Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

mereka membuka mulutnya lebar-lebar terhadap aku dan berkata: "Syukur, syukur, mata kami telah melihatnya!"

Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.

Mulutku penuh dengan puji-pujian kepada-Mu, dengan penghormatan kepada-Mu sepanjang hari.

Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.

Berkat ada di atas kepala orang benar, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman.

Orang bijak menyimpan pengetahuan, tetapi mulut orang bodoh adalah kebinasaan yang mengancam.

Bibir orang benar tahu akan hal yang menyenangkan, tetapi mulut orang fasik hanya tahu tipu muslihat.

Dari buah mulutnya seseorang akan makan yang baik, tetapi nafsu seorang pengkhianat ialah melakukan kelaliman.

Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan.

Hati orang benar menimbang-nimbang jawabannya, tetapi mulut orang fasik mencurahkan hal-hal yang jahat.

Keputusan dari Allah ada di bibir raja, kalau ia mengadili mulutnya tidak berbuat salah.

Hikmat terlalu tinggi bagi orang bodoh; ia tidak membuka mulutnya di pintu gerbang.

Amsal di mulut orang bebal adalah seperti kaki yang terkulai dari pada orang yang lumpuh.

Amsal di mulut orang bebal adalah seperti duri yang menusuk tangan pemabuk.

Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.

Aku akan menguatkan hatimu dengan mulut, dan tidak menahan bibirku mengatakan belas kasihan.

Dengan mulutnya orang fasik membinasakan sesama manusia, tetapi orang benar diselamatkan oleh pengetahuan.

Di dalam mulut orang bodoh ada rotan untuk punggungnya, tetapi orang bijak dipelihara oleh bibirnya.

Inilah jalan perempuan yang berzinah: ia makan, lalu menyeka mulutnya, dan berkata: Aku tidak berbuat jahat.

Perkataan mulut orang berhikmat menarik, tetapi bibir orang bodoh menelan orang itu sendiri.