Teks -- Mazmur 73:17 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Mzm 73:1-28; Mzm 73:17
Full Life: Mzm 73:1-28 - ALLAH ITU BAIK BAGI MEREKA
Nas : Mazm 73:1-28
(versi Inggris NIV -- Allah itu baik bagi Israel). Mazmur ini
membahas masalah yang menggelisahkan: sekalipun Allah berdaulat da...
Nas : Mazm 73:1-28
(versi Inggris NIV -- Allah itu baik bagi Israel). Mazmur ini membahas masalah yang menggelisahkan: sekalipun Allah berdaulat dan adil, orang fasik sering kali makmur (ayat Mazm 73:3-12) sedangkan orang yang melayani Allah tampaknya lebih menderita (ayat Mazm 73:13-14). Pemazmur yang melayani Allah dengan setia (ayat Mazm 73:1,13) telah tawar hati ketika ia membandingkan penderitaannya dengan ketenteraman dan kebahagiaan yang dialami banyak orang fasik (ayat Mazm 73:2-3). Akan tetapi, keyakinannya kepada Allah dan jalan-jalan-Nya dipulihkan tatkala Allah menyatakan akhir yang menyedihkan dari orang fasik dan berkat sesungguhnya dari orang benar (ayat Mazm 73:16-28)
Full Life: Mzm 73:17 - AKU ... MEMPERHATIKAN KESUDAHAN MEREKA.
Nas : Mazm 73:17
Allah menunjukkan kepada pemazmur nasib orang fasik.
1) Penyataan ini menempatkan persoalan pemazmur baik dalam segi
kekek...
Nas : Mazm 73:17
Allah menunjukkan kepada pemazmur nasib orang fasik.
- 1) Penyataan ini menempatkan persoalan pemazmur baik dalam segi kekekalan (ayat Mazm 73:17-20) maupun berkat tertinggi bagi orang percaya (ayat Mazm 73:25-28). Pada akhirnya semua orang benar akan berhasil dan menang bersama Allah, sedangkan orang fasik akan binasa.
- 2) Dalam hidup kita yang singkat ini, jikalau kita menilai hal-hal hanya dari pandangan manusawi yang terbatas, sebatas dunia, maka kita pasti akan menjadi kecewa dan putus asa. Kita harus memiliki Firman Allah yang dinyatakan dan Roh Kudus untuk menyelesaikan perjalanan hidup ini dengan iman dan keyakinan akan kebaikan dan keadilan Allah.
Jerusalem -> Mzm 73:1-28; Mzm 73:17
Jerusalem: Mzm 73:1-28 - Pergumulan dan pengharapan Orang berhikmat yang menciptakan sajak inti bergumul dengan masalah kesejahteraan orang fasik, kiranya orang fasik yang tidak beragama Yahudi, sama se...
Orang berhikmat yang menciptakan sajak inti bergumul dengan masalah kesejahteraan orang fasik, kiranya orang fasik yang tidak beragama Yahudi, sama seperti Maz 37+ dan Maz 49+. Mula-mula disajikan semacam kesimpulan umum, Maz 73:1. Kemudian dibentangkan masalahnya; pemazmur dahulu tertusuk hatinya, bimbang dan ragu-ragu sampai hampir murtad, karena menyaksikan kemujuran orang fasik yang tidak dapat dimengerti mengingat keadilan Allah, Maz 73:2-16. Tetapi berkat bimbingan Tuhan pemazmur akhirnya dapat mengatasi persoalannya: kesejahteraan orang fasik memang semu saja oleh karena sementara dan berkesudahan dalam kematian. Sebaliknya, orang benar terlindung dekat pada Allah, Maz 73:17-26. Kiranya pesajak belum melihat bagaimana halnya terujud. Ia belum jelas mengharapkan bahwa hidup akan diteruskan setelah orang meninggal.
Jerusalem: Mzm 73:17 - tempat kudus Allah Harafiah: yang kudus-kudus (jamak) Allah. Menurut terjemahan-terjemahan Indonesia ini artinya sbb: Dengan masuk bait Allah, bdk Yer 51:51, dan berdoa ...
Harafiah: yang kudus-kudus (jamak) Allah. Menurut terjemahan-terjemahan Indonesia ini artinya sbb: Dengan masuk bait Allah, bdk Yer 51:51, dan berdoa di situ pemazmur mendapat penerangan yang menolongnya dalam mengatasi masakah yang dihadapinya secara lain juga. Ada yang mengertinya begini: yang kudus dari Allah ialah ajaran kudus dari Allah (rahasia) yang tercantum dalam Alkitab tempat kediaman Hikmat Allah, bdk Maz 119:130 dst; Wis 2:22. Lain orang mengerti: Tempat-tempat kudus allah(dewa); dengan menyaksikan puing-puing kuil dewa yang mendukung orang fasik yang sejahtera (orang kafir) pemazmur mengerti bahwa ketidakadilan yang ada tidak berasal dari Allah, tetapi dari dewa-dewa itu, bdk Maz 82.
Ende -> Mzm 73:1-28; Mzm 73:17
Ende: Mzm 73:1-28 - -- Lagu kebidjaksanaan ini membitjarakan soal kesedjahteraan kaum pendjahat, jang
bertentangan rupanja dengan keadilan Jahwe (Lih. Maz 37:1-40; 49:1-20)....
Lagu kebidjaksanaan ini membitjarakan soal kesedjahteraan kaum pendjahat, jang bertentangan rupanja dengan keadilan Jahwe (Lih. Maz 37:1-40; 49:1-20). Pengarang mulai dengan suatu asas jang merupakan kesimpulan pikirannja (Maz 73:1). lalu ia mentjeritakan bagaimana ia sendiri amat bimbang dan ragu2, hingga hampir murtad daripada Allah karena keadaan kaum pendjahat jang makmur itu. Soal itu betul mendjadi tekanan berat bagi djiwanja (Maz 73:2-16). Achirnja, berkat anugerah Tuhan, ia berhasil memetjahkan soalnja: kaum pendjahat tentu akan binasa, mati, maka njatalah kesedjahteraannja semu2 belaka. tetapi si djudjur akan tetap berhubungan dengan Allah, malahan sesudah mati, dan inilah kebahagiaan tertinggi dan jang mentjukupi sama sekali (Maz 73:17-26). Semuanja itu sekali diichtisarkan dalam ajat2 27-28 (Maz 73:27-28).
Ende: Mzm 73:17 - Tempat Allah jang kudus Perkataan hibrani tiada terang. Dapat
diterdjemahkan tjara lain djuga.
Perkataan hibrani tiada terang. Dapat diterdjemahkan tjara lain djuga.