucikan itu senantiasa tersedia untuk orang-orang pada waktu mereka menghampiri Allah melalui Kristus (Ibr 7:25; 10:22; 1Yoh 1:7).
Full Life: Ibr 9:15 - PENGANTARA DARI SUATU PERJANJIAN YANG BARU.
Nas : Ibr 9:15
Pembahasan mengenai tugas Yesus sebagai pengantara perjanjian yang
baru terdapat dalam
lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PER...
Nas : Ibr 9:15
Pembahasan mengenai tugas Yesus sebagai pengantara perjanjian yang baru terdapat dalam
lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU.
Full Life: Ibr 9:28 - IA AKAN MENYATAKAN DIRI-NYA SEKALI LAGI.
Nas : Ibr 9:28
Dibawah perjanjian yang lama, orang Israel menanti dengan ketegangan
munculnya kembali imam besar mereka setelah ia memasuki tempat ...
Nas : Ibr 9:28
Dibawah perjanjian yang lama, orang Israel menanti dengan ketegangan munculnya kembali imam besar mereka setelah ia memasuki tempat yang mahakudus untuk mengadakan pendamaian. Demikian pula orang-orang percaya yang mengetahui bahwa Imam Besar mereka telah memasuki tempat yang mahakudus di sorga sebagai pembela, menanti-nanti dengan harapan yang sungguh-sungguh kemunculan-Nya kembali untuk membawa keselamatan sempurna
(lihat cat. --> Yoh 14:3;
[atau ref. Yoh 14:3]
lihat art. KEANGKATAN GEREJA).
Full Life: Ibr 10:1 - KORBAN YANG SAMA ... TERUS-MENERUS DIPERSEMBAHKAN.
Nas : Ibr 10:1
Pembahasan mengenai maksud-maksud upacara korban PL, dapat dilihat
dalam
lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU.
Nas : Ibr 10:1
Pembahasan mengenai maksud-maksud upacara korban PL, dapat dilihat dalam
lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU.
Full Life: Ibr 10:4 - DARAH LEMBU JANTAN.
Nas : Ibr 10:4
Darah binatang hanyalah merupakan persediaan atau pendamaian sesaat
bagi dosa-dosa umat itu; pada hakikatnya, diperlukan manusia unt...
Nas : Ibr 10:4
Darah binatang hanyalah merupakan persediaan atau pendamaian sesaat bagi dosa-dosa umat itu; pada hakikatnya, diperlukan manusia untuk dipersembahkan sebagai pengganti seluruh umat manusia
(lihat art. HARI PENDAMAIAN).
Oleh karena itu Kristus datang ke bumi dan lahir sebagai manusia supaya Ia dapat mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban menggantikan kita
(lihat cat. --> Ibr 2:9;
lihat cat. --> Ibr 2:14).
[atau ref. Ibr 2:9,14]
Selanjutnya, hanya seorang yang bebas dari dosa yang dapat mengambil alih hukuman atas dosa-dosa kita (Ibr 2:14-18; 4:15) sehingga dengan demikian memuaskan secara sempurna tuntutan kekudusan Allah (bd. Rom 3:25-26).
Full Life: Ibr 10:5-10 - KORBAN DAN PERSEMBAHAN.
Nas : Ibr 10:5-10
Mazm 40:7-9 dikutip untuk membuktikan bahwa korban Yesus Kristus
yang dilakukan dengan sukarela dan taat itu merupakan korban yan...
Nas : Ibr 10:5-10
Mazm 40:7-9 dikutip untuk membuktikan bahwa korban Yesus Kristus yang dilakukan dengan sukarela dan taat itu merupakan korban yang lebih baik daripada korban binatang dalam PL;
lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU.
Full Life: Ibr 10:14 - TELAH MENYEMPURNAKAN UNTUK SELAMA-LAMANYA MEREKA YANG IA KUDUSKAN.
Nas : Ibr 10:14
Korban satu-satunya yang dipersembahkan Kristus di salib dan
manfaatnya (yaitu, keselamatan sempurna) berhasil guna untuk
selama-la...
Nas : Ibr 10:14
Korban satu-satunya yang dipersembahkan Kristus di salib dan manfaatnya (yaitu, keselamatan sempurna) berhasil guna untuk selama-lamanya. Keselamatan sempurna di dalam Kristus diberi kepada semua orang yang dikuduskan ketika menghampiri Allah melalui Kristus (ayat Ibr 10:22; 7:25). Perhatikan bahwa kata Yunani yang diterjemahkan "dikuduskan" dalam ayat ini dan ayat Ibr 10:10 adalah partisip bentuk masa kini, yang berarti menekankan tindakan berkelanjutan pada masa sekarang.
Full Life: Ibr 10:19 - KITA SEKARANG PENUH KEBERANIAN.
Nas : Ibr 10:19
Bertentangan dengan orang Israel yang tak dapat menghampiri Allah
dengan leluasa, maka Kristus dengan mempersembahkan nyawa-Nya seb...
Nas : Ibr 10:19
Bertentangan dengan orang Israel yang tak dapat menghampiri Allah dengan leluasa, maka Kristus dengan mempersembahkan nyawa-Nya sebagai kurban yang sempurna, telah membuka jalan ke hadapan Allah dan takhta kasih karunia. Oleh karena itu, sebagai orang-orang percaya kita dengan penuh syukur dapat senantiasa menghampiri Allah di dalam doa.
Full Life: Ibr 10:22 - MARILAH KITA MENGHADAP.
Nas : Ibr 10:22
Iman dan menghampiri Allah melalui Yesus Kristus tidak dapat
dipisahkan.
1) Iman didefinisikan sebagai bersungguh-sungguh data...
Nas : Ibr 10:22
Iman dan menghampiri Allah melalui Yesus Kristus tidak dapat dipisahkan.
- 1) Iman didefinisikan sebagai bersungguh-sungguh datang kepada Allah dan percaya akan kebaikan-Nya (Ibr 11:6). Dengan datang kepada Allah melalui Kristus orang memperoleh kemurahan, kasih karunia dan pertolongan (ayat Ibr 10:1; 4:16; 7:19), keselamatan (Ibr 7:25), pengudusan (ayat Ibr 10:14), dan pembersihan (ayat Ibr 10:22).
- 2) Jelaslah, di sini tersirat bahwa jikalau kita tidak menghampiri Allah di dalam doa dan persekutuan dengan Kristus, maka tidak ada iman yang menyelamatkan (bd. ayat Ibr 10:38). Yesus sendiri menyamakan iman dengan doa sungguh-sungguh kepada Allah (Luk 18:8).
Full Life: Ibr 10:25 - MENJELANG HARI TUHAN YANG MENDEKAT.
Nas : Ibr 10:25
Saat kedatangan kembali Kristus untuk menjemput orang-orang yang
setia makin mendekat
(lihat art. KEANGKATAN GEREJA).
Ke...
Nas : Ibr 10:25
Saat kedatangan kembali Kristus untuk menjemput orang-orang yang setia makin mendekat
(lihat art. KEANGKATAN GEREJA).
Ketika saat itu mendekat, kita akan menghadapi banyak pencobaan rohani dan penganiayaan, dan banyak penipuan ajaran. Kita harus berkumpul secara tetap untuk saling menguatkan agar tetap berpegang teguh kepada Kristus dan iman rasuli perjanjian baru.
Full Life: Ibr 10:26 - JIKA KITA SENGAJA BERBUAT DOSA.
Nas : Ibr 10:26
Di sini penulis surat ini sedang berbicara tentang hal meninggalkan
Kristus yang diingatkan olehnya dalam Ibr 6:4-8
(liha...
Nas : Ibr 10:26
Di sini penulis surat ini sedang berbicara tentang hal meninggalkan Kristus yang diingatkan olehnya dalam Ibr 6:4-8
(lihat art. KEMURTADAN PRIBADI).
Full Life: Ibr 10:29 - MENGINJAK-INJAK ANAK ALLAH.
Nas : Ibr 10:29
Berbuat dosa terus-menerus dengan sadar setelah menerima pengetahuan
mengenai kebenaran (ayat Ibr 10:26) berarti
(1) bersalah ...
Nas : Ibr 10:29
Berbuat dosa terus-menerus dengan sadar setelah menerima pengetahuan mengenai kebenaran (ayat Ibr 10:26) berarti
- (1) bersalah karena menginjak-injak Yesus Kristus, menghina Dia serta memandang rendah hidup dan kematian-Nya;
- (2) menilai darah Kristus tidak layak menerima kesetiaan kita; dan
- (3) menghina dan memberontak terhadap Roh Kudus yang membawa kasih
karunia Allah di dalam hati kita
(lihat art. KEMURTADAN PRIBADI).
Full Life: Ibr 10:38 - ORANG-KU YANG BENAR AKAN HIDUP OLEH IMAN.
Nas : Ibr 10:38
Prinsip dasar ini, ditegaskan empat kali dalam Alkitab (Hab 2:4;
Rom 1:17; Gal 3:11; Ibr 10:38), menentukan hubungan kita dengan Al...
Nas : Ibr 10:38
Prinsip dasar ini, ditegaskan empat kali dalam Alkitab (Hab 2:4; Rom 1:17; Gal 3:11; Ibr 10:38), menentukan hubungan kita dengan Allah dan keikutsertaan kita dalam keselamatan yang disediakan oleh Yesus Kristus.
- 1) Kebenaran yang sangat menentukan ini menegaskan bahwa orang benar
akan memiliki hidup kekal dengan senantiasa menghampiri Allah dengan
hati yang sungguh-sungguh percaya
(lihat cat. --> Ibr 10:22).
[atau ref. Ibr 10:22]
- 2) Setiap orang yang menjauhkan diri dari Kristus dan dengan sengaja berbuat dosa terus maka "Allah tidak berkenan kepadanya" dan ia mendatangkan hukuman kekal ke atas dirinya.
sudah ada: beberapa naskah kuno: akan datang.
BIS: Ibr 9:18 - perjanjian perjanjian: Dalam Yunani kata yang sama berarti perjanjian atau surat warisan.
perjanjian: Dalam Yunani kata yang sama berarti perjanjian atau surat warisan.
Jerusalem: Ibr 8:2 - -- Sudah dibuktikan bahwa diri Kristus, imam untuk selama-lamanya dan imam sempurna, adalah lebih tinggi dari imam-imam keturunan Lewi yang hanya manusia...
Sudah dibuktikan bahwa diri Kristus, imam untuk selama-lamanya dan imam sempurna, adalah lebih tinggi dari imam-imam keturunan Lewi yang hanya manusia berdosa yang harus mati, 7; sekarang ditegaskan bahwa keutamaan Kristus juga mengenai pelayananNya: Ia melayani ibadat di tempat kudus yang lebih luhur di sorga, Ibr 8:1-5, sedangkan tempat kudus yang lama menurut Kel 25:40 hanya merupakan bayangannya: Kristus adalah Pengantara, Ibr 8:6+, suatu perjanjian yang lebih mulia, Ibr 8:6-13; bdk Ibr 9:15 dst.
Jerusalem: Ibr 8:6 - Pengantara Kata ini berupa istilah yang diterapkan pada Kristus, Ibr 9:15; 12:24; 13:20. Oleh karena benar-benar manusia sejati (Ibr 2:14-18; bdk Rom 5:15; 1Ko 1...
Kata ini berupa istilah yang diterapkan pada Kristus, Ibr 9:15; 12:24; 13:20. Oleh karena benar-benar manusia sejati (Ibr 2:14-18; bdk Rom 5:15; 1Ko 15:21; 1Ti 2:5) dan mempunyai kepenuhan keAllahan, Rom 9:5+; Kol 2:9, maka Yesus adalah satu-satunya pengantara, Rom 5:15-19; 1Ti 2:5; bdk 1Ko 3:22-23; 11:3, antara Allah dan manusia dan mendamaikan manusia dengan Allah, 2Ko 5:14-20. Kristus menjadi penengah kasih-karunia, Yoh 1:16-17. Di sorga Ia terus menjadi Pengantara orang beriman, Ibr 7:25+.
Sejumlah naskah tidak memuat kata ini.
Jerusalem: Ibr 9:2 - tempat yang kudus Dalam kemah suci di padang gurun, Kel 25:1-26:37, terdapat sebuah tabir (begitu pula dalam Bait Allah yang dibangun Salomo, 1Ra 6) yang memisahkan Tem...
Dalam kemah suci di padang gurun, Kel 25:1-26:37, terdapat sebuah tabir (begitu pula dalam Bait Allah yang dibangun Salomo, 1Ra 6) yang memisahkan Tempat Kudus dari Tempat Mahakudus, Kel 26:33. Hanya imam besar setahun sekali, yaitu pada hari raja Perdamaian, (lihat Ibr 9:7), memasuki Tempat Mahakudus itu.
Jerusalem: Ibr 9:4 - -- Bdk Kel 30:6; 40:26, yang berkata bahwa mezbah pembakaran ukupan, Kel 30:1, terdapat di bagian "Tempat Kudus" dan tidak di bagian "Tempat Mahakudus", ...
Bdk Kel 30:6; 40:26, yang berkata bahwa mezbah pembakaran ukupan, Kel 30:1, terdapat di bagian "Tempat Kudus" dan tidak di bagian "Tempat Mahakudus", Ibrani mengikuti sebuah tradisi lain tentang ibadat Israel.
Jerusalem: Ibr 9:9 - kiasan masa sekarang Upacara-upacara itu, Ibr 9:6-7, mempunyai arti rohaniah: sewaktu Perjanjian Lama rakyat tidak dapat mendekati Allah. Sebaliknya, di waktu Perjanjian B...
Upacara-upacara itu, Ibr 9:6-7, mempunyai arti rohaniah: sewaktu Perjanjian Lama rakyat tidak dapat mendekati Allah. Sebaliknya, di waktu Perjanjian Baru Kristus menjadi jalan menuju Bapa, Yoh 14:6; bdk Ibr 10:9+. Dibatalkannya ibadat lama dilambangkan oleh terbelahnya tabir di Bait Allah pada saat Yesus wafat, Mat 27:51 dsj.
Jerusalem: Ibr 9:11 - -- Upacara pendamaian Israel, Ibr 9:7; Ima 16, diganti dengan korban tunggal, Ibr 7:27+, yaitu korban darah Kristus, Ibr 9:14; Rom 3:24+. Korban itu memb...
Jerusalem: Ibr 9:11 - hal-hal yang baik yang akan datang Var: hal-hal yang baik yang sudah terwujud.
Var: hal-hal yang baik yang sudah terwujud.
Jerusalem: Ibr 9:12 - Ia telah masuk Ialah kenaikan Kristus yang bangkit ke sorga melalui segala tingkat sorga, Ibr 4:14+, (ialah "Tempat Kudus" di dalam kemah sorgawi, Ibr 9:11) sampai d...
Var: oleh Roh Kudus. Bdk Rom 1:4+.
Jerusalem: Ibr 9:15-28 - -- Bagian yang sejalan dengan Ibr 8:6-13 ini menyatakan bahwa kematian Kristus perlu guna pengantaraanNya. Kata Yunani "diatheke" dalam Kitab Suci yang b...
Bagian yang sejalan dengan Ibr 8:6-13 ini menyatakan bahwa kematian Kristus perlu guna pengantaraanNya. Kata Yunani "diatheke" dalam Kitab Suci yang berbahasa Yunani (LXX) menterjemahkan kata Ibrani "berith", artinya: perjanjian, pada hal dalam bahasa yang lazim "diatheke" berarti: "wasiat", bdk Gal 3:17. Seluruh bagian surat ini berdasarkan kedua arti kata Yunani yang sama itu. Perjanjian, Ibr 9:15,18-20, baru diteguhkan oleh "pembuat wasiat", Ibr 9:16-17. Selebihnya pengesahan sebuah perjanjian menuntut bahwa darah korban dicurahkan, Kel 24:6-8. Maka haruslah Kristus mati untuk mengikat perjanjian yang baru. Bdk Ibr 7:22; 8:6-10; 12:24; Mat 26:28+.
Jerusalem: Ibr 9:22 - segala sesuatu disucikan Misalnya mezbah, Ima 8:15; 16:19, para imam, Ima 8:24,30, kaum Lewi, Bil 8:15, umat yang berdosa, Ima 9:15-18, ibu, Ima 12:7-8, dll.
Misalnya mezbah, Ima 8:15; 16:19, para imam, Ima 8:24,30, kaum Lewi, Bil 8:15, umat yang berdosa, Ima 9:15-18, ibu, Ima 12:7-8, dll.
Jerusalem: Ibr 9:23 - benda-benda sorgawi sendiri Penyucian Tempat Kudus, baik di bumi maupun di sorga, tak perlu mengandalkan bahwa dahulu dicemarkan; upacara penyucian itu adalah upacara pentahbisan...
Penyucian Tempat Kudus, baik di bumi maupun di sorga, tak perlu mengandalkan bahwa dahulu dicemarkan; upacara penyucian itu adalah upacara pentahbisan dan pengudusan.
Jerusalem: Ibr 9:26 - hanya satu kali Korban Kristus adalah tunggal, Ibr 7:27+; ia dipersembahkan "pada zaman akhir" dan menutup sejarah dunia. Maka korban itu tidak menghapus dosa dengan ...
Korban Kristus adalah tunggal, Ibr 7:27+; ia dipersembahkan "pada zaman akhir" dan menutup sejarah dunia. Maka korban itu tidak menghapus dosa dengan "darah yang bukan darahnya sendiri", Ibr 9:25, melainkan dengan darah Kristus sendiri, bdk Ibr 9:12-14, maka daya korban itu adalah mutlak.
Jerusalem: Ibr 9:28 - -- Dengan kedatanganNya yang pertama Kristus masuk hubungan dengan dosa, Rom 8:3; 2Ko 5:21. Setelah penebusan sudah terlaksana maka penyataan baru dan te...
Dengan kedatanganNya yang pertama Kristus masuk hubungan dengan dosa, Rom 8:3; 2Ko 5:21. Setelah penebusan sudah terlaksana maka penyataan baru dan terakhir Juruselamat tidak berpautan lagi dengan dosa. Orang beriman menantikan kedatangan yang mulia yang disertai penghakiman itu, 1Ko 1:8+; Rom 2:6+.
Jerusalem: Ibr 10:4 - -- Dengan melampaui tuntutan-tuntutan para nabi yang menekankan perlunya hati bersih buat beribadat, Yes 1:11-13; Yer 6:20; 11:15; Hos 6:6; Amo 5:21-25, ...
Dengan melampaui tuntutan-tuntutan para nabi yang menekankan perlunya hati bersih buat beribadat, Yes 1:11-13; Yer 6:20; 11:15; Hos 6:6; Amo 5:21-25, surat Ibrani menyatakan bahwa korban-korban dahulu sama sekali tidak berdaya, bdk Ibr 9:13-14. Hanya korban Kristus yang seluruhnya rohani mampu menguduskan manusia, Ibr 10:12-14.
Jerusalem: Ibr 10:19 - dapat masuk ke dalam tempat kudus Hanya imam besar setahun sekali dapat memasuki Tempat Mahakudus. Tetapi sekarang semua orang beriman dapat mendekati Allah melalui Kristus. Bdk Ibr 4:...
Hanya imam besar setahun sekali dapat memasuki Tempat Mahakudus. Tetapi sekarang semua orang beriman dapat mendekati Allah melalui Kristus. Bdk Ibr 4:14-16; 7:19,25; 9:11; 10:9; Rom 5:2; Efe 1:4; 2:18; 3:12; Kol 1:22.
Yang dimaksudkan ialah pembaptisan.
Jerusalem: Ibr 10:25 - hari Tuhan Harafiah: hari itu. Tetapi yang dimaksudkan ialah hari kedatangan Kristus di akhir zaman. ParusiaNya, bdk 1Ko 1:8+. Ayat ini, bdk Ibr 10:32-36, barang...
Harafiah: hari itu. Tetapi yang dimaksudkan ialah hari kedatangan Kristus di akhir zaman. ParusiaNya, bdk 1Ko 1:8+. Ayat ini, bdk Ibr 10:32-36, barangkali menyinggung "tanda-tanda" menjelang Parusia, khususnya kerusuhan yang harus mendahului kemusnahan Yerusalem, bdk 2Te 2:1+.
Jerusalem: Ibr 10:26 - berbuat dosa Ialah murtad, bdk Ibr 6:4-6+. "Api" yang disebutkan dalam Ibr 10:27 adalah alat penghukuman ilahi, Yes 26:11; Mat 3:11-12; Mar 9:48-49+; Wah 11:5.
Ialah murtad, bdk Ibr 6:4-6+. "Api" yang disebutkan dalam Ibr 10:27 adalah alat penghukuman ilahi, Yes 26:11; Mat 3:11-12; Mar 9:48-49+; Wah 11:5.
Jerusalem: Ibr 10:32 - terang Ialah pembaptisan, bdk Ibr 6:4; Efe 5:14 (bdk Rom 6:4+). Begitu pembaptisan disebut juga oleh para pujangga Gereja dahulu.
Ende -> Ibr 8:2; Ibr 8:6-13; Ibr 9:2; Ibr 9:2; Ibr 9:3; Ibr 9:4; Ibr 9:5; Ibr 9:8-9; Ibr 9:11; Ibr 9:11; Ibr 9:12; Ibr 9:14; Ibr 9:16; Ibr 9:22; Ibr 9:27; Ibr 9:27; Ibr 10:1; Ibr 10:5-11; Ibr 10:12; Ibr 10:13; Ibr 10:14; Ibr 10:16-17; Ibr 10:20; Ibr 10:20; Ibr 10:21; Ibr 10:26; Ibr 10:30; Ibr 10:37-38; Ibr 10:37; Ibr 10:38
Ende: Ibr 8:2 - Pelaksanaan ibadat Demikian kami terdjemahkan istilah asli "leiturgos", jang
dalam bahasa Kitab Kudus (Septuaginta) berarti imam jang melakukan upatjara
pengurbanan resm...
Demikian kami terdjemahkan istilah asli "leiturgos", jang dalam bahasa Kitab Kudus (Septuaginta) berarti imam jang melakukan upatjara pengurbanan resmi didalam kenisah.
Ende: Ibr 8:6-13 - -- Pengarang hendak menundjukkan bahwa hubungan Allah dengan umatNja dalam
Perdjandjian Baru djauh lebih mesra dan penuh kepertjajaan dari pada dengan
um...
Pengarang hendak menundjukkan bahwa hubungan Allah dengan umatNja dalam Perdjandjian Baru djauh lebih mesra dan penuh kepertjajaan dari pada dengan umatNja jang lama.
jaitu kaki emas bertjabang 7 dengan 7 pelita.
Ende: Ibr 9:2 - Roti persembahan Inilah duabelas buah roti, jang diletakkan bertumpuk kembar
diatas medja emas sebagai persembahan kepada Allah. Roti itu harus diganti
dengan jang bar...
Inilah duabelas buah roti, jang diletakkan bertumpuk kembar diatas medja emas sebagai persembahan kepada Allah. Roti itu harus diganti dengan jang baru tiap hari Sabat.
Tirai ini mentjeraikan ruangan jang mahakudus dari ruangan jang kudus.
Ende: Ibr 9:4 - Papan batu Ialah dua batu jang bertuliskan intisari perdjandjian jang
ditetapkan Allah dengan umat Israel di Sinai.
Ialah dua batu jang bertuliskan intisari perdjandjian jang ditetapkan Allah dengan umat Israel di Sinai.
Ende: Ibr 9:5 - Tutupan perdamaian ialah tutupan "peti perdjandjian" dari emas, jang dinaungi
dua patung mas kerubim bersajap, dan dipandang sebagai tachta tempat Allah
hadir, misalnja ...
ialah tutupan "peti perdjandjian" dari emas, jang dinaungi dua patung mas kerubim bersajap, dan dipandang sebagai tachta tempat Allah hadir, misalnja pada hari perdamaian. Pada hari perdamaian itu, setahun sekali, imam agung harus masuk ruangan jang mahakudus itu dan meretjiki tachta itu dengan darah seekor binatang jang baru-baru dikurbankan, dan dengan itu meminta pengampunan dosa bagi seluruh umat.
Ende: Ibr 9:8-9 - -- Ruangan jang Mahakudus disini berarti surga tempat Allah bersemajam. Surga itu
masih tertutup bagi umat manusia selama "kemah lama", jaitu ibadat dan ...
Ruangan jang Mahakudus disini berarti surga tempat Allah bersemajam. Surga itu masih tertutup bagi umat manusia selama "kemah lama", jaitu ibadat dan hukum Perdjandjian Lama, masih ada dan berlaku.
warisan kita jang abadi.
Ende: Ibr 9:11 - Melintasi kemah Dapat diartikan: melalui hidupnja sebagai manusia dibumi,
atau melalui wafatNja disalib dan kebangkitannja, atau djuga melintasi segala
lapisan langit...
Dapat diartikan: melalui hidupnja sebagai manusia dibumi, atau melalui wafatNja disalib dan kebangkitannja, atau djuga melintasi segala lapisan langit sampai kepada tachta Allah.
Ende: Ibr 9:12 - Dengan membawa darahNja sendiri Maksudnja: untuk mempersembahkan darah jang
dikurbankanNja disalib kepada BapaNja. Dan dengan itu dibukaNja djalan kepada
tachta Allah bagi kita.
Maksudnja: untuk mempersembahkan darah jang dikurbankanNja disalib kepada BapaNja. Dan dengan itu dibukaNja djalan kepada tachta Allah bagi kita.
Ende: Ibr 9:14 - Dalam Roh kekal Nilai kurban Kristus mahasempurna, sebab Ia mempunjai "Roh
Allah jang kekal sebagai Putera Allah". Tetapi dapat ditafsirkan pula Roh
(semangat) jang m...
Nilai kurban Kristus mahasempurna, sebab Ia mempunjai "Roh Allah jang kekal sebagai Putera Allah". Tetapi dapat ditafsirkan pula Roh (semangat) jang mendorong Kristus untuk mengurbankan Dirinja, hidup terus selama-lamanja. Pengurbanan disalib dilandjutkan "dalam Roh" (setjara rohani) selama-lamanja dan dengan itu Kristus dengan tak henti-hentinja mendjadi "pengantara" bagi kita.
Ende: Ibr 9:16 - Wasiat Istilah "Perdjandjian" diganti disini dengan "wasiat". Arti keduanja
pada dasarnja sama, tetapi dengan istilah "wasiat" lebih ditindjau dari sudut,
ba...
Istilah "Perdjandjian" diganti disini dengan "wasiat". Arti keduanja pada dasarnja sama, tetapi dengan istilah "wasiat" lebih ditindjau dari sudut, bahwa djanji-djanji Allah (kepada Abraham) barulah dapat ditepati, dan harta-harta keselamatan barulah dapat dianugerahkan sesudah terlaksananja Kurban Kristus.
Ende: Ibr 9:22 - Disutjikan Tentang hal-hal surgawi itu berarti: dikuduskan, dipentjilkan
untuk kebaktian kepada Allah.
Tentang hal-hal surgawi itu berarti: dikuduskan, dipentjilkan untuk kebaktian kepada Allah.
ialah pada achir zaman.
Ende: Ibr 9:27 - Menganugerahkan keselamatan Dimaksudkan keselamatan sempurna didalam surga,
jang njata kemuliaannja dan dapat dinikmati dengan sepenuh-penuhnja. Dengan
perkataan lain: Penjelesai...
Dimaksudkan keselamatan sempurna didalam surga, jang njata kemuliaannja dan dapat dinikmati dengan sepenuh-penuhnja. Dengan perkataan lain: Penjelesaian penjelamatan kita dalam hidup abadi.
Ende: Ibr 10:1 - Harta-harta dunia jang akan datang jaitu segalanja jang akan dinikmati dalam
bahagia surgawi jang abadi.
jaitu segalanja jang akan dinikmati dalam bahagia surgawi jang abadi.
Ende: Ibr 10:5-11 - -- Dengan kutipan dari Maz 40:7-9 ini pengarang hendak membuktikan bahwa
inti dan hakekat kurban Jesus ialah ketaatan kepada BapaNja, dan bahwa ketaatan
...
Dengan kutipan dari Maz 40:7-9 ini pengarang hendak membuktikan bahwa inti dan hakekat kurban Jesus ialah ketaatan kepada BapaNja, dan bahwa ketaatan ini djauh lebih berharga daripada segala kurban ibadat Jahudi. Bdl. Ibr 5:8 dan Fili 4:18:
Ende: Ibr 10:12 - Tetap duduk Duduk, tetapi tetap djuga melandjutkan pengurbananNja disalib
sebagai "leiturgos" didalam kemah Allah disurga. Ia tunggu sampai hasil
pengurbananNja p...
Duduk, tetapi tetap djuga melandjutkan pengurbananNja disalib sebagai "leiturgos" didalam kemah Allah disurga. Ia tunggu sampai hasil pengurbananNja penuh. Bdl. Ibr 7:24-25; 9-24 dan Rom 8:34.
Ende: Ibr 10:13 - Musuh MusuhNja ialah dosa dan segala kakitangan dosa, seperti para penentang
Indjil.
MusuhNja ialah dosa dan segala kakitangan dosa, seperti para penentang Indjil.
Ende: Ibr 10:14 - Menjempurnakan Dari pihak Kristus penjelamatan umat manusia selesai, tetapi
belum dalam masing-masing manusia. Mereka masih harus dikuduskan terus-menerus
dengan rah...
Dari pihak Kristus penjelamatan umat manusia selesai, tetapi belum dalam masing-masing manusia. Mereka masih harus dikuduskan terus-menerus dengan rahmat jang dianugerahkan sebagai buah hasil kurban Jesus disalib.
Bandinglah Ibr 5:8-12.
Ende: Ibr 10:20 - Djalan baru Bahasa kiasan jang padat dalam ajat ini sukar untuk ditafsirkan
agak tepat. Dari beberapa tafsiran kami pilih jang berikut.
Djalan itu disebut baru da...
Bahasa kiasan jang padat dalam ajat ini sukar untuk ditafsirkan agak tepat. Dari beberapa tafsiran kami pilih jang berikut.
Djalan itu disebut baru dalam perbandingan dengan djalan Perdjandjian Lama. Lagi baru sebab dahulu tidak dikenal, malahan tidak ada.
Ende: Ibr 10:20 - Jang hidup Djalan itu Kristus, seperti Ia sendiri menamakan Dirinja dalam
Yoh 14:6. Bagi kita djalan itu hidup dalam sengsara, kematian dan
kebangkitanNja. Denga...
Djalan itu Kristus, seperti Ia sendiri menamakan Dirinja dalam Yoh 14:6. Bagi kita djalan itu hidup dalam sengsara, kematian dan kebangkitanNja. Dengan itu pula Ia telah menundjukkan djalan jang harus kita tempuh, jaitu melalui berkurban dan sengsara masuk kemuliaan abadi disurga. Kristus adalah pelopor kita (Ibr 6:20) Ia telah membuka djalan "melalui tirai tubuhNja". TubuhNja harus dikurbankan atau didjatuhkan dahulu. Dan peristiwa bahwa ketika wafatNja tirai kenisah tiba-tiba terbuka terbelah dua, melambangkan djuga bahwa waktu itu Ruangan jang Mahakudus didalam surga terbuka bagi kita, asalkan kita tetap mengikuti Jesus.
disini berarti umat Allah. Bdl. Ibr 3:2-6.
Ende: Ibr 10:26 - Berdosa Dosa jang dimaksudkan disini ialah dosa murtad dari Kristus dan
berbalik kepada agama Jahudi.
Dosa jang dimaksudkan disini ialah dosa murtad dari Kristus dan berbalik kepada agama Jahudi.
Kutipan ini dari V Mos (Deut.) 32:35 (Ula 32:35).
Kutipan ini dari Hab 2:3 dsl.
Ende: Ibr 10:37 - Waktu pendek jaitu waktu sengsara sekarang, sedangkan waktu keselamatan tak
berkesudahan dan pasti akan tiba.
jaitu waktu sengsara sekarang, sedangkan waktu keselamatan tak berkesudahan dan pasti akan tiba.
Ende: Ibr 10:38 - Kepertjajaan disini berarti kejakinan jang pasti sampai berani berkurban
untuk hidup sesuai dengan kejakinan itu.
disini berarti kejakinan jang pasti sampai berani berkurban untuk hidup sesuai dengan kejakinan itu.
Ref. Silang FULL -> Ibr 8:1; Ibr 8:2; Ibr 8:3; Ibr 8:4; Ibr 8:5; Ibr 8:6; Ibr 8:7; Ibr 8:8; Ibr 8:9; Ibr 8:10; Ibr 8:11; Ibr 8:12; Ibr 8:13; Ibr 9:1; Ibr 9:2; Ibr 9:3; Ibr 9:4; Ibr 9:5; Ibr 9:6; Ibr 9:7; Ibr 9:8; Ibr 9:9; Ibr 9:10; Ibr 9:11; Ibr 9:12; Ibr 9:13; Ibr 9:14; Ibr 9:15; Ibr 9:18; Ibr 9:19; Ibr 9:20; Ibr 9:22; Ibr 9:23; Ibr 9:24; Ibr 9:25; Ibr 9:26; Ibr 9:27; Ibr 9:28; Ibr 10:1; Ibr 10:2; Ibr 10:3; Ibr 10:4; Ibr 10:5; Ibr 10:7; Ibr 10:8; Ibr 10:9; Ibr 10:10; Ibr 10:11; Ibr 10:12; Ibr 10:13; Ibr 10:14; Ibr 10:15; Ibr 10:16; Ibr 10:17; Ibr 10:19; Ibr 10:20; Ibr 10:21; Ibr 10:22; Ibr 10:23; Ibr 10:24; Ibr 10:25; Ibr 10:26; Ibr 10:27; Ibr 10:28; Ibr 10:29; Ibr 10:30; Ibr 10:31; Ibr 10:32; Ibr 10:33; Ibr 10:34; Ibr 10:35; Ibr 10:36; Ibr 10:37; Ibr 10:38
Ref. Silang FULL: Ibr 8:1 - Imam Besar // di sorga · Imam Besar: Ibr 2:17; Ibr 2:17
· di sorga: Mr 16:19; Mr 16:19; Ibr 4:14; Ibr 4:14
· dalam kemah: Ibr 9:11,24
Ref. Silang FULL: Ibr 8:3 - Imam Besar // mempersembahkan korban // untuk dipersembahkan · Imam Besar: Ibr 2:17; Ibr 2:17
· mempersembahkan korban: Ibr 5:1; 9:9
· untuk dipersembahkan: Ibr 9:14
· Imam Besar: Ibr 2:17; [Lihat FULL. Ibr 2:17]
· mempersembahkan korban: Ibr 5:1; 9:9
· untuk dipersembahkan: Ibr 9:14
· hukum Taurat: Ibr 5:1; 9:9
Ref. Silang FULL: Ibr 8:5 - adalah gambaran // dan bayangan // yang diberitahukan // gunung itu · adalah gambaran: Ibr 9:23
· dan bayangan: Kol 2:17; Ibr 10:1
· yang diberitahukan: Ibr 11:7; 12:25
· gunung itu: Kel 25:...
· adalah gambaran: Ibr 9:23
· dan bayangan: Kol 2:17; Ibr 10:1
· yang diberitahukan: Ibr 11:7; 12:25
· gunung itu: Kel 25:40
Ref. Silang FULL: Ibr 8:6 - menjadi Pengantara // dari perjanjian · menjadi Pengantara: Gal 3:20; Gal 3:20
· dari perjanjian: Ibr 8:8,13; Luk 22:20; Luk 22:20
· menjadi Pengantara: Gal 3:20; [Lihat FULL. Gal 3:20]
· dari perjanjian: Ibr 8:8,13; Luk 22:20; [Lihat FULL. Luk 22:20]
· yang kedua: Ibr 7:11,18; 10:1
· perjanjian baru: Ibr 8:6,13; Luk 22:20; [Lihat FULL. Luk 22:20]
· nenek moyang: Kel 19:5,6; 20:1-17
Ref. Silang FULL: Ibr 8:10 - inilah perjanjian // dalam hati // menjadi umat-Ku · inilah perjanjian: Rom 11:27
· dalam hati: 2Kor 3:3; Ibr 10:16
· menjadi umat-Ku: Yeh 11:20; Za 8:8
Ref. Silang FULL: Ibr 8:12 - dosa-dosa mereka // dosa-dosa mereka · dosa-dosa mereka: Ibr 10:17
· dosa-dosa mereka: Yer 31:31-34
· dosa-dosa mereka: Ibr 10:17
· dosa-dosa mereka: Yer 31:31-34
Ref. Silang FULL: Ibr 8:13 - yang baru // menjadi tua · yang baru: Ibr 8:6,8; Luk 22:20; Luk 22:20
· menjadi tua: 2Kor 5:17
Ref. Silang FULL: Ibr 9:2 - suatu kemah // kaki dian // dan meja // roti sajian // yang kudus · suatu kemah: Kel 25:8,9
· kaki dian: Kel 25:31-39
· dan meja: Kel 25:23-29
· roti sajian: Kel 25:30; Im 24:5-8
· ...
· suatu kemah: Kel 25:8,9
· kaki dian: Kel 25:31-39
· dan meja: Kel 25:23-29
· roti sajian: Kel 25:30; Im 24:5-8
· yang kudus: Kel 26:33,34
· maha kudus: Kel 26:31-33
Ref. Silang FULL: Ibr 9:4 - pembakaran ukupan // tabut perjanjian // berisi manna // pernah bertunas // bertuliskan perjanjian · pembakaran ukupan: Kel 30:1-5
· tabut perjanjian: Kel 25:10-22
· berisi manna: Kel 16:32,33
· pernah bertunas: Bil 17:10...
· pembakaran ukupan: Kel 30:1-5
· tabut perjanjian: Kel 25:10-22
· berisi manna: Kel 16:32,33
· pernah bertunas: Bil 17:10
· bertuliskan perjanjian: Kel 31:18; 32:15
Ref. Silang FULL: Ibr 9:5 - kerub kemuliaan // tutup pendamaian · kerub kemuliaan: Kel 25:17-19
· tutup pendamaian: Kel 25:20-22; 26:34
· kerub kemuliaan: Kel 25:17-19
· tutup pendamaian: Kel 25:20-22; 26:34
· imam-imam senantiasa: Bil 28:3
Ref. Silang FULL: Ibr 9:7 - dalam kemah // yang masuk // sekali setahun // dengan darah // dirinya sendiri // tidak sadar · dalam kemah: Ibr 9:2,3
· yang masuk: Im 16:11-19
· sekali setahun: Im 16:34
· dengan darah: Im 16:11,14
· dirinya...
· dalam kemah: Ibr 9:2,3
· yang masuk: Im 16:11-19
· sekali setahun: Im 16:34
· dengan darah: Im 16:11,14
· dirinya sendiri: Im 16:11; Ibr 5:2,3
· tidak sadar: Ibr 5:2,3
Ref. Silang FULL: Ibr 9:8 - Kudus menyatakan // bahwa jalan · Kudus menyatakan: Ibr 3:7; Ibr 3:7
· bahwa jalan: Yoh 14:6; Ibr 10:19,20
· Kudus menyatakan: Ibr 3:7; [Lihat FULL. Ibr 3:7]
· bahwa jalan: Yoh 14:6; Ibr 10:19,20
Ref. Silang FULL: Ibr 9:9 - adalah kiasan // itu dipersembahkan // hati nurani · adalah kiasan: Ibr 10:1
· itu dipersembahkan: Ibr 5:1; 8:3
· hati nurani: Ibr 7:19; Ibr 7:19
· adalah kiasan: Ibr 10:1
· itu dipersembahkan: Ibr 5:1; 8:3
Ref. Silang FULL: Ibr 9:10 - samping makanan // minuman // macam pembasuhan // hanyalah peraturan-peraturan · samping makanan: Im 11:2-23
· minuman: Bil 6:3; Kol 2:16
· macam pembasuhan: Im 11:25,28,40
· hanyalah peraturan-peratur...
· samping makanan: Im 11:2-23
· macam pembasuhan: Im 11:25,28,40
· hanyalah peraturan-peraturan: Ibr 7:16
Ref. Silang FULL: Ibr 9:11 - Imam Besar // akan datang // melintasi kemah // tangan manusia · Imam Besar: Ibr 2:17; Ibr 2:17
· akan datang: Ibr 10:1
· melintasi kemah: Ibr 9:24; Ibr 8:2
· tangan manusia: Yoh 2:19; ...
Ref. Silang FULL: Ibr 9:12 - untuk selama-lamanya // yang kudus // anak lembu // membawa darah-Nya · untuk selama-lamanya: Ibr 9:26,28; Ibr 7:27; Ibr 7:27
· yang kudus: Ibr 9:24
· anak lembu: Ibr 9:19; Im 16:6,15; Ibr 10:4
&midd...
· untuk selama-lamanya: Ibr 9:26,28; Ibr 7:27; [Lihat FULL. Ibr 7:27]
· yang kudus: Ibr 9:24
· anak lembu: Ibr 9:19; Im 16:6,15; Ibr 10:4
· membawa darah-Nya: Ibr 9:14; Rom 3:25; [Lihat FULL. Rom 3:25]
Ref. Silang FULL: Ibr 9:13 - lembu jantan // lembu muda · lembu jantan: Ibr 10:4
· lembu muda: Bil 19:9,17,18
· lembu jantan: Ibr 10:4
· lembu muda: Bil 19:9,17,18
Ref. Silang FULL: Ibr 9:14 - oleh Roh // mempersembahkan diri-Nya // hati nurani // yang sia-sia // kepada Allah · oleh Roh: 1Pet 3:18
· mempersembahkan diri-Nya: Ef 5:2; Ef 5:2
· hati nurani: Mazm 51:4; 65:4; Yer 33:8; Za 13:1; Tit 2:14; Tit...
Ref. Silang FULL: Ibr 9:15 - adalah Pengantara // suatu perjanjian // telah terpanggil // menerima bagian // yang dijanjikan // selama perjanjian · adalah Pengantara: Gal 3:20; Gal 3:20
· suatu perjanjian: Luk 22:20; Luk 22:20
· telah terpanggil: Rom 8:28; Rom 8:28; Rom 11:...
· adalah Pengantara: Gal 3:20; [Lihat FULL. Gal 3:20]
· suatu perjanjian: Luk 22:20; [Lihat FULL. Luk 22:20]
· telah terpanggil: Rom 8:28; [Lihat FULL. Rom 8:28]; Rom 11:29; [Lihat FULL. Rom 11:29]
· menerima bagian: Kis 20:32; [Lihat FULL. Kis 20:32]
· yang dijanjikan: Ibr 6:15; 10:36
· selama perjanjian: Ibr 7:22
· tanpa darah: Kel 24:6-8
Ref. Silang FULL: Ibr 9:19 - Musa memberitahukan // anak lembu // seluruh umat · Musa memberitahukan: Ibr 1:1
· anak lembu: Ibr 9:12
· seluruh umat: Kel 24:6-8
Ref. Silang FULL: Ibr 9:22 - dengan darah // ada pengampunan · dengan darah: Kel 29:21; Im 8:15
· ada pengampunan: Im 17:11
· yang melambangkan: Ibr 8:5
Ref. Silang FULL: Ibr 9:24 - yang sebenarnya // sorga sendiri // menghadap hadirat · yang sebenarnya: Ibr 8:2
· sorga sendiri: Ibr 9:12; Ibr 4:14; Ibr 4:14
· menghadap hadirat: Rom 8:34; Rom 8:34
Ref. Silang FULL: Ibr 9:25 - tempat kudus // darahnya sendiri · tempat kudus: Ibr 10:19
· darahnya sendiri: Ibr 9:7,8
Ref. Silang FULL: Ibr 9:26 - sejak dunia // satu kali // saja menyatakan // oleh korban-Nya · sejak dunia: Ibr 4:3
· satu kali: Ibr 9:12,28; Ibr 7:27; Ibr 7:27
· saja menyatakan: 1Yoh 3:5
· oleh korban-Nya: Ibr 9:1...
Ref. Silang FULL: Ibr 9:27 - satu kali // itu dihakimi · satu kali: Kej 3:19
· itu dihakimi: 2Kor 5:10
Ref. Silang FULL: Ibr 9:28 - satu kali // sekali lagi // menanggung dosa // menganugerahkan keselamatan // menantikan Dia · satu kali: Ibr 9:12,26; Ibr 7:27; Ibr 7:27
· sekali lagi: Mat 16:27; Mat 16:27
· menanggung dosa: 1Pet 2:24
· menganuger...
Ref. Silang FULL: Ibr 10:1 - terdapat bayangan // dari keselamatan // itu sendiri // mungkin menyempurnakan // mengambil bagian · terdapat bayangan: Kol 2:17; Ibr 8:5
· dari keselamatan: Ibr 9:11
· itu sendiri: Ibr 9:23
· mungkin menyempurnakan: Ibr ...
Ref. Silang FULL: Ibr 10:4 - domba jantan // menghapuskan dosa · domba jantan: Ibr 9:12,13
· menghapuskan dosa: Ibr 10:1,11
· domba jantan: Ibr 9:12,13
· menghapuskan dosa: Ibr 10:1,11
Ref. Silang FULL: Ibr 10:5 - ke dunia // tubuh bagiku · ke dunia: Ibr 1:6
· tubuh bagiku: Ibr 2:14; 1Pet 2:24
Ref. Silang FULL: Ibr 10:7 - gulungan kitab // ya Allah-Ku · gulungan kitab: Ezr 6:2; Yer 36:2
· ya Allah-Ku: Mazm 40:7-9; Mat 26:39; Mat 26:39
· gulungan kitab: Ezr 6:2; Yer 36:2
· ya Allah-Ku: Mazm 40:7-9; Mat 26:39; [Lihat FULL. Mat 26:39]
Ref. Silang FULL: Ibr 10:8 - berkenan kepadanya · berkenan kepadanya: Ibr 10:5,6; Mr 12:33; Mr 12:33
· berkenan kepadanya: Ibr 10:5,6; Mr 12:33; [Lihat FULL. Mr 12:33]
· melakukan kehendak-Mu: Ibr 10:7
Ref. Silang FULL: Ibr 10:10 - telah dikuduskan // untuk selama-lamanya // persembahan tubuh · telah dikuduskan: Ibr 10:14; Ef 5:26; Ef 5:26
· untuk selama-lamanya: Ibr 7:27; Ibr 7:27
· persembahan tubuh: Ibr 2:14; 1Pet 2:...
Ref. Silang FULL: Ibr 10:11 - mempersembahkan korban // menghapuskan dosa · mempersembahkan korban: Ibr 5:1
· menghapuskan dosa: Ibr 10:1,4
· mempersembahkan korban: Ibr 5:1
· menghapuskan dosa: Ibr 10:1,4
Ref. Silang FULL: Ibr 10:12 - karena dosa // kanan Allah · karena dosa: Ibr 5:1
· kanan Allah: Mr 16:19; Mr 16:19
Ref. Silang FULL: Ibr 10:14 - telah menyempurnakan // Ia kuduskan · telah menyempurnakan: Ibr 10:1
· Ia kuduskan: Ibr 10:10; Ef 5:26; Ef 5:26
Ref. Silang FULL: Ibr 10:19 - penuh keberanian // tempat kudus · penuh keberanian: Ef 3:12; Ef 3:12
· tempat kudus: Im 16:2; Ef 2:18; Ibr 9:8,12,25
· penuh keberanian: Ef 3:12; [Lihat FULL. Ef 3:12]
· tempat kudus: Im 16:2; Ef 2:18; Ibr 9:8,12,25
Ref. Silang FULL: Ibr 10:20 - membuka jalan // melalui tabir · membuka jalan: Ibr 9:8
· melalui tabir: Ibr 6:19; 9:3
· membuka jalan: Ibr 9:8
· melalui tabir: Ibr 6:19; 9:3
Ref. Silang FULL: Ibr 10:21 - Imam Besar // Rumah Allah · Imam Besar: Ibr 2:17; Ibr 2:17
· Rumah Allah: Ibr 3:6; Ibr 3:6
Ref. Silang FULL: Ibr 10:22 - menghadap Allah // keyakinan iman // hati nurani // dengan air · menghadap Allah: Ibr 10:1; Ibr 7:19; Ibr 7:19
· keyakinan iman: Ef 3:12
· hati nurani: Yeh 36:25; Ibr 9:14; 12:24; 1Pet 1:2
&mi...
Ref. Silang FULL: Ibr 10:23 - pada pengakuan // tentang pengharapan // menjanjikannya, setia · pada pengakuan: Ibr 3:1; Ibr 3:1
· tentang pengharapan: Ibr 3:6; Ibr 3:6
· menjanjikannya, setia: 1Kor 1:9; 1Kor 1:9
Ref. Silang FULL: Ibr 10:25 - ibadah kita // saling menasihati // yang mendekat · ibadah kita: Kis 2:42
· saling menasihati: Ibr 3:13
· yang mendekat: 1Kor 3:13; 1Kor 3:13
Ref. Silang FULL: Ibr 10:26 - berbuat dosa // tentang kebenaran · berbuat dosa: Kel 21:14; Bil 15:30; Ibr 5:2; 6:4-8; 2Pet 2:20
· tentang kebenaran: 1Tim 2:4; 1Tim 2:4
· dan api: Yes 26:11; 2Tes 1:7; Ibr 9:27; 12:29
Ref. Silang FULL: Ibr 10:29 - yang menginjak-injak // Anak Allah // darah perjanjian // yang menguduskannya // menghina Roh // kasih karunia · yang menginjak-injak: Ibr 6:6
· Anak Allah: Mat 4:3; Mat 4:3
· darah perjanjian: Mat 26:28; Mat 26:28
· yang menguduskan...
Ref. Silang FULL: Ibr 10:30 - menuntut pembalasan // menghakimi umat-Nya · menuntut pembalasan: Ul 32:35; Rom 12:19
· menghakimi umat-Nya: Ul 32:36; Mazm 135:14
· menuntut pembalasan: Ul 32:35; Rom 12:19
· menghakimi umat-Nya: Ul 32:36; Mazm 135:14
Ref. Silang FULL: Ibr 10:31 - Ngeri benar // dalam tangan // Allah · Ngeri benar: 2Kor 5:11; 2Kor 5:11
· dalam tangan: Yes 19:16
· Allah: Mat 16:16; Mat 16:16
Ref. Silang FULL: Ibr 10:32 - menerima terang // banyak menderita · menerima terang: Ibr 6:4
· banyak menderita: Fili 1:29,30
· menerima terang: Ibr 6:4
· banyak menderita: Fili 1:29,30
Ref. Silang FULL: Ibr 10:33 - dan penderitaan // yang diperlakukan · dan penderitaan: 1Kor 4:9
· yang diperlakukan: Fili 4:14; 1Tes 2:14
Ref. Silang FULL: Ibr 10:34 - orang-orang hukuman // memiliki harta · orang-orang hukuman: Ibr 13:3
· memiliki harta: Ibr 11:16; 1Pet 1:4,5
· orang-orang hukuman: Ibr 13:3
· memiliki harta: Ibr 11:16; 1Pet 1:4,5
Ref. Silang FULL: Ibr 10:36 - memerlukan ketekunan // dijanjikan itu · memerlukan ketekunan: Rom 5:3; Ibr 12:1; Yak 1:3,4,12; 5:11; 2Pet 1:6
· dijanjikan itu: Ibr 6:15; 9:15
· memerlukan ketekunan: Rom 5:3; Ibr 12:1; Yak 1:3,4,12; 5:11; 2Pet 1:6
· dijanjikan itu: Ibr 6:15; 9:15
Ref. Silang FULL: Ibr 10:37 - akan datang // tanpa menangguhkan · akan datang: Mat 11:3
· tanpa menangguhkan: Wahy 22:20
· akan datang: Mat 11:3
· tanpa menangguhkan: Wahy 22:20
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg -> Ibr 8:1-6; Ibr 8:1--10:18; Ibr 8:1-6; Ibr 7:1--10:18; Ibr 5:1--10:39; Ibr 8:8; Ibr 8:8; Ibr 8:9; Ibr 8:9; Ibr 9:8; Ibr 9:8; Ibr 9:11; Ibr 9:11; Ibr 9:27; Ibr 9:27; Ibr 10:4; Ibr 10:4; Ibr 10:10; Ibr 10:10; Ibr 10:19-25; Ibr 10:19-39; Ibr 10:26; Ibr 10:26-31; Ibr 10:26; Ibr 10:27; Ibr 10:27; Ibr 10:29; Ibr 10:29; Ibr 10:31; Ibr 10:31; Ibr 10:32-34; Ibr 10:32-39; Ibr 10:32-34
Hagelberg: Ibr 8:1-6 - -- 8:1-6 berfungsi sebagai suatu peralihan. Pertama-tama dia meringkaskan apa yang sudah diuraikan di atas, bahwa "kita mempunyai Imam Besar yang demiki...
8:1-6 berfungsi sebagai suatu peralihan. Pertama-tama dia meringkaskan apa yang sudah diuraikan di atas, bahwa "kita mempunyai Imam Besar yang demikian." Dari kenyataan ini dia melangkah ke tempatnya di mana Dia melayani, di "kemah sejati" di sorga. Yang sorgawi adalah yang asli. Yang di bumi adalah "gambaran dan bayangan." PelayananNya "jauh lebih agung" karena didasari pada suatu "perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi." Dengan demikian penulis surat ini melangkah dari Imam Besar kita kepada perjanjian yang lebih agung. Dari titik ini dia akan membicarakan hal Perjanjian Baru yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Perjanjian itu menjadi pokok diskusi dari 8:7-9:15.
b. Perjanjian yang lebih baik (8:7-9:15)
Beberapa tahun yang lalu di Israel, seorang Kristen berbicara dengan seorang Yahudi yang cukup berpendidikan dalam Agama Yahudi. Dalam percakapan itu, orang Yahudi itu berpendapat bahwa hukum Musa adalah kekal, dan tidak akan diganti sampai kesudahannya. (Ini memang ajaran Agama Yahudi. Mereka tidak mau mengakui bahwa dasar agama mereka bersifat sementara dalam rencana Allah.) Lalu dia disuruh membaca Yeremia 31 mengenai sebuah perjanjian yang baru yang akan dibuat oleh Allah dengan umatNya. Orang Yahudi itu langsung berkata bahwa perjanjian yang baru itu hanya merupakan kelanjutan atau perkembangan dari hukum Musa. Dia tidak dapat berkata apa-apa waktu dia disuruh membaca Yeremia 31:32, yang mengatakan bahwa perjanjian itu "bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir." Bahwa Perjanjian Baru itu tidak merupakan kelanjutan dari Perjanjian Allah dengan umatNya melalui Musa, jelas tidak dapat disangkal.
1) Perjanjian Baru itu sudah dinubuatkan (8:7-13)
Mengenai Perjanjian Baru, penulis surat ini mengutip dari Yeremia 31 untuk membuktikan bahwa pola agama dan peraturan agama yang diatur dengan perjanjian Allah dengan umat Israel melalui Musa (disebut hukum Taurat) sudah tidak berlaku lagi, dan sudah diganti dengan suatu pola peraturan yang baru, yang diatur melalui Perjanjian Baru. Dia tegas dengan pokok ini karena ada godaan untuk meninggalkan Tuhan Yesus dan kembali pada hukum Taurat dan agama Yahudi. Mereka harus ingat bahwa hukum Taurat sendiri tidak mempunyai kuasa untuk menguatkan orang, supaya orang dapat mentaatinya. Justru itu dikemukakan sebagai kata pengantar pada kutipan ini, karena dia berkata "Ia menegur mereka...." Umat Israel ditegur, karena mereka selalu melanggar kehendak Allah, seperti dikatakan juga di dalam pasal 8:9 dalam kutipan ini. Kutipan ini bisa dibagi dalam tiga bagian berikut:
a) Nubuatan mengenai keberadaan Perjanjian Baru (8:8)
Hagelberg: Ibr 8:1--10:18 - -- 2. Pelayanan yang lebih baik (8:1-10:18)
Kalau di atas imamat dan Imam Besar dibicarakan, di dalam bagian ini pelayanan dari Imam Besar kita dibicara...
Hagelberg: Ibr 8:1-6 - -- 8:1-6 berfungsi sebagai suatu peralihan. Pertama-tama dia meringkaskan apa yang sudah diuraikan di atas, bahwa "kita mempunyai Imam Besar yang demiki...
8:1-6 berfungsi sebagai suatu peralihan. Pertama-tama dia meringkaskan apa yang sudah diuraikan di atas, bahwa "kita mempunyai Imam Besar yang demikian." Dari kenyataan ini dia melangkah ke tempatnya di mana Dia melayani, di "kemah sejati" di sorga. Yang sorgawi adalah yang asli. Yang di bumi adalah "gambaran dan bayangan." PelayananNya "jauh lebih agung" karena didasari pada suatu "perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi." Dengan demikian penulis surat ini melangkah dari Imam Besar kita kepada perjanjian yang lebih agung. Dari titik ini dia akan membicarakan hal Perjanjian Baru yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Perjanjian itu menjadi pokok diskusi dari 8:7-9:15.
b. Perjanjian yang lebih baik (8:7-9:15)
Beberapa tahun yang lalu di Israel, seorang Kristen berbicara dengan seorang Yahudi yang cukup berpendidikan dalam Agama Yahudi. Dalam percakapan itu, orang Yahudi itu berpendapat bahwa hukum Musa adalah kekal, dan tidak akan diganti sampai kesudahannya. (Ini memang ajaran Agama Yahudi. Mereka tidak mau mengakui bahwa dasar agama mereka bersifat sementara dalam rencana Allah.) Lalu dia disuruh membaca Yeremia 31 mengenai sebuah perjanjian yang baru yang akan dibuat oleh Allah dengan umatNya. Orang Yahudi itu langsung berkata bahwa perjanjian yang baru itu hanya merupakan kelanjutan atau perkembangan dari hukum Musa. Dia tidak dapat berkata apa-apa waktu dia disuruh membaca Yeremia 31:32, yang mengatakan bahwa perjanjian itu "bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir." Bahwa Perjanjian Baru itu tidak merupakan kelanjutan dari Perjanjian Allah dengan umatNya melalui Musa, jelas tidak dapat disangkal.
1) Perjanjian Baru itu sudah dinubuatkan (8:7-13)
Mengenai Perjanjian Baru, penulis surat ini mengutip dari Yeremia 31 untuk membuktikan bahwa pola agama dan peraturan agama yang diatur dengan perjanjian Allah dengan umat Israel melalui Musa (disebut hukum Taurat) sudah tidak berlaku lagi, dan sudah diganti dengan suatu pola peraturan yang baru, yang diatur melalui Perjanjian Baru. Dia tegas dengan pokok ini karena ada godaan untuk meninggalkan Tuhan Yesus dan kembali pada hukum Taurat dan agama Yahudi. Mereka harus ingat bahwa hukum Taurat sendiri tidak mempunyai kuasa untuk menguatkan orang, supaya orang dapat mentaatinya. Justru itu dikemukakan sebagai kata pengantar pada kutipan ini, karena dia berkata "Ia menegur mereka...." Umat Israel ditegur, karena mereka selalu melanggar kehendak Allah, seperti dikatakan juga di dalam pasal 8:9 dalam kutipan ini. Kutipan ini bisa dibagi dalam tiga bagian berikut:
a) Nubuatan mengenai keberadaan Perjanjian Baru (8:8)
Hagelberg: Ibr 7:1--10:18 - -- C. Imam yang lebih baik dengan Pelayanan yang lebih baik (7:1-10:18)
Inti dari bagian ini ialah: Imam Besar yang kita punya adalah sangat mulia.
Ayat...
C. Imam yang lebih baik dengan Pelayanan yang lebih baik (7:1-10:18)
Inti dari bagian ini ialah: Imam Besar yang kita punya adalah sangat mulia.
Ayat terakhir dari pasal 6 menyebut peraturan Melkisedek, dan kata-kata itu menjadi suatu peralihan untuk bagian ini di mana Yesus dikaitkan dengan Melkisedek. Kejadian 14 merupakan latar belakang dari diskusi ini.
Hagelberg: Ibr 5:1--10:39 - -- III. Bagian Kedua: Anak/Imam Allah (pasal 5:1-10:39)
Bagian yang pertama sudah menguraikan kepada kita dua kebenaran. 1) bahwa Yesus, yang ditahbis...
III. Bagian Kedua: Anak/Imam Allah (pasal 5:1-10:39)
Bagian yang pertama sudah menguraikan kepada kita dua kebenaran. 1) bahwa Yesus, yang ditahbiskan sebagai Raja oleh Allah, memiliki suatu posisi dan masa depan yang sangat mulia, dan 2) bahwa kita yang mengikuti Dia dengan setia akan menikmati suatu kemenangan/warisan yang mulia. Di dalam bagian itu Yesus direnungkan terutama sebagai Raja kita yang merintis kemenangan. Di dalam bagian yang kedua ini Yesus akan direnungkan terutama sebagai Imam Besar kita. Bukannya unsur ini tidak ada di dalam bagian pertama. Ada juga unsur ini (2:17, 3:1-6, dan 4:14-16), tetapi tidak menonjol sebagai tema utama. Sekarang, di dalam bagian kedua ini, peranan Yesus sebagai Imam Besar kita akan direnungkan, dan, sama dengan apa yang ada dalam bagian pertama, beberapa peringatan akan disisipkan di dalam renungan ini.
Pada hakekatnya bagian ini (pasal 5-10) berkata bahwa Yesus adalah Imam Besar Agung, yang layak, yang lebih baik, dan yang menjadi dasar yang kuat bagi pahala kita, maka kita harus mendekati Tuhan Allah kita.
Hagelberg: Ibr 8:8 - -- 8:8 Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel....
Nats ini menyatakan bahwa suatu perjanjian baru akan diadakan dengan keturunan Abraham...
Hagelberg: Ibr 8:8 - -- 8:8 Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel....
Nats ini menyatakan bahwa suatu perjanjian baru akan diadakan dengan keturunan Abraham...
Hagelberg: Ibr 8:9 - -- 8:9 ...bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka...
Seperti dalam peristiwa yang terjadi di Israel, di sini ditegaskan ...
8:9 ...bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka...
Seperti dalam peristiwa yang terjadi di Israel, di sini ditegaskan bahwa Perjanjian ini lain dari Perjanjian Lama. Dalam nubuatan ini juga dijelaskan bahwa Perjanjian Baru harus lain dari yang Lama karena "mereka tidak setia kepada perjanjianKu." Ini sangat penting bagi penulis surat ini, karena dia mau meyakinkan para pembaca bahwa tidak ada gunanya mereka kembali ke hukum Taurat. Tidak ada yang berhasil memenuhi tuntutan hukum Taurat.
c) Tiga Berkat dari Perjanjian Baru (8:10-12)
Perjanjian Baru berbeda dari Perjanjian Lama karena ketiga berkat yang disebut di sini.
(1) Ada karya batin (8:10b)
Lain dari pada Perjanjian Lama, Perjanjian ini membawa suatu perubahan "dalam akal budi mereka," dan "dalam hati mereka," sehingga hubungan Allah dengan umatNya tidak dibatasi pada yang lahiriah saja, seperti apa yang sering terjadi dengan Perjanjian Lama.
(2) Ada hubungan pribadi dengan Allah (8:10b-11)
Tidak berarti Dia bukan Allah bagi Israel di bawah Perjanjian Lama, tetapi rupanya hubungan ini melebihi apa yang dulu dialami oleh umat Israel. Dengan membaca "Kenallah Tuhan!" para pembaca akan mengingat 1 Sam. 2:12 di mana anak Eli tidak mengenal Allah, dan 1 Sam. 3:7, di mana Samuel belum mengenal Allah.
(3) Ada pengampunan dosa (8:12)
Bukannya tidak ada pengampunan bagi umat Allah yang percaya sebelum salib Kristus, tetapi pengampunan itu tidak diantar kepada mereka melalui Perjanjian Lama, hukum Musa. Pengampunan yang diperoleh dalam zaman Perjanjian Lama tersedia bagi mereka karena salib Kristus, dan melalui Perjanjian Baru yang pada saat itu belum diberitakan.
d) Kesimpulan (8:13)
Berdasarkan kutipan itu, penulis surat ini menyimpulkan bahwa Perjanjian Lama "telah menjadi tua... dan usang..." dan "dekat kepada kemusnahannya." Upacara-upacara yang diatur menurut Perjanjian Lama rupanya masih diadakan pada saat surat ini ditulis, tetapi si penulis barangkali mengingat perkataan Tuhan Yesus yang dicatat di dalam Mt. 24:2, bahwa "tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." Barangkali tidak lama sesudah Surat Ibrani ditulis, nubuatan itu digenapi, dan upacara-upacara yang diatur menurut Perjanjian Lama tidak berlangsung lagi. Berita runtuhnya Bait Allah menjadi suatu peringatan historis yang sangat mengesankan bagi para pembaca pertama.
Perjanjian Baru adalah saluran yang dibuat oleh Allah untuk memberkati semua bangsa. Perjanjian ini difokuskan pada bangsa Israel dalam Yer. 31:31 ("dengan kaum Israel dan kaum Yehuda") tetapi di dalam Lk. 22:20, I Kor. 11:25, dan II Kor. 3:6 sudah jelas juga bahwa orang percaya zaman ini dari segala bangsa juga diberkati melalui Perjanjian Baru.
2) Pelayanan Perjanjian Lama sangat terbatas (9:1-10)
Pasal 9:1 mengkaitkan diskusi mengenai Perjanjian dengan diskusi yang berikut, mengenai "peraturan-peraturan untuk ibadah" (dikembangkan dalam 9:6-10) dan mengenai "tempat kudus buatan tangan manusia" (dikembangkan dalam 9:2-5).
Mengenai "tempat kudus buatan tangan manusia," penulis surat ini mengingatkan para pembaca pertama tentang beberapa hal yang ada di dalam Kemah Suci. Kemah itu dibagi dua, ada "tempat yang kudus" di depan, dan ada juga "tempat yang maha kudus."
Dalam pasal 9:4 kesannya adalah bahwa dia berfikir "mezbah pembakaran ukupan" letaknya ada di dalam tempat yang maha kudus, sedangkan menurut Perjanjian Lama letaknya ada di depan, di dalam tempat yang kudus. Menurut pengkalimatan bahasa Yunani, mezbah itu adalah milik tempat yang maha kudus, mungkin dengan arti bahwa mezbah itu sangat berkaitan erat dengan tempat yang maha kudus.
Mengenai "peraturan-peraturan untuk ibadah," inti dari diskusi ini ditegaskan di dalam 9:10, yang mengatakan bahwa semua di dalam Rumah Allah di bumi ini hanya "untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan" (9:10).
Terjemahan bahasa Indonesia dari pasal 9:7 kurang jelas. Nats ini tidak berarti ada dua kemah, tetapi ada dua bagian, seperti sudah disebut dalam ayat 2 dan 3. Maksud dari ayat 7 adalah bahwa keterbatasan pendekatan pada tempat yang maha kudus membuktikan bahwa Kemah Suci itu belum lengkap, dan peraturannya belum lengkap. Itulah sebabnya dikatakan bahwa persembahan yang dikorbankan dalam Kemah itu adalah "karena pelanggaran-pelanggaran yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar." Dengan mengemukakan ini, jelas akan muncul dalam pikiran para pembaca, "Lalu bagaimana dengan dosa yang kulakukan dengan sadar? Apakah persembahan dalam Kemah Suci itu tidak membawa pengampunan kalau aku berdosa dengan sengaja?" Jawaban yang tersirat di sini adalah bahwa persembahan zaman itu tidak membawa pengampunan dosa yang dibuat dengan sengaja, karena peraturan ibadah itu begitu jauh dari sempurna, dan sangat perlu dibaharui, sama seperti bayangan dan apa yang membuat bayangan itu.
Ada orang yang berkata bahwa pada zaman ini, di dalam Kristus, hanya ada pengampunan untuk "pelanggaran-pelanggaran yang dibuat dengan tidak sadar," sehingga dosa yang dibuat dengan sadar tidak dapat diampuni. Orang yang menyampaikan ajaran tersebut tidak mengerti kemuliaan karya Tuhan Yesus, yang telah mengkuduskan kita satu kali untuk selama-lamanya. Mereka tidak mengerti bahwa pengorbanan Imam Besar kita jauh lebih baik dari pada apa yang dikorbankan oleh keturunan Lewi. Darah Kristus menghapus dosa yang dibuat dengan sengaja dan dengan tidak sengaja.
Hagelberg: Ibr 8:9 - -- 8:9 ...bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka...
Seperti dalam peristiwa yang terjadi di Israel, di sini ditegaskan ...
8:9 ...bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka...
Seperti dalam peristiwa yang terjadi di Israel, di sini ditegaskan bahwa Perjanjian ini lain dari Perjanjian Lama. Dalam nubuatan ini juga dijelaskan bahwa Perjanjian Baru harus lain dari yang Lama karena "mereka tidak setia kepada perjanjianKu." Ini sangat penting bagi penulis surat ini, karena dia mau meyakinkan para pembaca bahwa tidak ada gunanya mereka kembali ke hukum Taurat. Tidak ada yang berhasil memenuhi tuntutan hukum Taurat.
c) Tiga Berkat dari Perjanjian Baru (8:10-12)
Perjanjian Baru berbeda dari Perjanjian Lama karena ketiga berkat yang disebut di sini.
(1) Ada karya batin (8:10b)
Lain dari pada Perjanjian Lama, Perjanjian ini membawa suatu perubahan "dalam akal budi mereka," dan "dalam hati mereka," sehingga hubungan Allah dengan umatNya tidak dibatasi pada yang lahiriah saja, seperti apa yang sering terjadi dengan Perjanjian Lama.
(2) Ada hubungan pribadi dengan Allah (8:10b-11)
Tidak berarti Dia bukan Allah bagi Israel di bawah Perjanjian Lama, tetapi rupanya hubungan ini melebihi apa yang dulu dialami oleh umat Israel. Dengan membaca "Kenallah Tuhan!" para pembaca akan mengingat 1 Sam. 2:12 di mana anak Eli tidak mengenal Allah, dan 1 Sam. 3:7, di mana Samuel belum mengenal Allah.
(3) Ada pengampunan dosa (8:12)
Bukannya tidak ada pengampunan bagi umat Allah yang percaya sebelum salib Kristus, tetapi pengampunan itu tidak diantar kepada mereka melalui Perjanjian Lama, hukum Musa. Pengampunan yang diperoleh dalam zaman Perjanjian Lama tersedia bagi mereka karena salib Kristus, dan melalui Perjanjian Baru yang pada saat itu belum diberitakan.
d) Kesimpulan (8:13)
Berdasarkan kutipan itu, penulis surat ini menyimpulkan bahwa Perjanjian Lama "telah menjadi tua... dan usang..." dan "dekat kepada kemusnahannya." Upacara-upacara yang diatur menurut Perjanjian Lama rupanya masih diadakan pada saat surat ini ditulis, tetapi si penulis barangkali mengingat perkataan Tuhan Yesus yang dicatat di dalam Mt. 24:2, bahwa "tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." Barangkali tidak lama sesudah Surat Ibrani ditulis, nubuatan itu digenapi, dan upacara-upacara yang diatur menurut Perjanjian Lama tidak berlangsung lagi. Berita runtuhnya Bait Allah menjadi suatu peringatan historis yang sangat mengesankan bagi para pembaca pertama.
Perjanjian Baru adalah saluran yang dibuat oleh Allah untuk memberkati semua bangsa. Perjanjian ini difokuskan pada bangsa Israel dalam Yer. 31:31 ("dengan kaum Israel dan kaum Yehuda") tetapi di dalam Lk. 22:20, I Kor. 11:25, dan II Kor. 3:6 sudah jelas juga bahwa orang percaya zaman ini dari segala bangsa juga diberkati melalui Perjanjian Baru.
2) Pelayanan Perjanjian Lama sangat terbatas (9:1-10)
Pasal 9:1 mengkaitkan diskusi mengenai Perjanjian dengan diskusi yang berikut, mengenai "peraturan-peraturan untuk ibadah" (dikembangkan dalam 9:6-10) dan mengenai "tempat kudus buatan tangan manusia" (dikembangkan dalam 9:2-5).
Mengenai "tempat kudus buatan tangan manusia," penulis surat ini mengingatkan para pembaca pertama tentang beberapa hal yang ada di dalam Kemah Suci. Kemah itu dibagi dua, ada "tempat yang kudus" di depan, dan ada juga "tempat yang maha kudus."
Dalam pasal 9:4 kesannya adalah bahwa dia berfikir "mezbah pembakaran ukupan" letaknya ada di dalam tempat yang maha kudus, sedangkan menurut Perjanjian Lama letaknya ada di depan, di dalam tempat yang kudus. Menurut pengkalimatan bahasa Yunani, mezbah itu adalah milik tempat yang maha kudus, mungkin dengan arti bahwa mezbah itu sangat berkaitan erat dengan tempat yang maha kudus.
Mengenai "peraturan-peraturan untuk ibadah," inti dari diskusi ini ditegaskan di dalam 9:10, yang mengatakan bahwa semua di dalam Rumah Allah di bumi ini hanya "untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan" (9:10).
Terjemahan bahasa Indonesia dari pasal 9:7 kurang jelas. Nats ini tidak berarti ada dua kemah, tetapi ada dua bagian, seperti sudah disebut dalam ayat 2 dan 3. Maksud dari ayat 7 adalah bahwa keterbatasan pendekatan pada tempat yang maha kudus membuktikan bahwa Kemah Suci itu belum lengkap, dan peraturannya belum lengkap. Itulah sebabnya dikatakan bahwa persembahan yang dikorbankan dalam Kemah itu adalah "karena pelanggaran-pelanggaran yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar." Dengan mengemukakan ini, jelas akan muncul dalam pikiran para pembaca, "Lalu bagaimana dengan dosa yang kulakukan dengan sadar? Apakah persembahan dalam Kemah Suci itu tidak membawa pengampunan kalau aku berdosa dengan sengaja?" Jawaban yang tersirat di sini adalah bahwa persembahan zaman itu tidak membawa pengampunan dosa yang dibuat dengan sengaja, karena peraturan ibadah itu begitu jauh dari sempurna, dan sangat perlu dibaharui, sama seperti bayangan dan apa yang membuat bayangan itu.
Ada orang yang berkata bahwa pada zaman ini, di dalam Kristus, hanya ada pengampunan untuk "pelanggaran-pelanggaran yang dibuat dengan tidak sadar," sehingga dosa yang dibuat dengan sadar tidak dapat diampuni. Orang yang menyampaikan ajaran tersebut tidak mengerti kemuliaan karya Tuhan Yesus, yang telah mengkuduskan kita satu kali untuk selama-lamanya. Mereka tidak mengerti bahwa pengorbanan Imam Besar kita jauh lebih baik dari pada apa yang dikorbankan oleh keturunan Lewi. Darah Kristus menghapus dosa yang dibuat dengan sengaja dan dengan tidak sengaja.
Hagelberg: Ibr 9:8 - -- 9:8 Jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.
Pasal 9:8 penting bagi perkembangan pikiran ini. "Jalan ...
9:8 Jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.
Pasal 9:8 penting bagi perkembangan pikiran ini. "Jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka" dengan peraturan-peraturan ibadah di bawah Perjanjian Lama. Di dalam pasal 10:19-20, akan dijelaskan bahwa melalui pengorbanan Yesus, Imam Besar kita, kita memperoleh jalan untuk masuk tempat yang dulunya terlarang, tempat yang maha kudus. Dalam hal ini, Agama Yahudi dan Agama Islam memiliki suatu kesamaan, di mana dua-duanya menyangkal kepentingan penebusan dosa untuk memperoleh jalan masuk ke hadirat Tuhan Allah. Mungkinkah hal ini menjadi kunci yang menyatakan pentingnya surat ini dalam konteks pelayanan kita?
3) Dengan kematianNya Kristus menjadi Pengantara dari Perjanjian yang lebih baik (9:11-15)
Hagelberg: Ibr 9:8 - -- 9:8 Jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.
Pasal 9:8 penting bagi perkembangan pikiran ini. "Jalan ...
9:8 Jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.
Pasal 9:8 penting bagi perkembangan pikiran ini. "Jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka" dengan peraturan-peraturan ibadah di bawah Perjanjian Lama. Di dalam pasal 10:19-20, akan dijelaskan bahwa melalui pengorbanan Yesus, Imam Besar kita, kita memperoleh jalan untuk masuk tempat yang dulunya terlarang, tempat yang maha kudus. Dalam hal ini, Agama Yahudi dan Agama Islam memiliki suatu kesamaan, di mana dua-duanya menyangkal kepentingan penebusan dosa untuk memperoleh jalan masuk ke hadirat Tuhan Allah. Mungkinkah hal ini menjadi kunci yang menyatakan pentingnya surat ini dalam konteks pelayanan kita?
3) Dengan kematianNya Kristus menjadi Pengantara dari Perjanjian yang lebih baik (9:11-15)
Hagelberg: Ibr 9:11 - -- 9:11 Kristus... telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat dari tangan manusia....
Perjanjian ini lebih baik k...
9:11 Kristus... telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat dari tangan manusia....
Perjanjian ini lebih baik karena Kemah Sucinya bukanlah sebuah kemah di muka bumi, tetapi Kemah Sucinya adalah seluruh ciptaan Allah! Perjanjian ini lebih baik karena persembahannya lebih baik; Yesus sudah dikorbankan "satu kali untuk selama-lamanya." Perjanjian ini lebih baik karena dahulu mereka "disucikan secara lahiriah," tetapi dengan Perjanjian ini "hati nurani kita" disucikan. Dapat dikatakan bahwa Perjanjian ini lebih baik karena dengan hati nurani yang sudah disucikan, kita sudah bebas untuk memperhatikan "warisan kekal" (Indonesia: "bagian kekal yang dijanjikan") yang disediakan bagi "mereka yang telah terpanggil" (9:15). Jelas sekali bahwa yang dimaksudkan dengan "warisan kekal" di sini adalah sama dengan apa yang dikatakan dalam pasal 6:12. Warisan ini diperoleh dengan "iman dan kesabaran." Kita yang sudah ditebus oleh darah Imam Besar kita, Yesus Kristus, berkesempatan untuk meninggalkan "perbuatan yang sia-sia," dan mengejar warisan kekal itu dengan hati nurani yang sudah disucikan.
c. Korban yang lebih baik (9:16-28)
Dalam bagian di atas pengorbanan Kristus diuraikan sebagai sesuatu yang lebih baik daripada korban-korban yang lain, tetapi dalam bagian ini perlunya pengorbanan Kristus dibuktikan. Itulah sebabnya pasal 9:16 dan pasal 9:23 memakai istilah "harus."
Dalam pasal 9:16-17 penulis surat ini tetap memakai istilah diaqhkh/diatheke yang pada umumnya berarti perjanjian. Tetapi dalam dua ayat ini istilah ini dipakai dengan suatu arti khusus, yaitu "wasiat." Ini boleh dianggap suatu permainan kata dalam bahasa aslinya, yang dipakai di sini untuk mengetengahkan kematian Tuhan Yesus. Menurut hukum-hukum orang Yahudi, orang yang membuat surat wasiat harus mati, baru wasiat itu sah. Demikian juga dengan Perjanjian Lama, haruslah ada "penumpahan darah" (9:18-22).
Bahwa darah itu mutlak perlu, sudah dibuktikan di atas. Dalam nats ini, yaitu pasal 9:23-28, dia menjelaskan bahwa darah binatang cukup untuk upacara-upacara di Kemah Suci di Israel, karena Kemah Suci itu "hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya," yang asli di sorga. Kata "gambaran" sini adalah kata antitupa/antitupa, atau tipos, suatu bayangan yang menyatakan gambaran kasar dari keadaan yang sesungguhnya.
Darah binatang jelas tidak memadai untuk menahirkan yang asli itu di sorga. Kalau di dalam Bait Suci, Imam Besar itu membawa darah binatang waktu dia menghampiri tabut perjanjian. Tetapi Imam Besar kita, yaitu Yesus, tidak menghampiri tabut itu, yang dibuat dari kayu dan disalut dengan emas. Dia menghampiri Allah sendiri di sorga! Apa artinya dan apa bobotnya lambang-lambang itu di Yerusalem? Jelas aneh sekali kalau orang mau kembali menyembah di sana kalau sudah mengerti bahwa di sana hanya ada lambang saja, sedangkan Imam Besar kita sudah mencurahkan darahNya pada aslinya, di hadapan Allah yang hidup!
Pengorbanan Tuhan Yesus juga dinyatakan lebih mulia dari yang diadakan di Bait Allah karena pengorbanan Yesus diadakan hanya "satu kali saja," seperti ditekankan di dalam ayat 25, 26, dan 28.
Hagelberg: Ibr 9:11 - -- 9:11 Kristus... telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat dari tangan manusia....
Perjanjian ini lebih baik k...
9:11 Kristus... telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat dari tangan manusia....
Perjanjian ini lebih baik karena Kemah Sucinya bukanlah sebuah kemah di muka bumi, tetapi Kemah Sucinya adalah seluruh ciptaan Allah! Perjanjian ini lebih baik karena persembahannya lebih baik; Yesus sudah dikorbankan "satu kali untuk selama-lamanya." Perjanjian ini lebih baik karena dahulu mereka "disucikan secara lahiriah," tetapi dengan Perjanjian ini "hati nurani kita" disucikan. Dapat dikatakan bahwa Perjanjian ini lebih baik karena dengan hati nurani yang sudah disucikan, kita sudah bebas untuk memperhatikan "warisan kekal" (Indonesia: "bagian kekal yang dijanjikan") yang disediakan bagi "mereka yang telah terpanggil" (9:15). Jelas sekali bahwa yang dimaksudkan dengan "warisan kekal" di sini adalah sama dengan apa yang dikatakan dalam pasal 6:12. Warisan ini diperoleh dengan "iman dan kesabaran." Kita yang sudah ditebus oleh darah Imam Besar kita, Yesus Kristus, berkesempatan untuk meninggalkan "perbuatan yang sia-sia," dan mengejar warisan kekal itu dengan hati nurani yang sudah disucikan.
c. Korban yang lebih baik (9:16-28)
Dalam bagian di atas pengorbanan Kristus diuraikan sebagai sesuatu yang lebih baik daripada korban-korban yang lain, tetapi dalam bagian ini perlunya pengorbanan Kristus dibuktikan. Itulah sebabnya pasal 9:16 dan pasal 9:23 memakai istilah "harus."
Dalam pasal 9:16-17 penulis surat ini tetap memakai istilah diaqhkh/diatheke yang pada umumnya berarti perjanjian. Tetapi dalam dua ayat ini istilah ini dipakai dengan suatu arti khusus, yaitu "wasiat." Ini boleh dianggap suatu permainan kata dalam bahasa aslinya, yang dipakai di sini untuk mengetengahkan kematian Tuhan Yesus. Menurut hukum-hukum orang Yahudi, orang yang membuat surat wasiat harus mati, baru wasiat itu sah. Demikian juga dengan Perjanjian Lama, haruslah ada "penumpahan darah" (9:18-22).
Bahwa darah itu mutlak perlu, sudah dibuktikan di atas. Dalam nats ini, yaitu pasal 9:23-28, dia menjelaskan bahwa darah binatang cukup untuk upacara-upacara di Kemah Suci di Israel, karena Kemah Suci itu "hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya," yang asli di sorga. Kata "gambaran" sini adalah kata antitupa/antitupa, atau tipos, suatu bayangan yang menyatakan gambaran kasar dari keadaan yang sesungguhnya.
Darah binatang jelas tidak memadai untuk menahirkan yang asli itu di sorga. Kalau di dalam Bait Suci, Imam Besar itu membawa darah binatang waktu dia menghampiri tabut perjanjian. Tetapi Imam Besar kita, yaitu Yesus, tidak menghampiri tabut itu, yang dibuat dari kayu dan disalut dengan emas. Dia menghampiri Allah sendiri di sorga! Apa artinya dan apa bobotnya lambang-lambang itu di Yerusalem? Jelas aneh sekali kalau orang mau kembali menyembah di sana kalau sudah mengerti bahwa di sana hanya ada lambang saja, sedangkan Imam Besar kita sudah mencurahkan darahNya pada aslinya, di hadapan Allah yang hidup!
Pengorbanan Tuhan Yesus juga dinyatakan lebih mulia dari yang diadakan di Bait Allah karena pengorbanan Yesus diadakan hanya "satu kali saja," seperti ditekankan di dalam ayat 25, 26, dan 28.
Hagelberg: Ibr 9:27 - -- 9:27 ...manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi...
Pasal 9:27 mengatakan bahwa setelah manusia mati, maka manusi...
9:27 ...manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi...
Pasal 9:27 mengatakan bahwa setelah manusia mati, maka manusia akan "dihakimi." Yohanes 5:24 berkata bahwa orang percaya "tidak turut dihukum," tetapi Roma 14:9-12 berkata bahwa "kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah." Orang percaya memang akan dihakimi, bukan untuk menentukan apakah kita masuk sorga, hal itu sudah ditentukan, dan kita "tidak turut dihukum" untuk menentukan itu. Kita akan dihakimi untuk menentukan nilai dari perbuatan dan pelayanan kita (I Kor. 3:12-15) sehingga mungkin kita "malu" atau kita "beroleh keberanian" (I Yoh. 2:28). Hal ini sangat berkaitan erat dengan beban dan tema utama dari Surat Ibrani, karena penulis surat ini terbeban supaya kita "beroleh keberanian" dan ikut dalam kemenangan Raja kita, dan tidak mundur sehingga nanti kita malu di hadapan Dia.
Kedatangan Kristus kedua kali banyak diceritakan di dalam bagian pertama, di mana diuraikan bahwa Dia akan datang sebagai Raja dari Allah untuk memerintah atas bumi ini. Tetapi hal kedatangan itu hampir tidak disebut di dalam bagian ini, di mana peranan Tuhan Yesus sebagai Imam Besar kita diuraikan. Baru dalam nats ini, penulis surat ini berkesempatan. Karena dia sudah mengatakan, di dalam 9:26, bahwa Yesus sudah "menyatakan diriNya." Maka dia berkesempatan untuk berkata dalam 9:28 bahwa "Ia akan menyatakan diriNya sekali lagi." Dia mengemukakan hal ini karena dia terbeban untuk mengingatkan kita bahwa "keselamatan" disediakan bagi mereka "yang menantikan Dia." "Keselamatan" ini adalah warisan kekal yang akan diberikan kepada setiap orang percaya yang menantikan kedatanganNya. Ada juga orang percaya yang tidak lagi menantikan kedatanganNya, tetapi justru menanti-nantikan keluarnya nomor undian! Bukan berarti mereka harus dicampakkan ke dalam neraka, tetapi swthria/soteria, kemenangan ini tidak disediakan bagi mereka.
d. Hasil dari imamat baru yang lebih baik (10:1-18)
Diskusi yang dimulai dengan pasal 7:1 akan diakhiri dengan bagian ini. Dia mau mengatakan bahwa imamat yang baru, dengan Tuhan Yesus sebagai Imam Besar, membawa hasil yang lebih baik dari pada apa yang dihasilkan di bawah imamat Lewi. Secara negatif, pasal 10:1 menjelaskan bahwa Imamat Lewi, yang diatur di dalam "hukum Taurat, tidak mungkin menyempurnakan." Dengan memakai kata "menyempurnakan" maksudnya bukan "membuat supaya tidak berdosa lagi," tetapi maksudnya, sesuai dengan apa yang dikatakan dalam nats ini, adalah membebaskan mereka dari beban kesalahan yang dulunya membuat mustahil mereka mendekati Allah yang hidup.
Hagelberg: Ibr 9:27 - -- 9:27 ...manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi...
Pasal 9:27 mengatakan bahwa setelah manusia mati, maka manusi...
9:27 ...manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi...
Pasal 9:27 mengatakan bahwa setelah manusia mati, maka manusia akan "dihakimi." Yohanes 5:24 berkata bahwa orang percaya "tidak turut dihukum," tetapi Roma 14:9-12 berkata bahwa "kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah." Orang percaya memang akan dihakimi, bukan untuk menentukan apakah kita masuk sorga, hal itu sudah ditentukan, dan kita "tidak turut dihukum" untuk menentukan itu. Kita akan dihakimi untuk menentukan nilai dari perbuatan dan pelayanan kita (I Kor. 3:12-15) sehingga mungkin kita "malu" atau kita "beroleh keberanian" (I Yoh. 2:28). Hal ini sangat berkaitan erat dengan beban dan tema utama dari Surat Ibrani, karena penulis surat ini terbeban supaya kita "beroleh keberanian" dan ikut dalam kemenangan Raja kita, dan tidak mundur sehingga nanti kita malu di hadapan Dia.
Kedatangan Kristus kedua kali banyak diceritakan di dalam bagian pertama, di mana diuraikan bahwa Dia akan datang sebagai Raja dari Allah untuk memerintah atas bumi ini. Tetapi hal kedatangan itu hampir tidak disebut di dalam bagian ini, di mana peranan Tuhan Yesus sebagai Imam Besar kita diuraikan. Baru dalam nats ini, penulis surat ini berkesempatan. Karena dia sudah mengatakan, di dalam 9:26, bahwa Yesus sudah "menyatakan diriNya." Maka dia berkesempatan untuk berkata dalam 9:28 bahwa "Ia akan menyatakan diriNya sekali lagi." Dia mengemukakan hal ini karena dia terbeban untuk mengingatkan kita bahwa "keselamatan" disediakan bagi mereka "yang menantikan Dia." "Keselamatan" ini adalah warisan kekal yang akan diberikan kepada setiap orang percaya yang menantikan kedatanganNya. Ada juga orang percaya yang tidak lagi menantikan kedatanganNya, tetapi justru menanti-nantikan keluarnya nomor undian! Bukan berarti mereka harus dicampakkan ke dalam neraka, tetapi swthria/soteria, kemenangan ini tidak disediakan bagi mereka.
d. Hasil dari imamat baru yang lebih baik (10:1-18)
Diskusi yang dimulai dengan pasal 7:1 akan diakhiri dengan bagian ini. Dia mau mengatakan bahwa imamat yang baru, dengan Tuhan Yesus sebagai Imam Besar, membawa hasil yang lebih baik dari pada apa yang dihasilkan di bawah imamat Lewi. Secara negatif, pasal 10:1 menjelaskan bahwa Imamat Lewi, yang diatur di dalam "hukum Taurat, tidak mungkin menyempurnakan." Dengan memakai kata "menyempurnakan" maksudnya bukan "membuat supaya tidak berdosa lagi," tetapi maksudnya, sesuai dengan apa yang dikatakan dalam nats ini, adalah membebaskan mereka dari beban kesalahan yang dulunya membuat mustahil mereka mendekati Allah yang hidup.
Hagelberg: Ibr 10:4 - -- 10:4 Sebab tidak mungkin darah lembu jantan... menghapuskan dosa.
Ayat ini mengingatkan kita bahwa tidak mungkin pengorbanan binatang dapat memungkin...
10:4 Sebab tidak mungkin darah lembu jantan... menghapuskan dosa.
Ayat ini mengingatkan kita bahwa tidak mungkin pengorbanan binatang dapat memungkinkan pengampunan dosa. Jadi korban-korban yang diatur dalam Perjanjian Lama tidak menghapuskan dosa, karena hanya darah Kristus yang dapat menghapuskan dosa. Darah korban-korban dalam Perjanjian Lama dapat dianggap seperti suatu catatan yang menyatakan bahwa hutang ini akan dibayar nanti, dengan darah Korban yang Sempurna. Tahun lepas tahun mereka mengorbankan lembu dan domba, jadi seolah-olah tahun lepas tahun mereka menulis catatan hutang itu. Seharusnya mereka rindu untuk melunasi hutang mereka. Justru itulah maksud dari hukum Taurat, supaya mereka yang di bawah hukum itu rindu kepada Mesias dan Perjanjian Baru. Masalahnya banyak dari mereka menjadi keras hati, dan tidak mau meninggalkan sistem agama mereka.
Hal ini dimengerti oleh Tuhan Yesus, maka waktu "Ia masuk ke dunia, Ia berkata: 'Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki....'" Dia mengerti bahwa Dia datang sebagai Korban yang sempurna. Dia tahu bahwa tujuan utama untuk Dia adalah menebus dosa kita.
Ada masalah dengan kutipan dalam pasal 10:5 ini, karena di dalam Mazmur 40:7-9a, yang dikatakan adalah "Engkau telah menggali telingaKu...." Dalam versi Septuaginta ini dianggap sebagai suatu kiasan di mana bukan saja telinga yang disediakan, tetapi tubuh juga, sehingga diterjemahkan, "Tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiKu." Penulis Surat Ibrani menganggap pengertian dan terjemahan itu tepat, sehingga dipakai di sini.
Dengan membaca pasal 10:9, "Yang pertama Ia hapuskan," para pembaca akan mengerti apa yang dikatakan juga oleh Rasul Paulus di dalam Kolose 2:14, bahwa ketentuan hukum yang mendakwa kita "ditiadakanNya dengan memakukannya pada kayu salib." Perjanjian Lama, yaitu hukum Taurat, tidak berlaku lagi sebagai sistem hukum atas umat Allah. Bukan Perjanjian Lama tidak berguna untuk dipelajari, tetapi sebagai suatu sistem undang-undang yang harus kita taati seperti bangsa Israel zaman dahulu, Perjanjian Lama tidak berlaku lagi.
Hagelberg: Ibr 10:4 - -- 10:4 Sebab tidak mungkin darah lembu jantan... menghapuskan dosa.
Ayat ini mengingatkan kita bahwa tidak mungkin pengorbanan binatang dapat memungkin...
10:4 Sebab tidak mungkin darah lembu jantan... menghapuskan dosa.
Ayat ini mengingatkan kita bahwa tidak mungkin pengorbanan binatang dapat memungkinkan pengampunan dosa. Jadi korban-korban yang diatur dalam Perjanjian Lama tidak menghapuskan dosa, karena hanya darah Kristus yang dapat menghapuskan dosa. Darah korban-korban dalam Perjanjian Lama dapat dianggap seperti suatu catatan yang menyatakan bahwa hutang ini akan dibayar nanti, dengan darah Korban yang Sempurna. Tahun lepas tahun mereka mengorbankan lembu dan domba, jadi seolah-olah tahun lepas tahun mereka menulis catatan hutang itu. Seharusnya mereka rindu untuk melunasi hutang mereka. Justru itulah maksud dari hukum Taurat, supaya mereka yang di bawah hukum itu rindu kepada Mesias dan Perjanjian Baru. Masalahnya banyak dari mereka menjadi keras hati, dan tidak mau meninggalkan sistem agama mereka.
Hal ini dimengerti oleh Tuhan Yesus, maka waktu "Ia masuk ke dunia, Ia berkata: 'Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki....'" Dia mengerti bahwa Dia datang sebagai Korban yang sempurna. Dia tahu bahwa tujuan utama untuk Dia adalah menebus dosa kita.
Ada masalah dengan kutipan dalam pasal 10:5 ini, karena di dalam Mazmur 40:7-9a, yang dikatakan adalah "Engkau telah menggali telingaKu...." Dalam versi Septuaginta ini dianggap sebagai suatu kiasan di mana bukan saja telinga yang disediakan, tetapi tubuh juga, sehingga diterjemahkan, "Tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiKu." Penulis Surat Ibrani menganggap pengertian dan terjemahan itu tepat, sehingga dipakai di sini.
Dengan membaca pasal 10:9, "Yang pertama Ia hapuskan," para pembaca akan mengerti apa yang dikatakan juga oleh Rasul Paulus di dalam Kolose 2:14, bahwa ketentuan hukum yang mendakwa kita "ditiadakanNya dengan memakukannya pada kayu salib." Perjanjian Lama, yaitu hukum Taurat, tidak berlaku lagi sebagai sistem hukum atas umat Allah. Bukan Perjanjian Lama tidak berguna untuk dipelajari, tetapi sebagai suatu sistem undang-undang yang harus kita taati seperti bangsa Israel zaman dahulu, Perjanjian Lama tidak berlaku lagi.
Hagelberg: Ibr 10:10 - -- 10:10 ...kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Ayat ini berkata bahwa "kita telah dikuduskan." ...
10:10 ...kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Ayat ini berkata bahwa "kita telah dikuduskan." Kalau penulis surat ini memakai istilah "kudus," maksudnya lain dari arti yang dimaksudkan oleh Rasul Paulus. Dalam tulisan Paulus, orang percaya dapat menjadi semakin kudus, karena istilah ini dipakai berkaitan dengan sikap hati dan perbuatan kita sebagai orang percaya. Tetapi kalau kata yang sama dipakai dalam Surat Ibrani, kata itu berarti bahwa orang percaya sudah menjadi kudus, secara total (dengan harapan bahwa perbuatannya juga ikut menjadi kudus!) Paulus memakai kata ini dalam diskusi pengkudusan, sedangkan dalam Surat Ibrani kata ini dipakai dalam diskusi penebusan.
Ini sesuai dengan pemakaiannya di dalam ayat 10, di mana dikatakan bahwa kita "dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya." Kita sudah dikuduskan, dan tidak usah mengharapkan apa-apa dari korban bakaran di Bait Allah di Yerusalem.
Pasal 10:11-12 ada suatu kontras yang kuat di antara Imam Besar kita, yang sekarang sudah selesai dengan pelayanan pengorbananNya, sehingga Dia "duduk," dan imam-imam yang "berdiri" dan melayani "tiap-tiap hari" dan "berulang-ulang" kali. Hanya dalam terjemahan bahasa Indonesia istilah "berdiri" tidak kelihatan, sehingga kontrasnya kurang kelihatan. Tidak ada kursi di dalam Bait Allah di Yerusalem, karena pekerjaan imam-imam di dalam pelayanan itu tidak akan selesai dengan korban-korban binatang. Ini juga menjadi bukti bahwa pelayanan Yesus jauh lebih mulia dari pada pelayanan yang diatur dalam Perjanjian Lama. Mereka harus mengorbankan binatang terus-menerus, sedangkan "oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan."
Untuk menutup bagian ini sekali lagi dia mengutip dari Yeremia 31:33-34. Kutipan ini sangat menegaskan bahwa melalui Perjanjian Baru, di luar hukum Taurat, mereka akan mendapat berkat yang jauh lebih indah, dan dosa mereka akan diampuni.
Pasal 10:18 menegaskan bahwa kalau ada "pengampunan" seperti dijanjikan dalam Yeremia 31:34, maka tidak ada apa-apa lagi yang "dipersembahkan karena dosa," karena dosa manusia sudah dibereskan di hadapan Tuhan Allah. Pernyataan ini akan menjadi titik tolak bagi peringatan yang berikut, karena para pembaca pertama digodai untuk meninggalkan Korban yang Sempurna itu, walaupun sama sekali tidak ada korban yang lain di hadapan Allah yang hidup. Dalam peringatan yang berikut, yaitu pasal 10:19-39, bahaya yang mereka hadapi akan digambarkan.
Bagian ini (7:1-10:18) sudah membuktikan bahwa Imam Besar yang kita punyai adalah sangat mulia.
Hagelberg: Ibr 10:10 - -- 10:10 ...kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Ayat ini berkata bahwa "kita telah dikuduskan." ...
10:10 ...kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Ayat ini berkata bahwa "kita telah dikuduskan." Kalau penulis surat ini memakai istilah "kudus," maksudnya lain dari arti yang dimaksudkan oleh Rasul Paulus. Dalam tulisan Paulus, orang percaya dapat menjadi semakin kudus, karena istilah ini dipakai berkaitan dengan sikap hati dan perbuatan kita sebagai orang percaya. Tetapi kalau kata yang sama dipakai dalam Surat Ibrani, kata itu berarti bahwa orang percaya sudah menjadi kudus, secara total (dengan harapan bahwa perbuatannya juga ikut menjadi kudus!) Paulus memakai kata ini dalam diskusi pengkudusan, sedangkan dalam Surat Ibrani kata ini dipakai dalam diskusi penebusan.
Ini sesuai dengan pemakaiannya di dalam ayat 10, di mana dikatakan bahwa kita "dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya." Kita sudah dikuduskan, dan tidak usah mengharapkan apa-apa dari korban bakaran di Bait Allah di Yerusalem.
Pasal 10:11-12 ada suatu kontras yang kuat di antara Imam Besar kita, yang sekarang sudah selesai dengan pelayanan pengorbananNya, sehingga Dia "duduk," dan imam-imam yang "berdiri" dan melayani "tiap-tiap hari" dan "berulang-ulang" kali. Hanya dalam terjemahan bahasa Indonesia istilah "berdiri" tidak kelihatan, sehingga kontrasnya kurang kelihatan. Tidak ada kursi di dalam Bait Allah di Yerusalem, karena pekerjaan imam-imam di dalam pelayanan itu tidak akan selesai dengan korban-korban binatang. Ini juga menjadi bukti bahwa pelayanan Yesus jauh lebih mulia dari pada pelayanan yang diatur dalam Perjanjian Lama. Mereka harus mengorbankan binatang terus-menerus, sedangkan "oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan."
Untuk menutup bagian ini sekali lagi dia mengutip dari Yeremia 31:33-34. Kutipan ini sangat menegaskan bahwa melalui Perjanjian Baru, di luar hukum Taurat, mereka akan mendapat berkat yang jauh lebih indah, dan dosa mereka akan diampuni.
Pasal 10:18 menegaskan bahwa kalau ada "pengampunan" seperti dijanjikan dalam Yeremia 31:34, maka tidak ada apa-apa lagi yang "dipersembahkan karena dosa," karena dosa manusia sudah dibereskan di hadapan Tuhan Allah. Pernyataan ini akan menjadi titik tolak bagi peringatan yang berikut, karena para pembaca pertama digodai untuk meninggalkan Korban yang Sempurna itu, walaupun sama sekali tidak ada korban yang lain di hadapan Allah yang hidup. Dalam peringatan yang berikut, yaitu pasal 10:19-39, bahaya yang mereka hadapi akan digambarkan.
Bagian ini (7:1-10:18) sudah membuktikan bahwa Imam Besar yang kita punyai adalah sangat mulia.
Hagelberg: Ibr 10:19-25 - -- 1. Dorongan untuk berpegang teguh (10:19-25)
Oleh karena mereka sudah diampuni, maka dia berani menyampaikan dorongan. Dorongan ini didasari pada du...
1. Dorongan untuk berpegang teguh (10:19-25)
Oleh karena mereka sudah diampuni, maka dia berani menyampaikan dorongan. Dorongan ini didasari pada dua kenyataan.
Kenyataan yang pertama adalah bahwa kita dapat memiliki suatu "keberanian masuk ke tempat yang kudus." Tidak berarti kita harus memberanikan diri untuk mengganggu upacara-upacara yang diadakan di Bait Allah di Yerusalem (ingatlah, Bait Allah itu hanya gambaran!), tetapi kita boleh "masuk ke tempat yang kudus" di sorga!
Waktu Tuhan Yesus mati di kayu salib, tabir yang menutup jalan masuk ke tempat yang kudus di Bait Allah koyak (Mt. 27:51, Mk. 15:38, dan Lk. 23:45). Koyaknya tabir itu melambangkan bahwa jalan masuk ke tempat yang kudus di sorga sudah dibuka dengan kematian Tuhan Yesus. Kita boleh masuk, mendekati Dia.
Kenyataan yang kedua adalah bahwa kita mempunyai "seorang Imam Besar," seperti sudah ditegaskan dan dimantapkan dalam bagian yang sebelumnya. Berkat pelayanan Imam Besar kita, "hati nurani" kita sudah "dibersihkan," dan "tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni." Dengan mengingat bahwa Dialah Imam Besar kita, dan kita boleh masuk ke tempat yang kudus, seperti imam-imam, mungkin "tubuh yang dibasuh dengan air" dimaksudkan untuk mengingatkan kita bahwa kita adalah imam-imam di dalam "Bait Allah" yang sesungguhnya.
Inti dari dorongan itu adalah beban utama dari seluruh surat ini: "marilah kita menghadap Allah." "Menghadap" di sini (prosercomai/proserxomai) lebih baik diterjemahkan "datang kepada," sama seperti terjemahan yang tepat dalam 4:16. Bukti untuk terjemahan ini bagian ada di Appendix. Mari kita menghampiri Dia. "Hati nurani" kita dan "tubuh" kita sudah dibereskan. Tidak ada alasan untuk menolak dorongan ini.
Pasal 10:23 adalah dorongan yang kedua. Dengan "teguh" kita harus "berpegang pada pengakuan" kita. Pengakuan ini adalah mengenai "pengharapan kita." Justru pengharapan yang diceritakan dalam surat ini dapat hilang, kecuali mereka berpegang teguh.
Pasal 10:24-25 adalah dorongan yang ketiga. Kita didorong untuk "saling memperhatikan." Ayat ini mirip sekali dengan 3:13. Nats ini memang dapat dipakai untuk menegur orang yang "menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita," tetapi yang diharapkan dengan dua ayat ini adalah jauh lebih besar dari pada kehadiran di gereja pada hari Minggu pagi. Yang diharapkan di sini adalah hubungan pribadi di antara warga jemaat di mana ada "saling menasihati" (parakalew/parakaleo). Istilah ini sudah dipakai dalam pasal 3:13, dan artinya sudah diuraikan di tempatnya di atas. Kedatangan Tuhan Yesus "yang mendekat" menjadi dorongan yang semakin kuat, oleh karena apa yang akan terjadi kepada kita pada "hari Tuhan," yaitu penghakiman.
Hagelberg: Ibr 10:19-39 - -- D. Peringatan Keempat (10:19-39)
Peringatan ini adalah peringatan yang paling tegas dalam surat ini. Sebagai puncak dari perkembangan pikiran penuli...
D. Peringatan Keempat (10:19-39)
Peringatan ini adalah peringatan yang paling tegas dalam surat ini. Sebagai puncak dari perkembangan pikiran penulis surat, peringatan ini harus ditafsirkan dengan mempertimbangkan peringatan-peringatan yang mendahuluinya. Peringatan ini didahului dengan uraian panjang mengenai Imam Besar kita, dan pelayananNya bagi kita. Peringatan ini mengembangkan dan menerapkan beberapa unsur dari uraian tersebut bagi para pembaca pertama dan juga bagi kita. Sesuai dengan pola yang biasa dipakai oleh penulis surat ini, selain memperingatkan mereka (10:26-31), dia juga membesarkan hati mereka (10:32-39).
Inti dari peringatan ini ialah:
Kita yang punya jalan masuk ke hadirat Allah yang begitu luar biasa diperingatkan bahwa dosa yang tetap dipelihara akan menghasilkan disiplin yang amat tegas dari Tuhan, tetapi bukan neraka.
Hagelberg: Ibr 10:26 - -- 10:26 ...jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk dosa.
Kalau kita meningga...
10:26 ...jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk dosa.
Kalau kita meninggalkan Juruselamat kita, dan menganggap salibNya sebagai sesuatu yang hampa, berarti kita menolak jalan kita yang satu-satunya yang dapat ditempuh oleh orang yang mau bersekutu dengan Allah, karena seperti dijelaskan di atas (10:18), semua korban yang lain sudah tidak berarti lagi, karena sudah digenapi. Dosa yang dimaksudnya dengan "jika kita sengaja berbuat dosa" adalah dosa kemurtadan. Memang banyak dosa dibuat dengan sengaja, tetapi dosa kemurtadan adalah apa yang menjadi pokok pembicaraan surat ini sejak semula. Mungkin istilah "sengaja" dipakai di sini karena pengaruh Bilangan 15:29-31. Ini cukup jelas kalau konteks nats ini dipertimbangkan.
Perlu dicatat di sini bahwa kata ganti orang yang dipakai di sini adalah "kita." Yang dipikirkan di dalam peringatan ini adalah sesuatu yang dapat kita lakukan. Ada baiknya setiap kita menerima peringatan ini untuk diri kita sendiri. Jangan dikatakan, "Oh, ya, peringatan itu dimaksudkan untuk orang yang imannya...." Ini dimaksudkan untuk saudara dan untuk saya, yaitu untuk kita. Ini dimaksudkan untuk kita yang sudah "memperoleh pengetahuan mengenai kebenaran." Istilah-istilah ini juga dipakai di dalam "Surat Penggembalaan," dan di situ juga dipakai mengenai orang percaya.
Yang tidak ada lagi bagi mereka adalah "korban untuk dosa itu" (istilah "menghapus" tidak ada dalam bahasa aslinya). Seandainya yang dimaksudkan adalah korban untuk supaya dosa itu dihapus, karena penyaliban Yesus kurang memadai untuk menghapus dosa itu, maka yang dimaksudkan di sini adalah bahwa orang itu harus masuk neraka. Tetapi bukan itu maksudnya, dan penyaliban Yesus lebih dari cukup untuk menghapus dosa itu. Tetapi dari segi persekutuan sehari-hari, orang itu tidak dapat mengklaim darah Yesus untuk memulihkan dirinya, dan membersihkan hati nuraninya. Dari segi kehidupannya di atas bumi ini sekarang, orang itu tidak mempunyai harapan untuk bersekutu dengan Tuhan Allah.
Hagelberg: Ibr 10:26-31 - -- 2. Peringatan yang keras (10:26-31)
Ini adalah inti dari peringatan yang keempat. Sebagai puncak dari peringatan-peringatan surat ini, penulis surat...
2. Peringatan yang keras (10:26-31)
Ini adalah inti dari peringatan yang keempat. Sebagai puncak dari peringatan-peringatan surat ini, penulis surat ini membentuk peringatan ini dengan istilah-istilah yang paling tegas, tetapi pokok dari peringatan ini adalah sama dengan peringatan yang lain dalam surat ini.
a. Apa yang ada bagi orang yang menolak penebusan ini (10:26-27)
Hagelberg: Ibr 10:26 - -- 10:26 ...jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk dosa.
Kalau kita meningga...
10:26 ...jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk dosa.
Kalau kita meninggalkan Juruselamat kita, dan menganggap salibNya sebagai sesuatu yang hampa, berarti kita menolak jalan kita yang satu-satunya yang dapat ditempuh oleh orang yang mau bersekutu dengan Allah, karena seperti dijelaskan di atas (10:18), semua korban yang lain sudah tidak berarti lagi, karena sudah digenapi. Dosa yang dimaksudnya dengan "jika kita sengaja berbuat dosa" adalah dosa kemurtadan. Memang banyak dosa dibuat dengan sengaja, tetapi dosa kemurtadan adalah apa yang menjadi pokok pembicaraan surat ini sejak semula. Mungkin istilah "sengaja" dipakai di sini karena pengaruh Bilangan 15:29-31. Ini cukup jelas kalau konteks nats ini dipertimbangkan.
Perlu dicatat di sini bahwa kata ganti orang yang dipakai di sini adalah "kita." Yang dipikirkan di dalam peringatan ini adalah sesuatu yang dapat kita lakukan. Ada baiknya setiap kita menerima peringatan ini untuk diri kita sendiri. Jangan dikatakan, "Oh, ya, peringatan itu dimaksudkan untuk orang yang imannya...." Ini dimaksudkan untuk saudara dan untuk saya, yaitu untuk kita. Ini dimaksudkan untuk kita yang sudah "memperoleh pengetahuan mengenai kebenaran." Istilah-istilah ini juga dipakai di dalam "Surat Penggembalaan," dan di situ juga dipakai mengenai orang percaya.
Yang tidak ada lagi bagi mereka adalah "korban untuk dosa itu" (istilah "menghapus" tidak ada dalam bahasa aslinya). Seandainya yang dimaksudkan adalah korban untuk supaya dosa itu dihapus, karena penyaliban Yesus kurang memadai untuk menghapus dosa itu, maka yang dimaksudkan di sini adalah bahwa orang itu harus masuk neraka. Tetapi bukan itu maksudnya, dan penyaliban Yesus lebih dari cukup untuk menghapus dosa itu. Tetapi dari segi persekutuan sehari-hari, orang itu tidak dapat mengklaim darah Yesus untuk memulihkan dirinya, dan membersihkan hati nuraninya. Dari segi kehidupannya di atas bumi ini sekarang, orang itu tidak mempunyai harapan untuk bersekutu dengan Tuhan Allah.
Hagelberg: Ibr 10:27 - -- 10:27 Tetapi yang dapat dinantikan ialah hukuman yang berapi, yang dengan iri hati memakan orang-orang yang melawan.
Yang ada bagi mereka, dan yang h...
10:27 Tetapi yang dapat dinantikan ialah hukuman yang berapi, yang dengan iri hati memakan orang-orang yang melawan.
Yang ada bagi mereka, dan yang harus mereka nantikan, adalah hukuman yang menakutkan. Bukan "kematian"! Sebaiknya istilah "kematian" dicoret dari Alkitab saudara! Kata itu sama sekali tidak ada dalam pasal 10:27 dalam bahasa aslinya. Ayat ini tidak menceritakan kematian kekal.
Sebenarnya penghakiman ini sudah banyak diceritakan di dalam Perjanjian Baru. Di dalam surat-surat Paulus, Roma 14:9-13, I Kor. 3:15, I Kor. 4:5, dan II Kor. 5:9-11 menceritakan penghakiman yang akan dialami oleh orang percaya. Lukas 19:11-27, Yakobus 2:12-13, I Yoh. 4:17, dan Wahyu 22:12 juga menceritakan penghakiman itu. Orang percaya yang murtad dan menolak Pengorbanan Tuhan Yesus hanya menantikan suatu penghakiman yang menakutkan, karena mereka sudah sangat menghina Dia yang adalah Tuhan dan Juruselamat mereka, seperti diuraikan di dalam pasal 10:29.
...api yang dahsyat...
Mengenai "api" itu, I Kor. 3:15 berkata "Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api." Belum tentu semua api dalam Perjanjian Baru adalah api neraka. Justru mereka tidak mungkin masuk neraka, karena mereka sudah dikuduskan oleh darah Kristus, seperti disebut dalam pasal 10:29!
b. Hukuman yang lebih berat (10:28-29)
Hagelberg: Ibr 10:27 - -- 10:27 Tetapi yang dapat dinantikan ialah hukuman yang berapi, yang dengan iri hati memakan orang-orang yang melawan.
Yang ada bagi mereka, dan yang h...
10:27 Tetapi yang dapat dinantikan ialah hukuman yang berapi, yang dengan iri hati memakan orang-orang yang melawan.
Yang ada bagi mereka, dan yang harus mereka nantikan, adalah hukuman yang menakutkan. Bukan "kematian"! Sebaiknya istilah "kematian" dicoret dari Alkitab saudara! Kata itu sama sekali tidak ada dalam pasal 10:27 dalam bahasa aslinya. Ayat ini tidak menceritakan kematian kekal.
Sebenarnya penghakiman ini sudah banyak diceritakan di dalam Perjanjian Baru. Di dalam surat-surat Paulus, Roma 14:9-13, I Kor. 3:15, I Kor. 4:5, dan II Kor. 5:9-11 menceritakan penghakiman yang akan dialami oleh orang percaya. Lukas 19:11-27, Yakobus 2:12-13, I Yoh. 4:17, dan Wahyu 22:12 juga menceritakan penghakiman itu. Orang percaya yang murtad dan menolak Pengorbanan Tuhan Yesus hanya menantikan suatu penghakiman yang menakutkan, karena mereka sudah sangat menghina Dia yang adalah Tuhan dan Juruselamat mereka, seperti diuraikan di dalam pasal 10:29.
...api yang dahsyat...
Mengenai "api" itu, I Kor. 3:15 berkata "Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api." Belum tentu semua api dalam Perjanjian Baru adalah api neraka. Justru mereka tidak mungkin masuk neraka, karena mereka sudah dikuduskan oleh darah Kristus, seperti disebut dalam pasal 10:29!
b. Hukuman yang lebih berat (10:28-29)
Hagelberg: Ibr 10:29 - -- 10:29 Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia yang...
Para pembaca sudah mengerti bahwa Perjanjian Baru yang dibuat dengan darah...
10:29 Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia yang...
Para pembaca sudah mengerti bahwa Perjanjian Baru yang dibuat dengan darah Kristus jauh lebih mulia dari pada Perjanjian yang dibuat dengan umat Allah melalui Musa. Di bawah perjanjian lama itu, pelanggaran ditangani dengan tegas. Orangnya "dihukum mati tanpa belas kasihan." Kalau begitu dengan perjanjian yang kurang mulia, "betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan" atas orang yang murtad dari pengorbanan Kristus? Mengapa? Karena perjanjian itu lebih mulia, dan karena pelanggaran itu juga lebih berat. Dia "menginjak-injak Anak Allah," dan dia berlaku seolah-olah darah Yesus adalah darah yang biasa saja [terjemahkan "biasa" lebih tepat untuk kata ini (koinov/koinos) dari pada "najis"], sedangkan darah itu sudah "mengkuduskan" dia. [Kata kerja itu, "mengkuduskan" (hgiasyh/hegiasthe) memakai tense Aorist dan modus Indikatif, dengan arti bahwa orang itu sudah dikuduskan. Dia sudah selamat! Lihat pasal 10:10 dan 10:14.] Sebenarnya maksudnya di sini adalah persis sama dengan apa yang dikatakan di dalam pasal 2:1-4. Hanya di sini penulis surat ini lebih tegas dan lebih terus terang. Hukumannya untuk pelanggaran ini, yaitu kemurtadan, adalah lebih berat dari pada kematian jasmani yang dialami oleh orang seperti itu di bawah hukum Taurat. Sekali lagi, bukanlah kematian kekal yang dimaksudkan di sini. Ada hukuman yang lebih berat dari pada kematian jasmani, yang tidak sampai ke neraka. Justru itu yang dikatakan oleh Nabi Yeremia dalam Kitab Ratapan 4:9. Kasus Raja Saul juga adalah suatu contoh untuk hal ini, di mana kematiannya membebaskan dia dari penderitaannya.
c. Bukti dari Perjanjian Lama (10:30)
Dalam ayat ini dia mengutip dari Ulangan 32:35 dan 36, sebagian dari "Nyanyian Musa." Perlu diamati bahwa dua ayat ini menyatakan sikap Allah terhadap umatNya, dan bukan terhadap orang yang tidak punya hubungan dengan Dia. Ulangan 32:34-39 mengatakan bahwa Allah akan menghakimi umatNya, dan setelah itu Dia akan menyatakan kasihNya terhadap mereka. Baru dalam Ulangan 32:40-43 penghakiman Allah terhadap musuhNya dibicarakan. Oleh karena itu, maka layaklah Ulangan 32:35-36 dipakai di dalam Surat Ibrani, karena dia mendiskusikan penghakiman yang mendisiplinkan anakNya, dan bukan neraka.
d. Penutup Peringatan (10:31)
Hagelberg: Ibr 10:29 - -- 10:29 Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia yang...
Para pembaca sudah mengerti bahwa Perjanjian Baru yang dibuat dengan darah...
10:29 Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia yang...
Para pembaca sudah mengerti bahwa Perjanjian Baru yang dibuat dengan darah Kristus jauh lebih mulia dari pada Perjanjian yang dibuat dengan umat Allah melalui Musa. Di bawah perjanjian lama itu, pelanggaran ditangani dengan tegas. Orangnya "dihukum mati tanpa belas kasihan." Kalau begitu dengan perjanjian yang kurang mulia, "betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan" atas orang yang murtad dari pengorbanan Kristus? Mengapa? Karena perjanjian itu lebih mulia, dan karena pelanggaran itu juga lebih berat. Dia "menginjak-injak Anak Allah," dan dia berlaku seolah-olah darah Yesus adalah darah yang biasa saja [terjemahkan "biasa" lebih tepat untuk kata ini (koinov/koinos) dari pada "najis"], sedangkan darah itu sudah "mengkuduskan" dia. [Kata kerja itu, "mengkuduskan" (hgiasyh/hegiasthe) memakai tense Aorist dan modus Indikatif, dengan arti bahwa orang itu sudah dikuduskan. Dia sudah selamat! Lihat pasal 10:10 dan 10:14.] Sebenarnya maksudnya di sini adalah persis sama dengan apa yang dikatakan di dalam pasal 2:1-4. Hanya di sini penulis surat ini lebih tegas dan lebih terus terang. Hukumannya untuk pelanggaran ini, yaitu kemurtadan, adalah lebih berat dari pada kematian jasmani yang dialami oleh orang seperti itu di bawah hukum Taurat. Sekali lagi, bukanlah kematian kekal yang dimaksudkan di sini. Ada hukuman yang lebih berat dari pada kematian jasmani, yang tidak sampai ke neraka. Justru itu yang dikatakan oleh Nabi Yeremia dalam Kitab Ratapan 4:9. Kasus Raja Saul juga adalah suatu contoh untuk hal ini, di mana kematiannya membebaskan dia dari penderitaannya.
c. Bukti dari Perjanjian Lama (10:30)
Dalam ayat ini dia mengutip dari Ulangan 32:35 dan 36, sebagian dari "Nyanyian Musa." Perlu diamati bahwa dua ayat ini menyatakan sikap Allah terhadap umatNya, dan bukan terhadap orang yang tidak punya hubungan dengan Dia. Ulangan 32:34-39 mengatakan bahwa Allah akan menghakimi umatNya, dan setelah itu Dia akan menyatakan kasihNya terhadap mereka. Baru dalam Ulangan 32:40-43 penghakiman Allah terhadap musuhNya dibicarakan. Oleh karena itu, maka layaklah Ulangan 32:35-36 dipakai di dalam Surat Ibrani, karena dia mendiskusikan penghakiman yang mendisiplinkan anakNya, dan bukan neraka.
d. Penutup Peringatan (10:31)
Hagelberg: Ibr 10:31 - -- 10:31 Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup.
Orang yang sudah membaca Ulangan pasal 32, terutama ayat 19-27, akan sangat setuju b...
10:31 Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup.
Orang yang sudah membaca Ulangan pasal 32, terutama ayat 19-27, akan sangat setuju bahwa penghakiman Tuhan Allah terhadap mereka yang dikuduskan, lalu murtad dari perjanjian mereka sangat menakutkan.
Hagelberg: Ibr 10:31 - -- 10:31 Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup.
Orang yang sudah membaca Ulangan pasal 32, terutama ayat 19-27, akan sangat setuju b...
10:31 Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup.
Orang yang sudah membaca Ulangan pasal 32, terutama ayat 19-27, akan sangat setuju bahwa penghakiman Tuhan Allah terhadap mereka yang dikuduskan, lalu murtad dari perjanjian mereka sangat menakutkan.
Hagelberg: Ibr 10:32-34 - -- 10:32-34 Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita... kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu...
10:32-34 Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita... kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik...
Sesuai dengan kebiasaan penulis Surat Ibrani, setelah para pembaca diperingatkan, dia menghibur mereka, dan dia membesarkan hati mereka. Penghiburan ini merupakan suatu bukti lagi bahwa si penulis tidak meninggalkan pokok pembicaraan yang dibicarakan sejak permulaan surat ini.
Untuk membesarkan hati mereka dia mengingatkan mereka bahwa dulu mereka "banyak menderita." Peristiwa-peristiwa yang berat itu rupanya terjadi waktu mereka masih baru di dalam Kristus (10:32). Mereka sendiri dianiaya (10:33), dan mereka "turut mengambil bagian dalam penderitaan" orang lain yang menderita. Menurut mayoritas naskah, pasal 10:34 harus berkata "...mengambil bagian dalam penderitaanku dalam belengguku." Jadi dia mengingatkan mereka bahwa waktu dia sendiri dipenjarakan mereka siap ikut dalam penderitaan itu. Pasti ingatan itu sangat mengesankan hati mereka.
Pasal 10:35-36, yang meringkaskan pasal 10:19-34, didasari pada akhir ayat 34. "Harta" mereka "dirampas," tetapi kesusahan itu mereka terima "dengan sukacita." Di sini penulis surat ini mau menyadarkan hati mereka, dengan mengingatkan mereka apa sebabnya mereka menerima kesusahan itu dengan sukacita: "sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang menetap di sorga." (Kata "di sorga" adalah asli, dan tidak muncul hanya di dalam dua atau tiga naskah yang penting.) Kalau mereka mundur sekarang, maka "harga" yang dulunya mereka bayar, menjadi sia-sia saja. Bukan mereka ke neraka, tetapi "harta yang lebih baik dan yang menetap di sorga" itu akan hilang. Justru ini adalah yang dikatakan di dalam pasal 10:36: "Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya." Upah itu menanti, tetapi syaratnya disebutkan di dalam ayat yang berikut, ayat 36: "Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu." "Apa yang dijanjikan itu" memang dijanjikan, tetapi dengan persyaratan ketekunan. Pasal 10:34-36 ini meringkaskan beban dan inti dari seluruh Surat Ibrani.
Bisa diamati bahwa kata "upah" di sini (misyapodosia/misthapodosia) sudah muncul di dalam pasal 2:2 di mana istilah ini diterjemahkan "balasan" dengan arti yang negatif, sedangkan di dalam pasal 10:35 kata yang sama dipakai dengan arti yang positif. Istilah ini akan muncul sekali lagi di dalam 11:26 di mana pengkalimatannya mirip dengan pasal 10:34-36. Kata ini tidak muncul lagi di dalam seluruh Perjanjian Baru, tetapi istilahnya di balik kata "upah" dalam Ibrani 11:6 hampir sama dengan istilah ini.
Pasal 10:37-38, yang juga meringkaskan 10:19-34, sebenarnya tidak merupakan kutipan dari Perjanjian Lama, tetapi dua ayat ini mempergunakan Yes. 26:20 (dari Septuaginta) dan Hab. 2:3-4, dengan beberapa perubahan untuk menekankan bahwa tidak mustahil "orangKu yang benar" itu "mengundurkan diri," sedangkan dalam pengalimatan yang asli kemungkinan itu tidak nyata. Justru kemungkinan itu dihadapi oleh para pembaca pertama, dan kemungkinan itu mendorong penulis surat ini untuk mengirim surat ini.
Peringatan ini diakhiri dengan suatu kata akhir yang menegaskan lagi kepentingan situasi mereka. 10:39 berkata, "Tetapi kita/kami bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan meluputkan hidup."
Mengingat bahwa bahasa Yunani tidak memperbedakan di antara "kita" dan "kami" maka orang yang menafsirkan ayat ini harus memikirkan apa yang dimaksudkan si penulis dengan kata "kami" (atau "kita") dalam konteks ini. Bisa maksudnya seperti dorongan, "Kita 'kan bukan orang yang mundur...." Tafsiran ini tidak berarti bahwa peringatan ini (10:19-39) tidak berlaku bagi mereka. Kalau tafsiran ini benar, maka ayat ini mengulangi apa yang sudah dikatakan di dalam Ibrani 6:9. Mungkin juga maksudnya adalah, "Paling tidak, kami sendiri tidak akan mundur!"
Sering kali orang mengartikan kata "binasa" (apwleian/apoleian) dengan arti kematian kekal, tetapi sebenarnya dengan melihat pemakaian istilah ini dalam Perjanjian Baru dan Septuaginta menjadi jelas bahwa kata ini juga dapat memiliki suatu arti jasmani. Dalam Mt. 26:8/Mk. 14:4 artinya "pemborosan" minyak wangi; dalam KPR 8:20 Petrus berkata, "Binasalah uangmu itu...!" Dalam 1 Tim. 6:9 Paulus menceritakan "keruntuhan dan kebinasaan" yang dialami oleh orang yang ingin menjadi kaya secara jasmani. Di dalam Septuaginta, istilah ini tidak berarti kematian kekal. Sebagai contoh, lihatlah Ester 7:4 dan Yehezkiel 32:15 ("Sunyi sepi" dipakai di situ untuk menterjemahkan kata apwleian/apoleian). Istilah ini perlu ditafsirkan menurut konteksnya, dan di sini dia membicarakan kesusahan dan kecelakaan dalam kehidupan ini yang akan dialami oleh orang percaya yang mundur dari iman mereka.
Dalam Terjemahan Baru nats ini diterjemahkan "orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup." Aslinya dari kata "beroleh hidup" adalah peripoihsin fuchv/peripoiesin psukhes. Kata kerja peripoihsin/peripoiesin ini bisa berarti "menjaga," "memiliki," "memelihara," atau "memperoleh," menurut konteksnya. Kata fuchv/psukhes bisa berarti "jiwa" atau "hidup," atau juga bisa menunjuk pada seluruh keberadaan seseorang. Perkataan ini tidak dipakai di dalam Septuaginta, tetapi dalam bahasa Yunani Klasik, yang lebih kuno, perkataan ini berarti menyelamatkan nyawa dari kematian jasmani. Dalam konteks ini, sebaiknya dua kata ini diterjemahkan, "menjaga hidup," atau "meluputkan hidup."
Dengan pengertian ini, maka pasal 10:39, ayat terakhir dari peringatan ini, berkata bahwa "orang yang mengundurkan diri" akan mengalami kesusahan besar, dan orang yang teguh "percaya" akan memelihara kehidupan mereka. Jelas ini sesuai dengan beban penulis surat ini.
Inti dari peringatan ini (10:19-39) ialah:
Kita yang punya jalan masuk ke hadirat Allah yang begitu luar biasa diperingatkan bahwa dosa yang tetap dipelihara akan menghasilkan disiplin yang amat tegas dari Tuhan, tetapi bukan neraka.
Inti dari pasal 7-10 ialah:
Oleh karena Imam Besar kita begitu mulia, maka persekutuan dengan Allah kita harus semakin dekat dan mantap.
Ringkasan pasal 5-10 ialah:
Sesuai dengan yang dijelaskan di atas, dalam bagian ini dorongan-dorongan supaya kita mendekati Tuhan Allah kita didasarkan pada kenyataan bahwa Yesus adalah Imam Besar Agung, yang layak, yang lebih baik, dan yang menjadi dasar yang kuat bagi pahala kita.
Hagelberg: Ibr 10:32-39 - -- 3. Ingatan pada kemenangan yang sudah dialami (10:32-39)
Di sini si penulis menghibur para pembaca pertama, dan juga kita, karena apa yang dikatakan ...
3. Ingatan pada kemenangan yang sudah dialami (10:32-39)
Di sini si penulis menghibur para pembaca pertama, dan juga kita, karena apa yang dikatakan di atas menakutkan orang yang membacanya.
Hagelberg: Ibr 10:32-34 - -- 10:32-34 Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita... kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu...
10:32-34 Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita... kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik...
Sesuai dengan kebiasaan penulis Surat Ibrani, setelah para pembaca diperingatkan, dia menghibur mereka, dan dia membesarkan hati mereka. Penghiburan ini merupakan suatu bukti lagi bahwa si penulis tidak meninggalkan pokok pembicaraan yang dibicarakan sejak permulaan surat ini.
Untuk membesarkan hati mereka dia mengingatkan mereka bahwa dulu mereka "banyak menderita." Peristiwa-peristiwa yang berat itu rupanya terjadi waktu mereka masih baru di dalam Kristus (10:32). Mereka sendiri dianiaya (10:33), dan mereka "turut mengambil bagian dalam penderitaan" orang lain yang menderita. Menurut mayoritas naskah, pasal 10:34 harus berkata "...mengambil bagian dalam penderitaanku dalam belengguku." Jadi dia mengingatkan mereka bahwa waktu dia sendiri dipenjarakan mereka siap ikut dalam penderitaan itu. Pasti ingatan itu sangat mengesankan hati mereka.
Pasal 10:35-36, yang meringkaskan pasal 10:19-34, didasari pada akhir ayat 34. "Harta" mereka "dirampas," tetapi kesusahan itu mereka terima "dengan sukacita." Di sini penulis surat ini mau menyadarkan hati mereka, dengan mengingatkan mereka apa sebabnya mereka menerima kesusahan itu dengan sukacita: "sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang menetap di sorga." (Kata "di sorga" adalah asli, dan tidak muncul hanya di dalam dua atau tiga naskah yang penting.) Kalau mereka mundur sekarang, maka "harga" yang dulunya mereka bayar, menjadi sia-sia saja. Bukan mereka ke neraka, tetapi "harta yang lebih baik dan yang menetap di sorga" itu akan hilang. Justru ini adalah yang dikatakan di dalam pasal 10:36: "Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya." Upah itu menanti, tetapi syaratnya disebutkan di dalam ayat yang berikut, ayat 36: "Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu." "Apa yang dijanjikan itu" memang dijanjikan, tetapi dengan persyaratan ketekunan. Pasal 10:34-36 ini meringkaskan beban dan inti dari seluruh Surat Ibrani.
Bisa diamati bahwa kata "upah" di sini (misyapodosia/misthapodosia) sudah muncul di dalam pasal 2:2 di mana istilah ini diterjemahkan "balasan" dengan arti yang negatif, sedangkan di dalam pasal 10:35 kata yang sama dipakai dengan arti yang positif. Istilah ini akan muncul sekali lagi di dalam 11:26 di mana pengkalimatannya mirip dengan pasal 10:34-36. Kata ini tidak muncul lagi di dalam seluruh Perjanjian Baru, tetapi istilahnya di balik kata "upah" dalam Ibrani 11:6 hampir sama dengan istilah ini.
Pasal 10:37-38, yang juga meringkaskan 10:19-34, sebenarnya tidak merupakan kutipan dari Perjanjian Lama, tetapi dua ayat ini mempergunakan Yes. 26:20 (dari Septuaginta) dan Hab. 2:3-4, dengan beberapa perubahan untuk menekankan bahwa tidak mustahil "orangKu yang benar" itu "mengundurkan diri," sedangkan dalam pengalimatan yang asli kemungkinan itu tidak nyata. Justru kemungkinan itu dihadapi oleh para pembaca pertama, dan kemungkinan itu mendorong penulis surat ini untuk mengirim surat ini.
Peringatan ini diakhiri dengan suatu kata akhir yang menegaskan lagi kepentingan situasi mereka. 10:39 berkata, "Tetapi kita/kami bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan meluputkan hidup."
Mengingat bahwa bahasa Yunani tidak memperbedakan di antara "kita" dan "kami" maka orang yang menafsirkan ayat ini harus memikirkan apa yang dimaksudkan si penulis dengan kata "kami" (atau "kita") dalam konteks ini. Bisa maksudnya seperti dorongan, "Kita 'kan bukan orang yang mundur...." Tafsiran ini tidak berarti bahwa peringatan ini (10:19-39) tidak berlaku bagi mereka. Kalau tafsiran ini benar, maka ayat ini mengulangi apa yang sudah dikatakan di dalam Ibrani 6:9. Mungkin juga maksudnya adalah, "Paling tidak, kami sendiri tidak akan mundur!"
Sering kali orang mengartikan kata "binasa" (apwleian/apoleian) dengan arti kematian kekal, tetapi sebenarnya dengan melihat pemakaian istilah ini dalam Perjanjian Baru dan Septuaginta menjadi jelas bahwa kata ini juga dapat memiliki suatu arti jasmani. Dalam Mt. 26:8/Mk. 14:4 artinya "pemborosan" minyak wangi; dalam KPR 8:20 Petrus berkata, "Binasalah uangmu itu...!" Dalam 1 Tim. 6:9 Paulus menceritakan "keruntuhan dan kebinasaan" yang dialami oleh orang yang ingin menjadi kaya secara jasmani. Di dalam Septuaginta, istilah ini tidak berarti kematian kekal. Sebagai contoh, lihatlah Ester 7:4 dan Yehezkiel 32:15 ("Sunyi sepi" dipakai di situ untuk menterjemahkan kata apwleian/apoleian). Istilah ini perlu ditafsirkan menurut konteksnya, dan di sini dia membicarakan kesusahan dan kecelakaan dalam kehidupan ini yang akan dialami oleh orang percaya yang mundur dari iman mereka.
Dalam Terjemahan Baru nats ini diterjemahkan "orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup." Aslinya dari kata "beroleh hidup" adalah peripoihsin fuchv/peripoiesin psukhes. Kata kerja peripoihsin/peripoiesin ini bisa berarti "menjaga," "memiliki," "memelihara," atau "memperoleh," menurut konteksnya. Kata fuchv/psukhes bisa berarti "jiwa" atau "hidup," atau juga bisa menunjuk pada seluruh keberadaan seseorang. Perkataan ini tidak dipakai di dalam Septuaginta, tetapi dalam bahasa Yunani Klasik, yang lebih kuno, perkataan ini berarti menyelamatkan nyawa dari kematian jasmani. Dalam konteks ini, sebaiknya dua kata ini diterjemahkan, "menjaga hidup," atau "meluputkan hidup."
Dengan pengertian ini, maka pasal 10:39, ayat terakhir dari peringatan ini, berkata bahwa "orang yang mengundurkan diri" akan mengalami kesusahan besar, dan orang yang teguh "percaya" akan memelihara kehidupan mereka. Jelas ini sesuai dengan beban penulis surat ini.
Inti dari peringatan ini (10:19-39) ialah:
Kita yang punya jalan masuk ke hadirat Allah yang begitu luar biasa diperingatkan bahwa dosa yang tetap dipelihara akan menghasilkan disiplin yang amat tegas dari Tuhan, tetapi bukan neraka.
Inti dari pasal 7-10 ialah:
Oleh karena Imam Besar kita begitu mulia, maka persekutuan dengan Allah kita harus semakin dekat dan mantap.
Ringkasan pasal 5-10 ialah:
Sesuai dengan yang dijelaskan di atas, dalam bagian ini dorongan-dorongan supaya kita mendekati Tuhan Allah kita didasarkan pada kenyataan bahwa Yesus adalah Imam Besar Agung, yang layak, yang lebih baik, dan yang menjadi dasar yang kuat bagi pahala kita.