Teks -- Ibrani 12:18-25 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Ibr 12:18-25
Full Life: Ibr 12:18-25 - GUNUNG YANG DAPAT DISENTUH.
Nas : Ibr 12:18-25
Situasi mengagumkan yang terjadi pada saat pemberian hukum Taurat
(bd. Kel 19:10-25; Ul 4:11-12; 5:22-26) dan keistimewaan-keist...
Nas : Ibr 12:18-25
Situasi mengagumkan yang terjadi pada saat pemberian hukum Taurat (bd. Kel 19:10-25; Ul 4:11-12; 5:22-26) dan keistimewaan-keistimewaan Injil diperlihatkan. Akibat-akibat meninggalkan Injil jauh lebih mengerikan daripada akibat-akibat menolak hukum Taurat.
Jerusalem: Ibr 12:18-29 - -- Orang tidak lagi, Ibr 12:18, menghadap Allah, Ibr 4:16; 10:22, melalui penampakan Allah yang menakutkan, seperti dahulu terjadi di gunung Sinai, tetap...
Orang tidak lagi, Ibr 12:18, menghadap Allah, Ibr 4:16; 10:22, melalui penampakan Allah yang menakutkan, seperti dahulu terjadi di gunung Sinai, tetapi, Ibr 12:22, kini orang menghadap Allah dalam sebuah kota yang dibangun Allah dan dirindukan bapa leluhur, Ibr 11:10,16. Kota itu bersifat sorgawi, Ibr 4:14; Wah 21:1+. Bersama dengan malaikat-malaikat semua orang Kristen di situ terkumpul pada PengantaraanNya yang jaya, bdk Luk 10:20; Yak 1:18. Ia sudah menguduskan dan menyempurnakan mereka, Ibr 12:14; 10:14; 11:40+.
Bdk Ibr 12:22 Var: apa yang dapat disentuh.
Jerusalem: Ibr 12:19 - jangan lagi berbicara kepada mereka Seperti halnya waktu Allah menampakkan diriNya di gunung Sinai tatkala Perjanjian Lama diikat. Perjanjian Baru menggantikan ketakutan dengan kedamaian...
Seperti halnya waktu Allah menampakkan diriNya di gunung Sinai tatkala Perjanjian Lama diikat. Perjanjian Baru menggantikan ketakutan dengan kedamaian.
Jerusalem: Ibr 12:23 - jemaat anak-anak sulung Maksudnya kurang jelas. Tetapi yang pertama-tama dimaksudkan kiranya para malaikat yang merupakan iringan Allah dan Kristus.
Maksudnya kurang jelas. Tetapi yang pertama-tama dimaksudkan kiranya para malaikat yang merupakan iringan Allah dan Kristus.
Jerusalem: Ibr 12:25 - -- Apa yang diperlawankan satu sama lain bukanlah pertama-tama Musa dan Yesus Kristus, tetapi orang-orang yang hidup di bawah kedua perjanjian itu. Perja...
Apa yang diperlawankan satu sama lain bukanlah pertama-tama Musa dan Yesus Kristus, tetapi orang-orang yang hidup di bawah kedua perjanjian itu. Perjanjian yang lama mengatur hidup di bumi dan hidup itu melambangkan hidup sorgawi. Perjanjian yang baru justru memasukkan orang ke dalam hidup sorgawi itu. Maka menolak hidup sorgawi itu patut dihukum dengan lebih keras.
jaitu mendekati Allah.
Ende: Ibr 12:18 - Barang jang dapat diraba Ini barangkali hendak mengingatkan akan tjorak
kebendaan Perdjandjian Lama. Tetapi ungkapan asli tidak terang. Barangkali
dimaksudkan "gunung Sinai". ...
Ini barangkali hendak mengingatkan akan tjorak kebendaan Perdjandjian Lama. Tetapi ungkapan asli tidak terang. Barangkali dimaksudkan "gunung Sinai". Bdl. Ibr 12:20.
Gunung Sinai diliputi api jang dahsjat.
demikianlah keadaan dikaki gunung Sinai.
Ende: Ibr 12:24 - Lebih kuat bitjara dari pada darah Abel Dalam perhubungan dengan "Hakim
segala orang" pengarang barangkali ingat akan sabda Allah dalam I Mos. (Kej 4:10),
jaitu: Darah saudaramu teriak dari ...
Dalam perhubungan dengan "Hakim segala orang" pengarang barangkali ingat akan sabda Allah dalam I Mos. (Kej 4:10), jaitu: Darah saudaramu teriak dari bumi kepadaKu". Darah Kristus akan menuntut keselamatan abadi bagi orang-orang jang baik, dan hukuman jang hebat atas semua orang jang menolak Kristus atau murtad dari padaNja. Mungkin pula pengarang hendak menghubungkan kalimat itu dengan Ibr 11:14. Kalau demikian lebih baik diterdjemahkan: "lebih njaring suaranja dari pada suara darah Abel".
Ende: Ibr 12:25 - Berbitjara kepadamu "Jang berbitjara agaknja" "darah Kristus", jang terus-menerus
dipersembahkan oleh Imam Agung kita kepada BapaNja disurga.
"Jang berbitjara agaknja" "darah Kristus", jang terus-menerus dipersembahkan oleh Imam Agung kita kepada BapaNja disurga.
· angin badai: Kel 19:12-22; 20:18; Ul 4:11
Ref. Silang FULL: Ibr 12:19 - bunyi sangkakala // bunyi suara // kepada mereka · bunyi sangkakala: Kel 20:18
· bunyi suara: Ul 4:12
· kepada mereka: Kel 20:19; Ul 5:5,25; 18:16
· dengan batu: Kel 19:12,13
Ref. Silang FULL: Ibr 12:22 - Bukit Sion // ke kota // Allah // hidup, Yerusalem · Bukit Sion: Yes 24:23; 60:14; Wahy 14:1
· ke kota: Ibr 11:10; 13:14
· Allah: Mat 16:16; Mat 16:16
· hidup, Yerusalem: Ga...
· Bukit Sion: Yes 24:23; 60:14; Wahy 14:1
· ke kota: Ibr 11:10; 13:14
Ref. Silang FULL: Ibr 12:23 - anak-anak sulung // di sorga // semua orang // menjadi sempurna · anak-anak sulung: Kel 4:22
· di sorga: Wahy 20:12; Wahy 20:12
· semua orang: Kej 18:25; Mazm 94:2
· menjadi sempurna: Fi...
· anak-anak sulung: Kel 4:22
· di sorga: Wahy 20:12; [Lihat FULL. Wahy 20:12]
· semua orang: Kej 18:25; Mazm 94:2
· menjadi sempurna: Fili 3:12
Ref. Silang FULL: Ibr 12:24 - Yesus, Pengantara // kepada darah // darah Habel · Yesus, Pengantara: Gal 3:20; Gal 3:20
· kepada darah: Ibr 9:19; 10:22; 1Pet 1:2
· darah Habel: Kej 4:10; Ibr 11:4
Ref. Silang FULL: Ibr 12:25 - jangan menolak // yang berfirman // menyampaikan firman // dari sorga · jangan menolak: Ibr 3:12
· yang berfirman: Ibr 1:1; Ibr 1:1
· menyampaikan firman: Ibr 8:5; 11:7
· dari sorga: Ul 18:19;...
· jangan menolak: Ibr 3:12
· yang berfirman: Ibr 1:1; [Lihat FULL. Ibr 1:1]
· menyampaikan firman: Ibr 8:5; 11:7
· dari sorga: Ul 18:19; Ibr 2:2,3; 10:29
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg: Ibr 12:18-24 - -- 12:18-24 Sebab kamu tidak datang kepada gunung yang dapat disentuh... tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup...
Peringatan ...
12:18-24 Sebab kamu tidak datang kepada gunung yang dapat disentuh... tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup...
Peringatan ini diawali dengan suatu perbandingan yang mirip perbandingan yang lain dalam surat ini. Perbandingan ini memang aneh, karena kalau dibaca secara sepintas, kesan kita adalah bahwa Gunung Sinai (12:18-21), yang melambangkan Perjanjian Lama, seolah-olah lebih dahsyat dari pada "Bukit Sion" (12:22-24), yang melambangkan keadaan rohani kita dalam Perjanjian Baru.
Mengenai Gunung Sinai, di mana mereka menerima hukum Taurat, ada diceritakan "api, kekelaman, kegelapan, angin badai, bunyi sangkakala, bunyi suara" yang menakutkan, sehingga Musa sendiri "sangat ketakutan dan sangat gemetar." Keluaran 19:12-13 menceritakan tegasnya peraturan saat itu, di mana gunung itu tidak boleh diraba dengan tangan, dan tidak boleh didaki. Kalau manusia atau binatang melanggar peraturan itu, binatang atau manusia yang melanggar harus dilempari batu atau dipanah. Tegas sekali, peraturan pada saat hukum Taurat diberikan kepada umat Israel. Dahsyat sekali, Gunung Sinai. Manusia hampir tidak mungkin membayangkan sesuatu yang lebih dahsyat dari pada itu. (Ini mengingatkan kita pada pasal 2:2.)
Ternyata ada sesuatu yang lebih dahsyat dari pada itu. Bukan Gunung Sinai yang kita datangi tetapi "Bukit Sion." Apa yang diceritakan di sini (12:22-24), mengenai keadaan rohani kita, lebih mengesankan karena bersifat sorgawi, dan tidak berkaitan dengan bumi ini, seperti pasal 12:18-21.
"Jemaat anak-anak sulung," dalam pasal 12:23, mungkin menunjukkan kepada kumpulan orang di sorga yang sudah memperoleh warisan/upah mereka, karena di dalam Perjanjian Lama anak sulung lebih banyak punya hak waris dari pada anak-anak lain.
Seolah-olah penulis surat ini tidak berusaha lagi untuk meyakinkan para pembaca bahwa "Bukit Sion" ini lebih dahsyat lagi. Seolah-olah dia merasa, "Ya, sudah, kalau kamu tidak menganggap keadaan kita di 'kota Allah yang hidup,' di 'Yerusalem sorgawi,' lebih dahsyat dan lebih mengerikan, aku tidak bisa menjelaskan apa-apa kepadamu."
Kalau para pembaca dapat merenungkan hal-hal ini, dan menangkap kepentingannya bagi dirinya, maka para pembaca akan lebih didorong untuk bertekun dan memperoleh suatu bagian di dalamnya.
4. Peringatannya (12:18-29)
Hagelberg: Ibr 12:18-24 - -- 12:18-24 Sebab kamu tidak datang kepada gunung yang dapat disentuh... tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup...
Peringatan ...
12:18-24 Sebab kamu tidak datang kepada gunung yang dapat disentuh... tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup...
Peringatan ini diawali dengan suatu perbandingan yang mirip perbandingan yang lain dalam surat ini. Perbandingan ini memang aneh, karena kalau dibaca secara sepintas, kesan kita adalah bahwa Gunung Sinai (12:18-21), yang melambangkan Perjanjian Lama, seolah-olah lebih dahsyat dari pada "Bukit Sion" (12:22-24), yang melambangkan keadaan rohani kita dalam Perjanjian Baru.
Mengenai Gunung Sinai, di mana mereka menerima hukum Taurat, ada diceritakan "api, kekelaman, kegelapan, angin badai, bunyi sangkakala, bunyi suara" yang menakutkan, sehingga Musa sendiri "sangat ketakutan dan sangat gemetar." Keluaran 19:12-13 menceritakan tegasnya peraturan saat itu, di mana gunung itu tidak boleh diraba dengan tangan, dan tidak boleh didaki. Kalau manusia atau binatang melanggar peraturan itu, binatang atau manusia yang melanggar harus dilempari batu atau dipanah. Tegas sekali, peraturan pada saat hukum Taurat diberikan kepada umat Israel. Dahsyat sekali, Gunung Sinai. Manusia hampir tidak mungkin membayangkan sesuatu yang lebih dahsyat dari pada itu. (Ini mengingatkan kita pada pasal 2:2.)
Ternyata ada sesuatu yang lebih dahsyat dari pada itu. Bukan Gunung Sinai yang kita datangi tetapi "Bukit Sion." Apa yang diceritakan di sini (12:22-24), mengenai keadaan rohani kita, lebih mengesankan karena bersifat sorgawi, dan tidak berkaitan dengan bumi ini, seperti pasal 12:18-21.
"Jemaat anak-anak sulung," dalam pasal 12:23, mungkin menunjukkan kepada kumpulan orang di sorga yang sudah memperoleh warisan/upah mereka, karena di dalam Perjanjian Lama anak sulung lebih banyak punya hak waris dari pada anak-anak lain.
Seolah-olah penulis surat ini tidak berusaha lagi untuk meyakinkan para pembaca bahwa "Bukit Sion" ini lebih dahsyat lagi. Seolah-olah dia merasa, "Ya, sudah, kalau kamu tidak menganggap keadaan kita di 'kota Allah yang hidup,' di 'Yerusalem sorgawi,' lebih dahsyat dan lebih mengerikan, aku tidak bisa menjelaskan apa-apa kepadamu."
Kalau para pembaca dapat merenungkan hal-hal ini, dan menangkap kepentingannya bagi dirinya, maka para pembaca akan lebih didorong untuk bertekun dan memperoleh suatu bagian di dalamnya.
Hagelberg: Ibr 11:1--12:29 - -- IV. Bagian Ketiga: Tanggapan yang beriman (pasal 11:1-12:29)
Jikalau surat ini menyerukan supaya para pembaca tetap percaya dan meneguhkan iman merek...
IV. Bagian Ketiga: Tanggapan yang beriman (pasal 11:1-12:29)
Jikalau surat ini menyerukan supaya para pembaca tetap percaya dan meneguhkan iman mereka, maka bagian ini sangat cocok dengan tujuan itu. Iman yang teguh merupakan tanggapan yang satu-satunya yang layak bagi kita yang sudah membaca pasal 1 sampai dengan pasal 10. Seperti biasa dalam surat ini, ada eksposisi (pasal 11) yang disusul dengan peringatan dan dorongan (pasal 12).
Pasal 11-12 menyuruh kita untuk meneguhkan iman kita oleh karena contoh tokoh-tokoh Israel dan oleh karena dahsyatnya hubungan kita dengan Tuhan.
Hagelberg: Ibr 12:25 - -- 12:25 Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak l...
12:25 Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita, jika kita berpaling dari Dia yang berbicara dari sorga?
Ayat ini meringkaskan perbandingan itu dengan satu kalimat, dan bukan saja meringkaskan tetapi juga menerapkan. Waktu Dia berfirman dari bumi "mereka yang menolak" tidak mungkin luput. "Apa lagi" dengan kita, karena "FirmanNya dari sorga"? Kata "tidak luput" di sini mengingatkan kita pada pasal 2:3, dan para pembaca akan mengerti bahwa sejak peringatan pertama, sampai peringatan terakhir, peringatan-peringatan surat ini adalah satu.
Dalam pasal 12:26-27, Hagai 2:7 dikutip, dan kuasa suara Allah ditekankan. Dia akan menggoncangkan dan mengubahkan "apa yang dapat digoncangkan." Yang tinggal adalah "kerajaan yang tidak tergoncangkan," dan justru kerajaan itu ditawarkan kepada kita untuk diwarisi, asal kita "beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepadaNya, dengan hormat dan takut."
Hagelberg: Ibr 12:25 - -- 12:25 Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak l...
12:25 Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita, jika kita berpaling dari Dia yang berbicara dari sorga?
Ayat ini meringkaskan perbandingan itu dengan satu kalimat, dan bukan saja meringkaskan tetapi juga menerapkan. Waktu Dia berfirman dari bumi "mereka yang menolak" tidak mungkin luput. "Apa lagi" dengan kita, karena "FirmanNya dari sorga"? Kata "tidak luput" di sini mengingatkan kita pada pasal 2:3, dan para pembaca akan mengerti bahwa sejak peringatan pertama, sampai peringatan terakhir, peringatan-peringatan surat ini adalah satu.
Dalam pasal 12:26-27, Hagai 2:7 dikutip, dan kuasa suara Allah ditekankan. Dia akan menggoncangkan dan mengubahkan "apa yang dapat digoncangkan." Yang tinggal adalah "kerajaan yang tidak tergoncangkan," dan justru kerajaan itu ditawarkan kepada kita untuk diwarisi, asal kita "beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepadaNya, dengan hormat dan takut."