Teks -- Roma 2:21 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Jerusalem -> Rm 1:18--3:20; Rm 2:1--3:20
Jerusalem: Rm 1:18--3:20 - -- Uraian mengenai Kebenaran Allah yang menyatakan diri melalui Injil, yang nanti akan dilanjutkan dalam Rom 3:21 dst, disusul suatu uraian tentang kebal...
Uraian mengenai Kebenaran Allah yang menyatakan diri melalui Injil, yang nanti akan dilanjutkan dalam Rom 3:21 dst, disusul suatu uraian tentang kebalikannya ialah: di luar Injil hanya "kemurkaan Allah" yang menampakkan diri, baik dalam dunia orang-orang kafir, Rom 1:18-32, maupun dalam bangsa Yahudi, Rom 2:1-3:10. Kemurkaan itu pertama-tama menyatakan dirinya dalam diperbanyaknya dosa manusia. Dalam penghakiman terakhir akan disingkapkan seluruhnya, Rom 2:6+; Mat 3:7+.
Jerusalem: Rm 2:1--3:20 - -- Sekarang Paulus berkata kepada orang Yahudi. Mula-mula, Rom 2:1-16, ia belum menyebutkan mereka, tetapi kemudian, Rom 2:17-3:20, ia berkata dengan ter...
Sekarang Paulus berkata kepada orang Yahudi. Mula-mula, Rom 2:1-16, ia belum menyebutkan mereka, tetapi kemudian, Rom 2:17-3:20, ia berkata dengan terus terang. Orang-orang Yahudi mau main hakim terhadap orang-orang lain, tetapi mereka sendiri tidak terluput, kalau berlaku seperti orang-orang lain itu, Rom 2:1-5,17-24. Hukum Taurat, Rom 2:12-13, sunat, Rom 2:25-29, dan Kitab Suci yang berharga, Rom 3:1-8, tidak membebaskan mereka dari sikap hati yang tepat. Baik orang Yahudi maupun orang kafir dapat dituntut di hadapan pengadilan Allah, Rom 2:6-11; dan kenyataannya kedua-duanya telah menjadi hamba dosa, Rom 3:9-20.
Ref. Silang FULL -> Rm 2:21
· sendiri mencuri: Mat 23:3,4
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg: Rm 2:21-23 - -- 2:21-23 Jadi, bagaimanakah engkau yang mengajar orang lain, tidakkah engkau mengajar dirimu sendiri? Engkau yang mengajar; "Jangan mencuri", mengapa...
2:21-23 Jadi, bagaimanakah engkau yang mengajar orang lain, tidakkah engkau mengajar dirimu sendiri? Engkau yang mengajar; "Jangan mencuri", mengapa engkau mencuri? Engkau yang berkata; "Jangan berzinah", mengapa engkau sendiri berzinah? Engkau yang jijik akan segala berhala, mengapa engkau sendiri merampok rumah berhala?
Menurut Cranfield115 pasal 2:21-22 terdiri dari empat pertanyaan retoris,116 tetapi oleh karena tidak ada kata "mengapa" dalam bahasa aslinya, maka ada penafsir yang lain yang menganggap kalimat-kalimat ini pernyataan, dan bukan pertanyaan. Cranfield dan Dunn117 menganggap pasal 2:23 sebagai pernyataan baik karena tata bahasa maupun karena dalam Roma 2:24 Yesaya 52:5 dikutip untuk membuktikannya. Hanya pernyataan yang dapat dibuktikan, dan bukan pertanyaan. Juga, sebagai pernyataan, 2:23 meringkaskan pasal 2:21-22.
tidakkah engkau mengajar dirimu sendiri....
Rabi Israel zaman itu tidak buta terhadap kemungkinan ini, tetapi apa yang mereka anggap sebagai suatu perkecualian, Paulus anggap sebagai kenyataan umum.118
Surat Yakobus 3:1 berkata, "Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat." Kemunafikan adalah suatu bahaya yang selalu mengancam orang yang mengajarkan Firman Tuhan, karena selalu ada kecenderungan untuk merasa bahwa kita sudah cukup maju karena kita mengerti Alkitab, sedangkan bagi Tuhan pengertian hanya berguna sebagai dasar ketaatan. Pengertian Firman Allah yang tidak dipakai sebagai dasar ketaatan akan menjadi alat di tangan kita untuk mencari-cari alasan yang dapat dianggap "rohani," tetapi yang sebenarnya hanya merupakan dalih untuk berdosa.
Justru pada titik ini bangsa Yahudi gagal. Bukan pengertian pada Firman yang dituntut dari Tuhan, tetapi ketaatanlah yang dituntut.
Mengenai tafsiran mencuri, berzinah, dan merampok rumah berhala, penafsir-penafsir bertanya, apakah yang Paulus maksudkan semua orang Yahudi sudah melakukan dosa-dosa tersebut? Apakah dia tidak terlalu keras? Ada penafsir119 yang berpikir bahwa yang dimaksudkan di sini adalah pengertian yang sangat tegas dari dosa tersebut, seperti tafsiran Tuhan Yesus sendiri dalam Matius 5:21-48, dan ada penafsir120 yang mengatakan bahwa tegasnya sikap Rasul Paulus mencerminkan suatu gaya bahasa yang sudah biasa zaman itu, di mana orang menegur dengan melebih-lebihkan dosa dari mereka yang ditegur.
Hagelberg: Rm 2:1--3:8 - -- b. Murka Allah Dinyatakan melawan Manusia yang Mengusahakan Kebenaran dari Hukum Taurat 2:1-3:8
Mungkin manusia dalam Adam kasar dan jahat, seperti ...
b. Murka Allah Dinyatakan melawan Manusia yang Mengusahakan Kebenaran dari Hukum Taurat 2:1-3:8
Mungkin manusia dalam Adam kasar dan jahat, seperti apa yang digambarkan dalam pasal 1:18-1:32, dan mungkin juga dia halus dan beradab seperti yang digambarkan dalam pasal 2:1-3:20, tetapi dia pasti harus menghadap murka Allah karena dia berada dalam aiwn/aion maut.
Siapa yang dibicarakan dalam pasal 2:1-16 agak sulit ditentukan. Beberapa penafsir84 berpikir bahwa orang Yunani yang beradab, yang memiliki kebudayaan dan moril yang tinggi, yang dimaksudkan di sini. Menurut mereka, baru dengan pasal 2:17 Paulus mulai membicarakan orang Yahudi.
Cranfield85 mencatat beberapa faktor yang mendukung pengertian dia, yaitu bahwa di sini Paulus sudah beralih dari orang Yunani untuk membicarakan orang Yahudi secara khusus. Antara lain, Cranfield mencatat bahwa:
i) Kata-kata Paulus mirip dengan Kebijaksanaan Salomo 11-15, sebuah karangan Yahudi yang menjadi bagian dari Apokripa.
ii) Tegasnya pasal 2:4 mengenai kesabaran Allah sesuai dengan sikap Paulus terhadap bangsa Israel.
iii) Pola di mana manusia dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu "Yahudi" dan "bukan Yahudi" (1:16, 2:9, 2:10, 3:9) sudah biasa untuk Paulus.
iv) Rasanya pasal 2:17 tidak disusun sebagai peralihan dari satu kelompok (bukan Yahudi) pada kelompok yang lain (Yahudi).
v) Sikap kesombongan terhadap orang bukan Yahudi sudah biasa untuk orang Yahudi, seperti nyata dalam pasal 2:18-20.
Orang Yahudi yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus pasti mengaminkan dengan penuh semangat apa yang dikatakan mengenai orang bukan Yahudi di atas. Akan tetapi Paulus menjelaskan bahwa agama mereka tidak melindungi mereka dari murka, karena hidup keagamaan mereka masih ada dalam aiwn/aion lama sehingga harus dimurkai.
i. Dia yang Menghakimi dan Melakukan yang Sama Tidak akan Luput dari Hukuman 2:1-11
Menurut karangan mereka sendiri, orang Yahudi tidak merasa terancam oleh hukuman Allah, walaupun mereka rela mengaku bahwa mereka juga berdosa.86
Hagelberg: Rm 2:21-23 - -- 2:21-23 Jadi, bagaimanakah engkau yang mengajar orang lain, tidakkah engkau mengajar dirimu sendiri? Engkau yang mengajar; "Jangan mencuri", mengapa...
2:21-23 Jadi, bagaimanakah engkau yang mengajar orang lain, tidakkah engkau mengajar dirimu sendiri? Engkau yang mengajar; "Jangan mencuri", mengapa engkau mencuri? Engkau yang berkata; "Jangan berzinah", mengapa engkau sendiri berzinah? Engkau yang jijik akan segala berhala, mengapa engkau sendiri merampok rumah berhala?
Menurut Cranfield115 pasal 2:21-22 terdiri dari empat pertanyaan retoris,116 tetapi oleh karena tidak ada kata "mengapa" dalam bahasa aslinya, maka ada penafsir yang lain yang menganggap kalimat-kalimat ini pernyataan, dan bukan pertanyaan. Cranfield dan Dunn117 menganggap pasal 2:23 sebagai pernyataan baik karena tata bahasa maupun karena dalam Roma 2:24 Yesaya 52:5 dikutip untuk membuktikannya. Hanya pernyataan yang dapat dibuktikan, dan bukan pertanyaan. Juga, sebagai pernyataan, 2:23 meringkaskan pasal 2:21-22.
tidakkah engkau mengajar dirimu sendiri....
Rabi Israel zaman itu tidak buta terhadap kemungkinan ini, tetapi apa yang mereka anggap sebagai suatu perkecualian, Paulus anggap sebagai kenyataan umum.118
Surat Yakobus 3:1 berkata, "Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat." Kemunafikan adalah suatu bahaya yang selalu mengancam orang yang mengajarkan Firman Tuhan, karena selalu ada kecenderungan untuk merasa bahwa kita sudah cukup maju karena kita mengerti Alkitab, sedangkan bagi Tuhan pengertian hanya berguna sebagai dasar ketaatan. Pengertian Firman Allah yang tidak dipakai sebagai dasar ketaatan akan menjadi alat di tangan kita untuk mencari-cari alasan yang dapat dianggap "rohani," tetapi yang sebenarnya hanya merupakan dalih untuk berdosa.
Justru pada titik ini bangsa Yahudi gagal. Bukan pengertian pada Firman yang dituntut dari Tuhan, tetapi ketaatanlah yang dituntut.
Mengenai tafsiran mencuri, berzinah, dan merampok rumah berhala, penafsir-penafsir bertanya, apakah yang Paulus maksudkan semua orang Yahudi sudah melakukan dosa-dosa tersebut? Apakah dia tidak terlalu keras? Ada penafsir119 yang berpikir bahwa yang dimaksudkan di sini adalah pengertian yang sangat tegas dari dosa tersebut, seperti tafsiran Tuhan Yesus sendiri dalam Matius 5:21-48, dan ada penafsir120 yang mengatakan bahwa tegasnya sikap Rasul Paulus mencerminkan suatu gaya bahasa yang sudah biasa zaman itu, di mana orang menegur dengan melebih-lebihkan dosa dari mereka yang ditegur.
Hagelberg: Rm 1:18--3:20 - -- 1. Murka Allah Dinyatakan melawan... 1:18-3:20
(aiwn/aion kematian)
Dalam bagian ini Paulus membuktikan bahwa murka dari Allah menimpa setiap orang ...
1. Murka Allah Dinyatakan melawan... 1:18-3:20
(aiwn/aion kematian)
Dalam bagian ini Paulus membuktikan bahwa murka dari Allah menimpa setiap orang yang tidak mencari kebenaran dan setiap orang yang mencari kebenaran berdasarkan Taurat.
Nygren67 menjelaskan bahwa bagi kita garis besar yang masuk akal adalah seperti berikut:
1. Kebenaran dari Manusia
a) kefasikan manusia
b) kebenaran manusia melalui Taurat
2. Kebenaran dari Allah
Tetapi garis besar tersebut bukanlah garis besar yang dipakai oleh Rasul Paulus. Oleh karena Paulus selalu berpikir secara theosentris, maka garis besar yang dia pakai adalah seperti yang berikut:
1. Murka Allah...
a) ...melawan kefasikan
b) ...melawan kebenaran manusia yang berdasarkan Taurat
2. Kebenaran Allah
Maka dalam bagian ini (1:18-3:20) Paulus menguraikan apa yang dapat diharapkan dari aiwn/aion kematian yang berada di dunia ini. Aiwn/aion Adam harus dimengerti lebih dahulu, kemudian baru aiwn/aion Kristus dapat dimengerti. Paulus menegaskan bahwa sikap Allah terhadap segala sesuatu dari aiwn/aion ini dapat diringkaskan dengan satu kata, yaitu murka. Dia mulai dengan menguraikan sikap Allah terhadap manusia yang tidak berusaha untuk menjadi benar.
Hagelberg: Rm 1:18--4:25 - -- A. Orang yang Dibenarkan karena Iman 1:18-4:25
Allah memurkai setiap orang, baik orang bukan Yahudi yang tidak benar, maupun orang Yahudi yang mengej...
A. Orang yang Dibenarkan karena Iman 1:18-4:25
Allah memurkai setiap orang, baik orang bukan Yahudi yang tidak benar, maupun orang Yahudi yang mengejar kebenaran dengan Taurat Musa. Yang dibenarkan hanyalah mereka yang percaya kepada Kristus.
Mulai di sini sampai dengan pasal 8 Paulus menguraikan tema yang dikemukakan di dalam pasal 1:16-17. Untuk menguraikan bagaimana kebenaran Allah dinyatakan dalam Injil yang menyelamatkan, dia harus lebih dahulu menyatakan bahwa murka Allah sedang dinyatakan atas dosa segala manusia. Dia harus membuktikan perlunya keselamatan itu. Kebenaran Allah adalah kebenaran yang satu-satunya, dan kebenaran itu hanya dinyatakan "dari iman kepada iman."
Di sini layak dicatat bahwa di dalam bagian ini bukanlah Paulus yang menghakimi angkatan itu, tetapi Injil Kristus yang menghakimi semua manusia. Bukan berarti angkatan itu lebih buruk dari pada angkatan-angkatan yang terdahulu, atau yang kemudian, tetapi mengingat kebenaran Allah semua manusia buruk.
Hagelberg: Rm 1:18--15:13 - -- II. Injil 1:18-15:13
Cranfield,65 setelah menyelidiki seluruh bagian ini, menyatakan bahwa Paulus "membiarkan Injil berbicara sendiri... untuk menen...
II. Injil 1:18-15:13
Cranfield,65 setelah menyelidiki seluruh bagian ini, menyatakan bahwa Paulus "membiarkan Injil berbicara sendiri... untuk menentukan bentuk dan isi bagian utama dari suratnya." Perkataan ini tepat. Paulus tidak menyusun bagian ini (1:18-15:13) untuk menangani suatu situasi tertentu di kota Roma, tetapi bagian ini terbentuk sesuai dengan suatu "akal intern" dari Injil Kristus sendiri. Bukan tidak ada pengaruh sama sekali dari situasi di Roma. Mungkin rencana Paulus untuk mengadakan perjalanan ke Spanyol mempengaruhi beberapa perincian dalam surat ini, tetapi secara keseluruhan, bentuk dan isi bagian ini, 1:18-15:13, ditentukan dari logisnya Injil Kristus saja.
Dalam bagian utama ini isi dan akibat kebenaran dari Allah bagi manusia diuraikan.66