Para imam mulai bertugas dengan mempersembahkan korban-korban di atas mezbah. Inilah tugas inti mereka, bdk Ima 1:5+. Seluruh jemaat turut serta dalam upacara itu. Bahan yang dibicarakan dalam bab ini sebagiannya sama dengan yang diuraikan pada bab 1-7 (Tata Upacara Korban). Tetapi istilah yang dipakai dalam bab 9 berbeda dan nampaknya kurang maju korban-korban juga tidak seluruhnya sama dengan yang dibicarakan dalam bab 4. Maka bagian ini rupanya termasuk lapisan paling tua dari tradisi Para Imam dan barangkali aslinya melanjutkan Kel 40. Sama seperti dalam Kel 40 kemudian TUHAN datang memiliki Kemah Suci, Kel 40:34, begitu pula kemuliaan TUHAN yang nampak menyatakan bahwa TUHAN berkenan pada korban-korban pertama itu, Ima 9:23.

Untuk pertama kalinja imam-imam menunaikan tugasnja dan mereka itu semua kurban jang disebut dalam fasal 1-5(Ima 1-5) dibilang disini.

Anehnja menurut ajat ini Musa dan Harun memberkati bersama-sama. Tetapi menurut Ima 9:22 Harun sendirian sudah memberkati. Mungkin dua tradisi bertjampur. Musa dan Harun memberkati setelah masuk kemah sutji. Dari situ mereka seakan-akan mengambil berkah ilahi.

Api itu menjatakan bahwa Allah berkenan kepada kurban jang dipersembahkan imam-imam baru itu. Dengan demikian disahkan djuga.

· Kemah Pertemuan: Kel 40:2; [Lihat FULL. Kel 40:2]

· kemuliaan Tuhan: Kel 24:16; [Lihat FULL. Kel 24:16]

· keluarlah api: Kel 19:18; [Lihat FULL. Kel 19:18]; Hak 6:21; 13:20

· sujud menyembah: 1Raj 18:39