Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

karena seorang wanita yang tidak disukai orang, kalau ia mendapat suami, dan karena seorang hamba perempuan, kalau ia mendesak kedudukan nyonyanya.

Tetapi Saul menolak dan berkata: "Aku tidak mau makan." Tetapi ketika para pegawainya serta perempuan itu juga mendesak, maka didengarkannyalah permintaan mereka, lalu bangkitlah ia dari tanah dan duduk di balai-balai.

pada banyak tempat yang tinggi, didudukkan orang bodoh, sedangkan tempat yang rendah diduduki orang kaya.

Penghuni Madmena lari jauh-jauh, penduduk Gebim pergi mengungsi.

Suku Asyer tidak menghalau penduduk Ako, penduduk Sidon serta Ahlab, Akhzib, Helba, Afek dan Rehob,

Raja duduk di tempatnya seperti biasa, dekat dinding. Yonatan berhadapan dengan dia, Abner duduk di sisi Saul, tetapi tempat Daud tinggal kosong.

Salomo sekarang duduk di atas takhta kerajaan;

Kemudian dipilihnyalah sepuluh orang dari para tua-tua kota itu, dan berkata: "Duduklah kamu di sini." Maka duduklah mereka.

Mengungsilah ke Tarsis, merataplah, hai penduduk tanah pesisir!

Beria dan Sema adalah kepala-kepala puak penduduk Ayalon; mereka telah menghalau penduduk Gat.

Engkau duduk, dan mengata-ngatai saudaramu, memfitnah anak ibumu.

Berkemaslah, hai penduduk Safir, dengan telanjang dan malu. Tidak berani keluar penduduk Zaanan. Ratapan Bet-Haezel menghalangi engkau untuk tetap berdiri.

"Dengarlah perkataan-perkataan perjanjian ini dan sampaikanlah itu kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem!

Mereka memaklumkan puasa dan menyuruh Nabot duduk paling depan di antara rakyat.

Biarlah ia duduk sendirian dan berdiam diri kalau TUHAN membebankannya.

Suku Naftali tidak menghalau penduduk Bet-Semes dan penduduk Bet-Anat, sehingga mereka diam di tengah-tengah orang Kanaan, penduduk asli di negeri itu; tetapi penduduk Bet-Semes dan Bet-Anat itu menjadi orang rodi bagi mereka.

Hai penduduk bumi, kamu akan dikejutkan, akan masuk pelubang dan jerat!

Amatilah duduk bangun mereka! Aku menjadi lagu ejekan mereka."

Yehuda telah ditinggalkan penduduknya karena sengsara dan karena perbudakan yang berat; ia tinggal di tengah-tengah bangsa-bangsa, namun tidak mendapat ketenteraman; siapa saja yang menyerang dapat memasukinya pada saat ia terdesak.

Boas telah pergi ke pintu gerbang dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus yang disebutkan Boas itu. Lalu berkatalah Boas: "Hai saudara, datanglah dahulu ke mari, duduklah di sini." Maka datanglah ia, lalu duduk.