
Teks -- Ratapan 2:11 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Rat 2:11
Full Life: Rat 2:11 - MATAKU KUSAM DENGAN AIR MATA.
Nas : Rat 2:11
Yeremia menangis karena kesedihan dan penderitaan tragis yang
terjadi oleh sebab umat itu menolak Allah mereka. Yesus Kristus sendir...
Nas : Rat 2:11
Yeremia menangis karena kesedihan dan penderitaan tragis yang terjadi oleh sebab umat itu menolak Allah mereka. Yesus Kristus sendiri menangisi bangsa Israel yang sebentar lagi akan menderita hukuman dahsyat karena menolak keselamatan Allah (Luk 19:41-44), dan rasul Paulus mengungkapkan kesedihan mendalam dan keprihatinan terus-menerus atas sesama orang Yahudi yang tidak menerima Kristus (Rom 9:1-3; 10:1). Kita yang sudah mengalami penebusan dan hidup di dalam Kristus seharusnya merasa hancur hati karena penderitaan dahsyat yang dialami orang yang diperbudak dosa dan Iblis. Kita seharusnya sedih karena kemerosotan moral di dalam masyarakat, karena mengetahui siksaan dan penderitaan tragis yang akan menjadi akibatnya.
Jerusalem -> Rat 2:1-22; Rat 2:11
Jerusalem: Rat 2:1-22 - -- Ratapan kedua ini terlebih dahulu berkata tentang nasib malang yang menimpa raja-raja para imam, para nabi, para tua-tua dan anak-anak Rat 1:1-12; lal...
Ratapan kedua ini terlebih dahulu berkata tentang nasib malang yang menimpa raja-raja para imam, para nabi, para tua-tua dan anak-anak Rat 1:1-12; lalu pesajak berbicara dengan Sion, Rat 1:13-17 dan mengingatkan kepadanya nubuat-nubuat dusta yang disampaikan nabi-nabi gadungan, lalu mengajak dia meratap, Rat 1:18-22.

Jerusalem: Rat 2:11 - remuk redam hatiku Harafiah: Hatiku tertumpah ke tanah. Hati dianggap sumber kekuatan.
Harafiah: Hatiku tertumpah ke tanah. Hati dianggap sumber kekuatan.
Ende -> Rat 2:1-22; Rat 2:11
Ende: Rat 2:1-22 - -- Lagu ratap jang kedua menggambarkan perendahan Jerusjalem dan terdiri atas tiga
bagian. Jang pertama (Rat 2:1-10) meratapi kebinasaan negeri Juda
(Rat...
Lagu ratap jang kedua menggambarkan perendahan Jerusjalem dan terdiri atas tiga bagian. Jang pertama (Rat 2:1-10) meratapi kebinasaan negeri Juda (Rat 2:1-5) dan chususnja Jerusjalem serta golongan masjarakatnja masing2 (Rat 2:6-10). Lalu dalam bagian kedua (Rat 2:11-12) si penjair meratapi nasib anak2 di Jerusjalem. Dalam bagian ketiga (Rat 2:13-22) si pengarang berbitjara kepada Jerusjalem tentang nabi2 palsu. Kebalikan daripada jang didjandjikan mereka terdjadi, menurut apa jang disabdakan Jahwe dengan perantaraan nabi2 jang sedjati (Rat 2:12-17). Makanja perlulah Jerusjalem berbalik kepada Jahwe dengan ratapan (Rat 2:18-19). Lalu Jerusjalem mulai berdoa (Rat 2:20-22).

Si penjair sendiri meratap. "ati", ialah sumber kekuatan.
Ref. Silang FULL -> Rat 2:11
Ref. Silang FULL: Rat 2:11 - air mata // redam hatiku // hancur habis // hatiku // karena keruntuhan // jatuh pingsan · air mata: Mazm 119:82; Mazm 119:82; Yes 15:3; Yes 15:3; Rat 1:16; Rat 1:16; Rat 3:48-51
· redam hatiku: Ayub 30:27; Ayub 30:27; Rat 1...
· air mata: Mazm 119:82; [Lihat FULL. Mazm 119:82]; Yes 15:3; [Lihat FULL. Yes 15:3]; Rat 1:16; [Lihat FULL. Rat 1:16]; Rat 3:48-51
· redam hatiku: Ayub 30:27; [Lihat FULL. Ayub 30:27]; Rat 1:20
· hancur habis: Rat 2:19; Mazm 22:15
· hatiku: Yes 1:5; [Lihat FULL. Yes 1:5]
· karena keruntuhan: Yer 9:1; [Lihat FULL. Yer 9:1]
· jatuh pingsan: Rat 4:4

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Rat 2:10-22
Matthew Henry: Rat 2:10-22 - Penderitaan-penderitaan yang Rumit Penderitaan-penderitaan yang Rumit (2:10-22)
...
SH: Rat 2:10-22 - Lukisan yang Menyayat Hati (Sabtu, 15 April 2023) Lukisan yang Menyayat Hati
Di sebuah hotel di New York pada 1944, orang-orang mendapati Ernest Hemingway, seorang...

SH: Rat 2:1-22 - Wujud janji (Minggu, 12 Desember 2010) Wujud janji
Judul: Wujud janji
Yeremia memaparkan betapa menyeluruhnya penghajaran yang Tuhan berikan ...

SH: Rat 2:1-22 - Tetap berharap belas kasih (Minggu, 9 Maret 2014) Tetap berharap belas kasih
Judul: Tetap berharap belas kasih
Persahabatan atau pernikahan yang dikhian...
