Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 33 ayat untuk perbuatan-Nya [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Why 5:2) (jerusalem: Siapakah yang layak) Layak adalah Dia yang dalam percobaan dengan perbuatan-perbuatanNya telah membuktikan diriNya layak, Wah 5:9,12.
(0.67) (Yoh 5:19) (sh: Kesaksian Diri dalam perbuatan-Nya (Kamis, 7 Januari 1999))
Kesaksian Diri dalam perbuatan-Nya

Keberadaan diri seseorang dapat dikenali melalui perbuatannya. Demikian halnya Kristus. Orang banyak sebenarnya telah mengenal keberadaan-Nya melalui perbuatan-Nya menyembuhkan seseorang yang selama tiga puluh delapan tahun menderita lumpuh. Meskipun mereka mengenali perbuatan-Nya yang ajaib, hati mereka tidak tergugah oleh pengenalan itu untuk menerima kehadiran-Nya. Padahal, tidak ada yang patut diragukan dalam diri Tuhan Yesus. Bukankah dalam kesaksian-Nya ditekankan bahwa apa yang dilakukan-Nya juga adalah perbuatan Bapa-Nya? Karena Bapa-Nya mampu, maka Ia sebagai putra Allah pun mampu melakukan pekerjaan Ilahi-Nya.

Hidup di dalam Kristus. Apa tanda bahwa seseorang itu hidup dalam Kristus? Ia hidup, tidak lagi mati secara rohani. Rohaninya hidup karena Allah Bapa bersama Putra telah menyatakan diri kepadanya. Sekarang Ia mengenal Allah yang benar. Bapa telah memberikan kuasa kepada Putra-Nya untuk memilih siapa yang hidup dan siapa yang mati secara rohani (27). Yang jelas orang ini bercirikan pembaruan iman percaya kepada Yesus Kristus, Putra Allah.

Doa: Tuhan, terima kasih atas hidup yang telah Engkau berikan kepada kami. Baharuilah hidup rohani kami demi nama-Mu!

(0.50) (Hak 6:13) (full: DI MANAKAH SEGALA PERBUATAN-PERBUATAN-NYA YANG AJAIB? )

Nas : Hak 6:13

Pertanyaan Gideon hendaknya juga diajukan oleh orang percaya PB. Jikalau kuasa ajaib Allah tidak terdapat di antara kita, kita perlu mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya sehingga semua tindakan-Nya yang perkasa itu dinyatakan kembali di tengah kita

(lihat art. TANDA-TANDA ORANG PERCAYA;

lihat art. KERAJAAN ALLAH;

lihat art. PENYEMBUHAN ILAHI).

(0.50) (Mzm 96:2) (full: CERITAKANLAH KEMULIAAN-NYA DI ANTARA BANGSA-BANGSA. )

Nas : Mazm 96:2-3

Kita yang sudah menerima keselamatan Allah dan mengalami perbuatan-perbuatan-Nya yang luar biasa seharusnya ingin sekali untuk menceritakan kepada orang lain bahwa Dia dapat membebaskan dan menyelamatkan mereka. Perintah untuk menyatakan kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa memandang ke muka kepada Amanat Agung yang diberikan Yesus, yaitu untuk pergi ke seluruh dunia dan memberitakan Injil kepada segala bangsa

(lihat cat. --> Mat 28:19).

[atau ref. Mat 28:19]

(0.50) (Kis 10:46) (full: MENDENGAR ORANG-ORANG ITU BERKATA-KATA DALAM BAHASA ROH. )

Nas : Kis 10:46

Petrus dan kawan-kawannya memandang berkata-kata dengan bahasa roh sebagai tanda yang meyakinkan mengenai baptisan dalam Roh Kudus. Yaitu, sama seperti Allah mengesahkan perbuatan-Nya pada hari Pentakosta dengan tanda bahasa roh (Kis 2:4), Dia menyebabkan orang bukan Yahudi di rumah Kornelius berkata-kata dengan bahasa roh sebagai tanda yang meyakinkan kepada Petrus dan orang percaya Yahudi lain

(lihat art. BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH).

(0.42) (Yoh 4:48) (full: TANDA DAN MUKJIZAT. )

Nas : Yoh 4:48

Tanda dan mukjizat merupakan pekerjaan asli kerajaan Allah. Sekalipun demikian, iman kita jangan terpusat padanya tetapi kepada Yesus Kristus yang dibuktikan oleh perbuatan itu

(lihat art. KERAJAAN ALLAH).

Kita harus percaya pada Yesus karena Dia itu Anak Allah, yaitu Tuhan dan Juruselamat kita. Yesus harus disembah dan dijunjung tinggi karena kasih, kemurahan, dan sifat-Nya yang benar dan bukan sekedar karena perbuatan-Nya secara fisik atau materiel dalam kehidupan kita. Tanda dan mukjizat harus bertujuan untuk lebih mendekatkan kita kepada Tuhan dan meningkatkan iman kita kepada-Nya seperti halnya pegawai istana itu (ayat Yoh 4:50-53).

(0.41) (Yes 51:1) (sh: Dihibur untuk menghibur (Jumat, 19 Agustus 2005))
Dihibur untuk menghibur

Kata-kata penghiburan yang disampaikan untuk orang yang menderita bagaikan air sejuk bagi orang yang kehausan. Kalau Allah yang menghibur, kesejukannya memancar dari hati dan mengalir ke seluruh tubuh.

Keindahan nas ini adalah firman Allah yang menghibur Israel disambut dengan seruan Yesaya agar Allah segera bertindak. Israel masih menjalani penderitaan di tanah pembuangan akibat dosa mereka. Keadaan tersebut membuat mereka sulit merasakan penyertaan Allah maka Allah bertindak mendatangi Israel dan menghibur mereka. Allah berbicara kepada mereka yang tetap setia kepada-Nya. Sekalipun mayoritas Israel tidak mau menghargai Allah, ternyata masih ada sedikit orang-orang pilihan-Nya yang mempertahankan iman kepada-Nya (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">1, 7-8). Allah mengajak umat-Nya mengenang kembali perbuatan-Nya dahulu saat Ia memberkati keturunan Abraham dan Sara sehingga mereka menjadi bangsa yang besar. Kini Ia akan melakukan perbuatan yang sama yaitu membangun kembali kesatuan umat Israel (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">2-3). Bahkan lebih lagi, keselamatan juga akan datang kepada bangsa-bangsa lain (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">4-6).

Sebagai hamba Allah, Yesaya menyambut janji Allah ini dengan mengingatkan Allah akan perbuatan-Nya yang telah menuntun nenek moyang mereka keluar dari Mesir (Rahab; lih. Yes. 30:7) menuju Tanah Perjanjian. Kiranya kini Ia membimbing mereka keluar dari Babel untuk pulang kembali. Allah menutup kata-kata penghiburan-Nya dengan mengumandangkan seruan supaya jangan takut kepada manusia sebab walaupun semua hal dalam dunia akan berlalu, firman-Nya kekal selamanya (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">12-16).

Seperti Israel, kita pun sudah diampuni-Nya sehingga kita bisa menikmati penghiburan Allah. Ia tidak sekadar menghibur kita melainkan memulihkan kita supaya kita pun bisa menjadi alat Allah untuk menghibur orang lain.

Doaku: Jadikan aku alat anugerah-Mu supaya orang lain mengalami pengampunan, penghiburan, dan pemulihan.

(0.41) (Why 15:1) (sh: Patutlah Allah dipuji dan disembah sepanjang abad (Senin, 11 November 2002))
Patutlah Allah dipuji dan disembah sepanjang abad

Di pasal perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">15 ini—melalui penglihatan Yohanes—kita diingatkan kembali tentang sifat Allah yang adil dan benar; Allah yang menghukum dan memulihkan; Allah yang dalam segala perbuatan-Nya, selalu mengingatkan umat akan perbuatan-perbuatan-Nya terdahulu. Dalam penglihatan Yohanes, kita melihat dua hal. Pertama, penglihatan Yohanes yang sangat serupa dengan keadaan yang terdapat di kitab Keluaran pasal perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">14 dan 15 (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">2). Penglihatan ini memaparkan kepada kita tentang ungkapan syukur orang-orang Israel kepada Allah ketika menyeberangi Laut Merah, dan diselamatkan dari kejaran orang-orang Mesir, yang tewas dalam laut. Ungkapan syukur bagi Allah tersebut mereka kumandangkan lewat nyanyian pujian di tepi laut itu. Dalam nyanyian tersebut terungkap pengakuan kekal sepanjang masa bahwa Allahlah yang membebaskan mereka. Bahkan dalam setiap upacara pengorbanan domba Paskah, nyanyian ini yang terus-menerus dinyanyikan. Hal menarik untuk kita perhatikan, yaitu mengenai dua nyanyian: nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">3-4) – dalam Perjanjian Baru, Anak Domba adalah sebutan untuk Yesus Kristus. Mengapa kedua nyanyian tersebut saling terkait? Pembebasan yang Allah demonstrasikan melalui Musa di Perjanjian Lama, yang adalah fakta sejarah, mengarahkan kita pada fakta pembebasan yang sempurna dan sejati dalam Perjanjian Baru, yaitu pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib.

Kedua, Yohanes melihat sesuatu yang menakutkan (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">5-8). Dia melihat tujuh malaikat yang menampakkan kekudusan Allah sambil membawa tujuh malapetaka (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">6). Ketujuh malapetaka ini masih merupakan perwujudan murka Allah yang terakhir (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">1,7). Penglihatan ini mengingatkan umat bahwa benar ini adalah hukuman yang terakhir, yang mengakhiri murka Allah. Tetapi, justru dalam penghukuman terakhir inilah, Allah mencurahkan penghukuman yang sebenar-benarnya, dan sepenuh-penuhnya.

Renungkan:
Orang Kristen yang bijaksana adalah orang Kristen yang memiliki sikap takut kepada Tuhan.

(0.33) (Bil 31:25) (sh: Luar biasa (Senin, 22 November 1999))
Luar biasa

Perkiraan kekuatan musuh dapat dilihat dari besarnya jarahan yang didapat yaitu 808.000 ternak dan 32.000 gadis yang berhasil ditawan. Tradisi waktu itu, perempuan akan menikah pada usia yang sangat remaja, jadi jika ada 32.000 yang belum menikah dapat dikatakan bahwa itu adalah jumlah yang kecil. Walaupun kekuatan musuh luar biasa besarnya, namun di pihak Israel tidak ada satu pun yang hilang. Siapa yang mampu berbuat seperti itu selain Yahweh? Ketika menghadapi "perang" dalam kehidupan kita, tujukanlah pandangan kepada Allah, sehingga kehebatan dan kekuatan musuh tidak nampak kuasanya, karena kuasa-Nya jauh melampaui segala kuasa mana pun.

Sikap berterima kasih. Respons tepat yang dilakukan oleh bangsa Israel yaitu memberikan semua emas yang diperolehnya sebagai persembahan. Ucapan syukur atau rasa terima kasih yang tak putus-putusnya demikian hanya akan dimungkinkan apabila orang-orang tersebut telah mengenal Allah dan mempercayai perbuatan-perbuatan-Nya. Demikianlah umat menyatakan persembahan sebagai wujud nyata ibadah syukur kepada Allah.

Renungkan: Bagaimanakah respons kita terhadap berkat Allah? Semakin kita menghayati dan mengenal Sang Pemberi, maka ibadah syukur kita semakin nyata dalam tindakan praktis.

(0.33) (1Sam 2:1) (sh: Berkat terbesar. (Jumat, 21 November 1997))
Berkat terbesar.

Banyaknya berkat yang Hana terima dari Allah merupakan alasan untuk memuji Allah. Tuhan telah memperhatikannya; Tuhan memberikannya seorang anak, bahkan memakai anaknya itu kelak menjadi hamba-Nya. Tetapi berkat terbesar yang dialami Hana ialah ia makin dekat dan makin jelas mengenal Tuhan. Itu tampak dalam ungkapan doanya yang sarat dengan kebenaran teologis tentang Allah dan perbuatan-Nya. Keesaan dan keunikan Allah dengan jelas disyukuri Hana (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">2). Ia menyadari bahwa Tuhanlah yang menentukan seluruh kehidupan manusia (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">6-10).

Hitunglah berkat Tuhan dalam hidup Anda. Bila kita belajar menghitung berkat-berkat yang kita terima dari Tuhan selama ini, kita akan malu sendiri. Mengapa? Karena kita kurang memuji dan kurang mensyukuri Dia. Kita cenderung mudah bersungut dan meragukan kebaikan Allah. Saat topan keras melanda hidupmu, saat putus asa dan letih lesu, hitunglah berkat Tuhan satu-satu. Niscaya engkau kagum oleh kasih-Nya. Syair Kidung Jemaat No. 439 patut kita endapkan dalam sanubari kita.

Renungkan: Mana lebih Anda utamakan? Memohon berkat agar mengenal Tuhan atau mengenal Tuhan merupakan berkat besar?

Doa: Tolongku memiliki rohani yang benar, Tuhan.

(0.33) (Mzm 105:1) (sh: Sumber pujian (Senin, 29 Maret 1999))
Sumber pujian

Seringkali manusia kehabisan akal dan semangat memuji Tuhan. Yang ada justru menggerutu dan menggugat Tuhan, karena sulit menerima keadaan yang dialaminya, yang tidak sesuai dengan harapan. Sebenarnya tak ada alasan bagi umat Tuhan untuk tidak memuji Dia. Betapa tidak, perbuatan agung dan ajaib Allah di masa lampau telah membangunkan kesadaran umat manusia, bahwa Dialah Tuhan sejati. Selain itu pengalaman beriman yang ditampilkan oleh para pendahulu kita dalam arak-arakan orang beriman, merupakan rambu-rambu dan bukti kasih setia Tuhan. Karena itu seluruh karya keagungan-Nya merupakan sumber pujian utama umat manusia.

Umat yang memuji. Bersumber pada karya keagungan Allah maka layaklah bila pujian yang kita naikkan adalah pujian dalam pengertian dan kesadaran penuh. Bukan dalam kemabukan emosi yang bersumber pada kenikmatan syaraf dan indra tubuh kita sendiri. Iman yang mengerti bahwa Allah akbar, perbuatan-Nya ajaib, sifat-Nya kudus dan setia, penghukuman-Nya pasti, perjanjian-Nya kekal, mengalirkan pujian rohani yang benar.

Renungkan: Kesukaan dan kegembiraan dalam pujian itu pasti ada, tetapi sumbernya, suasananya dan tujuannya harus diarahkan pada Allah, Sang Sumber Pujian.

(0.33) (Mzm 111:1) (sh: Menilai dan mensyukuri keadaan (Senin, 17 Mei 1999))
Menilai dan mensyukuri keadaan

Setiap manusia memiliki kemampuan meresponi peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Respons tersebut seringkali berupa lontaran kata-kata kesal, keluh-kesah, atau cercaan. Sedikit sekali ucapan syukur bagi Allah. Pemazmur yang berasal dari zaman setelah Yehuda kembali dari Babilonia menilai bahwa semua peristiwa yang terjadi atas bangsanya telah menunjukkan perbuatan Allah. Perbuatan-Nya yang agung, ajaib, benar dan adil (ay. perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">3, 4, 7, 8) sepatutnyalah disyukuri. Allah tidak pernah melupakan janji-Nya kepada nenek moyang bangsa Yehuda, Abraham (ay. perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">5). Bahkan ketika Yehuda gagal setia, Allah tetap setia dan membebaskan Yehuda dari perbudakan Babel (ay. perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">9). Semua itu menghantarnya untuk bersyukur.

Bersyukur karena takut akan Tuhan. Ucapan pujian dan syukur bagi Allah keluar dari setiap mulut manusia yang memiliki hati yang takut akan Tuhan. Itulah sebabnya, setiap Kristen selayaknya menjadikan pemuji kebesaran Allah dalam setiap situasi. Ucapan pemazmur, "Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaat" (ay. perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">1) memotivasi Kristen untuk merenungkan pekerjaan Tuhan setiap hari dalam hidup ini. Motivasi ini akan mendorong Kristen untuk lebih sering memuji nama Tuhan di setiap saat dan tempat.

(0.33) (Mzm 113:1) (sh: Memuji Tuhan di setiap waktu dan tempat (Rabu, 19 Mei 1999))
Memuji Tuhan di setiap waktu dan tempat

Sepenting apakah puji-pujian bagi Tuhan dalam kehidupan orang percaya? Sering kali pujian bagi Tuhan tidak menempati posisi penting bahkan hanya dinaikkan dalam kondisi atau situasi tertentu. Kitab Mazmur yang banyak menuliskan puisi puji-pujian bagi Tuhan mengajarkan bahwa pujian bagi Tuhan harus ditempatkan sebagai prioritas utama dalam kehidupan orang percaya. Martin Luther, terdorong keinginannya memotivasi orang percaya agar terus memuji Tuhan di setiap waktu dan kesempatan, banyak menggubah lagu pujian bagi Kristen saat itu.

Memuji-Nya karena mengenali perbuatan-Nya. Pujian penuh makna akan keluar dari setiap mulut yang mengalami kedekatan dengan Tuhan. Pujian terindah bersumber pada hati orang percaya yang meyakini bahwa Dia adalah Tuhan yang mampu melakukan pekerjaan ajaib, tak tertampung oleh pikiran manusia (ay. perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">7-9). Pekerjaan besar dari Tuhan selalu menjadi harapan bagi pemuji Tuhan. Pekerjaan besar Tuhan sudah terbukti terjadi dalam kehidupan Israel yaitu ketika Tuhan memimpin mereka keluar dari Mesir masuk ke tanah Kanaan dengan penuh kejayaan. Mengingat dan mengenali Tuhan dalam pujian menunjukkan bahwa pemuji Tuhan percaya segala sesuatu pasti di dalam Tuhan karena Dia adalah Tuhan yang benar dan adil.

(0.33) (Yes 45:9) (sh: Allah, Sang Pencipta (Kamis, 11 Februari 1999))
Allah, Sang Pencipta

Dipakai-Nya Koresy sebagai alat pembebas bangsa Israel dari tekanan bangsa-bangsa lain, menimbulkan pertanyaan. Siapakah manusia yang dengan sombong meragukan keberadaan Allah sehingga berani mempertanyakan kebenaran dan kedaulatan-Nya? Tak seorang pun dapat mengenal Allah dengan usahanya sendiri. Sebagai makhluk ciptaan-Nya, jelaslah bahwa keberadaan manusia jauh di bawah kebesaran dan kemuliaan Allah Sang Pencipta. Untuk itulah Allah menyatakan bahwa yang diperbuat-Nya adalah mutlak kedaulatan-Nya.

Perbuatan-Nya mendatangkan kebaikan. Tidak mudah bagi manusia, dengan telanjang mata memahami rencana Allah. Namun ketika Allah menyatakan bahwa semua yang dilakukan-Nya itu untuk kebaikan umat-Nya, seharusnya dengan mata iman umat mengerti bahwa itu adalah pernyataan kedaulatan-Nya. Yang diminta dari umat Kristen masa kini adalah percaya bahwa semua rancangan Allah yang agung dan mulia adalah untuk kebaikan dan keselamatan umat-Nya. Karena itu percaya dan serahkanlah diri utuh kepada Sang Penjunan Agung!

Renungkan: Kehendak Tuhan laksanakan, ku tanah liat, Hu Penjunan; jadikan aku, sesuka-Mu, Aku menunggu di kaki-Mu". (Lagu: Have Thine Own Way Lord)

(0.33) (Yes 51:1) (sh: Tuhan menghibur (Senin, 22 Februari 1999))
Tuhan menghibur

Masa lalu, masa kini, dan masa depan bukanlah sekadar urutan waktu, tetapi faktor-faktor yang saling berpengaruh dalam penghayatan hidup seseorang. Orang beriman khususnya harus mampu melihat dan menilai ketiganya secara tepat dan seimbang. Kekuatiran umat terhadap ancaman terusir, sebenarnya tidak beralasan; sebab mereka beriman pada Allah yang telah menyatakan perbuatan-perbuatan-Nya yang agung dan mulia. Namun untuk meneguhkan hati mereka, Tuhan mengingatkan bahwa berkat Abraham tetap berlaku. Itu berarti Tuhan setia pada janji-Nya.

Pandang masa depan dengan optimis. Dalam kekinian, oleh iman kita dapat memandang dan menantikan masa depan dengan sikap dan cara yang tak dapat dimiliki oleh orang tak beriman. Masa depan bukan rahasia yang gelap, tetapi penggenapan rencana-rencana Allah yang pasti. Jika kita memperhatikan suara-Nya dan menerima pengajaran serta hukum-hukum-Nya, maka masa depan cerah berada di pihak kita, tetapi bila tidak, penghukuman Tuhan menjadi bagian kita. Isilah masa kini kita dengan penuh kesungguhan karena kita tahu bahwa sejarah ada di tangan-Nya.

Doa: Ya Tuhan Yesus, sumber penghiburan kami, bukakanlah pintu hati kami bagi keteguhan iman kepada-Mu.

(0.33) (Yoh 5:1) (sh: Yesus dan Hukum Taurat (Rabu, 06 Januari 1999))
Yesus dan Hukum Taurat

Hari ini kita melihat sebuah adegan baru. Bukan melulu mukjizat yang dibuat Yesus, namun dampak dari perbuatan-Nya. Yesus kini harus berhadapan dengan orrang Yahudi.

Tuduhan yang keliru. Di kalangan orang Yahudi, melakukan pekerjaan di hari sabat tidak dibenarkan. Lepas dari apa yang dipersoalkan, kita melihat bahwa tuduhan mereka terhadap Yesus ternyata keliru. Yesus tidak pernah bermaksud untuk meniadakan hari Sabat seperti yang dituduhkan kepada-Nya (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">18).

Pemahaman keliru tentang Sabat. Sabat diadakan bukan untuk menyusahkan, tetapi agar menjadi berkat. Orang Yahudi menambahkan banyak peraturan tentang Sabat yang pada awalnya tidak demikian, lalu akhirnya menyusahkan mereka sendiri.

Yesus adalah Tuhan atas Sabat. Di sini kita melihat bahwa Yesus bebas untuk melakukan aksi-Nya (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">17), apalagi yang diperbuat-Nya itu adalah perbuatan yang baik. Dia bukan pelanggar hukum Sabat. Di mana wewenang-Nya? Wewenang-Nya ada pada diri-Nya sendiri, sebab Ia adalah Tuhan atas segalanya termasuk Sabat.

Doa: Tuhan Yesus, kami bersyukur untuk setiap hari yang Engkau beri untuk kami lalui.

(0.33) (1Yoh 2:7) (sh: Perintah Baru (Minggu, 30 November 2003))
Perintah Baru

Hal pokok dalam upaya menghidupkan Kristus adalah dengan meneladani perkataan dan perbuatan-Nya. Semua perkataan dan perbuatan Kristus mendemonstrasikan kasih. Inilah yang diingatkan Yohanes kepada jemaat. Menghidupkan kasih adalah perintah baru. Perintah untuk saling mengasihi telah mereka dengar sejak mereka percaya pada Yesus (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">7). Sejak mendengar Injil mereka telah didorong untuk mengasihi. Jika demikian, ini bukan perintah baru. Yohanes menyadari bahwa perintah mengasihi adalah perintah lama, namun disebut sebagai perintah baru dalam arti sebelumnya belum pernah terlihat. Yesus Kristus menunjukkan kasih kepada manusia. Demonstrasi kasih yang Yesus lakukan ketika Dia disalibkan belum pernah dilihat manusia. Demonstrasi kasih seperti ini benar-benar baru bagi manusia. Perintah kasih adalah baru karena terus menerus dihidupkan dalam setiap pengikut-Nya (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">8).

Kasih menjadi kenyataan hidup yang belum pernah diwujudkan manusia sebelumnya. Oleh karena itu sepatutnyalah orang Kristen menghidupkan kasih Yesus di dalam perkataan dan perbuatannya setiap hari (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">9-11). Hidup dalam kasih berakibat semakin pudarnya kegelapan karena terang semakin bercahaya. Kasih Kristus tidak pernah terbatas pada tembok-tembok gereja. Kasih Kristus diarahkan kepada semua manusia.

Renungkan: Orang Kristen harus memperluas jangkauan kasih kepada semua manusia. Jika kita tidak mengasihi berarti kita sedang membenci. Tidak ada pilihan lain.

(0.29) (Mzm 30:1) (sh: Dibebaskan dari keangkuhan diri (Jumat, 23 Mei 2003))
Dibebaskan dari keangkuhan diri

Manusia adalah makhluk sosial, butuh berinteraksi dengan pihak lain dalam hubungan berarti dan saling membutuhkan. Lebih dari itu, Alkitab memperlihatkan bahwa manusia adalah makhluk rohani. Manusia membutuhkan Allah lebih dari segala kebutuhan lainnya.

Nas ini tidak hanya menunjukkan bahwa manusia sepantasnya membutuhkan dan merindukan kehadiran dan hubungan dengan Allah, pencipta-Nya. Manusia, dalam hal ini sang pemazmur, butuh untuk diselamatkan dari akibat maut keyakinan dan kepuasan akan diri tanpa mengandalkan Allah. "Aku OK-OK saja sendirian dari dulu sampai sekarang", demikian seru pemazmur (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" vsf="TB" ver="">6). Kakinya memijak gunung yang kokoh. Seruan ini keluar dari mulut pemazmur tanpa pikir panjang, karena pemazmur bersaksi bagaimana kemudian ia menemukan dirinya dalam bahaya. Kehadiran Allah menjadi tersembunyi karena pemazmur lupa bahwa Allahlah yang menempatkan dirinya di gunung kokoh tersebut (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" vsf="TB" ver="">7). Perkenan Allah sajalah yang membuatnya selamat. Pada akhirnya, Allah tetap menyelamatkan pemazmur, dan pemazmur dengan sepantasnya memuliakan nama Allah karena perbuatan-Nya. Keyakinan diri pemazmur yang takabur membawanya kepada bahaya, dan Allah berinisiatif menyelamatkannya dari bahaya tersebut.

Pengantar mazmur ini menyatakan bahwa mazmur ini dipakai untuk penahbisan Bait Allah (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">1). Pemakaian ini memberikan kesimpulan kepada kita, bahwa ibadah kepada Allah adalah tempat di mana pemazmur dan umat Israel dapat berseru dalam doa permohonan (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" vsf="TB" ver="">3,9-11) dan pujian kepada Allah (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" vsf="TB" ver="">2,13). Kedua hal ini adalah kunci agar umat tidak bersandar kepada diri, dan terus bergantung pada Allah.

Renungkan: Doa dan puji-pujian sejati hanya akan keluar dari mulut setiap orang yang sungguh-sungguh menyerahkan hidupnya untuk bersandar kepada Tuhan.

(0.29) (Mzm 78:1) (sh: Mendengar dan meneruskan yang didengar (Jumat, 26 Oktober 2001))
Mendengar dan meneruskan yang didengar

Setiap hari terdapat begitu banyak hal yang dapat kita dengar ataupun ucapkan, yang akan mewarnai hidup kita. Semuanya itu merupakan pilihan bagi kita untuk menentukan dengan apakah kita akan mewarnai hidup kita.

Mazmur ini merupakan catatan yang luar biasa dari generasi ke generasi, yang mengarahkan telinga dan mulut Israel kepada ajaran- ajaran Tuhan. Dalam mazmur ini Israel diingatkan untuk mempertahankan Taurat Tuhan, tidak melupakan perbuatan-Nya, dan tidak memberontak terhadap-Nya. Mereka diperingatkan untuk tidak mengulangi perbuatan nenek moyang mereka yang telah memberontak dan mengeraskan hati di padang gurun, sehingga Allah membinasakan mereka.

Asaf memanggil Israel untuk mendengar pengajarannya (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">1, 4) dan terus mengajarkannya kepada generasi yang akan datang (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">5, 6). Hal ini direncanakan Tuhan agar Israel dapat mempercayai Dia dan mematuhi perintah-perintah yang diberikan-Nya (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">7), sehingga Israel tidak jatuh ke dalam ketidakpercayaan dan pemberontakan seperti nenek moyang mereka (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">8). Pemberontakan seperti ini telah mewarnai sejarah perjalanan Israel bersama dengan Allah, sejak mereka berada di padang gurun. Contoh ketidaktaatan ini nyata dalam kehidupan kerajaan utara yang mengabaikan perjanjian mereka dengan Tuhan (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">10) dan melupakan karya penyelamatan-Nya (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">11).

Melalui mazmur ini kita dapat melihat bahwa kegagalan sejarah Israel yang diwarnai dengan pemberontakan nenek moyang mereka disebabkan karena: [1] mereka gagal untuk setia mendengar ajaran yang telah diwariskan oleh generasi sebelumnya, dan [2] mereka mengabaikan sejarah karya Allah yang dahsyat dalam perjalanan hidup mereka. Ikatan perjanjian Allah dengan umat-Nya penting dihayati oleh semua umat turun-temurun, dari generasi ke generasi.

Renungkan: Kristen perlu menyadari dari hari ke hari bagaimana karya Allah dalam sejarah hidup kekristenan, sehingga tidak mengulangi kegagalan yang sama atau tetap bebal walau telah mengalami perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib. Dan jangan lupa, kita perlu meneruskannya kepada generasi-generasi berikut, agar mereka belajar mengenal Allah dan setia kepada-Nya.

(0.29) (Mzm 83:1) (sh: Menyongsong kemenangan (Senin, 26 September 2005))
Menyongsong kemenangan

Berbicara tentang kemenangan dalam kondisi sulit, rasanya tidak realistis. Hal yang tidak realistis inilah yang mendominasi doa Asaf ini. Umat Israel sedang terancam persekongkolan jahat bangsa-bangsa yang memusuhi mereka (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" vsf="TB" ver="">8-9). Dalam situasi buruk ini, Perjanjian Allah dan doa yang mengantisipasi kemenangan menjadi dasar umat Israel bersikap sehingga mereka mampu menghadapi persekongkolan jahat itu.

Umat Israel menyadari arti perjanjian Allah bagi mereka dan implikasinya terhadap kesulitan yang mereka alami. Dengan mengadakan perjanjian, Allah menempatkan diri-Nya di pihak umat-Nya. Ia menjadi penyelamat, pemilik, dan pelindung umat-Nya, maka para musuh umat Israel akan menjadi musuh Allah sendiri. Atas dasar ini, pemazmur berseru agar Tuhan membuyarkan kekuatan dari persekongkolan jahat itu (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" vsf="TB" ver="">14-16). Hasilnya, doa permohonan berubah menjadi doa menyongsong kemenangan. Asaf mengingat akan perbuatan-Nya di masa lalu saat para hakim satu per satu mematahkan kejahatan bangsa-bangsa zaman mereka (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" vsf="TB" ver="">10-13).

Berdoa berdasarkan perjanjian ilahi harus menjadi disiplin rohani kita. Realitas hidup tidak selalu ramah. Kesepakatan jahat dari orang-orang yang berprinsip hidup berbeda dengan kita dapat menekan kita. Hadapilah perilaku dari orang tak beriman itu dengan fakta Perjanjian Allah bagi kita. Kita adalah umat perjanjian karena nyawa Kristus dan meterai Roh Allah. Namun, kita hanya dapat menghayati kekuatan yang datang dari fakta perjanjian Allah itu, jika kita sendiri aktif menautkan diri kita kepada-Nya. Kesadaran tinggi bahwa kita adalah milik-Nya membuat kita memiliki keyakinan teguh bahwa apa pun yang kita alami justru akan membuat pihak lawan mengakui kemuliaan Allah (ayat perbuatan-Nya&tab=notes&exact=on" vsf="TB" ver="">17-19).

Responsku: ---------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------



TIP #04: Coba gunakan range (OT dan NT) pada Pencarian Khusus agar pencarian Anda lebih terfokus. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA