Teks -- 1 Tawarikh 15:4-10 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Jerusalem -> 1Taw 15:1-24
Jerusalem: 1Taw 15:1-24 - -- Dalam 1Ta 15:25 si Muwarikh kembali menuruti 2Samuel. Kitab Tawarikh semula rupanya hanya memuat 1Ta 15:1-3,11-15, yaitu didirikan sebuah kemah untuk ...
Dalam 1Ta 15:25 si Muwarikh kembali menuruti 2Samuel. Kitab Tawarikh semula rupanya hanya memuat 1Ta 15:1-3,11-15, yaitu didirikan sebuah kemah untuk mengurangi tabut perjanjian dan hukum kitab Imamat mengenai cara tabut itu harus diangkut. Karena hukum itu dilanggar maka Peres-Uza dahulu mengamali nasib malang, 1Ta 13:9 dst. kemudian berbagai tambahan diselipkan, yaitu: sebuah daftar imam-orang Lewi, 1Ta 15:4-10, sebuah catatan mengenai orkes yang sedang mengiringi tabut perjanjian, 1Ta 15:16-24.
Ende -> 1Taw 15:1-16
Ende: 1Taw 15:1-16 - -- Dalam bagian ini -- jang tidak terdapat dalam II Sjem -- si pengarang sangat
menekan peranan dan kepentingan kaum imam dan Levita -- pertama kalinja
p...
Dalam bagian ini -- jang tidak terdapat dalam II Sjem -- si pengarang sangat menekan peranan dan kepentingan kaum imam dan Levita -- pertama kalinja pengangkutan peti perdjandjian tidak djadi karena kaum Levita tidak ikut serta -- dan pengangkutan itu mendjadi sebangsa upatjara ibadah jang meriah. Dan ibadah ini adalah ibadah sebagaimana jang berlangsung pada djaman si pengarang. Tindakan2, jang disini diambil Dawud menurut si pengarang, mau menekan peranan radja itu sebagai pendiri ibadah Israil dikemudian hari. Seluruh Kitab Tawarich (mulai 1Ta 6-32) mengemukakan Dawud, bukannja sebagai kepala negara, melainkan sebagai pendiri ibadah, sehingga gambaran Dawud dalam Kitab Tawarich agak berbeda dengan gambarannja dalam Kitab Sjemuel. Bukannja, bahwa gambaran itu salah sama sekali, namun itu amat menjebelah. Sudut2 lain dari tokoh itu sudah diketahui para pembatja kitab Tawarich dari Kitab Sjemuel, sehingga tidak usah ditekan lagi. Sebenarnja pula bukan radja Dawud jang mengatur ibadah, sebagaimana jang digambarkan Kitab Tawarich, namun radja ini boleh dianggap sebagai asal-usulnja dikemudian hari. Sebab dia itu pentjipta negara jang makmur. Tetapi pada djaman itu agama sama sekali terikat pada negara, sehingga negara baru membutuhkan djuga ibadah baru dan jang gemilang. Maka itu dengan mentjiptakan negara, Dawudpun meletakkan dasar untuk ibadah baru. Suatu proses jang sama djuga sudah dikenakan dalam Kitab Taurat berkenan dengan Musa.
· orang Lewi: Bil 3:17-20; [Lihat FULL. Bil 3:17] s/d 20