Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Jikalau Ia menarik kembali Roh-Nya, dan mengembalikan nafas-Nya pada-Nya,

Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup.

Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian.

Suatu roh melewati aku, tegaklah bulu romaku.

Roh-roh di bawah menggeletar, demikian juga air dan penghuninya.

Kudengar teguran yang menghina aku, tetapi yang menjawab aku ialah akal budi yang tidak berpengertian.

Karena aku tumpat dengan kata-kata, semangat yang ada dalam diriku mendesak aku.

selama nafasku masih ada padaku, dan roh Allah masih di dalam lubang hidungku,

Tetapi bila manusia mati, maka tidak berdayalah ia, bila orang binasa, di manakah ia?

Kepada manusiakah keluhanku tertuju? Mengapa aku tidak boleh kesal hati?

Oleh nafas-Nya langit menjadi cerah, tangan-Nya menembus ular yang tangkas.

Ia berhenti, tetapi rupanya tidak dapat kukenal. Suatu sosok ada di depan mataku, suara berbisik-bisik kudengar: