Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu. ¹ 

Dan, jangan sama sekali mencabut firman kebenaran dari mulutku, karena harapanku ada pada hukum-hukum-Mu.

Jangan jauhkan terlalu amat perkataan kebenaran itu dari pada mulutku, karena haraplah aku akan segala hukum-Mu.

Tolonglah aku untuk selalu mengatakan yang benar, sebab aku berharap pada keputusan-Mu.

Dan janganlah mencabut semua firman kebenaran dari mulutku; karena aku berharap pada peraturan-Mu.

Janganlah sekali-kali mengambil firman kebenaran dari mulutku, karena aku berharap pada peraturan-peraturan-Mu.

Janganlah singkirkan kata benar daripada mulutku, kerana aku berharap kepada hukum-Mu.

Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu. ¹ 

Janganlah sekali-kali ¹  mencabut firman ¹  kebenaran dari ¹  mulutku, sebab aku berharap ²  kepada hukum-hukum-Mu.

Mzm 119:1-176 

Nas : Mazm 119:1-176

Mazmur ini mengungkapkan kasih yang agung untuk firman Allah yang tertulis. Firman Allah disebutnya sebagai janji, perintah, pedoman, kesaksian, ajaran, hikmat, kebenaran, keadilan, dan teguran. Firman Allah disajikan sebagai penghiburan, perlindungan, harta, patokan hidup, kebahagiaan hati dan jiwa, dan sumber jawaban segala kebutuhan.

1. 1) Pemazmur mengungkapkan kasih yang mendalam bagi Allah dengan membaca, merenungkan, dan mendoakan Firman-Nya. Ia mengajarkan bahwa kita akan bertumbuh dalam kasih karunia dan kebenaran hanya bila kasih akan Firman itu bertumbuh dalam diri kita.
2. 2) Mazmur ini disebut sebagai akrostik abjad karena ke-22 baitnya (atau alinea) yang terdiri dari delapan ayat masing-masing cocok dengan ke-22 huruf abjad Ibrani. Setiap ayat dari setiap alinea dimulai dengan huruf yang dipakai untuk bait itu.