Berapa lama lagi aku melihat panji-panji itu, dan mendengar bunyi sangkakala itu? ¹ 

Berapa lama aku harus melihat panji-panji itu dan mendengar bunyi trompet?

Berapa lamakah lagi aku melihat alamat itu dan mendengar bunyi nafiri?

Sampai kapan harus kusaksikan orang berperang mati-matian? Sampai kapan harus kudengarkan bunyi trompet yang memekakkan?

Sampai kapan dapat kulihat panji-panji itu? Biarlah aku dapat mendengar bunyi sangkakala!

Berapa lama lagi aku akan melihat panji-panji itu dan mendengar bunyi sangkakala?

Berapa lama lagi aku akan melihat panji-panji itu dan mendengar bunyi sangkakala?

Berapa lama lagi aku melihat panji-panji itu, dan mendengar bunyi sangkakala itu? ¹ 

Berapa lama lagi aku melihat ^{1  2}  panji-panji itu, dan mendengar bunyi sangkakala itu?

Yer 4:3-31 

Nas : Yer 4:3-31

Pasal Yer 4:1-31 melukiskan malapetaka yang sebentar lagi akan menimpa umat Allah karena dosa dan kemurtadan mereka; mereka akan belajar betapa malang dan pahitnya meninggalkan Tuhan itu (bd. Yer 2:19).

Yer 4:19-22 

Nas : Yer 4:19-22

Yeremia mengalami kepedihan hati Allah karena Yehuda dan mengungkapkan rasa sakit dan sedih yang dirasakan Tuhan atas kehancuran yang akan datang. Demikian pula, orang percaya harus merasa sedih ketika memikirkan orang-orang yang ditawan dan dibinasakan oleh dosa dan Iblis. Masa depan mengerikan dari orang yang terhilang seharusnya membuat kita meratap sebagaimana dilakukan Yesus ketika mengungkapkan kesedihan-Nya yang mendalam atas keadaan rohani Yerusalem yang tidak tertolong lagi (Luk 13:34).