kecilkan semua  

Teks -- Keluaran 20:3-6 (TB)

Tampilkan Strong
Konteks
20:3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. 20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. 20:5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, 20:6 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
Paralel   Ref. Silang (TSK)   Ref. Silang (FULL)   ITL  
Daftar Isi

Catatan Kata/Frasa
Full Life , Jerusalem , Ende , Ref. Silang FULL

Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry , SH , Topik Teologia

kecilkan semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Kel 20:3 - JANGAN ADA PADAMU ALLAH LAIN DI HADAPAN-KU. Nas : Kel 20:3 Hukum ini mencegah politeisme yang merupakan ciri agama-agama Timur Dekat zaman kuno. Israel tidak boleh menyembah atau memohon kepa...

Nas : Kel 20:3

Hukum ini mencegah politeisme yang merupakan ciri agama-agama Timur Dekat zaman kuno. Israel tidak boleh menyembah atau memohon kepada salah satu dewa bangsa lain, melainkan diperintahkan untuk takut akan Tuhan dan hanya melayani Dia saja (bd. Ul 32:39; Yos 24:14-15).

Apabila dikenakan kepada orang percaya PB, perintah ini berarti setidak-tidaknya tiga hal:

  1. 1) Ibadah orang percaya harus ditujukan kepada Allah saja. Tidak boleh ada penyembahan, doa yang dipanjatkan kepada, atau usaha memperoleh bimbingan dan pertolongan dari "allah lain," roh manapun, atau orang mati (bd. Im 17:7; Ul 6:4; 32:17; Mazm 106:37; 1Kor 10:19-20). Hukum pertama ini secara khusus ditujukan terhadap penyembahan roh-roh (yaitu, setan-setan) melalui spiritisme, ilmu nujum atau bentuk penyembahan berhala lainnya (bd. Ul 18:9-22).
  2. 2) Orang percaya harus mengabdikan diri sepenuhnya kepada Allah. Hanya Allah melalui kehendak-Nya yang dinyatakan dan Firman-Nya yang diilhamkan boleh menuntun kehidupan mereka (Mat 4:4;

    lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).

  3. 3) Tujuan hidup orang percaya haruslah mencari dan mengasihi Allah dengan sepenuh hati, jiwa, dan kekuatannya, sambil bersandar pada-Nya untuk menyediakan apa yang baik bagi kehidupan mereka (Ul 6:5; Mazm 119:2; Mat 6:33; Fili 3:8;

    lihat cat. --> Mat 22:37;

    lihat cat. --> Kol 3:5).

    [atau ref. Mat 22:37; Kol 3:5]

Full Life: Kel 20:4 - PATUNG YANG MENYERUPAI APAPUN. Nas : Kel 20:4 Larangan menyembah dewa lainnya berarti tidak boleh membuat patung dewa itu (bd. Ul 4:19,23-28), juga tidak seorang pun dapat membua...

Nas : Kel 20:4

Larangan menyembah dewa lainnya berarti tidak boleh membuat patung dewa itu (bd. Ul 4:19,23-28), juga tidak seorang pun dapat membuat patung Tuhan Allah. Ia terlalu agung untuk dapat digambarkan dengan apa pun yang dibuat oleh manusia. Jikalau dikenakan pada orang percaya dalam Kristus, hukum kedua melarang pembuatan patung dari Allah atau makhluk lain dengan tujuan memuja, berdoa, atau meminta pertolongan rohani apa pun (bd. Ul 4:15-16). Prinsip yang di balik perintah ini berlaku dalam hal ketiga oknum Trinitas.

  1. 1) Tidak mungkin ada patung atau gambar yang sanggup menggambarkan kemuliaan dan tabiat pribadi Allah dengan benar (bd. Yes 40:18).
  2. 2) Allah begitu mahatinggi, begitu kudus dan tidak terhampiri, sehingga patung apa pun atau gambar dari-Nya menghina dan merendahkan kodrat-Nya yang sesungguhnya dan apa yang telah dinyatakan oleh-Nya mengenai diri-Nya (bd. Kel 32:1-6).
  3. 3) Konsep orang percaya mengenai Allah tidak boleh dilandaskan pada patung atau gambar dari-Nya, tetapi pada Firman Allah dan penyataan-Nya melalui pribadi dan karya Yesus Kristus (bd. Yoh 17:3).

Full Life: Kel 20:5 - ANAK-ANAKNYA. Nas : Kel 20:5 Lihat cat. --> Kel 34:7. [atau ref. Kel 34:7]

Nas : Kel 20:5

Lihat cat. --> Kel 34:7.

[atau ref. Kel 34:7]

Jerusalem: Kel 19:1--40:38 - -- Sebagian besar dari bagian terakhir kitab Keluaran ini, yaitu Kel 19:1-2; 24:15-31:18; 34:29-35:8, berasal dari tradisi Para Imam. Bagian yang memuat ...

Sebagian besar dari bagian terakhir kitab Keluaran ini, yaitu Kel 19:1-2; 24:15-31:18; 34:29-35:8, berasal dari tradisi Para Imam. Bagian yang memuat Kitab (Hukum) Perjanjian, Kel 20:22-23:33, harus dipisahkan, sebab baru belakangan dihubungkan dengan peristiwa di gunung Sinai. Bagian-bagian lain berasal dari sumber-sumber yang lebih tua usianya. Sering sukar menentukan bagian manakah berasal dari tradisi Yahwista dan bagian manakah berasal dari tradisi Elohista. Menurut pandangan penyusun terakhir kisah ini maka perjanjian yang diadakan Musa meneguhkan kepilihan bangsa Israel serta janji-janji yang telah diberikan kepadanya, Kel 6:5-7, sama seperti perjanjian dengan Abraham (yang disinggung dalam Kel 6:4) meneguhkan janji-janji yang terdahulu, Kej 17. Akan tetapi perjanjian dengan Abraham diadakan dengan seorang saja (walaupun perjanjian itu menyangkut keturunannya) dan disertai satu perintah saja (sunat). Perjanjian di gunung Sinai langsung menyangkut seluruh bangsa yang menerima hukum: kesepuluh perintah (Allah) serta Kitab Perjanjian. Bersama dengan semua tambahannya dari zaman kemudian hukum tsb menjadi piagam agama Yahudi, Sir 24:9-27 menyamakan Hukum Taurat itu dengan Hikmat Allah. Tetapi sekaligus hukum itu "menjadi suatu saksi terhadap bangsa Israel", Ula 31:26, artinya: pelanggaran hukum Taurat oleh umat Israel akan membatalkan segala janji dan akan mendatangkan kutuk Allah. Maka hukum Taurat hanya berperan sebagai pengajaran dan paksaan untuk menyiapkan manusia bagi kedatangan Kristus yang akan mengadakan suatu perjanjian yang baru. Peranan sementara dari hukum Taurat itu diterangkan Paulus dalam uraiannya melawan orang Kristen yang hendak memaksakan hukum Taurat kepada orang Kristen bukan Yahudi, Gal 3; Rom 7.

Jerusalem: Kel 20:1-17 - -- Dalam kitab Keluaran seperti sekarang ada kesepuluh perintah Tuhan (Dekalog) nampaknya tidak bersesuai dengan ceritera yang merangkakannya, Kel 19:24-...

Dalam kitab Keluaran seperti sekarang ada kesepuluh perintah Tuhan (Dekalog) nampaknya tidak bersesuai dengan ceritera yang merangkakannya, Kel 19:24-25 dan Kel 20:18-21. ADapun Dekalog (Kesepuluh Firman, bdk Kel 34:28; Ula 4:13; 10:4+) terpelihara dengan dua rupa yang sedikit berbeda satu sama lain. Dalam Kel 20 ini Dekalog disajikan seperti terdapat dalam tradisi Elohista, sedangkan Dekalog yang tercantum dalam Ula 5:6-21 dipungut dari tradisi Ulangan. Aslinya Dekalog yang agaknya berasal dari zaman Musa kiranya berupa sepuluh ayat pendek beruntun dan berirama, sehingga mudah dihafal (bdk perintah ke 5,6,7 dan 8). Secara lisan Dekalog itu terpelihara oleh kelompok-kelompok orang Israel yang mengalami peristiwa di gunung Sinai dan yang tahu bahwa Dekalog itu berisikan "firman-firman" yang disampaikan Tuhan di gunung itu. Oleh karena itu Dekalog berikut beberapa tambahan kemudian disisipkan ke dalam kisah mengenai penampakan Tuhan di gunung itu. Tradisi Elohista yang tercantum dalam Kel 20:1-17 ini diteruskan dalam Kel 24:3 menyusul bagian yang memuat Hukum Perjanjian. Adapun Dekalog itu mencakup segala bidang hidup keagamaan dan akhlak. Dengan dua cara perintah-perintah Dekalog dapat dibagi-bagi yaitu: a)Kel 20:2-3,4-6,8-11,12,13,14,15,16,17; b)Kel 20:3-6,7,8-11,12,13,14,15,16,17,17. Pembagian pertama dituruti pujangga Gereja Yunani dan menjadi lazim dalam Gereja Yunani, Ortodoks dan gereja-gereja Kalvin, sedangkan pembagian kedua dituruti Gereja Katolik dan gereja-gereja Luter. Pembagian kedua ini dibuat oleh Augustinus berdasarkan Ulangan.- Dekalog itu menjadi urat-nadi Hukum Musa dan terus dipertahankan dalam Perjanjian Baru. Kristus sendiri memetik perintah-perintah Dekalog tetapi menambah apa yang disebut sebagai "ketiga nasehat Injil" sebagai penyempurnaannya, Mar 10:17-21. Meskipun sangat menyerang hukum Taurat (Roma, Galatia), namun Paulus sekali-kali tidak menyentuh tugas-kewajiban manusia yang utama baik terhadap Allah maupun terhadap sesama manusia sebagaimana digariskan dalam Kesepuluh Firman itu.

Jerusalem: Kel 20:3 - allah lain Tuhan menuntut supaya Israel berbakti kepada Dia saja sebagai syarat perjanjian. Baru di kemudian hari umat Israel akan sampai kepada kesimpulan bahwa...

Tuhan menuntut supaya Israel berbakti kepada Dia saja sebagai syarat perjanjian. Baru di kemudian hari umat Israel akan sampai kepada kesimpulan bahwa allah-allah lain tidak ada sama sekali, bdk Ula 4:35; Yes 43:10-11; 45:5, dll. Dekalog hanya melarang memuja allah lain. Lama sekali dewa-dewa dianggap kurang kuat, kurang berkuasa dsb dari pada Tuhan, tetapi tidak disangkal bahwa mereka ada.

Jerusalem: Kel 20:4 - patung Israel dilarang memuat patung Tuhan guna keperluan beribadat (bdk pertimbangan-pertimbangan yang dikemukakan Ula 4:15). Larangan ini membedakan bangsa...

Israel dilarang memuat patung Tuhan guna keperluan beribadat (bdk pertimbangan-pertimbangan yang dikemukakan Ula 4:15). Larangan ini membedakan bangsa Israel dengan semua bangsa tetangganya.

Jerusalem: Kel 20:5 - kepadanya Ialah kepada allah lain yang disebut dalam Kel 20:3; Kel 20:5 menyambung Kel 20:3.

Ialah kepada allah lain yang disebut dalam Kel 20:3; Kel 20:5 menyambung Kel 20:3.

Ende: Kel 20:3 - -- Kejakinan umat Israel, bahwa hanja ada satu tuhan, terutama berdasarkan pengalaman Perwahjuan tuhan. Paham perihal ini lambat-laun akan semakin mendal...

Kejakinan umat Israel, bahwa hanja ada satu tuhan, terutama berdasarkan pengalaman Perwahjuan tuhan. Paham perihal ini lambat-laun akan semakin mendalam.Sungguhpun begitu Israel masih sering djuga tertarik politeisme.

Mengikuti S. Augustinus, Geredja latin pun pula geredja Lutheran memandang aj. 3-6(Kel 20:3-6) sebagai perintah pertama. Perintah ini berkenan dengan ibadat (kultus) dan aj. 4-6(Kel 20:4-6) dapat dianggap sebagai keterangan lebih konkrit dari aj.3(Kel 20:3).

Ende: Kel 20:4 - -- Dalam menafsirkan larangan mengenai artja-artja kita harus mempertimbangkan latarbelakangnja, jakni pandangan-pandangan suku-suku Semit. Gambaran manu...

Dalam menafsirkan larangan mengenai artja-artja kita harus mempertimbangkan latarbelakangnja, jakni pandangan-pandangan suku-suku Semit. Gambaran manusia binatang-binatang dan bintang-bintang dianggap sebagai "pendjelmaan" kekuatan-kekuatan ilahi, jang dapat dipengaruhi dengan disembah-sembah (Lihat: Kel 20:25 dan Ula 4:15-20). Maka dari itu mendirikan artja-artja sematjam itu sama sadja dengan menjembah berhala, oleh karena itu mendjadi larangan bagi Israel. Bilamana tidak ada bahaja, bahwa orang menjembah berhala atau menurunkan deradjat Tuhan jang tidak kelihatan, larangan ini tidak berlaku pula. Lih.: dua buah kerub (Kel 25:18) diatas Peti Kesaksian; 1Ra 6:25 dalam kenisah jang didirikan Salomon); ular perunggu (Bil 21:8) bandingkan 2Ra 18:4); lembu-lembu tembaga dalam kenisah (1Ra 7:25) dan perhiasan-perhiasan lainnja (1Ra 6:29-35). Akan tetapi Jahwe sendiri tidak kelihatan, karena itu djuga tidak dapat digambarkan (lihat Kel 33:20-23).

Menurut para Bapa Geredja Junani dan berbagai golongan saudara protestan, aj. 4-6 (Kel 20:4-6) merupakan perintah tersendiri (jakni jang kedua). Djuga beberapa ahli Kitab Sutji katolik menganggap perintjian ini lebih selaras dengan pembagian teks dalam sepuluh perintah singkat (Bandingkan djuga fasal Kel 34:14-17). Lihat tjatatan pada aj. 17 (Kel 20:17).

Ende: Kel 20:5 - -- Dalam kitab Sutji atjap kali Tuhan disebut "tjemburu" atau "iri hati". Ini gambaran manusiawi untuk melukiskan tjintakasih Tuhan jang agung tanpa band...

Dalam kitab Sutji atjap kali Tuhan disebut "tjemburu" atau "iri hati". Ini gambaran manusiawi untuk melukiskan tjintakasih Tuhan jang agung tanpa banding terhadap umatNja, serta mengutamakan tuntutanNja, supaja manusia mendjawab kasih ilahi itu dengan menjerahkan diri utuh-utuh kepada Tuhan.

Tuhan membalas dosa-dosa para bapa pada keturunan mereka. Maksud penulis: perbuatan-perbuatan manusia mempengaruhi baik atau buruk atas orang-orang sekitarnja dan seluruh masjarakat. Demikianlah halnja teristimewa dalam persatuan religieus umat Israel jang seerat itu, jang harus menjalurkan tradisi Sutji Hukum tuhan turun-temurun.

Dosa bukanlah soal perseorangan semata-mata, dan beserta dosanja djuga hukumannja dilandjutkan dalam keturunan manusia (Bandingkan Kej 3: Disini dilukiskan dosa warisan nenek-mojangnja).

Teranglah sudah, bahwa Tuhan hanja mempersalahkan dosa, jang disetudjui orang dengan sadar dan bebas merdeka.

Ende: Kel 20:6 - -- Achirnja belaskasih Tuhan masih lebih besar djuga dari ketjenderungan manusia akan berdosa.

Achirnja belaskasih Tuhan masih lebih besar djuga dari ketjenderungan manusia akan berdosa.

Ref. Silang FULL: Kel 20:3 - di hadapan-Ku · di hadapan-Ku: Kel 20:23; Kel 34:14; Ul 6:14; 13:10; 2Raj 17:35; Mazm 44:21; 81:10; Yer 1:16; 7:6,9; 11:13; 19:4; 25:6; 35:15

Ref. Silang FULL: Kel 20:4 - bagimu patung · bagimu patung: Kel 20:5,23; Kel 32:8; 34:17; Im 19:4; 26:1; Ul 4:15-19,23; 27:15; 2Sam 7:22; 1Raj 14:9; 2Raj 17:12; Yes 40:19; 42:8; 44:9

Ref. Silang FULL: Kel 20:5 - sujud menyembah // adalah Allah // kesalahan bapa // kepada keturunan · sujud menyembah: Kel 23:13,24; Yos 23:7; Hak 6:10; 2Raj 17:35; Yes 44:15,17,19; 46:6 · adalah Allah: Kel 34:14; Ul 4:24; Yos 24:19; Na...

· sujud menyembah: Kel 23:13,24; Yos 23:7; Hak 6:10; 2Raj 17:35; Yes 44:15,17,19; 46:6

· adalah Allah: Kel 34:14; Ul 4:24; Yos 24:19; Nah 1:2

· kesalahan bapa: Kej 9:25; [Lihat FULL. Kej 9:25]; Im 26:39; [Lihat FULL. Im 26:39]

· kepada keturunan: Kel 34:7; Bil 14:18; Yer 32:18

Ref. Silang FULL: Kel 20:6 - kepada beribu-ribu · kepada beribu-ribu: Kel 34:7; Bil 14:18; Ul 7:9; Yer 32:18; Luk 1:50; Rom 11:28

· kepada beribu-ribu: Kel 34:7; Bil 14:18; Ul 7:9; Yer 32:18; Luk 1:50; Rom 11:28

buka semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat

Matthew Henry: Kel 20:1-11 - Sepuluh Perintah Allah Setelah segala sesuatu dipersiapkan untuk menyambut pemberian hukum dari All...

SH: Kel 20:1-11 - Akulah Tuhan Allahmu! (Minggu, 3 Agustus 1997) Akulah Tuhan Allahmu! Akulah Tuhan Allahmu! Siapakah yang berhak mengatur hidup Anda? Diri Anda sendir...

SH: Kel 20:1-3 - Hanya Dia Allahku! (Rabu, 14 September 2005) Hanya Dia Allahku! Hanya Dia Allahku! Seorang ibu menuntut hak asuh anak kandungnya dari sebuah...

SH: Kel 20:1-17 - Arti berelasi dengan Allah (Kamis, 27 Juni 2013) Arti berelasi dengan Allah Judul: Arti berelasi dengan Allah Kehidupan berbangsa di republik tercinta ...

SH: Kel 20:1-17 - Hukum Tuhan, Tanda Perjanjian (Jumat, 7 Desember 2018) Hukum Tuhan, Tanda Perjanjian Pada umumnya, suatu perjanjian luhur diadakan antara Si Pemimpin dan bawahannya mer...

SH: Kel 20:4-6 - Awas allah palsu! (Kamis, 15 September 2005) Awas allah palsu! Awas allah palsu! Menurut Anda, dapatkah kehadiran Allah digantikan oleh makh...

Topik Teologia: Kel 20:3 - -- Allah yang Berpribadi Pribadi Allah Allah yang Mahaesa Allah adalah Satu-satunya Allah ...

Topik Teologia: Kel 20:4 - -- Allah yang Berpribadi Pribadi Allah Dosa Dosa-dosa Terhadap Allah Dosa-dosa Pencemaran Tempat Suci ...

Topik Teologia: Kel 20:5 - -- Allah yang Berpribadi Pribadi Allah Allah Berperasaan Kej 6:6 ...

Topik Teologia: Kel 20:6 - -- Allah yang Berpribadi Allah yang Cemburu Kel 20:4-6 ...

buka semua
Pendahuluan / Garis Besar

Full Life: Keluaran (Pendahuluan Kitab) Penulis : Musa Tema : Penebusan Tanggal Penulisan: Sekitar 1445-1405 S...

Full Life: Keluaran (Garis Besar) Garis Besar I. Penindasan Orang Ibrani di Mesir (...

Matthew Henry: Keluaran (Pendahuluan Kitab) Musa adalah hamba TUHAN yang menulis dan bertindak bagi Allah dengan ...

Jerusalem: Keluaran (Pendahuluan Kitab) PENGANTAR JUDUL-JUDUL, PEMBAGIAN DAN ISI Kelima buku pertama Kitab Suci me...

Ende: Keluaran (Pendahuluan Kitab) PENGUNGSIAN KATA PENGANTAR Kitab pengungsian terdiri dari bagian Riwajat dan bagian Perundang-perundangan jang erat ber...

BIS: Keluaran (Pendahuluan Kitab) KELUARAN PENGANTAR Nama Keluaran diambil dari peristiwa pokok yang diceritakan dalam buku ini, yaitu keluarnya...

Ajaran: Keluaran (Pendahuluan Kitab) Tujuan Agar anggota jemaat mengerti bahwa Allah setia terhadap janji-Nya dan berkuasa memelihara umat-Nya....

Intisari: Keluaran (Pendahuluan Kitab) Lahirnya Satu Bangsa MENGAPA KELUARAN?"Keluaran" adalah judul kitab Musa yang kedua dalam Perjanjian Lama. Sebenarnya pen...

Garis Besar Intisari: Keluaran (Pendahuluan Kitab) [1] BANGSA ISRAEL DI MESIR Kel 1:1-22...

Advanced Commentary (Kamus, Lagu-Lagu Himne, Gambar, Ilustrasi Khotbah, Pertanyaan-Pertanyaan, dll)


TIP #02: Coba gunakan wildcards "*" atau "?" untuk hasil pencarian yang leb?h bai*. [SEMUA]
dibuat dalam 0.11 detik
dipersembahkan oleh YLSA