Teks -- Amos 5:21 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Am 5:1-27; Am 5:21-27
Full Life: Am 5:1-27 - RATAPAN.
Nas : Am 5:1-27
Di dalam ratapan ini, Amos menyampaikan kesedihan Tuhan karena
dosa-dosa Israel. Nyanyian ini mengatakan bahwa malapetaka mereka it...
Nas : Am 5:1-27
Di dalam ratapan ini, Amos menyampaikan kesedihan Tuhan karena dosa-dosa Israel. Nyanyian ini mengatakan bahwa malapetaka mereka itu sudah pasti, seakan-akan sudah terjadi; namun Amos masih mengimbau umat itu untuk berbalik kepada Allah supaya sekurang-kurangnya "sisa-sisa keturunan" dapat diselamatkan (ayat Am 5:15).
Full Life: Am 5:21-27 - AKU MENGHINAKAN PERAYAANMU.
Nas : Am 5:21-27
Allah membenci upacara keagamaan, kehadiran gereja dan nyanyian
pujian oleh orang yang mengaku percaya tetapi mencari kesenangan b...
Nas : Am 5:21-27
Allah membenci upacara keagamaan, kehadiran gereja dan nyanyian pujian oleh orang yang mengaku percaya tetapi mencari kesenangan berdosa dunia ini.
- 1) Allah menginginkan penyembahan dan pujian hanya dari orang yang
hatinya berpaling kepada-Nya dalam kasih dan pemujaan yang
sungguh-sungguh dan yang berusaha hidup saleh
(lihat art. IBADAH).
- 2) Kemunafikan religius adalah kekejian bagi Allah, dan akan
mendatangkan hukuman istimewa atas mereka yang melakukannya.
(lihat cat. --> 1Kor 11:27).
[atau ref. 1Kor 11:27]
Jerusalem -> Am 5:21-27
Jerusalem: Am 5:21-27 - -- Para nabi kerap kali mengecam agama yang semu saja. Agama semu itu ialah: Orang menganggap hubungannya dengan Allah baik dan lurus, jika melakukan upa...
Para nabi kerap kali mengecam agama yang semu saja. Agama semu itu ialah: Orang menganggap hubungannya dengan Allah baik dan lurus, jika melakukan upacara-upacara dan kebaktian tertentu (korban, puasa dsb). Tetapi sementara itu orang menganggap sepi perintah-perintah yang paling penting, yaitu keadilan sosial dan kasih kepada sesama manusia, 1Sa 15:22; Yes 1:10-16; 29:13-14; 58:1-8; Hos 6:6; Mik 6:5-8; Yer 6:20; Yoe 2:13; Zak 7:4-6; bdk Maz 40:7-9; 50:5-15; 51:18-19. Para pemazmur juga menentang upacara-upacara semu, yaitu dengan meletakkan tekanan pada sikap hati yang mesti menjiwai korban, yakni: ketaatan, rasa syukur, sesal hati. begitu pula si Muwarikh, yang mengutamakan nyanyian dalam ibadat korban, oleh karena nyanyian itu mengungkapkan sikap hati pula. Perjanjian Baru memberi penegasan yang terakhir, Luk 11:41-42; Mat 7:21; Yoh 4:21-24.