Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 42 ayat untuk pemakaian (0.000 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ibr 1:5) (ende)

Kebenaran pemakaian dan tafsiran kutipan-kutipan dari Kitab kudus disini dan selandjutnja dalam surat ini terdjamin oleh ilham Roh Kudus.

(1.00) (Ams 1:1) (jerusalem)

KITAB AMSAL

PENGANTAR

Kitab Amsal adalah karya yang paling jelas memperlihatkan apa itu sastera kebijaksanaan di Israel (bdk Pengantar umum dari kitab-kitab Kebijaksanaan). Kitab Amsal terbentuk di sekitar dua kumpulan pepatah, yaitu: Ams 10-22:16, yang berjudul: "Amsal-amsal Salomo bin Daud" (375 pepatah) dan Ams 25-29, yang didahului keterangan berikut: "Juga ini adalah amsal-amsal Salomo yang dikumpulkan pegawai-pegawai Hizkia, raja Yehuda" (128 pepatah). Kedua kumpulan tersebut kemudian diberi tambahan: Kumpulan pertama ditambah dengan "Amsal-amsal orang bijak", Ams 22:17-24:22, dan "Juga ini adalah amsal-amsal dari orang bijak", Ams 24:23-34; kumpulan kedua ditambah dengan "Perkataan Agur", Ams 30:1-14, dengan sejumlah peribahasa bilangan, Ams 30:15-33, dan dengan "Perkataan Lemuel", Ams 31:1-9. Keseluruhan ini akhirnya diberi suatu pendahuluan panjang, 1-9 di mana seorang ayah memberi berbagai nasehat kebijaksanaan kepada anaknya, sedangkan Hikmat sendiripun angkat bicara pula. Kitab Amsal berakhir dengan sebuah sajak tersusun menurut abjad Ibrani yang memuji isteri yang cakap, Ams 31:10-31.

Urutan bagian-bagian kitab Amsal tersebut tidak menentu. Urutan dalam Alkitab Yunani berbeda dengan urutan dalam Alkitab Ibrani. Selain itu, di dalam masing- masing bagian pepatah-pepatah berturutan tidak keruan dan ada kalanya diulang. Maka kitab Amsal boleh dikatakan semacam wadah yang menampung pelbagai kumpulan yang diberi kerangka sebuah pendahuluan dan sebuah kata penutup. Kitab Amsal mencerminkan suatu perkembangan di bidang sastera, seperti yang telah diuraikan dalam Pengantar umum. Kedua kumpulan besar yang disebut di atas menyajikan sejumlah "masyal" (bdk Pengatar umum) dengan bentuk aselinya. Kumpulan-kumpulan itu hanya berisikan pepatah melulu dan pepatah-pepatah itu pada umumnya tersendiri atas dua bagian yang menjadi satu ayat. Dalam bagian-bagia tambahan tersebut pepatah-pepatah menjadi lebih panjang; sajak-sajak pendek yang berupa pepatah bilangan, Ams 30:15-33; bdk 6:16-19, menambahkan daya tarik ajarannya dengan memberinya berupa teka-teki sebuah jenis sastera yang dikenai sejak dahulu kala, bdk Am 1. bagian pembukaan kitab, 1-9, merupakan wejangan teratur yang berasal dari kalangan para perilmu. Wejangan itu terputus oleh dua pidato yang dibawakan oleh Hikmat yang dipribadikan.

Bagian penutup kitab, Ams 31:10-31, juga sebuah karya ciptaan para berilmu.

Perkembangan dalam bentuk sastera tersebut bersesuaian dengan urutan bagian- bagian kitab Amsal dalam waktu. Bagian-bagian tertua dalam kitab Amsal ialah kedua kumpulan pepatah yang disebut di atas, 10-22 dan 25-29. Kumpulan-kumpulan itu dikatakan berasal dari Salomo yang menurut 1Raj 4:32 "menggubah tiga ribu amsal" dan yang selalu dipandang sebagai orang bijak yang terbesar pada bangsa Israel. Selain keterangan tradisi tersebut, kitab Amsal sendiri tidak menolong dalam menentukan pepatah-pepatah manakah berasal dari Salomo. Tetapi tidak ada alasan untuk meragukan bahwa secara menyeluruh kumpulan-kumpulan itu berasal dari zaman para raja. Amsal-amsal yang termaktub dalam kumpulan kedua sudah dipandang tua sewaktu pegawai-pegawai Hizkia menghimpunkannya di sekitar tahun 700 seb. Mas. Oleh karena merupakan bagian inti kitab seluruhnya, maka kedua kumpulan tersebut "meminjamkan" nama raja itu untuk menyebut seluruh kitab Amsal, sehingga berjudul: "Amsal-amsal Salomo bin Daud", Ams 1:1. Tetapi judul-judul yang dibubuhkan pada bagian-bagian masing-masing menunjukkan bahwa judul umum tersebut jangan diartikan secara harafiah. Judul umum itu mecakup juga karya orang bijak yang tidak bernama, Ams 22:17-24:34, perkataan- perkataan Agur dan Lemuel, Ams 30:1-31:9.Andaikan nama kedua orang bijak yang berbangsa Arab itu hanya nama buatan saja dan bukankah nama tokoh-tokoh yang sungguh-sungguh pernah hidup, maka nama-nama itu toh memperlihatkan betapa orang Israel menghargai hikmat dari luar negeri. Penghargaan itu paling terbukti dengan adanya beberapa "amsal orang bijak", Ams 22:17-23:11, yang terpengaruh oleh petuah-petuah Amenemope" dari Mesir, yang ditulis pada awal milenium pertama seb. Mas.

Wejangan yang tercantum dalam Ams 1-9 berpolakan "Wejangan", yaitu suatu jenis sastera yang lazim dipakai oleh kebijaksanaan di Mesir. Tetapi wejangan itupun serupa dengan "Nasehat-nasehat seorang ayah kepada anaknya", seperti baru-baru ini ditemukan dalam sebuah naskah dari kota Ugarit yang ditulis dalam bahasa Akkad. Malahan pempribadian Hikmat ada contohnya dalam kesusasteraan Mesir, yang suka memperorangkan Maat, yaitu Keadilan-kebenaran. Tetapi orang- orang bijaksana di Israel tidak menjiplak saja. Mereka mempertahankan keaseliannya dan menyesuaikan contoh-contoh dari luar negeri itu dengan kepercayaan mereka kepada Yahwe. Bagian inti kitab Amsal, bab 10-29, dengan cukup pasti dapat ditanggalkan pada masa sebelum pembuangan. Sebaliknya, waktu manakah bab 30-31 disusun tidaklah pasti. Adapun bagian pembukaan, 1-9, pasti disusun di masa belakangan dan corak kesusasteraannya ada kesamaannya dengan karya-karya yang dikarang sesudah masa pembuangan. Maka bagian pembukuan itu ditulis pada abad ke-5 seb. Mas. Pada masa yang sama agaknya kitab Amsal juga memperoleh bentuk definitipnya.

Oleh karen kitab Amsal mencerminkan buah-buah pikiran yang berasal dari pelbagai zaman, maka dengan sendirinya dicerminkan juga perkembangan dalam ajaran. Dalam kedua bagian tertua nada kebijaksanaan manusiawi dan keduniaan menyolok, sehingga bingunglah orang Kristen yang membacanya. Walaupun demikian, namun sudah dalam bagian itu, dengan perbadingan satu lawan tujuh, pepatah- pepatah mempunyai ciri keagamaan. Ajaran memang berupa teologi praktis: Allah mengajar orang yang berkata benar, yang berkasihan, yang berhati murni dan rendah hati. Sebaliknya Allah menghukum sifat-sifat yang berlawanan. Sumber dan ringkasan segala sifat baik ialah hikmat-kebijaksanaan dan ini tidak lain dari takwa dan takut akan Tuhan, Ams 15:16, 33;16:6; 22:4; manusia harus mengandalkan Allah saja, Ams 20:22; 29:25. Bagian pertama kitab Amsal menyajikan nasehat-nasehat yang juga bernafaskan kebijaksanaan manusiawi dan keagamaan. Ditekankan dosa-dosa yang tidak diperhatikan oleh para bijaksana di masa lampau, yaitu: zinah dan pergaulan bebas dengan "perempuan asing" Ams 2:16 dst; 5:2 dst; 5:15 dst. Bagian penutup kitab Amsal ternyata menjunjung tinggi perempuan. Yang lebih penting lagi ialah: Bagian pembukaan, sebagai yang pertama, secara berturutan menyajikan ajaran mengenai hikmat-kebijaksanaan, mengenai nilainya dan tentang peranannya sebagai pembimbing dan pengatur kelakuan. Hikmat sendiripun angkat bicara, memuji dirinya; ia menjelaskan hubungannya dengan Allah dan menyatakan bahwa ia sudah berada pada Allah sejak awal mula dan menolong dalam menciptakan dunia semesta, Ams 8:22-31. Inilah nas pertama yang memperorangkan Hikmat. Nas-nas lain sudah ditunjuk dalam Pengantar umum kitab-kitab kebijaksanaan.

Ajaran Kristus, Hikmat Allah yang sejati, tentu saja melebihi ajaran kitab Amsal. Tetapi sejumlah pepatah kitab Amsal sudah bercirikan ajaran akhlak seperti yang terdapat dalam Injil. Perlu juga orang insaf bahwa agama yang sejati hanya dapat berkembang atas dasar peri kemanusiaannya yang wajar. Perjanjian Baru sering mempergunakan kitab Amsal (14 kutipan, dan 20 kali Amsal disinggung) dan dengan jalan itu Perjanjian Baru mengajak orang Kristen supaya tetap menghargai buah pikiran para bijaksana Israel dahulu.

(0.94) (Mrk 2:19) (ende)

"Pengantin". Pemakaian istilah ini sebagai pelambang hubungan Jesus dengan umatNja jang masih ketjil, jaitu dengan murid-muridNja, mirip sekali dengan pemakaian istilah itu oleh Allah, untuk menjatakan hubunganNja jang mesra dengan umat Israel. Djadi Jesus disinipun menjatakan DiriNja dengan samar-samar sebagai Putera Allah, jang bermartabat Ilahi.

(0.94) (Gal 2:14) (ende: Terhadap kebenaran Indjil)

Segi kebenaran jang dimaksudkan disini diuraikan dalam fasal berikut.

(0.67) (Neh 4:12) (ende)

Orang2 Jahudi ini adalah orang2 jang datang untuk ikut serta dalam pembangunan tembok. Dalam ajat2 jang berikut Nehemia mentjeritakan tindakan, jang diambilnja untuk menghadapi bahaja jang mengantjam itu. Orang2 Jahudi samasekali tak terlatih dalam pemakaian sendjata dan semuanja agak primitip.

(0.67) (1Kor 4:17) (ende)

Ketika Paulus menulis surat ini Timoteus sudah berangkat, tetapi belum sampai di Korintus, sebab dahulu harus mengundjungi Masedonia.

(0.67) (1Kor 5:12) (ende: Urusanku)

Dengan "ku" Paulus bukan hanja memaksudkan dirinja sendiri, melainkan tiap-tiap "aku" didalam umat, seperti terang dari pemakaian "kamu" dalam kalimat berikut. Umat harus sependirian dengan Paulus. Mereka tidak bertanggung-djawab atas perbuatan-perbuatan orang-orang luaran, tetapi bertanggung-djawab atas kedjahatan jang berlaku didalam lingkungan umat.

(0.67) (Im 27:28) (jerusalem) Dengan memperluas arti sebuah istilah yang berasal dari peristilahan perang suci, Yos 6:17+, orang "mengharamkan" (mengkhususkan bagi Tuhan) apa yang mau dijadikan milik Allah semata-mata. Pemakaian barang itu diberikan kepada para imam menurut Ima 27:21; Bil 18:14; Yeh 44:29. Begitu juga "diharamkan" (dikhususkan) apa yang dilarang oleh Allah, Ula 7:26.
(0.58) (Ul 32:4) (ende)

Menjolok sekali pemakaian berulang kali gambaran batu padas sebagai sebutan untuk Jahwe. Batu Padas merupakan tempat palarian: kepastian dan penjelamatan: lihat aj.15 (Ula 32:15) dan 37 (Ula 32:37). Bangsa-bangsa lain memandang dewa-dewa sebagai tempat naungan mereka: aj. Ula 32:31. Pada sementara tempat istilah batu padas dipakai sebagai sinonim bagi Allah: aj. Ula 15:18 dan Ula 32:30. (bdk. 1Sa 7:12; eben-haezer).

(0.58) (Ul 33:2) (ende)

Disini menjolok sekali pemakaian nama "Sinai" jang mengingatkan kita kepada tradisi jang lebih kuno.

Seir: pegunungan Edom disebelah Selatan Palestina.

Paran: terletak didekat Seir. Kedua gunung itu merupakan kompleks pegunungan jang terpenting diantara Sinai dan Palestina.

Dipadang pasir gunung-gunung itu seakan-akan mendjadi petundjuk djalan. Allah dilukiskan sebagai tjahaja jang menerangi pegunungan itu dimata bangsa Israil: dan dengan demikian ditundjukkan pula djalannja. Naskah dari ajat ini disana-sini tidak djelas.

(0.58) (Rm 8:22) (ende: Sakit-bersalin)

jaitu menderita kesakitan hebat, tetapi untuk sementara dan achirnja mendjelma mendjadi kegembiraan dan bahagia. Bdl. pemakaian bandingan itu oleh Jesus dalam Yoh 16:20-21.

(0.58) (Dan 2:4) (full: DALAM BAHASA ARAM. )

Nas : Dan 2:4

Hingga di sini, kitab Daniel ditulis dalam bahasa Ibrani. Mulai ayat ini tulisannya beralih ke bahasa Aram, bahasa yang dipakai dalam perdagangan dan komunikasi pemerintahan. Pemakaian bahasa Aram dalam kitab Daniel berlangsung hingga pasal Dan 7:1-28; pasal Dan 8:1-12:13 kembali ditulis dalam bahasa Ibrani.

(0.58) (Mrk 7:18) (full: MENAJISKANNYA. )

Nas : Mr 7:18

Yesus sedang berbicara tentang makanan yang masuk ke dalam seorang tetapi tidak mempengaruhi hatinya (ayat Mr 7:19). Ayat ini tidak dapat digunakan untuk membenarkan pemakaian obat yang membahayakan dan minuman keras karena penggunaan semuanya itu telah mengakibatkan berbagai dosa yang tertulis dalam ayat Mr 7:21-22

(lihat cat. --> Ams 23:31).

[atau ref. Ams 23:31]

(0.58) (Yeh 46:1) (jerusalem: Beginilah firman Tuhan) Bab 46 memuat berbagai-bagai unsur. Bagian pertama menyajikan beberapa aturan mengenai pemakaian pintu-pintu gerbang bait Allah oleh "raja" dan rakyat dan tentang korban-korban yang dipersembahkan "raja", Yeh 46:1-12. Menyusullah suatu tambahan tentang "korban harian:, Yeh 46:13-15. Lalu di tambahkan penetapan tentang tanah milik "raja" yang tidak boleh dialihtangankan, Yeh 46:16-18. Akhirnya ada sebuah tambahan pelengkap tentang dapur bait Allah tempat korban disediakan.
(0.58) (Mat 28:19) (jerusalem: dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus) Boleh jadi rumus terperinci ini terpengaruh oleh pemakaian dalam ibadah yang baru kemudian berkembang dalam umat purba. Dalam Kis 1:5+; Kis 2:38+ dikatakan tentang "membaptis dalam nama Yesus". Kemudian dari itu baptisan agaknya dengan tegas dihubungkan dengan ketiga Diri ilahi. Tetapi bagaimanapun juga duduknya perkara, baptisan memang menghubungkan manusia dengan diri Yesus, Juruselamat. tetapi seluruh karya penyelamatan berpangkal pada kasih Bapa dan diselesaikan dengan pencurahan Roh Kudus.
(0.50) (Mat 23:5) (ende: Pita sembahjang)

Semua orang laki-laki Jahudi jang sudah dewasa, berwadjib memakai dua pita-sembahjang dalam melakukan sembahjang pagi. Pita-pita itu dibuat dari kulit dengan ditengah-tengahnja tertempel sebuah kotak-ketjil. Didalam kotak itu terdapat empat potong kertas masing-masing bertuliskan satu ajat dari taurat. Satu pita dipasang keliling kepala, demikian rupa, sehingga kotak ketjil terletak ditengah-tengah dahi. Jang lain dibelit pada lengan kiri dan sedang sembahjang tangan kiri itu harus terletak demikian, sehingga kotak ketjil itu rapat dengan djantung. Udjud pemakaian itu, supaja orang tetap ingat dan setia kepada hukum Allah.

(0.50) (Kis 11:26) (ende: Kristianoi)

Demikian dalam bahasa Junani. Dari itu diasalkan "Kristen" dalam bahasa kita. Maksudnja: penganut adjaran Kristus. Pemakaian "Nurani, Serani" untuk mereka mendjadi lazim dalam bahasa-bahasa Timur, seperti djuga dalam bahasa kita sedjak dahulu. Bunjinja memang lebih enak daripada kata asing

(0.50) (Ams 11:1) (full: NERACA SERONG ADALAH KEKEJIAN BAGI TUHAN. )

Nas : Ams 11:1

Pemakaian neraca yang tidak benar untuk menipu orang dikutuk oleh Allah (bd. Im 19:35). Ia memerintahkan agar kita bertindak jujur kepada semua orang, baik dalam hal keuangan maupun dalam keadaan lain yang memungkinkan penipuan. Kita harus senantiasa ingat bahwa hanya orang tulus yang akan melihat wajah Tuhan (Mazm 11:7) dan hidup di hadapan-Nya (Mazm 140:14; bd. Mazm 24:3-5).

(0.50) (Why 9:21) (full: SIHIR. )

Nas : Wahy 9:21

Kegiatan sihir akan bangkit secara besar-besaran pada hari-hari terakhir sebelum dan selama masa kesengsaraan itu (Wahy 18:23; 21:8; Wahy 22:15; 1Tim 4:1). Sihir dikaitkan dengan okultisme, yang melibatkan hubungan dengan orang-orang yang sudah meninggal, kuasa-kuasa adikodrati, kekuatan-kekuatan paranormal dan kuat kuasa roh-roh jahat demi meraih kuasa untuk memanipulasi atau mempengaruhi benda-benda atau orang-orang. Pemakaian obat-obat bius bisa juga digolongkan sebagai praktik sihir.

(0.50) (Mzm 20:7) (jerusalem: Orang ini... orang itu) Ialah bangsa-bangsa lain yang memusuhi Israel


TIP #04: Coba gunakan range (OT dan NT) pada Pencarian Khusus agar pencarian Anda lebih terfokus. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA