Jadi meskipun aku telah menyedihkan hatimu dengan suratku ^v  itu, namun aku tidak menyesalkannya. Memang pernah aku menyesalkannya, karena aku lihat, bahwa surat itu menyedihkan hatimu--kendatipun untuk seketika saja lamanya--,

Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan bergaul ^y  dengan orang-orang cabul.

Dan aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kata-kata nasihat ini kamu sambut dengan rela hati, sekalipun pendek saja suratku ^e  ini kepada kamu.

Dan justru itulah maksud suratku ^z  ini, yaitu supaya jika aku datang, jangan aku berdukacita ^a  oleh mereka, yang harus membuat aku menjadi gembira. Sebab aku yakin ^b  tentang kamu semua, bahwa sukacitaku adalah juga sukacitamu.

Tetapi aku tidak mau kelihatan seolah-olah aku menakut-nakuti kamu dengan surat-suratku.

Salam dari padaku, Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku ^r  sendiri. Inilah tanda dalam setiap surat: beginilah tulisanku.

Saudara-saudara ⁱ  yang kekasih, ini sudah surat yang kedua, yang kutulis kepadamu. Di dalam kedua surat itu aku berusaha menghidupkan pengertian yang murni oleh peringatan-peringatan, ^j 

Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau.

Tetapi tentang zaman dan masa ¹ , ^g  saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, ^h 

Sebab itu, jika aku telah menulis surat kepada kamu, ^y  maka bukanlah oleh karena orang yang berbuat salah, ^z  atau oleh karena orang yang menderita perbuatan salah, melainkan supaya kerelaanmu terhadap kami menjadi nyata bagi kamu di hadapan Allah.

Dan sekarang aku minta kepadamu, Ibu--bukan seolah-olah aku menuliskan perintah baru bagimu, tetapi menurut perintah yang sudah ada pada kita dari mulanya ⁱ --supaya kita saling mengasihi ¹ .