Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 54 ayat untuk pembagian (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Bil 31:1) (jerusalem) Kisah ini berasal dari zaman belakangan (tradisi Para Imam). ia melanjutkan ceritera tentang peristiwa Peor dan memberi kesempatan untuk menyajikan peraturan-peraturan mengenai perang suci, pembagian jarahan dan pembagian Tanah Suci.
(0.99) (Mat 14:25) (jerusalem: jam tiga malam) harafiah: pada penjagaan malam yang keempat. Ini menurut pembagian malam Yahudi, yang sesuai dengan jam tiga malam.
(0.98) (Gal 2:9) (jerusalem: Yakobus, Kefas dan Yohanes) Var: Yakobus, Petrus dan Yohanes. Var lain: Yakobus dan Yohanes
(0.85) (1Sam 23:19) (ende)

Kisah ini mau menerangkan nama tempat tertentu "Batu pembagian".

Terdjemahan ini tidak pasti samasekali. Dawud dan Sjaul "ter-bagi2kan", berpisah satu sama lain.

(0.85) (Yer 37:12) (jerusalem: mengurus di sana pembagian warisan) Perkara ini agaknya sama dengan yang kemudian mesti ditangani Yeremia, sebagaimana diceriterakan dalam bab 32, bdk Yer 32:1+.
(0.85) (Flp 2:10) (jerusalem: segala yang ada di langit ...) Pembagian jagat raya atas tiga wilayah itu mau menekankan keseluruhan jagat raya itu, bdk Kis 5:3,13.
(0.71) (Neh 5:14) (jerusalem: Pula) Bagian berikut ini kembali kepada Neh 5:10 dan lebih jauh menguraikan bahwa Nehemia bekerja tanpa pamrih
(0.70) (Yos 18:1) (jerusalem: di Silo) Pembagian tanah kepada ketujuh suku yang masih tersisa, oleh penyusun Yosua ditempatkan dalam rangka buatannya sendiri, Yos 18:1-10 dan Yos 19:51. Dengan demikian pembagian tanah itu terjadi di Silo, di mana diandaikan Kemah Pertemuan dipasang. Silo menjadi tempat kudus utama di Israel, bdk Yos 21:1; 22:9,12 dan di zaman para Hakim tabut perjanjian ada di situ, 1Sa 1:3+.
(0.57) (Im 6:2) (ende)

Kesalahan terhadap sesama manusia nampaknja disini sebagai kesalahan terhadap Tuhan jang dalam hukum-hukumNja mengatur hubungan manusia satu sama lain (bdk. Kel 22:6-7,9-10,20-26; 23:4).

(0.57) (1Raj 4:7) (ende)

Sulaiman membagikan keradjaannja (hanja Israil?) atas duabelas daerah berhubung dengan padjak dan dinas militer. Pembagian jang baru itu tidak selalu tjotjok dengan pembatasan suku2. Daftar kepala2 daerah itu rupanja sedikit rusak. Kadang2 terdapat hanja nama ajahnja, sedang nama orang sendiri hilang.

(0.57) (Yeh 48:1) (ende)

Negeri dibagikan atas djalur2 jang sama besarnja untuk suku masing2 Bait Allah, Jerusjalem dan daerah sutji kira2 ditengah suku2 itu. Pembagian itu memang di-buat2 sadja. Itupun sama sekali tidak tjotjok dengan tempat tinggal suku2 Israil dahulu.

(0.57) (Yos 19:50) (jerusalem: di sana) Pembagian Tanah Suci kepada suku-suku Israel berakhir dengan catatan dari tangan penyusun, Yos 19:49-51, mengenai bagian yang diperoleh Yosua sendiri. Catatan itu berdasarkan catatan tentang Yosua yang tercantum dalam Yos 24:30 dan Hak 2:9.
(0.57) (Ef 4:1) (jerusalem) Dalam bagian ini Paulus berturut-turut menunjuk tiga bahaya yang mengancam persatuan Gereja: Perselisihan antara orang Kristen sendiri, Efe 4:1-3; pembagian tugas perlu, Efe 4:7-11; pengajaran sesat dari pihak kaum bidaah Efe 4:14-15. Dengan ketiga bahaya itu diperlawankan asas dan pelaksanaan persatuan di dalam Kristus, Efe 4:4-6,12-13,16.
(0.55) (1Taw 27:1) (sh: Para pemimpin Israel (Sabtu, 23 Februari 2002))
Para pemimpin Israel

Daud tidak hanya membagi tugas untuk pelaksanaan ibadah di bait Allah, untuk pemerintahan daerah, tetapi juga untuk lingkungan istananya sendiri. Sistem pembagian tugas dalam pemerintahan Daud rapi dan teratur.

Ada 4 bagian besar. Pertama, pembagian pasukan yang bertugas menjaga dan melayani raja per bulan (ayat 1-15). Setiap bulan ada satu pasukan berjumlah dua puluh empat ribu orang dengan satu pemimpinnya bertugas. Bulan berikutnya pasukan lain yang menggantikan tugas. Demikianlah selama setahun satu pasukan hanya bertugas satu bulan. Ini mungkin bukan sistem yang lazim dalam dunia modern. Tetapi, harus diingat bahwa ini bukan pasukan tentara seperti zaman modern, namun tenaga bakti yang melayani untuk kepentingan negara.

Pembagian kedua adalah untuk kepala-kepala suku di Israel (ayat 16-24). Ada tiga belas kelompok, termasuk Lewi, lalu keturunan Harun disebutkan secara khusus, suku Manasye disebutkan dua kali, separuh-separuh, dan suku Efraim. Tetapi, tidak disebut sama sekali suku Gad dan Asyer, anak-anak Yakub dari budaknya Lea. Pengangkatan kepala-kepala suku menjadi pejabat ini kemungkinan menunjukkan terjadinya kemajuan dalam sistem pemerintahan dari pola kesukuan ke pola awal ketatanegaraan.

Pembagian ketiga adalah untuk pengawasan bagi berbagai bidang yang berhubungan dengan kesejahteraan raja dan isi istananya, seperti mandor di gudang makanan dan kebun-kebun anggur (ayat 25-31). Mereka disebut juga pengawas harta milik raja.

Pada bagian akhir pasal ini disebutkan juga tentang penasihat raja (ayat 32-33), yaitu orang yang memberikan masukan dan pertimbangan kepada raja di dalam mengambil keputusan. Peranan penting penasihat raja bisa dilihat pada peristiwa pemberontakan Absalom (ayat 2Sam. 16-17). Pembagian tugas seperti ini menunjukkan keteraturan dalam bidang manajemen pemerintahan raja Daud.

Renungkan: Dalam sebuah pemerintahan, yang terpenting bagi kita bukanlah tipe manajerialnya, melainkan fungsi yang dijalankannya. Ia harus menghasilkan pelayanan yang maksimal bagi kemuliaan Allah dan menjadi berkat bagi banyak orang.

(0.49) (Gal 2:7) (ende: Mengulurkan tangannja)

rela berdjabat tangan sebagai tanda persetudjuan dan pengakuan, bahwa Paulus rasul sedjati, sederadjat dan seberwenang dengan mereka.

Pembagian pekerdjaan kerasulan jang ditentukan dalam Gal 2:9, bukan dimaksudkan sebagai mutlak. Disegala tempat Paulus pertama-tama pergi mengadjar didalam sinagoga-sinagoga, dan baik Petrus, maupun rasul-rasul lain, selalu berusaha mempertobatkan orang-orang bukan Jahudi djuga. Buktinja jang djelas, ialah umat Roma.

(0.49) (Yos 13:7) (full: BAGIKANLAH NEGERI INI ... MENJADI MILIK PUSAKA. )

Nas : Yos 13:7

Pembagian negeri itu di antara kedua belas suku, dikisahkan dalam pasal Yos 13:1-23:16, menjadi suatu pengalaman rohani yang mendalam bagi umat Israel. Peristiwa itu menggenapi janji Allah mengenai negeri itu dan membangkitkan harapan akan suatu penggenapan yang lebih besar dari damai sejahtera yang kini mereka nikmati (bd. Mazm 16:6).

(0.49) (Bil 34:19) (jerusalem: nama orang-orang itu) Semua nama dalam daftar ini adalah nama baru, kecuali Yosua dan Kaleb. Memang seluruh angkatan yang namanya disebut dalam daftar-daftar dahulu harus mati di luar negeri Kanaan, bdk Bil 14:23; 26:64-65. Penggubah bab ini mau menempatkan pembagian negeri Kanaan di bawah kewibawaan Musa, meskipun baru terlaksana setelah Israel merebut negeri itu, Yos 14:1-19:51.
(0.49) (Neh 3:1) (jerusalem) Bab 3 ini menyalin sebuah dokumen dari arsip bait Allah. Dokumen itu disisipkan ke dalam riwayat Nehemia. Naskah ini memberi petunjuk-petunjuk mengenai peta kota Yerusalem di zaman itu, bdk 2Sa 5:9+; 2Ra 14:13+ dan pembagian administratip seluruh negeri. Ada lima kota penting: Yerusalem, Bet-Kerem, Neh 3:14, Mizpa 15, Bet-Zur 16 dan Kehila 18.
(0.47) (Yeh 48:1) (sh: Pembagian wilayah dalam negeri (Selasa, 4 Desember 2001))
Pembagian wilayah dalam negeri

Pasal 48:1-29 menguraikan pembagian negeri perjanjian di antara dua belas suku Israel. Suku Lewi tidak mendapatkan bagian tanah, sesuai perintah Tuhan (ayat 44:28; Bil. 18:20). Untuk mempertahankan jumlah dua belas, suku Yusuf diwakili oleh dua putranya, Efraim dan Manasye, yang masing-masing mendapatkan wilayah tersendiri (ayat 47:13; 48:4,5). Tiap suku memperoleh suatu wilayah horizontal, dengan perbatasan timur dan barat yang sama (ayat 1-7; 23-29). Urutannya, dari utara ke selatan, mengikuti tradisi berdasarkan status ibu mereka (bdk. Kej. 35:23; Bil. 2-3). Suku-suku di ujung utara dan selatan (Dan, Asyer, Naftali, Gad), yang paling jauh dari wilayah kudus, adalah anak-anak Bilha dan Zilpa, pelayan- pelayan Rahel dan Lea. Delapan suku keturunan Lea dan Rahel ditempatkan lebih dekat ke wilayah kudus, empat di utara dan empat di selatan. Suku Yehuda berbatasan dengan wilayah kudus di sebelah utara dan Benyamin di selatan (ayat 8, 22). Pembagian ini merupakan langkah kongkret untuk menyatukan kembali seluruh suku Israel.

Wilayah dua belas suku Israel dibagi dua oleh wilayah "persembahan khusus" (bahasa Ibrani teruma; 8-22; bdk. 45:1- 8). Teruma mencakup wilayah kudus (Bait Suci, wilayah imam, wilayah orang Lewi, 10-14) dan wilayah tidak kudus (wilayah kota, wilayah raja, 15-22). "Tidak kudus" (ayat 15) berarti wilayah itu terbuka bagi semua orang, untuk seluruh kaum Israel (ayat 45:6). Wilayah kota dikelilingi oleh tanah lapang (ayat 17), yang akan digunakan sebagai tempat tinggal dan tanah pertanian bagi para pendatang, yang menetap sementara di sana untuk berbakti di Bait Suci. Sisa tanah di timur dan barat kota (ayat 18, 19) menjadi sumber nafkah para pekerja kota, yang berasal dari seluruh suku Israel. Ini berarti bahwa tidak ada suku yang lebih diistimewakan. Setiap orang mempunyai akses yang sama ke Bait Suci.

Renungkan: Pembagian wilayah yang sangat rinci ini memperlihatkan bagaimana Allah mengatur kehidupan umat-Nya sedemikian rupa agar mereka menikmati kesejahteraan sejati dalam persekutuan dengan Dia. Harapan ini terwujud dalam Kerajaan Allah yang dibawa Kristus ke dalam dunia.

(0.43) (Neh 3:1) (sh: Partisipasi tinggi dan kepemimpin yang efektif (Selasa, 14 November 2000))
Partisipasi tinggi dan kepemimpin yang efektif

Seorang penulis pernah membandingkan gereja dengan pertandingan sepak bola, dimana segelintir orang sibuk lari ke sana-sini dan banyak penonton yang memberi semangat atau mencela. Keadaan ini sangat berbeda dengan pembangunan kembali tembok Yerusalem. Pemandangan yang sangat mengesankan dapat kita lihat dalam pembangunan itu yaitu partisipasi yang tinggi dari kelompok masyarakat yang beraneka ragam. Para pemuka agama maupun pemuka masyarakat melibatkan diri secara langsung (1, 9, 12, 16). Berbagai profesi terlibat dalam pembangunan itu seperti tukang emas dan juru rempah-rempah. Bukan hanya kaum laki-laki, tetapi kaum perempuan pun ikut menyumbangkan tenaganya (12).

Pembagian tugas dilakukan dengan jelas. Banyak rencana indah tidak berhasil dilaksanakan atau tidak mencapai tujuan karena tidak adanya pembagian tugas yang jelas. Catatan yang rinci pada pasal ini membuktikan bahwa pembagian tanggung jawab diberi perhatian yang sungguh-sungguh. Adanya sikap bijaksana dalam penentuan tugas masing-masing nampak dalam pemberian tanggung jawab kepada beberapa orang untuk memperbaiki tembok di depan rumahnya, selain unsur efisiensi dalam pengawasan dan singkatnya perjalanan ke tempat kerja, dipadukan pula kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Partisipasi yang tinggi ini terjadi karena kepemimpinan yang efektif dari Nehemia. Ia membentuk tim dan memberi tanggung jawab yang spesifik. Pemberian nama tiap tim memperlihatkan kepedulian Nehemia untuk memberi kredit terhadap hasil kerja yang dicapai oleh tiap tim. Ia juga mengorganisasi tim kerja berdasarkan beberapa alasan. Beberapa tim dibentuk karena kedekatan tempat tinggal, yang lain berdasarkan keluarga, status sosial, maupun profesi. Selain itu Nehemia mampu memotivasi mereka untuk bekerja dengan tujuan dan komitmen yang sama.

Renungkan: Jika Anda dipercaya sebagai pemimpin dalam gereja maupun lembaga pelayanan, apakah gaya kepemimpinan Anda mampu menciptakan partisipasi tinggi dari teman sepelayanan? Jika sebagai anggota jemaat, bagaimanakah Anda melihat partisipasi Anda di dalam pelayanan gereja? Adakah yang harus diubah atau diperbaiki dalam gaya kepemimpinan maupun dalam partisipasi Anda? Apa yang akan Anda lakukan?



TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA