Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 86 ayat untuk larangan (0.018 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ul 22:11) (jerusalem: Janganlah....) Larangan-larangan ini, Ula 22:9-11, adalah sisa dari larangan-larangan agama di zaman dahulu.
(0.61) (Rm 2:24) (ende: Dihodjat)

Orang "kafir" mengedjek-edjek "Tuhan" kaum Jahudi, sebab Ia memberi perintah-perintah dan larangan-larangan, tetapi tidak sanggup menghindarkan pelanggaran-pelanggaran.

(0.57) (Ul 4:2) (ende)

Larangan untuk menambahkan atau membuang sesuatu telah menundjukkan adanja suatu kode hukum jang tertutup.

(0.57) (Yeh 44:31) (jerusalem) Menurut Ima 7:24 larangan itu menyangkut semua orang Israel.
(0.51) (Kej 9:4) (ende)

Larangan ini disebut-sebut disini, berhubung dengan adanja peraturan-peraturan perihal makanan di Israel (Ima 17:10-14; Ula 12:23). Larangan dianggap mengenai djuga umat bukan-Jahudi (Kis 15:29)

(0.51) (Kej 32:32) (ende)

Ini suatu larangan kuno tentang makanan, jang tidak disebutkan dilain tempat. Disini diterangkan dalam hubungan dengan luka-luka Jakub (apa jang disebut tradisi etiologis; lihat Kata Pendahuluan). Alasan semula bagi larangan ini rupa-rupanja tidak diketahui lagi.

(0.51) (Kis 4:18) (jerusalem: mereka diperintahkan) Larangan ini berupa larangan resmi oleh pengadilan. Dalam perkara semacam itu para pelanggar tidak dapat dipenjarakan (kecuali kalau mereka rabi), selain kalau kembali melanggar aturan yang sama. Begitulah halnya dalam bab berikutnya, bdk Kis 5:28.
(0.51) (1Kor 14:34) (jerusalem) Larangan ini sesuai dengan kedudukan perempuan dalam masyarakat di zaman itu. Dalam 1Ko 11:5 Paulus mengambil sikap lebih terbuka, sehingga larangan 1Ko 14:34 ini sangat dilemahkan.
(0.50) (Ul 11:29) (ende)

Larangan ini barangkali mengingatkan kepada adat liturgi kuno dalam tempat-ibadat di Sichem. (lih Ula 27:11).

(0.49) (Kel 35:3) (ende)

Larangan menjalakan api barangkali semula merupakan konsekwensi larangan melakukan pekerdjaan berat. Djadi jang dimaksudkan api jang digunakan tukang besi, dan sebagainja. Tetapi kelak-kemudiannja mendjadi larangan lebih umum: djuga mengenai api untuk lampu dan untuk memasak makanan, dan lain-lain.

(0.43) (Kel 23:19) (ende)

Larangan tersebut disini kiranja suatu reaksi menentang adat keagamaan Kanaan, jang diketemukan djuga dalam teks-teks Ugarit (Ras Sjamra, suatu tempat dipantai disebelah utara Fenisia).

(0.43) (Luk 10:4) (ende: Djangan bersalam-salaman)

Larangan ini tentu sadja untuk menghindarkan mereka bertjakap-tjakap banjak dengan orang-orang ditengah djalan, supaja djangan kehilangan waktu.

(0.43) (Kel 20:4) (jerusalem: patung) Israel dilarang memuat patung Tuhan guna keperluan beribadat (bdk pertimbangan-pertimbangan yang dikemukakan Ula 4:15). Larangan ini membedakan bangsa Israel dengan semua bangsa tetangganya.
(0.43) (Bil 35:1) (jerusalem) Kendati larangan yang termaktub dalam Bil 18:20 dst, orang-orang mendapat sejumlah kota sebagai miliknya, termasuk kota-kota perlindungan, bdk Yos 21:1+.
(0.40) (Kej 26:2) (ende)

Dari ajat ini ternjata, bahwa tjerita ini baru kemudian ditulis. Sebab larangan pergi ketanah Mesir berhubungan dengan pembebasan bangsa Israel dari Mesir (Exodus). Larangan ini disebutkan dalam tulisan-tulisan para nabi (lihat Yes 20:1-6; 30:1-31:9).

(0.40) (Im 11:44) (ende)

Ajat-ajat ini memberikan dasar teologis kepada semua larangan tsb. Allah adalah kudus dan Ia mempunjai hubungan chas dengan Israil (menghantar mereka keluar dari Mesir). Maka itu Israilpun harus kudus, sebagai milik Jahwe jang chas. Kekudusan itu dinjatakan dan dilindungi oleh semua larangan, jang mendjauhkan Israil dari segala sesuatu jang dianggap bertentangan dengan kekudusan Allah jang hidup.

(0.40) (Rat 1:10) (ende: matabendanja)

jakni hartabenda baitullah (tempat sutjinja), jang diangkut oleh Babel.

(0.40) (Gal 4:9) (ende: Dikenal oleh Allah)

Ungkapan jang bertjorak bahasa Perdjandjian Lama ini berarti: dipilih dan ditjintai Allah dari kekal.

(0.37) (Rm 7:8) (ende: Membangkitkan segala keinginan)

Itu dapat ditafsirkan begini. Segala perintah dan larangan sangat membatasi kebebasan kehendak manusia dan sebab itu menimbulkan pemberontakan dan pelanggaran. Tetapi agaknja lebih djelas, kalau kita tafsirkan, bahwa Paulus disini dan selandjutnja ingin dan hendak mengingatkan akan peristiwa pelanggaran difirdaus, jang memang merupakan tjontoh segala pelanggaran. Tafsiran menurut anggapan itu, ialah: dosa (dalam rupa ular) menggunakan kesempatan larangan Allah untuk memperdajakan Eva, dengan menjalah-tafsirkan larangan itu, lalu membangkitkan keinginan Eva untuk berbuat apa jang terlarang.

(0.36) (Kel 20:14) (ende)

Suatu larangan untuk melindungi perkawinan, jang sutji dan mendjadi saluran djandji-djandji Tuhan. Perkawinan sendiri melambangkan Perdjandjian Tjintakasih Tuhan dengan umatNja, terutama menurut tulisan-tulisan para Nabi.



TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA