Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya.

Juga kalau ia berjalan di lorong orang bodoh itu tumpul pikirannya, dan ia berkata kepada setiap orang: "Orang itu bodoh!"

Orang yang bodoh melipat tangannya dan memakan dagingnya sendiri.

Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya.

Orang bodoh menolak didikan ayahnya, tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak.

Jika orang bijak beperkara dengan orang bodoh, orang bodoh ini mengamuk dan tertawa, sehingga tak ada ketenangan.

Sungguh, pemerasan membodohkan orang berhikmat, dan uang suap merusakkan hati.

Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya.

Jawablah orang bebal menurut kebodohannya, supaya jangan ia menganggap dirinya bijak.

Orang yang tak berpengalaman mendapat kebodohan, tetapi orang yang bijak bermahkotakan pengetahuan.

Perkataan mulut orang berhikmat menarik, tetapi bibir orang bodoh menelan orang itu sendiri.

Di dalam mulut orang bodoh ada rotan untuk punggungnya, tetapi orang bijak dipelihara oleh bibirnya.

Kebodohan menyesatkan jalan orang, lalu gusarlah hatinya terhadap TUHAN.

Kebodohan adalah kesukaan bagi yang tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai berjalan lurus.

Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar.

(92-7) Orang bodoh tidak akan mengetahui, dan orang bebal tidak akan mengerti hal itu.

Jangan menjawab orang bebal menurut kebodohannya, supaya jangan engkau sendiri menjadi sama dengan dia.

Mendengar hardikan orang berhikmat lebih baik dari pada mendengar nyanyian orang bodoh.

Orang berhikmat senang berada di rumah duka, tetapi orang bodoh senang berada di rumah tempat bersukaria.

Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri.