Teks -- Mazmur 110:1 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Mzm 110:1-7
Full Life: Mzm 110:1-7 - FIRMAN TUHAN KEPADA TUANKU.
Nas : Mazm 110:1-7
Mazmur ini berbicara tentang ke-Tuhanan Mesias, keimaman-Nya,
pemusnahan orang jahat dan pemerintahan-Nya di bumi. Dengan jelas ...
Nas : Mazm 110:1-7
Mazmur ini berbicara tentang ke-Tuhanan Mesias, keimaman-Nya, pemusnahan orang jahat dan pemerintahan-Nya di bumi. Dengan jelas mazmur ini bernubuat tentang Yesus Kristus (mazmur ini dikutip tujuh kali dalam PB). Yesus menerapkan ayat Mazm 110:1 pada diri-Nya ketika menyatakan ke-Allahan-Nya (Mat 22:44), dan rasul Petrus mengutip ayat Mazm 110:1 untuk menekankan ke-Tuhanan Kristus (Kis 2:33-35; Kis 5:30-31; bd. Rom 8:34; Ibr 10:13). Ibr 5:6 dan Ibr 6:20-7:28 mengutip ayat Mazm 110:4 untuk membuktikan bahwa Allah menjadikan Kristus imam untuk selama-lamanya.
Jerusalem: Mzm 110:1-7 - Penobatan raja-imam Mazmur kerajaan yang serupa dengan Maz 2+. ini agak sukar dimengerti secara terperinci, sebab naskah Ibrani agak rusak. Agaknya lagi ini aselinya dipa...
Mazmur kerajaan yang serupa dengan Maz 2+. ini agak sukar dimengerti secara terperinci, sebab naskah Ibrani agak rusak. Agaknya lagi ini aselinya dipakai dalam upacara pelantikan raja (yang sekaligus imam). Meskipun sementara ahli berpendapat bahwa mazmur ini berasal dari zaman belakangan, namun kiranya lebih baik dianggap sebagai kuno sekali, bahkan dari zaman raja Daud. Dalam tradisi Yahudi dan Kristen (mazmur ini banyak dikutip dalam Perjanjian Baru) dihubungkan dengan Raja-Mesias. Raja itu tidak mendapat kekuasaannya dan martabatnya dari manusia, tetapi langsung diangkat oleh Allah, Maz 110:1,4; tertolong oleh Tuhan Raja-Mesias berjuang dan menang, Maz 110:2-3,5-7.
Jerusalem: Mzm 110:1 - tuanku Ialah raja yang disapa oleh pesajak. Bahasa Ibrani memakai sebuah sebutan (adonay) yang juga dipakai untuk menyebut Allah (Tuhan), bdk Mat 22:44
Ialah raja yang disapa oleh pesajak. Bahasa Ibrani memakai sebuah sebutan (adonay) yang juga dipakai untuk menyebut Allah (Tuhan), bdk Mat 22:44
Jerusalem: Mzm 110:1 - duduk di sebelah kananKu Artinya: menjadi kuasa Allah, penyerta, dalam jabatan kerajaan milik Allah sendiri: raja adalah wakil dan wazir Tuhan, bdk Maz 80:18+
Artinya: menjadi kuasa Allah, penyerta, dalam jabatan kerajaan milik Allah sendiri: raja adalah wakil dan wazir Tuhan, bdk Maz 80:18+
Jerusalem: Mzm 110:1 - tumpuan kakimu Menurut adat dahulu, bdk Yos 10:24, orang yang kalah dalam perang disuruh merebahkan diri ke tanah, lalu pemenang menaruh kakinya ke atas tengkuk mere...
Menurut adat dahulu, bdk Yos 10:24, orang yang kalah dalam perang disuruh merebahkan diri ke tanah, lalu pemenang menaruh kakinya ke atas tengkuk mereka, tanda penaklukan. Tersedia gambar dari zaman purba yang melukiskannya.
Ende: Mzm 110:1-7 - -- Mazmur ini kadang2 sukar sekali untuk dimengerti dan diartikan, akibatnja
keadaan naskah hibrani jang djelek. Ia menggambarkan Al-Masih sebagai radja ...
Mazmur ini kadang2 sukar sekali untuk dimengerti dan diartikan, akibatnja keadaan naskah hibrani jang djelek. Ia menggambarkan Al-Masih sebagai radja jang diangkat Jahwe, sebagai pedjuang, pemenang (Maz 1:1-3:8;5:1-7:17) dan sebagai imam abadi (Maz 110:3-4), laksana radja-imam Melkisedek. Barangkali lagu ini ditjiptakan untuk seseorang radja pada hari pelantikannja. Tetapi pengarangnja sekaligus ingat djuga atau per-tama2 akan Radja pada masa depan, jakni Al-Masih. Dalam Perdjandjian Baru mazmur ini sering diartikan sebagai ramalan tentang Kristus.
Lagu ini sangat serupa dengan Maz 2.
ialah jang merupakan "Tuhan" si pengarang (Kesusasteraan istana).
Ende: Mzm 110:1 - duduklah....dst. Maknanja: Radja itu mendjadi penjerta kekuasaan
keradjaan Allah sendiri, wakilNja.
Maknanja: Radja itu mendjadi penjerta kekuasaan keradjaan Allah sendiri, wakilNja.
Ende: Mzm 110:1 - alas kakimu Orang2 jang kalah dalam perang berbaring ditanah dan pemenang
meletakkan kakinja atas leher mereka; tanda penaklukan.
Orang2 jang kalah dalam perang berbaring ditanah dan pemenang meletakkan kakinja atas leher mereka; tanda penaklukan.