Teks -- Wahyu 3:21 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Jerusalem -> Why 2:1--3:22
Jerusalem: Why 2:1--3:22 - -- Bab 2-3 Ketujuh surat yang tercantum di sini tersusun secara sama. Dijelaskan dahulu bagaimana keadaan jemaat (Aku tahu), lalu menyusul janji atau anc...
Bab 2-3 Ketujuh surat yang tercantum di sini tersusun secara sama. Dijelaskan dahulu bagaimana keadaan jemaat (Aku tahu), lalu menyusul janji atau ancaman, yang melayangkan pandangan ke akhir zaman. Ajaran yang termaktub dalam surat-surat ini sangat padat, khususnya ajaran mengenai Yesus Kristus. Surat-surat itu juga memberi informasi tentang hidup Kristen di kawasan Asia-Kecil sekitar th 90.
Ref. Silang FULL -> Why 3:21
Ref. Silang FULL: Why 3:21 - Barangsiapa menang // atas takhta-Ku // telah menang · Barangsiapa menang: Yoh 16:33; Yoh 16:33
· atas takhta-Ku: Mat 19:28; Mat 19:28
· telah menang: Wahy 5:5
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg: Why 3:21 - -- 3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan ...
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Mungkin antara semua janji dalam pasal 2-3, janji ini adalah yang paling indah. Duduk bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku.... Ini merupakan puncak bagian ini. Duduk dengan Tuhan Yesus Kristus di atas takhta-Nya! Indahnya janji ini tidak dapat dibayangkan. Janji ini layak direnungkan. Memang melayani Tuhan tahun lepas tahun dengan setia merupakan hal yang berat, tetapi takhta-Nya dijanjikan kepada yang melayani dengan setia. Dalam penglihatan terakhir, yaitu pasal 21:9-22:5, ada digambarkan kota tempat takhta yang ditawarkan kepada kita dalam ayat ini. Dalam pasal 22:1 kita membaca bahwa "sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal... mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu."
Sama seperti Tuhan Yesus telah menang, yaitu Dia taat sampai mati di kayu salib-Nya, sehingga Dia duduk bersama-sama dengan Allah Bapa di atas takhta-Nya, demikian juga jika kita setia, kita juga akan duduk bersama-sama dengan Tuhan Yesus di atas takhta-Nya. Hak untuk duduk di atas takhta tidak dianugerahkan kepada Tuhan Yesus, tetapi diberikan kepada-Nya sebagai tanda kesetiaan-Nya. Pengertian ini sesuai dengan Filipi 2:8-9 yang berkata, "Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama...." Oleh karena Dia taat, maka Dia dipermuliakan. Jikalau kita taat, kita juga akan dipermuliakan.
Janji untuk duduk bersama-sama dengan Dia di atas takhta-Nya, diawali dengan satu syarat, yaitu kita harus menang. Dalam Matius 19:28 Tuhan berjanji bahwa pada hari kiamat "kamu, yang telah mengikuti Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta." Janji yang sama247 dibatasi dengan syarat yang sama. Dalam Matius syaratnya "mengikuti" Dia, dan dalam Wahyu syaratnya "menang". Demikian juga janji (dalam Lukas 22:30) "kamu akan duduk di atas takhta", dibatasi pada "kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan" (22:28).248
Bagi jemaat yang sama sekali tidak setia, tidak taat pada Firman Penebus, jemaat yang tidak atau belum merelakan dirinya untuk menjadi murid, dan tetap sombong serta berpuas diri, maka Tuhan akan "memberi" surat yang sama isinya dengan jemaat Laodikia. Kita diingatkan bahwa kesaksian Kristus selalu benar dan setia (suatu peringatan yang tepat untuk kita yang meragukan kebaikan kehendak-Nya). Menurut pola yang dipakai dalam surat-surat ini, ada jemaat yang dipuji, tetapi ternyata di Laodikia Tuhan tidak menemui apa-apa yang melayakkan mereka untuk menerima pujian. Mereka ditegur keras (dan diingatkan bahwa teguran itu merupakan tanda kasih-Nya). Sama dengan jemaat-jemaat yang lain, teguran itu diikuti tuntutan. Mereka dituntut untuk mengaku kekurangannya, yang pada saat itu mereka anggap sebagai keuntungan (kekayaan, pakaian, pelumas mata). Mereka diancam akan dimuntahkan dari mulut-Nya. Akhirnya, sama dengan jemaat-jemaat yang setia, bahkan dengan kata-kata yang lebih indah dari jemaat-jemaat yang lain, mereka menerima janji bahwa kalau mereka berubah setia, maka mereka boleh duduk bersama-sama dengan Dia di atas takhta-Nya. Singkatnya bahwa Tuhan itu sabar dan baik, sekalipun terhadap mereka yang mengecewakan-Nya.
Tujuh surat yang dibahas di atas mengandung hikmat yang sangat luar biasa, karena tujuh surat itu dikarang oleh Tuhan Yesus sendiri. Firman-Nya layak dipelajari dan ditaati, dituruti dan dihayati. Juga, pendekatan Tuhan Yesus kepada ketujuh jemaat masing-masing dapat diteladani. Kita sudah mempelajari bagaimana Tuhan memakai unsur-unsur kehidupan dari mereka yang Dia layani, dengan maksud agar kata-kata-Nya lebih mengena. Alangkah baiknya, bila kita mengadakan pendekatan pada satu desa atau suku, kita juga mempergunakan unsur-unsur dari kehidupan mereka, supaya pelayanan kita lebih mengena.
Beberapa ribu tahun yang lalu Tuhan Allah memberikan tugas kepada Adam (dan kepada keturunannya) di Taman Eden, supaya mereka menaklukkan bumi, berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara serta atas segala binatang yang merayap di bumi (Kejadian 1:28). Akhirnya, keturunan Adam, di dalam Kristus Raja, akan dapat melaksanakan apa yang diperintahkan kepadanya. Mereka yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus dan menang atas godaan serta penderitaan, yang telah teruji dan tetap setia, akan ikut memerintah bersama Dia, di atas takhta-Nya. Pujilah Tuhan!
Hagelberg: Why 3:21 - -- 3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan ...
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Mungkin antara semua janji dalam pasal 2-3, janji ini adalah yang paling indah. Duduk bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku.... Ini merupakan puncak bagian ini. Duduk dengan Tuhan Yesus Kristus di atas takhta-Nya! Indahnya janji ini tidak dapat dibayangkan. Janji ini layak direnungkan. Memang melayani Tuhan tahun lepas tahun dengan setia merupakan hal yang berat, tetapi takhta-Nya dijanjikan kepada yang melayani dengan setia. Dalam penglihatan terakhir, yaitu pasal 21:9-22:5, ada digambarkan kota tempat takhta yang ditawarkan kepada kita dalam ayat ini. Dalam pasal 22:1 kita membaca bahwa "sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal... mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu."
Sama seperti Tuhan Yesus telah menang, yaitu Dia taat sampai mati di kayu salib-Nya, sehingga Dia duduk bersama-sama dengan Allah Bapa di atas takhta-Nya, demikian juga jika kita setia, kita juga akan duduk bersama-sama dengan Tuhan Yesus di atas takhta-Nya. Hak untuk duduk di atas takhta tidak dianugerahkan kepada Tuhan Yesus, tetapi diberikan kepada-Nya sebagai tanda kesetiaan-Nya. Pengertian ini sesuai dengan Filipi 2:8-9 yang berkata, "Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama...." Oleh karena Dia taat, maka Dia dipermuliakan. Jikalau kita taat, kita juga akan dipermuliakan.
Janji untuk duduk bersama-sama dengan Dia di atas takhta-Nya, diawali dengan satu syarat, yaitu kita harus menang. Dalam Matius 19:28 Tuhan berjanji bahwa pada hari kiamat "kamu, yang telah mengikuti Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta." Janji yang sama247 dibatasi dengan syarat yang sama. Dalam Matius syaratnya "mengikuti" Dia, dan dalam Wahyu syaratnya "menang". Demikian juga janji (dalam Lukas 22:30) "kamu akan duduk di atas takhta", dibatasi pada "kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan" (22:28).248
Bagi jemaat yang sama sekali tidak setia, tidak taat pada Firman Penebus, jemaat yang tidak atau belum merelakan dirinya untuk menjadi murid, dan tetap sombong serta berpuas diri, maka Tuhan akan "memberi" surat yang sama isinya dengan jemaat Laodikia. Kita diingatkan bahwa kesaksian Kristus selalu benar dan setia (suatu peringatan yang tepat untuk kita yang meragukan kebaikan kehendak-Nya). Menurut pola yang dipakai dalam surat-surat ini, ada jemaat yang dipuji, tetapi ternyata di Laodikia Tuhan tidak menemui apa-apa yang melayakkan mereka untuk menerima pujian. Mereka ditegur keras (dan diingatkan bahwa teguran itu merupakan tanda kasih-Nya). Sama dengan jemaat-jemaat yang lain, teguran itu diikuti tuntutan. Mereka dituntut untuk mengaku kekurangannya, yang pada saat itu mereka anggap sebagai keuntungan (kekayaan, pakaian, pelumas mata). Mereka diancam akan dimuntahkan dari mulut-Nya. Akhirnya, sama dengan jemaat-jemaat yang setia, bahkan dengan kata-kata yang lebih indah dari jemaat-jemaat yang lain, mereka menerima janji bahwa kalau mereka berubah setia, maka mereka boleh duduk bersama-sama dengan Dia di atas takhta-Nya. Singkatnya bahwa Tuhan itu sabar dan baik, sekalipun terhadap mereka yang mengecewakan-Nya.
Tujuh surat yang dibahas di atas mengandung hikmat yang sangat luar biasa, karena tujuh surat itu dikarang oleh Tuhan Yesus sendiri. Firman-Nya layak dipelajari dan ditaati, dituruti dan dihayati. Juga, pendekatan Tuhan Yesus kepada ketujuh jemaat masing-masing dapat diteladani. Kita sudah mempelajari bagaimana Tuhan memakai unsur-unsur kehidupan dari mereka yang Dia layani, dengan maksud agar kata-kata-Nya lebih mengena. Alangkah baiknya, bila kita mengadakan pendekatan pada satu desa atau suku, kita juga mempergunakan unsur-unsur dari kehidupan mereka, supaya pelayanan kita lebih mengena.
Beberapa ribu tahun yang lalu Tuhan Allah memberikan tugas kepada Adam (dan kepada keturunannya) di Taman Eden, supaya mereka menaklukkan bumi, berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara serta atas segala binatang yang merayap di bumi (Kejadian 1:28). Akhirnya, keturunan Adam, di dalam Kristus Raja, akan dapat melaksanakan apa yang diperintahkan kepadanya. Mereka yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus dan menang atas godaan serta penderitaan, yang telah teruji dan tetap setia, akan ikut memerintah bersama Dia, di atas takhta-Nya. Pujilah Tuhan!
G. Surat kepada Jemaat di Laodikia (3:14-22)
Hagelberg: Why 2:1--3:22 - -- II. Bagian Kedua: \"...apa yang terjadi sekarang...\" (2:1-3:22)
Fungsi pasal dua dan pasal tiga:
Bagian ini menjelaskan dan menerapkan rincian-rincia...
II. Bagian Kedua: \"...apa yang terjadi sekarang...\" (2:1-3:22)
Fungsi pasal dua dan pasal tiga:
Bagian ini menjelaskan dan menerapkan rincian-rincian yang sulit dimengerti dari penglihatan tentang Tuhan Yesus dalam pasal satu. Juga perintah-perintah yang harus kita turuti untuk mengalami kebahagiaan yang disebutkan dalam pasal 1:3, terdapat dalam bagian ini. Kalau kita mau menerima berkat yang diucapkan di dalam pasal 1:3, maka kita perlu membaca bagian ini dan menaati perintah-perintah yang ada di dalamnya.
Isi bagian ini:
Bagian ini terdiri dari tujuh surat kepada tujuh jemaat. Setiap jemaat adalah sebuah gereja setempat yang harfiah. Oleh karena jemaat-jemaat sepanjang zaman ini mempunyai ciri-ciri yang diuraikan dalam pasal dua dan tiga, maka dapat dikatakan bahwa ketujuh jemaat itu juga mewakili setiap jemaat. Jadi, walaupun sesuatu ditulis untuk jemaat di Efesus, tetapi hal itu juga berlaku bagi kita "yang bertelinga". Wahyu 2:7 berbunyi, "Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat...." Jadi, semua ini dikatakan kepada jemaat-jemaat Kristus, dan bukan kepada satu jemaat saja. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa surat-surat ini milik kita juga.
Ketujuh Kota di Asia Kecil
Bentuk bagian ini:
Ketujuh surat disusun menurut suatu pola yang mempunyai tujuh bagian, yaitu:
1. Alamat Surat
2. Sifat Kristus
3. Pujian untuk Jemaat
4. Kritikan
5. Tuntutan
6. Ancaman
7. Janji
Ada perkecualian: jemaat di Laodikia tidak dipuji, dan jemaat di Smirna tidak dikritik.
Morris137 mengamati bahwa jemaat pertama dan jemaat ketujuh berada dalam keadaan yang amat parah, jemaat kedua dan keenam berada dalam keadaan yang sangat baik, dan keadaan jemaat yang ketiga, keempat, dan kelima sedang-sedang saja.
Beberapa penafsir berkata bahwa setiap jemaat melambangkan suatu masa dalam sejarah gereja. Misalnya jemaat di Efesus, yang ajarannya mantap, melambangkan gereja yang mula-mula, pada masa rasul-rasul. Menurut pola penafsiran itu, mungkin jemaat di Sardis (yang "dikatakan hidup, padahal engkau mati") melambangkan gereja pada zaman Reformasi. Penulis menolak tafsiran tersebut, berdasarkan atas lima alasan berikut. Pertama, sebenarnya tafsiran tersebut tidak berdasarkan pengamatan yang teliti. Alasannya karena sejarah gereja tidak begitu sesuai dengan jalannya dua pasal ini. Kedua, kita perlu mengerti bahwa ada jemaat seperti setiap ketujuh jemaat ini pada setiap generasi sejak kitab ini ditulis. Ketiga, tafsiran tersebut cenderung menarik perhatian kita dari penerapan nas ini dalam pribadi kita masing-masing dan dalam jemaat kita masing-masing. Keempat, tampaknya urutan kota yang ada dalam nas ini disamakan bukan dengan sejarah gereja tetapi dengan letaknya kota-kota ini di jalan raya di wilayah itu. Kelima, tidak ada satu petunjuk pun dalam nas ini yang dapat dipakai sebagai alasan atau bukti untuk menafsirkan secara alegoris (lambang).
Oleh karena setiap "surat" ini dimulai dengan kata "Inilah Firman dari Dia...",138 kata yang juga dipakai sebagai kata pengantar pada nubuatan dalam Perjanjian Lama (LXX),139 maka beberapa penafsir140 menegaskan bahwa apa yang kita sebut "surat" sebaiknya disebut "nubuatan". Menurut mereka, khas nubuatan ketujuh surat perlu ditegaskan.