Teks -- Yohanes 8:31 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Yoh 8:31
Full Life: Yoh 8:31 - JIKALAU KAMU TETAP DALAM FIRMAN-KU.
Nas : Yoh 8:31
Yesus tidak pernah mendorong murid-murid-Nya agar berharap kepada
iman dan pengalaman yang lampau. Keselamatan hanya terjamin apabil...
Nas : Yoh 8:31
Yesus tidak pernah mendorong murid-murid-Nya agar berharap kepada iman dan pengalaman yang lampau. Keselamatan hanya terjamin apabila kita "tetap dalam Firman-Nya". Murid Kristus yang sejati akan senantiasa taat kepada perkataan-Nya (Luk 21:19;
lihat cat. --> Yoh 15:6)
[atau ref. Yoh 15:6]
Ref. Silang FULL -> Yoh 8:31
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg: Yoh 8:31 - -- 8:31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya712 kepada-Nya, "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
Secara ...
8:31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya712 kepada-Nya, "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
Secara jelas, Rasul Yohanes menyatakan bahwa Tuhan Yesus berbicara kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada Tuhan Yesus. Mereka percaya, dan Tuhan Yesus mau memberikan kepada mereka pengarahan supaya mereka dapat bertumbuh dalam iman mereka yang baru. Situasi itu panas dan ramai. Alangkah baiknya seandainya mereka dapat mencari pojok pelataran yang sepi, supaya mereka dapat lebih mengenal Dia. Namun Tuhan Yesus mengerti bahwa adanya musuh-musuh yang semakin nekad melawan Dia, tidak memungkinkan kesempatan yang memadai untuk memuridkan mereka yang percaya. Dia sadar bahwa ada waktu untuk satu atau dua kalimat, sebelum musuh-Nya memotong percakapan mereka. Dia memilih kata-kata yang singkat dan tepat buat mereka.
Pengarahan singkat yang Dia berikan kepada mereka terdiri dari dua anak kalimat. Tata bahasa713 yang dipakai untuk anak kalimat yang pertama, jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, tidak menyatakan apakah syarat itu akan digenapi. Dia tidak menjamin bahwa mereka akan tetap dalam firman-Nya. Namun seandainya mereka menggenapi syarat itu, anak kalimat yang kedua menceritakan hasilnya yang Dia jamin: mereka benar-benar adalah murid-Nya.
Pola tata bahasa ini juga dipakai dalam pasal 8:51; 13:17, 35; 14:15; 15:4, 7, 10, dan 14. Setiap ayat tersebut memakai istilah jikalau yang sama,714 dan sebuah kata kerja715 yang menceritakan ketaatan murid-murid-Nya. Kedelapan ayat ini tidak memberi kepastian bahwa mereka akan taat. Demikian juga pasal 8:31 hanya menceritakan pengandaian. Seandainya mereka menetap di dalam firman-Nya, mereka sungguh adalah murid-Nya. Dalam Injil Yohanes tidak ada kepastian mengenai ketaatan orang percaya. Namun ada kepastian mengenai keselamatan orang percaya, seperti dalam pasal 3:16.
Hagelberg: Yoh 8:31-59 - -- c. Anak-anak Abraham (8:31-59)
Ada kesulitan tafsiran dalam bagian ini, karena tampaknya mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus dalam ayat 30, menyata...
c. Anak-anak Abraham (8:31-59)
Ada kesulitan tafsiran dalam bagian ini, karena tampaknya mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus dalam ayat 30, menyatakan sikap yang sombong, dan tidak siap menerima perkataan Tuhan Yesus dalam ayat 33 dan seterusnya, sampai mereka siap membunuh Tuhan Yesus dalam ayat 37. Lagi pula dalam ayat 44 Tuhan Yesus berkata bahwa Iblis adalah bapa mereka, mereka tidak percaya kepada-Nya dalam ayat 45, dan dalam ayat 59 mereka sungguh berusaha melempari Dia dengan batu. Mungkinkah orang percaya dapat berubah begitu cepat? Mungkinkah mereka begitu plin-plan?
Ada dua kemungkinan. Pertama, iman yang disebutkan dalam ayat 30 dan 31 bukan iman yang menyelamatkan. Mereka hanya mengaku percaya, tetapi tidak percaya dengan iman yang benar.710 Kedua, kelompok yang percaya dibahas dalam ayat 30-32, sedangkan ayat 33-59 membahas mereka yang melawan Dia sejak ayat 12.711
Tafsiran yang pertama sulit diterima, karena tidak ada pentunjuk dalam Injil Yohanes bahwa ada iman yang tidak menyelamatkan. Ide itu berasal dari suatu teologia yang tidak dapat menerima adanya orang yang percaya (dengan iman yang menyelamatkan!) tetapi belum menjadi murid Tuhan Yesus. Ungkapan yang dipakai dalam ayat 30, "percaya kepada-Nya", adalah ungkapan yang sama (baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Yunani) dengan ungkapan yang dipakai dalam Yohanes 3:16.
Tafsiran yang kedua dapat diterima, dan didukung dari struktur pasal ini. Sepanjang pasal ini ada suatu kelompok orang yang tetap melawan Dia. Mereka disebut "orang-orang Farisi" dalam ayat 13, "orang-orang Yahudi" dalam ayat 22, 48, 52, dan 57, dan "mereka" dalam ayat 14, 19, 23, 25, 27, 33, 34, 39, 41, 42, dan 59. Dari kelompok itu, muncullah sebuah kelompok orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Dengan kata, "kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya", Rasul Yohanes menandai bahwa ayat 31 dan 32 diucapkan oleh Tuhan Yesus kepada orang percaya itu. Tetapi "mereka" yang tidak percaya mendengar perkataan-Nya itu, dan mereka marah. Mereka memotong percapakan antara Tuhan Yesus dan orang Yahudi yang percaya, karena mereka berkeberatan dengan kata "memerdekakan", yang berarti mereka itu tidak merdeka. Orang Yahudi yang percaya tidak diberi kesempatan untuk menanggapi ayat 31-32, oleh karena teman-teman mereka yang tidak mau percaya menjadi marah, dan ramai-ramai berdebat dengan Tuhan Yesus. Dengan demikian bagian ini menyatakan kontras itu antara mereka yang percaya, dan mereka yang menolak, yang sudah dibahas dalam bahasan pasal 7:12.
Hagelberg: Yoh 8:31 - -- 8:31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya712 kepada-Nya, "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
Secara ...
8:31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya712 kepada-Nya, "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
Secara jelas, Rasul Yohanes menyatakan bahwa Tuhan Yesus berbicara kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada Tuhan Yesus. Mereka percaya, dan Tuhan Yesus mau memberikan kepada mereka pengarahan supaya mereka dapat bertumbuh dalam iman mereka yang baru. Situasi itu panas dan ramai. Alangkah baiknya seandainya mereka dapat mencari pojok pelataran yang sepi, supaya mereka dapat lebih mengenal Dia. Namun Tuhan Yesus mengerti bahwa adanya musuh-musuh yang semakin nekad melawan Dia, tidak memungkinkan kesempatan yang memadai untuk memuridkan mereka yang percaya. Dia sadar bahwa ada waktu untuk satu atau dua kalimat, sebelum musuh-Nya memotong percakapan mereka. Dia memilih kata-kata yang singkat dan tepat buat mereka.
Pengarahan singkat yang Dia berikan kepada mereka terdiri dari dua anak kalimat. Tata bahasa713 yang dipakai untuk anak kalimat yang pertama, jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, tidak menyatakan apakah syarat itu akan digenapi. Dia tidak menjamin bahwa mereka akan tetap dalam firman-Nya. Namun seandainya mereka menggenapi syarat itu, anak kalimat yang kedua menceritakan hasilnya yang Dia jamin: mereka benar-benar adalah murid-Nya.
Pola tata bahasa ini juga dipakai dalam pasal 8:51; 13:17, 35; 14:15; 15:4, 7, 10, dan 14. Setiap ayat tersebut memakai istilah jikalau yang sama,714 dan sebuah kata kerja715 yang menceritakan ketaatan murid-murid-Nya. Kedelapan ayat ini tidak memberi kepastian bahwa mereka akan taat. Demikian juga pasal 8:31 hanya menceritakan pengandaian. Seandainya mereka menetap di dalam firman-Nya, mereka sungguh adalah murid-Nya. Dalam Injil Yohanes tidak ada kepastian mengenai ketaatan orang percaya. Namun ada kepastian mengenai keselamatan orang percaya, seperti dalam pasal 3:16.
Hagelberg: Yoh 8:12-59 - -- 1. Di hari raya Pondok Daun II: perdebatan Yesus dengan \"orang-orang Yahudi\" (8:12-59)
1. Di hari raya Pondok Daun II: perdebatan Yesus dengan \"orang-orang Yahudi\" (8:12-59)
Hagelberg: Yoh 8:12--10:42 - -- D. Konfrontasi yang Radikal: puncak tanda, perbuatan, dan kata (8:12-10:42)
D. Konfrontasi yang Radikal: puncak tanda, perbuatan, dan kata (8:12-10:42)
II. PENYATAAN YESUS DENGAN KATA DAN PERBUATAN (1:19-10:42)