Teks -- Yohanes 1:19-20 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Jerusalem -> Yoh 1:19
Jerusalem: Yoh 1:19 - orang Yahudi Dalam peristilah Yohanes ungkapan itu seringkali berarti para pembesar agama Yahudi yang memusuhi Yesus, bdk Yoh 2:18; 5:10; 7:13; 9:22; 18:12; 19:38;...
Dalam peristilah Yohanes ungkapan itu seringkali berarti para pembesar agama Yahudi yang memusuhi Yesus, bdk Yoh 2:18; 5:10; 7:13; 9:22; 18:12; 19:38; 20:19; kadang-kadang artinya: orang-orang Yahudi pada umumnya.
Ref. Silang FULL: Yoh 1:19 - kesaksian Yohanes // orang Yahudi · kesaksian Yohanes: Mat 3:1; Mat 3:1
· orang Yahudi: Yoh 2:18; 5:10,16; 6:41,52; 7:1; 10:24
· kesaksian Yohanes: Mat 3:1; [Lihat FULL. Mat 3:1]
· orang Yahudi: Yoh 2:18; 5:10,16; 6:41,52; 7:1; 10:24
· bukan Mesias: Yoh 3:28; Luk 3:15,16
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg: Yoh 1:19 - -- 1:19 Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem119 mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi120 untuk menanyakan dia: "Siapakah...
1:19 Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem119 mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi120 untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?"
Menurut Matius 3:5, "penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan" datang kepada Yohanes Pembaptis, maka pemimpim-pemimpim agama Yahudi di Yerusalem sadar bahwa mereka harus mengetahui tentang orang itu. Oleh karena itu, mereka mengutus orang ke sana. Kunjungan rombongan imam dan orang-orang Lewi yang bertanya, "Siapakah engkau?" menjadi kesempatan ideal bagi Yohanes untuk bersaksi mengenai Yesus.
Pada umumnya ungkapan orang Yahudi121 dalam Injil Yohanes menunjuk pada pemimpim-pemimpin bangsa Yahudi di Propinsi Yudea yang melawan Yesus Kristus.122
Hagelberg: Yoh 1:19-28 - -- 1. Hubungan antara Yohanes Pembaptis dan Yesus (1:19-28)
Dalam pribadi Yohanes Pembaptis seluruh pelayanan Perjanjian Lama diringkaskan. Pemakaian ist...
1. Hubungan antara Yohanes Pembaptis dan Yesus (1:19-28)
Dalam pribadi Yohanes Pembaptis seluruh pelayanan Perjanjian Lama diringkaskan. Pemakaian istilah dan ungkapan "Mesias," "Elia," "nabi yang akan datang," "suara orang yang berseru-seru di padang gurun," dan "Anak Domba Allah" tidak begitu mengesankan orang bukan Yahudi, tetapi bagi orang Yahudi, hal-hal ini sangat mengesankan. Pada saat Yohanes Pembaptis berkata, "Dialah yang kumaksud", dia mewakili seluruh Perjanjian Lama, yang mengarahkan orang kepada Yesus Kristus. Oleh karena ini, maka Galatia 3:24 berkata, "Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman" dan Roma 10:4 berkata, "Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya."
Hagelberg: Yoh 1:19 - -- 1:19 Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem119 mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi120 untuk menanyakan dia: "Siapakah...
1:19 Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem119 mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi120 untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?"
Menurut Matius 3:5, "penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan" datang kepada Yohanes Pembaptis, maka pemimpim-pemimpim agama Yahudi di Yerusalem sadar bahwa mereka harus mengetahui tentang orang itu. Oleh karena itu, mereka mengutus orang ke sana. Kunjungan rombongan imam dan orang-orang Lewi yang bertanya, "Siapakah engkau?" menjadi kesempatan ideal bagi Yohanes untuk bersaksi mengenai Yesus.
Pada umumnya ungkapan orang Yahudi121 dalam Injil Yohanes menunjuk pada pemimpim-pemimpin bangsa Yahudi di Propinsi Yudea yang melawan Yesus Kristus.122
A. Pengantar pada Pelayanan Yesus (1:19-51)
II. PENYATAAN YESUS DENGAN KATA DAN PERBUATAN (1:19-10:42)
Hagelberg: Yoh 1:20 - -- 1:20 Ia mengaku dan tidak menyangkal,123 katanya:124 "Aku bukan Mesias."125
Pada zaman itu,126 umat Israel sering digoncangkan dengan kabar angin meng...
