Teks -- Wahyu 4:6-8 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Why 4:6 - EMPAT MAKHLUK.
Nas : Wahy 4:6
Empat makhluk ini barangkali melambangkan segenap makhluk hidup
(ayat Wahy 4:7). Segala makhluk Allah akan membawa kemuliaan dan hor...
Nas : Wahy 4:6
Empat makhluk ini barangkali melambangkan segenap makhluk hidup (ayat Wahy 4:7). Segala makhluk Allah akan membawa kemuliaan dan hormat kepada-Nya di sorga dan akan dibebaskan dari kutuk dosa (ayat Wahy 4:8-11).
Full Life: Why 4:8 - KUDUS, KUDUS, KUDUS.
Nas : Wahy 4:8
Seluruh ciptaan mengutamakan dan memuji kekudusan Allah
(lihat art. PUJIAN).
Menjadi kudus berarti terpisah dari dosa, ke...
Nas : Wahy 4:8
Seluruh ciptaan mengutamakan dan memuji kekudusan Allah
(lihat art. PUJIAN).
Menjadi kudus berarti terpisah dari dosa, ketidakbenaran, dan kejahatan, serta mengabdi kepada kebenaran, kebaikan, keadilan, dan kemurnian. Kekudusan merupakan sifat kekal Allah; kekudusan-Nya tidak akan pernah berubah
(lihat cat. --> Yes 6:1;
lihat cat. --> Yes 6:3;
[atau ref. Yes 6:1,3]
lihat art. SIFAT-SIFAT KHAS ALLAH).
Jerusalem: Why 4:1--16:21 - -- Dalam bab-bab ini dahulu Allah digambarkan duduk di atas takhtaNya di sorga diiringi isi sorga, bab 4. Kemudian pandangan merangkum dunia semesta yang...
Dalam bab-bab ini dahulu Allah digambarkan duduk di atas takhtaNya di sorga diiringi isi sorga, bab 4. Kemudian pandangan merangkum dunia semesta yang nasibnya diserahkan kepada Anak Domba. Ini dilambangkan oleh Kitab yang dimeterai, yang diserahkan kepada Anak Domba, bab 5. Lalu menyusullah berbagai penglihatan besar yang berupa lambang. Penglihatan-penglihatan itu, bab 6-16, menyiapkan "Hari Besar", yakni hari murka Allah menimpa para penganiaya, bab 17-19.
Jerusalem: Why 4:6 - lautan Lautan itu barangkali "air di atas cakrawala", Kej 1:7; Maz 104:3, atau "Lautan" dalam bait Allah, 1Ra 7:23-26, wadah air pembasuh liturgis
Lautan itu barangkali "air di atas cakrawala", Kej 1:7; Maz 104:3, atau "Lautan" dalam bait Allah, 1Ra 7:23-26, wadah air pembasuh liturgis
Jerusalem: Why 4:6 - di tengah-tengah takhta itu Bagaimana duduknya perkara sukar dibayangkan. Ini barangkali sebuah sisipan yang berasal dari Yeh 1:5
Bagaimana duduknya perkara sukar dibayangkan. Ini barangkali sebuah sisipan yang berasal dari Yeh 1:5
Jerusalem: Why 4:6 - empat makhluk Lambang ini diambil dari Yeh 1:5-21. Makhluk-makhluk (hidup, binatang) itu ialah keempat malaikat yang mengurus dunia jasmani, bdk Wah 1:20. Angka emp...
Lambang ini diambil dari Yeh 1:5-21. Makhluk-makhluk (hidup, binatang) itu ialah keempat malaikat yang mengurus dunia jasmani, bdk Wah 1:20. Angka empat memang sebuah lambang jagat raya (empat mata angin penjuru bumi, bdk Wah 7:1). mata yang banyak itu melambangkan pengetahuan umum dan penyelenggaraan Allah. Rupa makhluk itu (singa, anak lembu, manusia, burung nazar) melambangkan apa yang paling mulia, kuat, bijaksana dan lincah di alam ciptaan. Sejak Ireneus tradisi Kristen mengartikan keempat makhluk itu sebagai lambang keempat penginjil.
Jerusalem: Why 4:8 - Kudus,kudus... Doksologi/pujian Yesaya ini dipakai dalam ibadat Yahudi (sinagoga), lalu diambil alih dalam ibadat Kristen. Ibadat di bumi mengambil bagian dalam ibad...
Doksologi/pujian Yesaya ini dipakai dalam ibadat Yahudi (sinagoga), lalu diambil alih dalam ibadat Kristen. Ibadat di bumi mengambil bagian dalam ibadat sorgawi.
Ende -> Why 4:6
Ende: Why 4:6 - Keempat binatang ini mewakili djagat raja, chususnja machluk hidup jang tidak
berakal budi tetapi bernaluri, dan menurut naluri itu menjatakan sjukurnja atas
penjeleng...
ini mewakili djagat raja, chususnja machluk hidup jang tidak berakal budi tetapi bernaluri, dan menurut naluri itu menjatakan sjukurnja atas penjelenggaraan Allah terhadap mereka dan turut menjembah.
Ref. Silang FULL: Why 4:6 - lautan kaca // empat makhluk // sebelah belakang · lautan kaca: Wahy 15:2
· empat makhluk: Wahy 4:8,9; Yeh 1:5; Wahy 5:6; 6:1; 7:11; 14:3; 15:7; 19:4
· sebelah belakang: Yeh 1:18...
· lautan kaca: Wahy 15:2
· empat makhluk: Wahy 4:8,9; Yeh 1:5; Wahy 5:6; 6:1; 7:11; 14:3; 15:7; 19:4
· sebelah belakang: Yeh 1:18; 10:12
· burung nasar: Yeh 1:10; 10:14
Ref. Silang FULL: Why 4:8 - keempat makhluk // bersayap enam // dengan mata // dan malam // Yang Mahakuasa // akan datang · keempat makhluk: Wahy 4:6; Wahy 4:6
· bersayap enam: Yes 6:2
· dengan mata: Yeh 1:18
· dan malam: Wahy 14:11
· Ya...
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg: Why 4:6 - -- 4:6 Dan di hadapan takhta itu ada sesuatu seperti261 lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk ...
4:6 Dan di hadapan takhta itu ada sesuatu seperti261 lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Morris262 menegaskan bahwa Yohanes memakai kata-kata (misalnya seperti dan bagaikan) yang memberi kesan bahwa Yohanes sendiri, walaupun dia melihatnya dengan mata kepala, tidak dapat memakai kata-kata yang jelas mengenai apa yang dilihatnya. Oleh karena itu, sebaiknya penafsir tidak berusaha untuk menafsirkan ayat ini secara rinci. Walaupun demikian, dapat dipastikan, bahwa pada zaman Yohanes, pada umumnya kaca tidak bening, dan sama sekali tidak mirip kristal. Pasti kaca bagaikan kristal dianggap oleh para pembaca mula-mula sebagai sesuatu yang luar biasa dan sangat berharga.
Nampaknya apa yang dikatakan seperti lautan kaca bagaikan kristal, serta "kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala" memberi kesan bahwa takhta itu tidak dapat didekati oleh manusia263, karena takhta itu begitu mulia. Bandingkanlah Keluaran 24:10, Yehezkiel 1:22, 26, dan Wahyu 15:2-3.
Dalam Yesaya 6:1-3 ada serafim, dan dalam Yehezkiel 10:14 ada kerubim, yang mirip dengan empat makhluk yang disebutkan dalam ayat ini. Mereka penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang. Mereka ada di tengah-tengah takhta itu. Selain makhluk ini, hanya Anak Domba yang dapat berdiri begitu dekat dengan Allah sendiri (Wahyu pasal 5:6 dan 7:17). Adanya begitu banyak mata melambangkan bahwa makhluk itu mengamat-amati apa saja yang terjadi di situ.
Hagelberg: Why 4:3-11 - -- 2. Takhta dan sekelilingnya (4:3-11)
Ternyata seluruh pasal 4 dikhususkan untuk mengorientasikan para pembaca pada situasi, oknum, dan kelakuan yang t...
Hagelberg: Why 4:6 - -- 4:6 Dan di hadapan takhta itu ada sesuatu seperti261 lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk ...
4:6 Dan di hadapan takhta itu ada sesuatu seperti261 lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Morris262 menegaskan bahwa Yohanes memakai kata-kata (misalnya seperti dan bagaikan) yang memberi kesan bahwa Yohanes sendiri, walaupun dia melihatnya dengan mata kepala, tidak dapat memakai kata-kata yang jelas mengenai apa yang dilihatnya. Oleh karena itu, sebaiknya penafsir tidak berusaha untuk menafsirkan ayat ini secara rinci. Walaupun demikian, dapat dipastikan, bahwa pada zaman Yohanes, pada umumnya kaca tidak bening, dan sama sekali tidak mirip kristal. Pasti kaca bagaikan kristal dianggap oleh para pembaca mula-mula sebagai sesuatu yang luar biasa dan sangat berharga.
Nampaknya apa yang dikatakan seperti lautan kaca bagaikan kristal, serta "kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala" memberi kesan bahwa takhta itu tidak dapat didekati oleh manusia263, karena takhta itu begitu mulia. Bandingkanlah Keluaran 24:10, Yehezkiel 1:22, 26, dan Wahyu 15:2-3.
Dalam Yesaya 6:1-3 ada serafim, dan dalam Yehezkiel 10:14 ada kerubim, yang mirip dengan empat makhluk yang disebutkan dalam ayat ini. Mereka penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang. Mereka ada di tengah-tengah takhta itu. Selain makhluk ini, hanya Anak Domba yang dapat berdiri begitu dekat dengan Allah sendiri (Wahyu pasal 5:6 dan 7:17). Adanya begitu banyak mata melambangkan bahwa makhluk itu mengamat-amati apa saja yang terjadi di situ.
Hagelberg: Why 4:1--5:14 - -- A. Visi Ruangan Takhta sebagai Pendahuluan (4:1-5:14)
Pendahuluan ini melukiskan ruangan takhta Allah di surga. Para pembaca perlu mengingat bahwa Tuh...
A. Visi Ruangan Takhta sebagai Pendahuluan (4:1-5:14)
Pendahuluan ini melukiskan ruangan takhta Allah di surga. Para pembaca perlu mengingat bahwa Tuhan Yesus sudah menjanjikan pahala yang indah kepada semua orang yang menaati Firman-Nya. Dalam bagian ini Dia mulai menyediakan pahala-pahala itu. Oleh karena bumi masih penuh dengan orang jahat, maka bumi perlu "dibersihkan". Musuh Tuhan dan orang-orang yang menindas jemaat Kristus belum dikalahkan.
Sama seperti ketujuh surat diawali dengan satu visi mengenai Tuhan Yesus, demikian juga ada visi Tuhan Yesus di surga yang mengawali bagian ini. Apa yang dialami oleh Yohanes, yang diceritakan dalam pasal 4-5, merupakan "engsel" dalam struktur Kitab Wahyu. Dari satu segi, bagian ini terkait erat dengan pasal 1-3 mengenai pahala-pahala yang dijanjikan, karena dalam pasal 4-5 ada juga takhta, pakaian putih, dan mahkota. Dari segi yang lain, bagian ini terkait dengan apa yang diceritakan dalam pasal 6-22, dengan ketujuh segel dari gulungan kitab, yang dibuka satu per satu.
Dalam pasal 4 Dia yang bertakhta, yang dikelilingi dengan takhta dan empat makhluk, dipuji sebagai Pencipta. Dalam pasal 5 Domba Allah yang mendekati Dia yang bertakhta dipuji sebagai Penebus. Peristiwa pengambilan gulungan kitab yang ada di tangan Dia yang bertakhta menjembatani dua pasal ini. Makna dari gulungan kitab tersebut sangat penting, dan akan dibahas dalam bagian berikut ini.
Menurut pengalaman jemaat-jemaat yang diceritakan dalam pasal 2-3, kuasa kejahatan di bumi ini dengan bebas mengancam dan menyusahkan jemaat-jemaat Kristus. Tetapi menurut perspektif ruangan takhta yang digambarkan dalam pasal 4-5, yang berkuasa mutlak adalah Tuhan Allah, dan bukan kejahatan yang ada di bumi.249
Hagelberg: Why 4:1--22:21 - -- III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi s...
III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi sesudah ini") dan 4:1 ("Naiklah kemari dan Aku akan menunjuk kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini") kita mengetahui bahwa pasal 4 merupakan permulaan dari bagian ketiga. Bagian ketiga ini akan menceritakan "apa yang akan/harus terjadi sesudah" hal-hal mengenai ketujuh jemaat. Apa yang dibahas dalam pasal 1-3 sudah terjadi. Ketujuh jemaat itu sudah tidak ada lagi, sedangkan apa yang digambarkan dalam pasal 4-22 belum terjadi.
Fungsi bagian ini:
Memang Tuhan Yesus sudah menjanjikan pahala yang indah dan hebat kepada yang setia, kepada "barangsiapa yang menang", kepada "yang menuruti apa yang tertulis di dalam" Kitab Wahyu. Dalam bagian ketiga ini dibuktikan bahwa janji-janji itu bukan omong kosong, tetapi Dia mampu menggenapi janji-Nya, karena Dia akan mengalahkan musuh-Nya dan mendirikan Kerajaan-Nya. Juga, mereka yang menganiaya anggota jemaat Kristus akan dikalahkan oleh Raja atas segala raja, sehingga mereka yang dianiaya akan dihibur dan didorong untuk setia di dalam penganiayaan.
Struktur bagian ini:
Struktur bagian ini dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, sebagai berikut:
Visi Takhta sebagai Pendahuluan, 4:1-5:14
Masa Kesengsaraan, 6:1-20:3
Kerajaan Seribu Tahun, 20:4-15
Yerusalem yang Baru, 21:1-22:5
Penjelasan Akhir dari Penglihatan, 22:6-17
Bagian Penutup dari Kitab, 22:18-21
Hagelberg: Why 4:7 - -- 4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muk...
4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
Masing-masing keempat makhluk yang digambarkan dalam Yehezkiel 1:10-11 mempunyai empat muka, sedangkan masing-masing makhluk dalam Wahyu pasal 4:7 mempunyai satu muka, tetapi baik di dalam Yehezkiel pasal 1 maupun dalam Wahyu pasal 4 ada singa, lembu, manusia, dan burung nasar. Pada tahun 300 M. Rabbi Abahu menjelaskan Yehezkiel 1:10-11 dengan berkata, "Ada empat binatang yang perkasa. Burung yang paling perkasa adalah rajawali, binatang ternak yang paling perkasa adalah lembu, binatang liar yang paling perkasa adalah singa, dan yang paling perkasa dari semuanya adalah manusia. Allah telah mengambil semuanya ini... untuk takhta-Nya."264 Kalau tafsiran tokoh umat Yahudi ini diterapkan pada empat makhluk dalam ayat ini, maka ada kesan bahwa seluruh ciptaan Allah diwakili oleh empat makhluk tersebut.
4:8a Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata
Dalam Yesaya 6:2 ada serafim yang juga mempunyai enam sayap, "dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka, dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang." Menurut Thomas,265 ini berarti bahwa serafim itu kagum dan siap menuruti perintah Tuhan. Dalam nas ini Yohanes menyebut kembali keberadaan mata mereka, yang sudah disebutkan dalam pasal 4:6.
4:8b dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."266
Tuhan Allah ada sejak semula (dan sebelum itu juga!), sekarang, dan selama-lamanya. Seruan makhluk ini mirip dengan apa yang dikatakan di nas lain, bahwa Dialah Yang Awal dan Yang Akhir (pasal 1:17 dan 22:13), dan bahwa Dialah Alfa dan Omega (pasal 1:8; 21:6; dan 22:13). Kata-kata yang hampir sama dipakai untuk menunjuk kepada Allah Bapa dalam pasal 1:4.
Hagelberg: Why 4:7 - -- 4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muk...
4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
Masing-masing keempat makhluk yang digambarkan dalam Yehezkiel 1:10-11 mempunyai empat muka, sedangkan masing-masing makhluk dalam Wahyu pasal 4:7 mempunyai satu muka, tetapi baik di dalam Yehezkiel pasal 1 maupun dalam Wahyu pasal 4 ada singa, lembu, manusia, dan burung nasar. Pada tahun 300 M. Rabbi Abahu menjelaskan Yehezkiel 1:10-11 dengan berkata, "Ada empat binatang yang perkasa. Burung yang paling perkasa adalah rajawali, binatang ternak yang paling perkasa adalah lembu, binatang liar yang paling perkasa adalah singa, dan yang paling perkasa dari semuanya adalah manusia. Allah telah mengambil semuanya ini... untuk takhta-Nya."264 Kalau tafsiran tokoh umat Yahudi ini diterapkan pada empat makhluk dalam ayat ini, maka ada kesan bahwa seluruh ciptaan Allah diwakili oleh empat makhluk tersebut.
4:8a Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata
Dalam Yesaya 6:2 ada serafim yang juga mempunyai enam sayap, "dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka, dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang." Menurut Thomas,265 ini berarti bahwa serafim itu kagum dan siap menuruti perintah Tuhan. Dalam nas ini Yohanes menyebut kembali keberadaan mata mereka, yang sudah disebutkan dalam pasal 4:6.
4:8b dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."266
Tuhan Allah ada sejak semula (dan sebelum itu juga!), sekarang, dan selama-lamanya. Seruan makhluk ini mirip dengan apa yang dikatakan di nas lain, bahwa Dialah Yang Awal dan Yang Akhir (pasal 1:17 dan 22:13), dan bahwa Dialah Alfa dan Omega (pasal 1:8; 21:6; dan 22:13). Kata-kata yang hampir sama dipakai untuk menunjuk kepada Allah Bapa dalam pasal 1:4.