Teks -- Yohanes 12:42 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg: Yoh 12:42 - -- 12:42 Namun banyak juga di antara pemimpin yang percaya kepada-Nya, tetapi oleh karena orang-orang Farisi mereka tidak mengakuinya berterus terang934,...
12:42 Namun banyak juga di antara pemimpin yang percaya kepada-Nya, tetapi oleh karena orang-orang Farisi mereka tidak mengakuinya berterus terang934, supaya mereka jangan dikucilkan.935
Carson936 mengamati bahwa pasal 1:10-13 mempunyai pola yang sama dengan pasal 12:37-42-43. Ketidakpercayaan yang umum disebutkan lebih dulu, lalu iman orang percaya yang menjadi kekecualian dikemukakan. Sebenarnya kontras itu, antara mereka yang menolak dan mereka yang percaya, merupakan suatu tema yang muncul berkali-kali dalam pasal 7-12. Nas ini merupakan puncak dari kontras itu, sehingga para pemimpin juga disebutkan.
Walaupun banyak di antara pemimpin yang percaya kepada Tuhan Yesus, hanya dua nama (yaitu nama Nikodemus dan Yusuf dari Arimatea) dicatat dalam Perjanjian Baru. Kasus Yusuf dari Arimatea menarik dalam konteks ini. Dalam pasal 19:38 dijelaskan bahwa dia adalah "murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi". Meskipun demikian, dia berani "meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus." Orang mengatakan bahwa seharusnya dia tidak "sembunyi-sembunyi" saja. Seharusnya dia berterus terang mengakui Tuhan Yesus. Setuju, tetapi sebaiknya kita yang tidak sedang menghadapi penganiayaan, tidak cepat-cepat menjelekkan dia. Lebih-lebih, jangan kita berkata bahwa iman Yusuf dari Arimatea bukan merupakan iman yang menyelamatkan. Hal itu tidak dikatakan dalam nas ini. Memang sebaiknya mereka berani mengakui Dia kepada musuh-Nya, seperti orang yang matanya dimelekkan dalam pasal 9, tetapi sebenarnya ketakutan mereka mudah dipahami.
Mungkin beratnya pengucilan lebih terasa oleh para pemimpin, yaitu mereka yang mempunyai jabatan dalam agama Yahudi. Tampaknya dikucilkan dari kursi depan yang disediakan bagi para pemimpin dianggap lebih berat daripada dikucilkan dari tikar yang terletak di belakang ruang ibadah.
Perlu ditekankan di sini bahwa nas ini tidak menyentuh masalah "iman yang menyelamatkan" atau "iman yang tidak menyelamatkan". Dalam Injil Yohanes, iman pada Yesus Kristus menyelamatkan. Ada iman yang lebih dihargai (misalnya iman yang muncul dari kesaksian), dan ada iman yang kurang dihargai (yaitu imanyang muncul dari tanda), tetapi iman pada Yesus menyelamatkan dari hukuman kekal.937 Aneh dan tidak adil, jika seandainya mengaku Yesus di depan orang yang mau membunuh orang Kristen, merupakan syarat keselamatan, atau bukti yang wajib bahwa iman kita cukup kuat untuk menyelamatkan kita dari hukuman kekal. Kalau begitu, orang yang diam di negara yang "Kristen" lebih mudah diselamatkan!
Benar dan baik, jika kita bersemangat mendorong setiap orang percaya, supaya dia menjadi murid yang teguh dan pengikut yang setia sampai mati. Namun kita tidak boleh memindahkan ketaatan (suatu bukti pemuridan) sehingga menjadi bukti iman dan keselamatan dari neraka. Jangan-jangan ketaatan menjadi standar yang menentukan keyakinan akan keselamatan.
Hagelberg: Yoh 12:37-43 - -- 1. Nubuatan dari Firman Allah (12:37-43)
Yesaya dikutip untuk menjelaskan bahwa Tuhan Allah sendiri bertindak supaya mereka di Israel tidak mampu perc...
1. Nubuatan dari Firman Allah (12:37-43)
Yesaya dikutip untuk menjelaskan bahwa Tuhan Allah sendiri bertindak supaya mereka di Israel tidak mampu percaya. Yohanes memakai kesaksian salah satu nabi Israel untuk menghakimi bangsa Israel.
Hagelberg: Yoh 12:42 - -- 12:42 Namun banyak juga di antara pemimpin yang percaya kepada-Nya, tetapi oleh karena orang-orang Farisi mereka tidak mengakuinya berterus terang934,...
12:42 Namun banyak juga di antara pemimpin yang percaya kepada-Nya, tetapi oleh karena orang-orang Farisi mereka tidak mengakuinya berterus terang934, supaya mereka jangan dikucilkan.935
Carson936 mengamati bahwa pasal 1:10-13 mempunyai pola yang sama dengan pasal 12:37-42-43. Ketidakpercayaan yang umum disebutkan lebih dulu, lalu iman orang percaya yang menjadi kekecualian dikemukakan. Sebenarnya kontras itu, antara mereka yang menolak dan mereka yang percaya, merupakan suatu tema yang muncul berkali-kali dalam pasal 7-12. Nas ini merupakan puncak dari kontras itu, sehingga para pemimpin juga disebutkan.
Walaupun banyak di antara pemimpin yang percaya kepada Tuhan Yesus, hanya dua nama (yaitu nama Nikodemus dan Yusuf dari Arimatea) dicatat dalam Perjanjian Baru. Kasus Yusuf dari Arimatea menarik dalam konteks ini. Dalam pasal 19:38 dijelaskan bahwa dia adalah "murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi". Meskipun demikian, dia berani "meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus." Orang mengatakan bahwa seharusnya dia tidak "sembunyi-sembunyi" saja. Seharusnya dia berterus terang mengakui Tuhan Yesus. Setuju, tetapi sebaiknya kita yang tidak sedang menghadapi penganiayaan, tidak cepat-cepat menjelekkan dia. Lebih-lebih, jangan kita berkata bahwa iman Yusuf dari Arimatea bukan merupakan iman yang menyelamatkan. Hal itu tidak dikatakan dalam nas ini. Memang sebaiknya mereka berani mengakui Dia kepada musuh-Nya, seperti orang yang matanya dimelekkan dalam pasal 9, tetapi sebenarnya ketakutan mereka mudah dipahami.
Mungkin beratnya pengucilan lebih terasa oleh para pemimpin, yaitu mereka yang mempunyai jabatan dalam agama Yahudi. Tampaknya dikucilkan dari kursi depan yang disediakan bagi para pemimpin dianggap lebih berat daripada dikucilkan dari tikar yang terletak di belakang ruang ibadah.
Perlu ditekankan di sini bahwa nas ini tidak menyentuh masalah "iman yang menyelamatkan" atau "iman yang tidak menyelamatkan". Dalam Injil Yohanes, iman pada Yesus Kristus menyelamatkan. Ada iman yang lebih dihargai (misalnya iman yang muncul dari kesaksian), dan ada iman yang kurang dihargai (yaitu imanyang muncul dari tanda), tetapi iman pada Yesus menyelamatkan dari hukuman kekal.937 Aneh dan tidak adil, jika seandainya mengaku Yesus di depan orang yang mau membunuh orang Kristen, merupakan syarat keselamatan, atau bukti yang wajib bahwa iman kita cukup kuat untuk menyelamatkan kita dari hukuman kekal. Kalau begitu, orang yang diam di negara yang "Kristen" lebih mudah diselamatkan!
Benar dan baik, jika kita bersemangat mendorong setiap orang percaya, supaya dia menjadi murid yang teguh dan pengikut yang setia sampai mati. Namun kita tidak boleh memindahkan ketaatan (suatu bukti pemuridan) sehingga menjadi bukti iman dan keselamatan dari neraka. Jangan-jangan ketaatan menjadi standar yang menentukan keyakinan akan keselamatan.
Hagelberg: Yoh 12:37-50 - -- D. Teologi ketidakpercayaan (12:37-50)
Dalam bagian ini Rasul Yohanes, dan Tuhan Yesus sendiri, menanggapi ketidakpercayaan mereka. Orang yang belum p...
D. Teologi ketidakpercayaan (12:37-50)
Dalam bagian ini Rasul Yohanes, dan Tuhan Yesus sendiri, menanggapi ketidakpercayaan mereka. Orang yang belum percaya, yang membaca Injil Yohanes, dapat berkata, "Jika sekian banyak orang Yahudi - mereka dari negeri-Nya sendiri - menolak Dia, mungkin Dia bukan Mesias." Masalah itu ditanggapi dalam bagian ini. Yohanes menjelaskan bahwa sikap orang Yahudi tetap sama, sejak dahulukalah. Musa juga menghadapi sikap yang sama, dan berkata "Sudah kamu lihat segala yang dilakukan TUHAN di tanah Mesir di depan matamu terhadap Firaun dan terhadap semua pegawainya dan terhadap seluruh negerinya: cobaan-cobaan yang besar yang telah dilihat oleh matamu sendiri, tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang besar itu. Tetapi sampai sekarang ini TUHAN tidak memberi kamu akal budi untuk mengerti atau mata untuk melihat atau telinga untuk mendengar" (Ulangan 29:2-4). Ketidakpercayaan bangsa Israel bukan merupakan bukti bahwa Yesus bukan Mesias. Sebenarnya ketidakpercayaan mereka telah dinubuatkan. TUHAN Allah tidak mengaruniakan iman kepada mereka.
Hagelberg: Yoh 11:1--12:50 - -- III. PERALIHAN: KEHIDUPAN DAN KEMATIAN, RAJA DAN HAMBA YANG MENDERITA (11:1-12:50)
III. PERALIHAN: KEHIDUPAN DAN KEMATIAN, RAJA DAN HAMBA YANG MENDERITA (11:1-12:50)