kecilkan semua  

Teks -- Wahyu 17:1 (TB)

Tampilkan Strong
Konteks
Penghakiman atas Babel
17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
Paralel   Ref. Silang (TSK)   Ref. Silang (FULL)   ITL  

Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus

Topik/Tema Kamus: Lihat, Penglihatan | Air | Malaikat | Wahyu | Pelacur | selebihnya
Daftar Isi

Catatan Kata/Frasa
Full Life , Jerusalem , Ende , Ref. Silang FULL

Catatan Kata/Frasa
Hagelberg

Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry , SH , Utley , TFTWMS

kecilkan semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Why 17:1 - BERKATA KEPADAKU. Nas : Wahy 17:1 Pasal Wahy 7:1-18:24 melukiskan kejatuhan Babel yang besar. 1) Babel (ayat Wahy 17:5) adalah lambang sistem dunia semesta yang...

Nas : Wahy 17:1

Pasal Wahy 7:1-18:24 melukiskan kejatuhan Babel yang besar.

  1. 1) Babel (ayat Wahy 17:5) adalah lambang sistem dunia semesta yang dikuasai Iblis dan menyatakan kejahatan di bidang politik, agama, dan perdagangan

    (lihat cat. --> Yer 50:1;

    lihat cat. --> Yer 51:1-64).

    [atau ref. Yer 50:1; Yer 51:1-64]

  2. 2) Babel akan dibinasakan sama sekali selama masa tiga setengah tahun terakhir dari zaman ini. Agama Babel (yaitu pelacur besar) akan dibinasakan oleh antikristus (ayat Wahy 17:16-17), sedangkan Babel politik di binasakan oleh Kristus pada waktu kedatangan-Nya (Wahy 19:11-21).

Full Life: Why 17:1 - PELACUR BESAR. Nas : Wahy 17:1 Ini menggambarkan kuasa agama Babel dan mencakup semua agama palsu, termasuk kekristenan yang murtad. Dalam Alkitab, apabila kata p...

Nas : Wahy 17:1

Ini menggambarkan kuasa agama Babel dan mencakup semua agama palsu, termasuk kekristenan yang murtad. Dalam Alkitab, apabila kata pelacuran dan perzinaan dipakai secara kiasan, itu biasanya menunjuk kepada kemurtadan agama dan ketidaksetiaan kepada Allah (Yes 1:21; Yer 3:9; Yeh 16:14-18,32; Yak 4:4), dan menandakan suatu umat yang mengaku melayani Allah sedangkan dalam kenyataannya menyembah dan melayani ilah-ilah lain. Perhatikanlah perbedaan tajam antara pelacur besar itu dengan pengantin perempuan Anak Domba (lih. Wahy 19:7-8). Pelacur itu tunduk kepada Iblis; pengantin perempuan itu tunduk kepada Kristus. Iblis memberi pakaian kepada yang satu (ayat Wahy 17:4); Allah memberi pakaian kepada yang lain (Wahy 19:8). Kematian kekal menjadi bagian dari pelacur itu; kemuliaan yang kekal menjadi pahala bagi pengantin perempuan itu.

Berkenaan dengan agama yang sesat ini,

  1. 1) pelacur itu akan menolak Injil Kristus dan rasul-rasul, kuasa kesalehan dan doktrin-doktrin dasar kekristenan (Mat 24:24; 2Tim 3:5; 2Tim 4:3).
  2. 2) Si pelacur akan bersekutu dengan kuasa-kuasa dan filsafat "Babel", yaitu sistem dunia dengan kebejatan moralnya (Wahy 3:16). Kuasa agama dan politik akan bergabung untuk mengambil kekuasaan rohani atas bangsa-bangsa (ayat Wahy 17:18).
  3. 3) Para pemimpinnya akan menganiaya pengikut-pengikut Kristus yang sejati (ayat Wahy 17:6) Ia akan menjadi tempat berbaurnya banyak kepercayaan dan pengakuan iman, dan doktrin tidak lagi menjadi yang terpenting. Yang terutama diperhatikan ialah adanya persekutuan dan persatuan dengan sistem agamanya, nilai-nilai dan sasaran-sasarannya. Ia akan menjadi suatu "tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis" (Wahy 18:2; bd. Yes 47:12-13).
  4. 4) Semua orang percaya yang sejati diperintahkan untuk "pergi daripadanya" atau mereka akan dihukum bersamanya (Wahy 18:4).
  5. 5) Allah akan menyebabkan antikristus membinasakan pelacur itu

    (lihat cat. --> Wahy 17:16).

    [atau ref. Wahy 17:16]

Jerusalem: Why 17:1-18 - -- Bagian ini memang sukar dimengerti secara terperinci, Wah 16:9.

Bagian ini memang sukar dimengerti secara terperinci, Wah 16:9.

Jerusalem: Why 17:1 - pelacur besar Sama seperti Yerusalem, Wah 21:9, demikianpun Babel dipribadikan sebagai seorang perempuan, bdk Wah 12:1; Dan 4:27. Yang dimaksudkan ialah Roma yang m...

Sama seperti Yerusalem, Wah 21:9, demikianpun Babel dipribadikan sebagai seorang perempuan, bdk Wah 12:1; Dan 4:27. Yang dimaksudkan ialah Roma yang menyembah berhala, Wah 2:14+; Wah 18:3; Hos 1:2; bdk Wah 14:4. Setelah tampil ke depan dengan gemilang, Wah 17:3-7, Babel-Roma akan mengalami penghukumannya terlaksana, seperti sudah dinubuatkan dan disiapkan dalam penglihatan-penglihatan dahulu

Jerusalem: Why 17:1 - tempat yang banyak airnya Gambar ini dijelaskan dalam Wah 17:15.

Gambar ini dijelaskan dalam Wah 17:15.

Ende: Why 17:1-2 - Sundal besar Itu djuga disini berarti kota serba kafir penuh kedjahatan, penjembahan dewa-dewa jang memang biasanja bertjampur dengan pelatjuran djuga.

Itu djuga disini berarti kota serba kafir penuh kedjahatan, penjembahan dewa-dewa jang memang biasanja bertjampur dengan pelatjuran djuga.

Ref. Silang FULL: Why 17:1 - ketujuh malaikat // ketujuh cawan // kepadamu putusan // atas pelacur // banyak airnya · ketujuh malaikat: Wahy 15:1; Wahy 15:1 · ketujuh cawan: Wahy 15:7 · kepadamu putusan: Wahy 16:19 · atas pelacur: Wahy 17...

· ketujuh malaikat: Wahy 15:1; [Lihat FULL. Wahy 15:1]

· ketujuh cawan: Wahy 15:7

· kepadamu putusan: Wahy 16:19

· atas pelacur: Wahy 17:5,15,16; Yes 23:17; Wahy 19:2

· banyak airnya: Yer 51:13

kecilkan semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Hagelberg: Why 17:1 - -- 17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu p...

17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.

Munculnya seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu mengaitkan bagian tentang Babel ini dengan hukuman ketujuh cawan. Ternyata kata-kata yang sama dipakai dalam pasal 21:9, sehingga keadaan "pengantin perempuan, mempelai Anak Domba" dipertentangkan dengan Pelacur Besar itu. Menurut Bauckham548, penghan-curan Babel dan Perayaan Pesta Pernikahan Anak Domba, merupakan sasaran ganda dari pasal 6-16.

Dalam Yesaya 23:16 Kota Tirus dikatakan "sundal" atau pelacur, begitu pula Kota Niniwe dalam Nahum 3:4. Rupanya pemakaian gambaran pelacur besar menyatakan bahwa dia yang dihukum dalam pasal 17-18 sombong dan penuh dengan berhala, sama seperti Tirus dan Niniwe.

Bagi Walvoord549 dan banyak penafsir Injili yang lain, Pelacur Besar yang diceritakan dalam pasal 17 melambangkan agama "Kristen" yang sebenarnya sudah mencampakkan segala ajaran Kristus. Tafsiran tersebut didasari pada pemakaian konsep pelacuran, yang melambangkan Israel yang tidak setia dalam Kitab Hosea dan Kitab Yehezkiel pasal 16 dan 23. Tafsiran tersebut juga didukung dengan pemakaian istilah "kekejian"550 dalam pasal 17:4 dan 5 (yang sering berhubungan dengan berhala) dan istilah "nama-nama hujat" dalam ayat 3.

Ada beberapa unsur yang menunjuk pada agama palsu dan penyembahan berhala, tetapi yang paling menonjol dalam pasal ini adalah dosa seks dan materialisme. Memang dosa seks dan materialisme sungguh meningkat di kota-kota besar pada zaman modern ini. Sebenarnya ada kaitan antara penyembahan berhala dan materialisme. Kolose pasal 3:5 berkata, "...matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan... dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala". Sebagai kesimpulan dapat dikatakan bahwa yang ditekankan dan yang paling nyata dalam gambaran Babel adalah materialisme dan dosa seks, tetapi ada kemungkinan bahwa materialisme itu merupakan suatu wujud dari penyembahan berhala modern.

Sekularisme modern dinodai dengan dosa seks, materialisme, dan juga agama palsu. Dalam Kitab Wahyu pasal 17 kita berkesempatan memandang sebuah kota besar pada akhir zaman, dalam bahasa dan gaya apokaliptik, dengan demikian kita dapat melihat penilaian "budaya global" melalui pasal ini.

Dalam Yeremia 51:13 Babel yang sebenarnya disebutkan "engkau yang tinggal di tepi sungai besar...." Babel yang sebenarnya memang terletak di tempat yang banyak airnya.551 Beberapa penafsir mengambil kesimpulan dari kesamaan antara Yeremia 51:13 dan Wahyu 17:1, menjelaskan bahwa Babel yang dinubuatkan dalam bagian ini adalah Babel yang dikisahkan dalam Perjanjian Lama, tetapi istilah banyak air ini diartikan bagi kita oleh Wahyu pasal 17:15, "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa." Kiasan ini juga dipakai dalam Perjanjian Lama.552 Dengan demikian ayat ini mempergunakan salah satu unsur dari Babel yang sebenarnya menceritakan sebuah kota yang berkuasa atas banyak orang, melalui suatu kiasan yang juga biasa dipakai dalam Perjanjian Lama.

Pasal 17:1-3 merupakan pendahuluan dari suatu visi mengenai Babel. Bauckham553 mengamati bahwa pendahuluan ini, yaitu pasal 17:1-3, dan pendahuluan dari visi mengenai Yerusalem Baru, yaitu 21:9-10, mirip sekali, dan memakai banyak kata yang sama. Pasti kesamaan seperti ini bukan hal yang kebetulan.554 Dari segi susunan, dua visi itu sejajar. Dari segi isi, dua visi tersebut juga sejajar. Kedua-duanya mengisahkan kota yang besar, yang kedua-duanya dilukiskan sebagai perempuan, yaitu seorang pelacur dan seorang mempelai!555

Demikian juga nasib kedua kota tersebut perlu kita bandingkan. Dalam pasal 18:23 ditulis, "Dan cahaya lampu tidak akan bersinar lagi di dalammu, dan suara mempelai laki-laki dan pengantin perempuan tidak akan kedengaran lagi di dalammu", sedangkan pasal 19:7 berkata, "Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia."

Walaupun dua visi tersebut sejajar, tetapi sungguh nyata bahwa keadaan rohani masing-masing sangat berbeda.

Hagelberg: Why 17:1-18 - -- 4. Babel Dikiaskan sebagai Pelacur (17:1-18) Sebagian dari hukuman cawan yang ketujuh, yaitu hukuman atas Babel, diuraikan lebih lanjut dalam pasal 17...

4. Babel Dikiaskan sebagai Pelacur (17:1-18)

Sebagian dari hukuman cawan yang ketujuh, yaitu hukuman atas Babel, diuraikan lebih lanjut dalam pasal 17-18.

Identitas Babel menjadi pokok penafsiran yang menonjol dalam pasal 17:1-19:10. Apakah Babel adalah seorang perempuan, sebuah kota, sebuah kerajaan, sebuah sistem atau budaya? Apa hubungan antara Babel dalam pasal 17 dan Babel dalam pasal 18? Untuk menjawab dua pertanyaan tersebut, kita harus mengamati unsur-unsur yang dapat dibanding-kan antara Babel dalam pasal 17 dan Babel dalam pasal 18, seperti yang tertera dalam ayat-ayat berikut ini:

· percabulan dengan raja di bumi 17:2 dan 18:3

· sebutan "kota besar" 17:18 dan 18:16

· kekayaan 17:4 dan 18:12-13

· darah orang-orang kudus 17:6 dan 18:24

· pakaian yang mewah 17:4 dan 18:16

· cawan 17:4 dan 18:6

· dimusnahkan dengan api 17:16 dan 18:8

· dimusnahkan atas kehendak Allah 17:17 dan 18:5, 8

Jadi, banyak sekali persamaan antara "kedua" Babel ini. Hubungan antara Babel pasal 17 dan Babel pasal 18 menjadi lebih jelas kalau kita melihat peralihan antara pasal 17 dan pasal 18, yaitu penjelasan seorang malaikat: "Dan perempuan yang telah kaulihat itu, adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi" (pasal 17:18). Sesudah malaikat itu menunjukkan perempuan itu sebagai Kota Babel, kemudian ia mengisahkan jatuhnya Kota Babel serta dukacita para pedagang.

Rupanya Babel dalam pasal 17 dan Babel dalam pasal 18 adalah satu. Pasal 17 memakai gaya apokaliptik sehingga Babel dilukiskan sebagai pelacur yang menjijikkan, dan dinyatakan begitu buruk rohaninya. Dalam pasal 18, Babel yang sama dipandang dari sudut pedagang-pedagang di bumi, dinyatakan sebagai kota besar dan kaya, yang jatuh secara tiba-tiba.

Jadi Babel itu satu, baik dipandang sebagai pelacur atau sebagai kota, hanya ada satu Babel dalam Kitab Wahyu. Tetapi masih harus dipertim-bangkan, apakah Babel itu merupakan kota, atau kota itu pun hanya merupakan lambang?

Salah satu prinsip penafsiran yang akurat berkata demikian,"Tafsirkan dengan arti biasa, arti harfiah, kecuali arti itu tidak masuk akal." Babel disebut "kota" dalam pasal 17:18; 18:10, 16, 18, 19, dan 21. Berdasarkan fakta-fakta tersebut maka haruslah ada alasan yang kuat untuk menolak tafsiran harfiah.

Dalam pasal 17:16 dan 18:8 Babel dibakar dengan api, dan dalam pasal 18:9-19 raja-raja dan pedagang-pedagang di bumi melihat "asap api yang membakarnya". Pengamatan ini sesuai dengan tafsiran harfiah.

Mungkin Babel adalah sebuah kota jasmani, tetapi bukan sebuah kota yang biasa. Dalam pasal 17:18 seorang malaikat berkata, "Dan perempuan yang telah kaulihat itu, adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi." Kuasa Babel luar biasa, dan pengaruhnya sangatlah luas dan buruk.

Dalam Yesaya 47:7-10, Babel yang sebenarnya digambarkan sebagai wanita yang sombong, maka menggambarkan sebuah kota sebagai seorang wanita tidaklah aneh di dalam Alkitab.

Tetapi ada suatu kesulitan dengan tafsiran harfiah. Kalau Babel hanya merupakan sebuah kota saja, mengapa pedagang-pedagang di bumi merasa bahwa "tidak ada orang lagi yang membeli barang-barang mereka" (pasal 18:11)? Tanggapan ini cukup kuat untuk menyatakan, bahwa Babel melambangkan sebuah kerajaan yang luas, ataupun suatu sistem perdagangan dunia. Tetapi apakah tanggapan ini masuk akal kalau Babel hanya satu kota saja?

Sebenarnya tanggapan tersebut masuk akal kalau Babel adalah sebuah kota yang memiliki pengaruh dan perdagangan yang luas. Barang dagangan mereka adalah barang-barang yang sangat mewah dan mahal. Kalau sebuah "kota kunci" jatuh, maka pasaran di seluruh bumi dapat ikut jatuh juga. Kalau kota yang besar hancur, tentu kota-kota yang lain akan penuh dengan ketakutan, karena mereka akan ikut hancur. Oleh karena itu kota-kota lain tidak akan membeli barang-barang yang mewah, sehingga pedagang-pedagang di bumi rugi besar. Dengan sendirinya pasaran mereka ikut hancur.

Mungkin nama Babel merupakan nama samaran, dan nama yang sebenarnya bagi kota itu tetap dirahasiakan dalam Kitab Wahyu. Ada penafsir yang berkata bahwa sebutan Babel menunjuk pada Kota Roma, karena Kota Roma terletak di atas tujuh gunung (pasal 17:9). Penafsir yang lain berkata bahwa Kota Babel yang dikisahkan dalam Perjanjian Lama harus dibangun kembali, sesuai dengan nubuatan dalam Yesaya 13:19-22 dan Yeremia 50-51, sehingga Kitab Wahyu pasal 17-18 berkisah tentang Babel yang dipulihkan kembali tersebut.

Ada juga satu kemungkinan lain. Walaupun penulis segan mempertimbangkan berita masa kini untuk mengartikan Firman Tuhan, tetapi dalam era globalisasi ini haruslah diakui bahwa mungkin kota-kota yang sudah mengalami globalisasi, yaitu kota-kota yang semakin mewah dan amoral, disebut "Babel" dalam Kitab Wahyu. Kalau begitu, maka istilah "Babel" menunjuk bukan pada satu kota yang identitasnya masih samar-samar, tetapi pada semua kota modern di bumi, seperti Hollywood, Hong Kong, San Fransisco, Shanghai, dan sebagainya!

Identitas Kota Babel sulit dipastikan, namun demikian garis besar berikut ini sangat menolong kita untuk dapat memahaminya secara jelas:

Pasal 16:19b Babel dihukum.

Pasal 17 Jatuhnya Babel dipandang sebagai rahasia apokaliptik yang dinyatakan.

Pasal 18 Jatuhnya Babel dipandang dari bumi.

Pasal 19:1-6 Tanggapan surga mengenai jatuhnya Babel.

Hagelberg: Why 17:1 - -- 17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu p...

17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.

Munculnya seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu mengaitkan bagian tentang Babel ini dengan hukuman ketujuh cawan. Ternyata kata-kata yang sama dipakai dalam pasal 21:9, sehingga keadaan "pengantin perempuan, mempelai Anak Domba" dipertentangkan dengan Pelacur Besar itu. Menurut Bauckham548, penghan-curan Babel dan Perayaan Pesta Pernikahan Anak Domba, merupakan sasaran ganda dari pasal 6-16.

Dalam Yesaya 23:16 Kota Tirus dikatakan "sundal" atau pelacur, begitu pula Kota Niniwe dalam Nahum 3:4. Rupanya pemakaian gambaran pelacur besar menyatakan bahwa dia yang dihukum dalam pasal 17-18 sombong dan penuh dengan berhala, sama seperti Tirus dan Niniwe.

Bagi Walvoord549 dan banyak penafsir Injili yang lain, Pelacur Besar yang diceritakan dalam pasal 17 melambangkan agama "Kristen" yang sebenarnya sudah mencampakkan segala ajaran Kristus. Tafsiran tersebut didasari pada pemakaian konsep pelacuran, yang melambangkan Israel yang tidak setia dalam Kitab Hosea dan Kitab Yehezkiel pasal 16 dan 23. Tafsiran tersebut juga didukung dengan pemakaian istilah "kekejian"550 dalam pasal 17:4 dan 5 (yang sering berhubungan dengan berhala) dan istilah "nama-nama hujat" dalam ayat 3.

Ada beberapa unsur yang menunjuk pada agama palsu dan penyembahan berhala, tetapi yang paling menonjol dalam pasal ini adalah dosa seks dan materialisme. Memang dosa seks dan materialisme sungguh meningkat di kota-kota besar pada zaman modern ini. Sebenarnya ada kaitan antara penyembahan berhala dan materialisme. Kolose pasal 3:5 berkata, "...matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan... dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala". Sebagai kesimpulan dapat dikatakan bahwa yang ditekankan dan yang paling nyata dalam gambaran Babel adalah materialisme dan dosa seks, tetapi ada kemungkinan bahwa materialisme itu merupakan suatu wujud dari penyembahan berhala modern.

Sekularisme modern dinodai dengan dosa seks, materialisme, dan juga agama palsu. Dalam Kitab Wahyu pasal 17 kita berkesempatan memandang sebuah kota besar pada akhir zaman, dalam bahasa dan gaya apokaliptik, dengan demikian kita dapat melihat penilaian "budaya global" melalui pasal ini.

Dalam Yeremia 51:13 Babel yang sebenarnya disebutkan "engkau yang tinggal di tepi sungai besar...." Babel yang sebenarnya memang terletak di tempat yang banyak airnya.551 Beberapa penafsir mengambil kesimpulan dari kesamaan antara Yeremia 51:13 dan Wahyu 17:1, menjelaskan bahwa Babel yang dinubuatkan dalam bagian ini adalah Babel yang dikisahkan dalam Perjanjian Lama, tetapi istilah banyak air ini diartikan bagi kita oleh Wahyu pasal 17:15, "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa." Kiasan ini juga dipakai dalam Perjanjian Lama.552 Dengan demikian ayat ini mempergunakan salah satu unsur dari Babel yang sebenarnya menceritakan sebuah kota yang berkuasa atas banyak orang, melalui suatu kiasan yang juga biasa dipakai dalam Perjanjian Lama.

Pasal 17:1-3 merupakan pendahuluan dari suatu visi mengenai Babel. Bauckham553 mengamati bahwa pendahuluan ini, yaitu pasal 17:1-3, dan pendahuluan dari visi mengenai Yerusalem Baru, yaitu 21:9-10, mirip sekali, dan memakai banyak kata yang sama. Pasti kesamaan seperti ini bukan hal yang kebetulan.554 Dari segi susunan, dua visi itu sejajar. Dari segi isi, dua visi tersebut juga sejajar. Kedua-duanya mengisahkan kota yang besar, yang kedua-duanya dilukiskan sebagai perempuan, yaitu seorang pelacur dan seorang mempelai!555

Demikian juga nasib kedua kota tersebut perlu kita bandingkan. Dalam pasal 18:23 ditulis, "Dan cahaya lampu tidak akan bersinar lagi di dalammu, dan suara mempelai laki-laki dan pengantin perempuan tidak akan kedengaran lagi di dalammu", sedangkan pasal 19:7 berkata, "Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia."

Walaupun dua visi tersebut sejajar, tetapi sungguh nyata bahwa keadaan rohani masing-masing sangat berbeda.

Hagelberg: Why 6:1--20:3 - -- B. Masa Kesengsaraan (6:1-20:3) Bentuk Bagian Ini Bentuk bagian yang mengisahkan masa kesengsaraan ini menarik. Ada tujuh segel, tujuh sangkakala, dan...

B. Masa Kesengsaraan (6:1-20:3)

Bentuk Bagian Ini

Bentuk bagian yang mengisahkan masa kesengsaraan ini menarik. Ada tujuh segel, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan. (Mungkinkah Mazmur 79:12, yang berkata, "Dan balikkanlah ke atas pangkuan tetangga kami tujuh kali lipat cela yang telah didatangkan kepada-Mu, ya Tuhan!" melatarbelakangi hukuman tujuh segel, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan?) Segel, sangkakala, dan cawan ini merupakan kerangka atau garis besar dari bagian ini. Enam segel itu dibuka Tuhan, disertai hukuman atas bumi. Lalu segel yang ketujuh terdiri dari tujuh sangkakala.299 Keenam sangkakala pertama diceritakan, lalu yang ketujuh terdiri dari tujuh cawan. Struktur ini menekankan dahsyatnya hukuman atas "mereka yang diam di bumi". Segel yang ketujuh merupakan ketujuh sangkakala, dan sangkakala yang ketujuh merupakan ketujuh cawan.300 Jadi, sesudah "yang diam di bumi" mengalami hukuman-hukuman dahsyat yang mulai dari segel yang pertama sampai dengan segel yang keenam, mungkin mereka akan berpikir, "Tinggal hanya satu hukuman lagi, bukankah ada tujuh segel?" Tetapi mereka akan heran, sebab yang "satu" lagi itu terdiri dari tujuh hukuman lagi, yang ditandai dengan tujuh sangkakala. Lalu, sesudah hukuman-hukuman dari enam sangkakala, mungkin mereka akan berpikir, "Akhirnya, hanya satu hukuman lagi..." tetapi mereka akan heran, karena yang "satu" lagi itu terdiri dari tujuh hukuman lagi, yang disebut tujuh cawan.301

Struktur ini menekankan betapa dahsyatnya hukuman-hukuman itu. Selain itu, ternyata segel, sangkakala, dan cawan menjadi garis besar, kerangka, atau "rantai" kisah ini. Selain "rantai kisah" ini ada beberapa hal lain yang juga disisipkan. Setiap "tambahan" ini juga merupakan dorongan untuk ketujuh jemaat itu.

Bagian ini menceritakan "Masa Kesengsaraan", yang merupakan "minggu" yang ke-70 dalam Kitab Daniel pasal 9, suatu masa yang berkelanjutan tujuh tahun. Di antara nas-nas yang lain, Amos 5:18-20 menceritakan kesengsaraan yang akan dialami umat Israel pada masa itu.

Menurut tafsiran lain, keenam segel dalam Wahyu 6 melambangkan masa ini, "zaman gereja", yang penuh dengan peperangan dan penderitaan seperti dikatakan di dalam Markus 13:5-13 ("Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru").

Tetapi paham tersebut agak sulit diterima, kalau kita membaca 6:8, "Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang ada di bumi." Jadi kalau segel yang keempat dibuka, paling tidak kira-kira satu milyar orang akan dibunuh. Itu bukan zaman sekarang. Alasan lain berkaitan dengan permintaan Tuhan Yesus, yang disebutkan dalam Wahyu 5 dan Mazmur 2:8. Seandainya enam segel itu menceritakan keadaan kita dalam "zaman gereja", artinya gulungan kitab itu sudah diminta Tuhan, dan segel itu sedang dibuka. Dengan demikian, menurut tafsiran tersebut, pembukaan enam segel menghabiskan waktu 2000 tahun, tetapi tujuh sangkakala dan tujuh cawan hanya makan waktu kurang dari tiga tahun. Ini tidak mustahil, tetapi agak aneh.

Lebih baik, sesuai dengan dahsyatnya pembukaan segel dan kepentingan pengambilan gulungan kitab, pengambilan gulungan kitab dianggap permulaan Masa Kesengsaraan, dan pembukaan segel dianggap sebagai sebagian dari hukuman Allah atas "yang diam di bumi" pada Masa Kesengsaraan. Hukuman yang dahsyat harus mendahului pendirian Kerajaan Allah di bumi, sangat jelas dalam Amos 5:18-20 dan Yesaya 2:12-21.

Isi Bagian Ini

Dari segi isi (bukan bentuk), bagian ini ada kesamaannya dengan Markus 13 (juga Matius 24 dan Lukas 21), saat Tuhan Yesus bernubuat mengenai akhir zaman. Beasley-Murray302 mencatat kesamaan-kesamaan tersebut sebagai berikut:

Markus 13

Wahyu 6

1. Perang-perang

1. Perang-perang

2. Perselisihan inter-

nasional

2. Perselisihan inter-

nasional

3. Gempa bumi

3. Kelaparan

4. Kelaparan

4. Wabah/sampar

5. Penganiayaan

5. Penganiayaan

6. Gerhana, bintang

berjatuhan,

goncangan

kuasa-kuasa langit

6. Gempa bumi, gerhana,

bintang berjatuhan,

pembesar bersembunyi

di gua, langit menyusut

Hagelberg: Why 4:1--22:21 - -- III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21) Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi s...

III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)

Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi sesudah ini") dan 4:1 ("Naiklah kemari dan Aku akan menunjuk kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini") kita mengetahui bahwa pasal 4 merupakan permulaan dari bagian ketiga. Bagian ketiga ini akan menceritakan "apa yang akan/harus terjadi sesudah" hal-hal mengenai ketujuh jemaat. Apa yang dibahas dalam pasal 1-3 sudah terjadi. Ketujuh jemaat itu sudah tidak ada lagi, sedangkan apa yang digambarkan dalam pasal 4-22 belum terjadi.

Fungsi bagian ini:

Memang Tuhan Yesus sudah menjanjikan pahala yang indah dan hebat kepada yang setia, kepada "barangsiapa yang menang", kepada "yang menuruti apa yang tertulis di dalam" Kitab Wahyu. Dalam bagian ketiga ini dibuktikan bahwa janji-janji itu bukan omong kosong, tetapi Dia mampu menggenapi janji-Nya, karena Dia akan mengalahkan musuh-Nya dan mendirikan Kerajaan-Nya. Juga, mereka yang menganiaya anggota jemaat Kristus akan dikalahkan oleh Raja atas segala raja, sehingga mereka yang dianiaya akan dihibur dan didorong untuk setia di dalam penganiayaan.

Struktur bagian ini:

Struktur bagian ini dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, sebagai berikut:

Visi Takhta sebagai Pendahuluan, 4:1-5:14

Masa Kesengsaraan, 6:1-20:3

Kerajaan Seribu Tahun, 20:4-15

Yerusalem yang Baru, 21:1-22:5

Penjelasan Akhir dari Penglihatan, 22:6-17

Bagian Penutup dari Kitab, 22:18-21

buka semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat

Matthew Henry: Why 17:1-6 - Penglihatan akan Si Pelacur Besar Sekarang antikristus digambarkan sebagai seorang pelacur besar. ...

SH: Why 17:1-18 - Gereja Tuhan, tetaplah waspada! (Rabu, 13 November 2002) Gereja Tuhan, tetaplah waspada! Gereja Tuhan, tetaplah waspada! ...

SH: Why 17:1-18 - Awas persekongkolan jahat! (Kamis, 14 Desember 2006) Awas persekongkolan jahat! Judul: Awas persekongkolan jahat! Pasal ...

SH: Why 17:1-18 - Babel yang bebal (Sabtu, 6 Desember 2014) Babel yang bebal Judul: Babel yang bebal Ada apa dengan kata "Babel"? Banyak nubuatan mengenai akhir z...

SH: Why 17:1-18 - Jangan Menduakan Sang Raja! (Selasa, 11 Oktober 2022) Jangan Menduakan Sang Raja! Salah satu sistem pemerintahan di dunia adalah kerajaan, yang mana ada satu tokoh yan...

Utley: Why 17:1-7 - --NASKAH NASB (UPDATED): Wahy 17:1-7...

TFTWMS: Why 17:1-18 - Keinginannya Tidak Bisa Dibantah KEINGINANNYA TIDAK BISA DIBANTAH (Wahyu 17:1-6, 9, 15, 18) ...

TFTWMS: Why 17:1-6 - Degradasinya Harus Jangan Diragukan DEGRADASINYA HARUS JANGAN DIRAGUKAN (Wahyu 17:1, 4-6) Supaya...

TFTWMS: Why 17:1 - Kehancurannya Tidak Akan Ditunda KEHANCURANNYA TIDAK AKAN DITUNDA (Wahyu 17:1) Ketiga, untuk menjaga supaya t...

TFTWMS: Why 17:1-16 - Penerangan Sorgawi PENERANGAN SORGAWI (Wahyu 17:1, 8, 11, 14, 16) ...

buka semua
Pendahuluan / Garis Besar

Full Life: Wahyu (Pendahuluan Kitab) Penulis : Yohanes Tema : Perjuangan dan Penyelesaian Tanggal Penulisan...

Full Life: Wahyu (Garis Besar) Garis Besar Prolog (Wahy 1:1-8) ...

Matthew Henry: Wahyu (Pendahuluan Kitab) Tidak semestinya mengurangi nama baik dan wewenang kitab ini bahwa ia sud...

Jerusalem: Wahyu (Pendahuluan Kitab) WAHYU KEPADA YOHANES PENGANTAR Kata "Wahyu" dalam judul Kitab in...

Ende: Wahyu (Pendahuluan Kitab) WAHJU JOANES KATA PENGANTAR Tjorak chas karangan ini Dalam ajat pertama, mengenai isinja, karangan ini di...

Hagelberg: Wahyu (Pendahuluan Kitab) PENDAHULUAN Pendahuluan Walaupun kitab ini seringkali ditafsirkan dengan pendekatan yang bermacam-macam, sang...

Hagelberg: Wahyu (Garis Besar) GARIS BESAR wahyu I. Bagian Pertama: "...apa yang telah kaulihat..." (...

Hagelberg: Wahyu DAFTAR PUSTAKA wahyu Daftar Kepustakaan Bauckham, Richard, The Climax of Prophecy: Studies on the B...

TFTWMS: Wahyu (Pendahuluan Kitab) Pertempuran Yang Tak Pernah & Tak Akan Pernah Ada ...

TFTWMS: Wahyu (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (Wahyu 16:13, 14, 1 6-21) Jika...

TFTWMS: Wahyu (Garis Besar) Catatan Akhir: 1 Mereka yang menggunakan pendekatan sejarah-berlanjut umumnya menafsirkan ketiga pertempuran in...

TFTWMS: Wahyu (Pendahuluan Kitab) "PENGANGKATAN" Meskipun banyak tokoh agama berbicara tentang Pengangkatan, jutaan orang tetap bingung dengan ist...

TFTWMS: Wahyu (Pendahuluan Kitab) KETIKA BABEL MENCOBA MEMIKAT ANDA WAHYU 17:1-6, 9...

TFTWMS: Wahyu (Pendahuluan Kitab) PENJELASAN PERKIRAAN DAN PENERANGAN WAHYU 17:1, 6-14, 16...

TFTWMS: Wahyu (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (Wahyu 17:1-6, 9, 15, 18) Pelba...

TFTWMS: Wahyu (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (Wahyu 17:1, 6-14, 16) Telah dikatakan ...

TFTWMS: Wahyu (Garis Besar) Catatan Akhir: 1 Jika Anda tinggal di sebuah komunitas di mana ilustrasi televisi tidak cocok, Anda bisa mengga...

TFTWMS: Wahyu (Garis Besar) Catatan Akhir: 1 William Barclay, The Revelation of John, vol. 2, rev. ed., The Daily Study Bible...

BIS: Wahyu (Pendahuluan Kitab) WAHYU KEPADA YOHANES PENGANTAR Wahyu Kepada Yohanes ini ditulis pada masa orang-orang Kristen ditekan dan dian...

Ajaran: Wahyu (Pendahuluan Kitab) Tujuan Supaya orang-orang Kristen mengerti ajaran-ajaran yang ada dalam Kitab Wahyu, sehingga mereka melakukannya dal...

Intisari: Wahyu (Pendahuluan Kitab) Apa yang akan terjadi pada masa depan PENULIS.Penulisnya disebut sebagai 'Yohanes' sebanyak empat kali (...

Garis Besar Intisari: Wahyu (Pendahuluan Kitab) [1] PENDAHULUAN Wah 1:1-20...

Advanced Commentary (Kamus, Lagu-Lagu Himne, Gambar, Ilustrasi Khotbah, Pertanyaan-Pertanyaan, dll)


TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA