Teks -- Ibrani 6:1-4 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Ibr 6:4-6
Full Life: Ibr 6:4-6 - TIDAK MUNGKIN ... MEREKA BERTOBAT.
Nas : Ibr 6:4-6
Di dalam ayat ini penulis Surat Ibrani membahas akibat-akibat
kemurtadan. Pembahasan yang lebih lanjut terdapat dalam
li...
Nas : Ibr 6:4-6
Di dalam ayat ini penulis Surat Ibrani membahas akibat-akibat kemurtadan. Pembahasan yang lebih lanjut terdapat dalam
lihat art. KEMURTADAN PRIBADI.
BIS -> Ibr 6:2
pembaptisan: atau upacara pembersihan.
Jerusalem: Ibr 6:1 - sebab itu Kendati kelambanan sidang pembacanya pengarang mau menyajikan kepada mereka seluruh "ajaran sukar" yang disebutkan dalam Ibr 5:11, dengan maksud menga...
Kendati kelambanan sidang pembacanya pengarang mau menyajikan kepada mereka seluruh "ajaran sukar" yang disebutkan dalam Ibr 5:11, dengan maksud mengajak mereka
Jerusalem: Ibr 6:1 - perbuatan-perbuatan yang sia-sia Harafiah: perbuatan-perbuatan mati. Perbuatan-perbuatan yang dilakukan tanpa iman dan hidup ilahi adalah "mati" atau "sia-sia", oleh karena berasal da...
Harafiah: perbuatan-perbuatan mati. Perbuatan-perbuatan yang dilakukan tanpa iman dan hidup ilahi adalah "mati" atau "sia-sia", oleh karena berasal dari dosa, Rom 1:18-3:20, yang membawa kematian, Rom 5:12,21; 6:23; 7:5+; 1Ko 15:56; Efe 2:1; Kol 2:13; bdk Yoh 5:24; Yak 1:15; 1Yo 3:14.
Jerusalem: Ibr 6:2 - pelbagai pembaptisan Yang dimaksudkan tidak hanya sakramen kelahiran kembali Kristen, bdk Kis 1:5+; Rom 6:4+, tetapi segala pembasuhan dan upacara pentahiran yang laku di ...
Yang dimaksudkan tidak hanya sakramen kelahiran kembali Kristen, bdk Kis 1:5+; Rom 6:4+, tetapi segala pembasuhan dan upacara pentahiran yang laku di zaman itu, a.l. baptisan Yohanes Pembaptis, Kis 18:25; 19:1-5.
Ende -> Ibr 6:1
Ende: Ibr 6:1 - Perbuatan-perbuatan mati ialah jang dilakukan dalam keadaan mati karena
dosa, sebelum dibenarkan oleh Allah dalam permandian dan mempunjai hidup abadi.
Sebab itu perbuatan-per...
ialah jang dilakukan dalam keadaan mati karena dosa, sebelum dibenarkan oleh Allah dalam permandian dan mempunjai hidup abadi. Sebab itu perbuatan-perbuatan itu biarpun baik, tidak berguna untuk hidup abadi.
Ref. Silang FULL: Ibr 6:1 - kita tinggalkan // dari ajaran // yang sia-sia · kita tinggalkan: Fili 3:12-14
· dari ajaran: Ibr 5:12
· yang sia-sia: Ibr 9:14
Ref. Silang FULL: Ibr 6:2 - pelbagai pembaptisan // penumpangan tangan // orang-orang mati · pelbagai pembaptisan: Yoh 3:25
· penumpangan tangan: Kis 6:6; Kis 6:6
· orang-orang mati: Kis 2:24; Kis 2:24; Kis 17:18,32
· Allah mengizinkannya: Kis 18:21
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg -> Ibr 6:1; Ibr 6:1-3; Ibr 6:1; Ibr 5:11--6:20; Ibr 5:1--10:39; Ibr 6:4-6; Ibr 6:4-5; Ibr 6:4-8; Ibr 6:4-6; Ibr 6:4-5
Hagelberg: Ibr 6:1 - -- 6:1 Sebab itu, marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus...
Anehnya, si penulis tidak mau lagi mengajarkan asas-asas iman...
6:1 Sebab itu, marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus...
Anehnya, si penulis tidak mau lagi mengajarkan asas-asas iman kepada mereka. Dia mau mengajak mereka untuk maju "kepada perkembangannya yang penuh." Istilah ini (thn teleiothta/ten teleioteta) bisa juga diterjemahkan "kedewasaan" atau "penyelesaian." Mungkin dengan memakai istilah ini, diskusi di atas mengenai perhentian kita dijembatani dengan diskusi yang di bawah mengenai kedewasaan, karena di atas kita dihimbau untuk menyelesaikan tugas kita dengan baik untuk masuk perhentianNya.
Pokoknya, mereka tidak boleh kembali pada keadaan seperti mereka baru di dalam Kristus. Mereka harus maju, atau mereka akan terancam dengan bahaya yang besar. Isi dari ajaran dasar dicatat: "pertobatan... iman... baptisan... penumpangan tangan... kebangkitan, dan hukuman kekal." Dia tidak mau "meletakkan lagi dasar pertobatan" karena mereka, kalau mundur sampai titik pertobatan itu, "tidak mungkin dibaharui lagi." Mereka dapat maju. Dalam ayat-ayat yang berikut dia akan menceriterakan apa yang tidak dapat dilakukan.
Hagelberg: Ibr 6:1 - -- 6:1 Sebab itu, marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus...
Anehnya, si penulis tidak mau lagi mengajarkan asas-asas iman...
6:1 Sebab itu, marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus...
Anehnya, si penulis tidak mau lagi mengajarkan asas-asas iman kepada mereka. Dia mau mengajak mereka untuk maju "kepada perkembangannya yang penuh." Istilah ini (thn teleiothta/ten teleioteta) bisa juga diterjemahkan "kedewasaan" atau "penyelesaian." Mungkin dengan memakai istilah ini, diskusi di atas mengenai perhentian kita dijembatani dengan diskusi yang di bawah mengenai kedewasaan, karena di atas kita dihimbau untuk menyelesaikan tugas kita dengan baik untuk masuk perhentianNya.
Pokoknya, mereka tidak boleh kembali pada keadaan seperti mereka baru di dalam Kristus. Mereka harus maju, atau mereka akan terancam dengan bahaya yang besar. Isi dari ajaran dasar dicatat: "pertobatan... iman... baptisan... penumpangan tangan... kebangkitan, dan hukuman kekal." Dia tidak mau "meletakkan lagi dasar pertobatan" karena mereka, kalau mundur sampai titik pertobatan itu, "tidak mungkin dibaharui lagi." Mereka dapat maju. Dalam ayat-ayat yang berikut dia akan menceriterakan apa yang tidak dapat dilakukan.
Hagelberg: Ibr 5:11--6:20 - -- B. Peringatan Ketiga (5:11-6:20)
Ajaran mengenai Melkisedek itu baru dikemukakan, dan, seperti biasa, suatu peringatan disisipkan di dalam ajaran ini...
B. Peringatan Ketiga (5:11-6:20)
Ajaran mengenai Melkisedek itu baru dikemukakan, dan, seperti biasa, suatu peringatan disisipkan di dalam ajaran ini. Dia semakin jelas dan tegas dengan mereka, dan juga dengan kita! Inti dari peringatan ini adalah bahwa pertumbuhan rohani mereka harus maju, dan tidak dapat macet, karena kalau macet, maka sulit sekali untuk dijalankan kembali.
Hagelberg: Ibr 5:1--10:39 - -- III. Bagian Kedua: Anak/Imam Allah (pasal 5:1-10:39)
Bagian yang pertama sudah menguraikan kepada kita dua kebenaran. 1) bahwa Yesus, yang ditahbis...
III. Bagian Kedua: Anak/Imam Allah (pasal 5:1-10:39)
Bagian yang pertama sudah menguraikan kepada kita dua kebenaran. 1) bahwa Yesus, yang ditahbiskan sebagai Raja oleh Allah, memiliki suatu posisi dan masa depan yang sangat mulia, dan 2) bahwa kita yang mengikuti Dia dengan setia akan menikmati suatu kemenangan/warisan yang mulia. Di dalam bagian itu Yesus direnungkan terutama sebagai Raja kita yang merintis kemenangan. Di dalam bagian yang kedua ini Yesus akan direnungkan terutama sebagai Imam Besar kita. Bukannya unsur ini tidak ada di dalam bagian pertama. Ada juga unsur ini (2:17, 3:1-6, dan 4:14-16), tetapi tidak menonjol sebagai tema utama. Sekarang, di dalam bagian kedua ini, peranan Yesus sebagai Imam Besar kita akan direnungkan, dan, sama dengan apa yang ada dalam bagian pertama, beberapa peringatan akan disisipkan di dalam renungan ini.
Pada hakekatnya bagian ini (pasal 5-10) berkata bahwa Yesus adalah Imam Besar Agung, yang layak, yang lebih baik, dan yang menjadi dasar yang kuat bagi pahala kita, maka kita harus mendekati Tuhan Allah kita.
Hagelberg: Ibr 6:4-6 - -- 6:4-6 ...mereka yang pernah diterangi hatinya... namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi....
Mereka dapat maju, tetapi mereka tid...
6:4-6 ...mereka yang pernah diterangi hatinya... namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi....
Mereka dapat maju, tetapi mereka tidak dapat berhenti di mana mereka berada. Kalau mereka berhenti dan tidak maju, berarti mereka mundur.
Ada empat tafsiran untuk 6:4-6, yaitu
1. Keselamatan mereka hilang, sehingga mereka ke nereka, meskipun mereka pernah percaya dan lahir baru.
2. Ada sesuatu yang tidak beres dari segi iman mereka, sehingga mereka tidak pernah selamat, mereka hanya "mengecap" tetapi tidak "makan."
3. Nats ini hanya menceritakan suatu pengandaian saja, yaitu seandainya keselamatan mereka hilang, maka orang itu tak tertolong lagi.
4. Mereka adalah orang selamat yang menjauhkan diri dari persekutuan yang hidup dengan Tuhan Yesus, sehingga pahala mereka terancam. Inilah yang kami anggap benar.
Hagelberg: Ibr 6:4-5 - -- 6:4-5 ...mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengec...
6:4-5 ...mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan kuasa dunia yang akan datang...
Salah satu dari empat unsur yang dikatakan dalam nats ini sehubungan dengan "mereka" sudah cukup untuk menegaskan bahwa si penulis membicarakan keadaan orang yang pernah percaya kepada Tuhan Yesus. Tetapi kalau keempat pernyataan yang disebut dalam pasal 6:4-5 dibaca, adalah mengherankan bahwa penafsir tertentu justru menyangkal kalau orang yang digambarkan dalam nats ini merupakan orang percaya, orang selamat, orang yang mengenal Tuhan Yesus sebagai Juruselamat. Apakah si penulis dapat menyatakan dengan lebih jelas lagi bahwa mereka yang dipikirkan di sini bukanlah orang yang akan dibinasakan di nereka?
Mereka "pernah diterangi hatinya." Istilah "diterangi" juga dipakai di dalam Ibrani 10:32, di mana jelas bersangkutan dengan orang percaya. II Korintus 4:3-6 juga memakai gagasan ini untuk menceritakan keadaan orang yang diselamatkan.
Mereka "pernah mengecap karunia sorgawi." Penafsir-penafsir tertentu mengatakan bahwa mereka di sini hanya mengecap karunia keselamatan, tetapi tidak memilikinya. Ini harus ditolak, mengingat pemakaian kata "mengecap" oleh penulis surat ini, di mana kata yang sama dipakai untuk mengatakan bahwa Yesus sudah "mengecap kematian" (Ibrani 2:9, terjemahan harafiah). Tidak ada penafsir yang akan berkata bahwa "mengecap kematian" berarti Dia tidak sungguh-sungguh mati, sehingga tidak dapat dikatakan bahwa "mengecap karunia sorgawi" tidak berarti "memiliki karunia sorgawi." (Lihat juga I Pertus 2:3 yang mengutip Mazmur 34:9.)
Mereka juga "pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus." Apakah mungkin ini dapat dikatakan mengenai orang yang tidak sungguh-sungguh selamat?
Mereka pernah "mengecap firman yang baik dari Allah dan kuasa (dunamiv/dunamis) dunia yang akan datang."
Hagelberg: Ibr 6:4-6 - -- 6:4-6 ...mereka yang pernah diterangi hatinya... namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi....
Mereka dapat maju, tetapi mereka tid...
6:4-6 ...mereka yang pernah diterangi hatinya... namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi....
Mereka dapat maju, tetapi mereka tidak dapat berhenti di mana mereka berada. Kalau mereka berhenti dan tidak maju, berarti mereka mundur.
Ada empat tafsiran untuk 6:4-6, yaitu
1. Keselamatan mereka hilang, sehingga mereka ke nereka, meskipun mereka pernah percaya dan lahir baru.
2. Ada sesuatu yang tidak beres dari segi iman mereka, sehingga mereka tidak pernah selamat, mereka hanya "mengecap" tetapi tidak "makan."
3. Nats ini hanya menceritakan suatu pengandaian saja, yaitu seandainya keselamatan mereka hilang, maka orang itu tak tertolong lagi.
4. Mereka adalah orang selamat yang menjauhkan diri dari persekutuan yang hidup dengan Tuhan Yesus, sehingga pahala mereka terancam. Inilah yang kami anggap benar.
Hagelberg: Ibr 6:4-5 - -- 6:4-5 ...mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengec...
6:4-5 ...mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan kuasa dunia yang akan datang...
Salah satu dari empat unsur yang dikatakan dalam nats ini sehubungan dengan "mereka" sudah cukup untuk menegaskan bahwa si penulis membicarakan keadaan orang yang pernah percaya kepada Tuhan Yesus. Tetapi kalau keempat pernyataan yang disebut dalam pasal 6:4-5 dibaca, adalah mengherankan bahwa penafsir tertentu justru menyangkal kalau orang yang digambarkan dalam nats ini merupakan orang percaya, orang selamat, orang yang mengenal Tuhan Yesus sebagai Juruselamat. Apakah si penulis dapat menyatakan dengan lebih jelas lagi bahwa mereka yang dipikirkan di sini bukanlah orang yang akan dibinasakan di nereka?
Mereka "pernah diterangi hatinya." Istilah "diterangi" juga dipakai di dalam Ibrani 10:32, di mana jelas bersangkutan dengan orang percaya. II Korintus 4:3-6 juga memakai gagasan ini untuk menceritakan keadaan orang yang diselamatkan.
Mereka "pernah mengecap karunia sorgawi." Penafsir-penafsir tertentu mengatakan bahwa mereka di sini hanya mengecap karunia keselamatan, tetapi tidak memilikinya. Ini harus ditolak, mengingat pemakaian kata "mengecap" oleh penulis surat ini, di mana kata yang sama dipakai untuk mengatakan bahwa Yesus sudah "mengecap kematian" (Ibrani 2:9, terjemahan harafiah). Tidak ada penafsir yang akan berkata bahwa "mengecap kematian" berarti Dia tidak sungguh-sungguh mati, sehingga tidak dapat dikatakan bahwa "mengecap karunia sorgawi" tidak berarti "memiliki karunia sorgawi." (Lihat juga I Pertus 2:3 yang mengutip Mazmur 34:9.)
Mereka juga "pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus." Apakah mungkin ini dapat dikatakan mengenai orang yang tidak sungguh-sungguh selamat?
Mereka pernah "mengecap firman yang baik dari Allah dan kuasa (dunamiv/dunamis) dunia yang akan datang."