1:20 Ia mengaku dan tidak menyangkal,123 katanya:124 "Aku bukan Mesias."125
Pada zaman itu,126 umat Israel sering digoncangkan dengan kabar angin mengenai kedatangan "mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu". Ada yang mengharapkan Mesias yang berperanan sebagai raja, ada yang mengharapkan Mesias yang berperanan sebagai imam. Kedatangan "rabi yang akan datang" juga diharapkan. Sastra orang-orang Yahudi dari zaman itu, misalnya Kitab-kitab Sybilline, Kitab Enokh, Mazmur Salomo, karangan Philo dan Yosefus, Wahyu Barukh, dan Kitab Esdras yang keempat, menyebutkan kedatangan Mesias. Umat Israel, yang ditindas oleh pemerintah Roma, mengharapkan supaya Mesias akan datang membebaskan mereka. Pentingnya kedatangan Mesias juga nampak dalam Injil Yohanes pasal 1:41-49; 4:25-29, dan 42; 5:39, 45; dan 7:26.
Semangat bangsa Yahudi untuk memberontak melawan pemerintah dan pasukan Roma dibesarkan dengan pertanda-pertanda dan nubuatan-nubuatan mengenai kedatangan Mesias. Sebuah pemberontakan yang paling besar dimulai pada tahun 66 M dan berakhir pada bulan Agustus tahun 70 M, pada waktu Bait Allah dimusnahkan oleh pasukan Jendral Titus. Pada tahun 135 M pemberontakan Bar Kokhba (yang berarti "Anak Bintang") berakhir dengan pemusnahan seluruh Yerusalem. Bar Kokhba mencalonkan dirinya sebagai Mesias.
Jawaban Yohanes Pembaptis kepada para utusan dari Yerusalem singkat dan tepat: Aku bukan Mesias. Dia tidak mau berbicara mengenai identitas dirinya sendiri, dia mau bersaksi mengenai Tuhan Yesus.
Hagelberg: Yoh 1:20 - -- 1:20 Ia mengaku dan tidak menyangkal,123 katanya:124 "Aku bukan Mesias."125
Pada zaman itu,126 umat Israel sering digoncangkan dengan kabar angin meng...
1:20 Ia mengaku dan tidak menyangkal,123 katanya:124 "Aku bukan Mesias."125
Pada zaman itu,126 umat Israel sering digoncangkan dengan kabar angin mengenai kedatangan "mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu". Ada yang mengharapkan Mesias yang berperanan sebagai raja, ada yang mengharapkan Mesias yang berperanan sebagai imam. Kedatangan "rabi yang akan datang" juga diharapkan. Sastra orang-orang Yahudi dari zaman itu, misalnya Kitab-kitab Sybilline, Kitab Enokh, Mazmur Salomo, karangan Philo dan Yosefus, Wahyu Barukh, dan Kitab Esdras yang keempat, menyebutkan kedatangan Mesias. Umat Israel, yang ditindas oleh pemerintah Roma, mengharapkan supaya Mesias akan datang membebaskan mereka. Pentingnya kedatangan Mesias juga nampak dalam Injil Yohanes pasal 1:41-49; 4:25-29, dan 42; 5:39, 45; dan 7:26.
Semangat bangsa Yahudi untuk memberontak melawan pemerintah dan pasukan Roma dibesarkan dengan pertanda-pertanda dan nubuatan-nubuatan mengenai kedatangan Mesias. Sebuah pemberontakan yang paling besar dimulai pada tahun 66 M dan berakhir pada bulan Agustus tahun 70 M, pada waktu Bait Allah dimusnahkan oleh pasukan Jendral Titus. Pada tahun 135 M pemberontakan Bar Kokhba (yang berarti "Anak Bintang") berakhir dengan pemusnahan seluruh Yerusalem. Bar Kokhba mencalonkan dirinya sebagai Mesias.
Jawaban Yohanes Pembaptis kepada para utusan dari Yerusalem singkat dan tepat: Aku bukan Mesias. Dia tidak mau berbicara mengenai identitas dirinya sendiri, dia mau bersaksi mengenai Tuhan Yesus.