Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 4 dari 4 ayat untuk percintaan [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kid 7:11) (jerusalem: kita pergi ke padang...) Kid 7:11-12 menyinggung musim semi seperti Kid 2:10-14. Tetapi di sini mempelai perempuanlah yang mengajak. Kebun dan taman dalam lagu-lagu cinta Mesir digemari sebagai latar belakang percintaan.
(0.50) (Kid 1:7) (jerusalem: menggembalakan domba) Ini mungkin menyinggung Kej 37:16. Bdk Yeh 34:1+. Dalam segenap persanjakan cinta ada dua pokok utama yang ditonjolkan. Yang satu ialah: kedua kekasih terpisah dan saling mencari. Pokok kedua yang menonjol (tetapi kurang) ialah: kedua kekasih bertemu dan menikmati persatuannya. Pokok pertama tsb tampil dalam Kid 3:1-4; 4:8; 5:2-8; 6:1. Kid 1:7 ini menempatkan percintaan itu pada latar belakang hidup para gembala domba-kambing, bdk kisah cinta Yakub dan Rahel, Kej 29:1-12. Latar belakang adegan yang tercantum dalam Kid 5:2-8 berbeda. Tetapi semuanya hanya buah khayal penyair, bukannya suatu kenyataan.
(0.40) (Mzm 45:1) (sh: Lagu bagi pernikahan raja. (Kamis, 18 Desember 1997))
Lagu bagi pernikahan raja.

Raja dalam Perjanjian Lama ialah seorang yang diurapi Allah. Pengurapan itu menunjukkan pilihan, perkenan, penetapan dan penyertaan Tuhan atas orang itu agar dapat memerintah dengan baik. Raja yang baik pasti dicintai rakyatnya. Apa pun yang dialami raja dihayati juga oleh rakyatnya. Tidak heran ketika raja melangsungkan perayaan pernikahannya, umat Israel turut bersenandung ria. Isi lagunya tidak saja mengungkapkan hal-hal indah tentang percintaan rajanya, tetapi juga mengungkapkan berbagai kekaguman terhadap sang raja.

Kristus raja teragung. Apa yang indah dalam dunia ini, nampak dalam diri-Mu. Yang Maha indah, Harta sorgawi, hanya Engkau, ya Tuhanku! Betapa tepat ungkapan dalam syair lagu "Tuhanku Yesus" itu (Kidung Jemaat 19:4" context="true" vsf="TB">19:5). Hal-hal yang kita alami di dunia ini dalam pengaturan Tuhan menjadi ungkapan dari kebenaran kekal. Begitulah, raja yang baik menjadi cerminan tak sempurna dari Yesus Kristus sang Raja teragung. Apabila Kristus menjadi raja kehidupan kita, barulah seluruh segi hidup kita penuh dengan keindahan dan kesemarakan.

Renungkan: Sudahkah Allah memerintah rumah tanggaku?

Doa: Bapa dalam Yesus Kristus, tuntunlah kehidupan keluarga para pemimpin kami dalam era globalisasi penuh tantangan ini.

(0.35) (Hos 4:1) (sh: Ibarat pasir hanyut dalam arus air (Sabtu, 6 November 2004))
Ibarat pasir hanyut dalam arus air

Dosa yang tidak dibereskan akan menenggelamkan kita. Setiap orang yang berdosa harus mempertanggungjawabkan perbuatan dosanya di hadapan Allah.

Israel adalah umat yang dikasihi Allah. Bangsa yang memiliki ikatan perjanjian dengan-Nya. Namun, Israel berlaku seolah-olah tidak mengenal hukum Allah dan tidak memiliki ikatan perjanjian apa pun dengan diri-Nya (ayat 1). Itu sebabnya, Allah menggugat (Ibr.: rib) Israel. Akibat dari tidak mau menjalankan ketetapan Allah Israel jatuh ke dalam dosa amoral (ayat 2). Hukum Taurat bagi Israel tidak ada artinya dan tidak berfungsi sama sekali untuk mengatur hidup mereka. Para pemimpin agama, yang seharusnya menjadi panutan moral justru adalah pelaku-pelaku kejahatan yang melanggar norma kebenaran. Mereka menggunakan nama dan kepentingan agama sebagai kedok untuk menipu dan memeras rakyat dengan tujuan memperkaya diri (ayat 4, 7-8). Selain dosa pelanggaran moral, Israel juga berdosa menyembah ilah-ilah (ayat 12-13). Seakan belum cukup, dalam menjalankan praktek penyembahan berhala itu, Israel juga menajiskan diri dengan melakukan pelacuran bakti (ayat 13-14). Semua perbuatan dosa Israel ini ialah perzinaan rohani. Penyangkalan terhadap Allah selalu bergandengan dengan pelanggaran terhadap norma sosial dan susila.

Apa yang terjadi pada bangsa Israel waktu itu, kini sedang menimpa masyarakat Indonesia. Perbuatan amoral yang menjurus pada perilaku seksual yang salah, percintaan sesama jenis kelamin, percabulan terhadap anak-anak, dan perselingkuhan banyak terjadi. Meremehkan hukum Allah, selalu berjalan seiring dengan kegiatan agamawi yang dilakukan secara lahiriahnya saja. Akibatnya, kekerasan dan kemunafikan tetap merajalela. Pada akhirnya, keadaan inilah yang justru menghancurkan bangsa kita. Ikatkan diri Anda kepada Tuhan. Jangan menjadi sama dengan dunia ini. Jangan menjadi pasir yang hanyut.

Tugas kita: Mari, ingatkan anak Tuhan di sekitar kita untuk tidak ikut arus dosa pelanggaran moral. Jauhi sikap munafik. Nyatakan identitas kekristenan kita melalui perbuatan bukan dalam bentuk simbolis keagamaan saja.



TIP #04: Coba gunakan range (OT dan NT) pada Pencarian Khusus agar pencarian Anda lebih terfokus. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA