Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 3658 ayat untuk kota ke kota [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kej 47:21) (jerusalem: diperhambakannyalah) Begitulah terjemahan Yunani dan Pentateukh orang Samaria. Dalam naskah Ibrani tertulis: diangkutnyalah mereka ke kota-kota.
(0.94) (Za 8:20) (bis: banyak kota)

banyak kota atau: kota-kota besar.

(0.90) (Mat 11:1) (jerusalem: kota-kota mereka) Ialah kota-kota Yahudi.
(0.89) (Mat 9:1) (jerusalem: ke kotaNya) ialah Kapernaum, bdk Mat 4:13
(0.89) (Mzm 107:4) (jerusalem: ke kota tempat kediaman) yang dimaksud ialah negeri Palestina, tanah air kaum buangan yang sudah kembali.
(0.83) (1Taw 6:57) (bis: kota suaka)

kota suaka: Kalau seseorang dengan tidak sengaja membunuh orang lain, maka ia boleh lari ke salah satu dari kota-kota itu supaya terlindung dari pembalasan dendam. (Lih. Yos 20:1-9).

(0.80) (Mzm 48:1) (sh: Ciri khas kota-kota dunia (Minggu, 21 Desember 1997))
Ciri khas kota-kota dunia

Tiap kota memiliki ciri khas dan sifat utama kegiatan yang menonjol di dalamnya. Ada kota yang dianggap sebagai pusat kebudayaan. Katakanlah Yogyakarta, San Francisco, Paris sebagai kota-kota yang merupakan kota kebudayaan. Ada kota yang dianggap sebagai pusat pendidikan. Kita bisa kembali menyebutkan Yogyakarta, selain Salatiga, Bogor, Oxford, Cambridge, dlsb. Ada pula kota yang dikenal sebagai kota perdagangan, seperti Jakarta, Medan, New York, Hong Kong, dlsb. Apabila kita pergi ke kota-kota tersebut, segera kita akan merasakan suasana yang menjadi ciri kota tersebut. Bersamaan dengan itu, boleh dikatakan semua kota besar dunia ini tidak ada yang luput dari kekerasan, kejahatan, pengangguran, sekularisasi, dlsb.

Ciri Kota Allah. Di dalamnya Tuhan dibesarkan dan dipuji (ayat 48:1" context="true">1). Kekudusan akan merupakan hal tertanam kokoh teguh bagaikan gunung menjulang tinggi (ayat 48:2" context="true" vsf="TB">3). Kota itu akan dipenuhi oleh suasana kehadiran, pemeliharaan dan perlindungan Allah sendiri (ayat 48:3" context="true" vsf="TB">4). Karena Allah hadir, memerintah, ditinggikan, mewujudkan kekudusan-Nya itulah, kota itu akan berdaya tarik, berpengaruh baik dalam bidang politis maupun aspek-aspek kebudayaan lainnya. Apa yang mazmur ini isyaratkan dengan kota sebenarnya menunjuk pada kondisi umat Allah. Yerusalem, kota Allah Perjanjian Lama gagal mencitrakan keinginan Allah tersebut. Kini tidak ada satu pun kota di dunia ini yang dapat kita sebut kota Kristen. Adalah tugas umat Allah, gereja untuk menggarami kota-kota yang di dalamnya kita hidup agar kehadiran dan kemuliaan Allah dikenal dan ditinggikan.

Renungkan: Strategi tepat untuk mencapai kota-kota dunia dengan terang Injil bukanlah menjadikannya kota gereja (kota yang di tiap sudutnya banyak gedung gereja berdiri) tetapi gereja (umat) yang menggarami kota.

Doa: Banyak hal yang tak berkenan di hatiMu terjadi dalam kota kami. Bangunkan kami untuk bersikap sebagai garam dunia

(0.78) (Kis 8:5) (jerusalem: ke suatu kota di Samaria) Var: ke kota Samaria atau: ke kota Kaisarea. Sudah pasti juga bahwa yang dimaksudkan bukanlah kota Samaria yang ke Yunanian (Sebaste). Halnya tentang pewartaan injil kepada orang-orang Samaria menurut arti kata Yahudi: orang sebangsa dan seagama, tetapi terpisah dari umat Israel dengan menjadi bidaah, bdk Yoh 4:9+; Mat 10:5-6+
(0.72) (1Sam 21:13) (bis: kota)

kota, atau istana.

(0.72) (2Taw 5:2) (bis: Kota Daud)

Kota Daud: Lihat kamus.

(0.72) (Why 11:8) (ende: Kota)

ini barangkali Roma.

(0.72) (2Sam 2:3) (jerusalem: kota-kota Hebron) Ialah kota-kota di sekitar Hebron yang bergantung padanya.
(0.72) (Nah 3:8) (jerusalem: Tebe) Dalam bahasa Ibrani nama kota itu ialah No-Amon, ialah kota Tebe yang terletak di bagian hulu negeri Mesir. Kota itu ialah "kota dewa Amon". Pada th 663 seb Mas dibakar oleh tentara raja Asnapar (Asurbanipal). Mungkin tentara Asurbanipal) sudah sampai ke kota itu pada th 667 seb Mas
(0.71) (Neh 12:31) (bis: Gerbang Sampah)

Gerbang Sampah. Kedua kelompok itu mulai dari sebelah barat daya tembok kota dan berjalan ke arah yang berlawanan sampai mereka bertemu di depan Rumah TUHAN di sebelah timur laut kota.

(0.71) (1Raj 3:1) (jerusalem: Firaun) Firaun yang kiranya dimaksudkan ialah Psusennes II, raja terakhir dari wangsa Firaun yang ke-21
(0.71) (Yer 1:1) (jerusalem)

YEREMIA

Nabi Yeremia lahir di sekitar thn. 650 seb. Mas., lebih kurang seabad lebih sedikit sesudah nabi Yesaya. Yeremia berasal dari sebuah keluarga imam yang berkediaman dekat kota Yeremia. Kehidupan dan watak Yeremia dikenal secara lebih terperinci dari pada kehidupan nabi-nabi lain. Sebab riwayat Yeremia diceritakan dalam beberapa kisah yang ditulis orang lain dan tersebar di seluruh kitabnya. Urutan kisah-kisah tsb. dalam waktu adalah sbb: Yer 19:1-20:6; 26; 36; 45; 28- 29; 51:59-64; 34:8-22; 37-44. "Pengakuan-pengakuan Yeremia" yaitu Yer 11:18- 12:6; 15:10-21; 17:4-18; 18:18-23; 20:7-18, berasal dari nabi sendiri. "Pengakuan-pengakuan" nabi itu bukanlah sebuah autobiografi dalam arti sebenarnya, melainkan lebih-lebih semacam kesaksian yang mengharukan hati mengenai kemelut-kemelut yang dialami nabi. Pengakuan-pengakuan itu dikarang berupa mazmur-mazmur ratapan.

Yeremia dipanggil Allah sebagai nabiNya pada thn. 626 yaitu pada thn. ke-13 pemerintah raja Yosia. Pada waktu itu Yeremia masih muda. Ia menunaikan tugasnya dalam zaman yang tragis bagi bangsa Israel, dalam zaman yang mendahului dan menyaksikan kehancuran kerajaan Yahudi. Pembaharuan di bidang agama dan pemulihan semangat nasional yang diusahakan raja Yosia telah membangkitkan pengharapan baru. Tetapi pengharapan itu hilang setelah raja Yosia gugur di medan perang di Megido pada thn. 609. Proses hilangnya pengharapan itu dipercepat juga oleh kerusuhan yang menggoncangkan dunia Timur pada masa itu: jatuhnya kota Niniwe pada thn. 612 dan ekspansi kerajaan Kasdim. Pada thn. 605 Palestina jatuh ke dalam tangan Nebukadnezar dan menjadi negeri taklukan negeri Kasdim. Lalu memberontaklah kerajaan Yehuda. Pemberontakan itu dikarenakan hasutan dari pihak Mesir yang terus bersekongkol sampai thn. 597. Pada thn. itu Nebukadnezar merebut kota Yerusalem dan mengangkut sebagian penduduknya ke Babel. Kemudian Yehuda memberontak untuk kedua kelinya. Pada thn. 587 pemberontakan itu dipandamkan oleh tentara Kasdim yang merebut kota Yerusalem, membakar Bait Suci membuang penduduk negeri untuk kedua kalinya.

Semua peritiwa tragis ini disaksikan Yeremia. Ia berkhotbah, mengancam, menubuatkan kehancuran bangsa. Dengan sia-sia ia memperingatkan raja-raja tidak berdaya yang silih berganti menduduki takhta Daud. Pemimpin-pemimpin tentara menuduh Yeremia, bahwa ia memadamkan semangat berjuang dalam hati rakyat. Sebagai akibatnya Yeremia dianiaya dan dipenjarakan. Sesudah kota Yerusalem jatuh ke tangan musuh, yeremia tinggal di Palestina, meskipun insaf, bahwa masa depan bangsanya terletak pada kaum buangan, Yeremia mendampingi Gedalya yang oleh penguasa Kasdim diangkat menjadi gubernur kota Yerusalem. Tetapi Gedalya mati terbunuh dan sekelompok orang Yahudi yang takut akan balasan dari pihak Asyur melarikan diri ke Mesir dengan membawa serta nabi Yeremia. Mungkin sekali nabi meninggal dunia di Mesir.

Drama kehidupan Yeremia tidak hanya terletak dalam peristiwa-peristiwa tragis yang didalamnya ia ikut serta. Drama itu juga terletak dalam seluruh kepribadiannya. Yeremia berjiwa halus. Hatinya penuh kasih. Namun ia diutus Allah untuk "mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan", Yer 1:10, dan terpaksa menubuatkan kelaliman, Yer 20:8. Ia suka akan damai, tetapi selalu harus melawan saudara-saudara sebangsanya, raja-raja, para imam, para palsu, seluruh bangsa, sebagai "seorang yang menjadi buah perbantahan dan buah percederaan bagi seluruh negeri", Yer 15:10. Tugas yang diterimanya dari Allah menusuk hatinya, tetapi ia tidak dapat melepaskan diri dari padanya, Yer 20:9. Pembicaraan hatinya dengan Tuhan penuh jeritan sengsara: "Mengapa penderitaan tidak berkesudahan?", Yer 15:18, dan serupa dengan Ayub Yeremia menjerit: "Terkutuklah hari ketika aku dilahirkan!", Yer 20:14 dst.

Tetapi penderitaan itu memurnikan hati Yeremia dan membuka jiwanya bagi pergaulan mesra dengan Allah. Kalau kita merasakan nabi Yeremia berdekatan dengan kita, maka sebabnya justru agama batiniah dalam hati yang baru kelak, Yer 31:31-34. Berkat penghayatan agama secara pribadi, Yeremia membalas setiap orang menurut perbuatannya sendiri, Yer 31:29-30; dosa yang dalam hati yang jahat, Yer 4:4; 17:9; 18:12, memutuskan persahabatan dengan Allah, Yer 2:2. Nada kemesraan ini mendekatkan Yeremia kepada nabi Hosea, yang memang mempengaruhi Yeremia. Cara nabi Yeremia merohanikan hukum Taurat, emnonjolkan peranan hati dalam hubungan dengan Allah, memperhatikan kepribadian manusia, mendekatkannya pada kitab Ulangan. Sudah barang tentu nabi Yeremia senang melihat pembaharuan agama yang diusahakan raja Yosia berdasarkan kitab Ulangan. Namun ia kecewa sekali melihat, bahwa pembaharuan itu tidak berhasil merubah hidup moril dan keagamaan bangsanya.

Semasa hidupnya Yeremia nampaknya gagal dalam tugasnya. Akan tetapi sesudah ia meninggal, pribadi Yeremia semakin dijunjung tinggi. Melalui ajarannya mengenai Perjanjian Baru yang akan bertumpu pada agama batiniah, Yeremia menjadi bapak agama Yahudi dalam cabangnya yang paling murni. Pengaruh ajarannya terasa dalam kitab Yehezkiel, Deutero-Yesaya dan dalam sejumlah mazmur. Di masa para Makabe, Yeremia dihormati sebagai salah satu pelindung bangsa, 2Mak 2:1-8; 15:12-16. Dengan mengutamakan nilai-nilai rohani dan dengan membuka rahasia kemesraan yang seharusnya menjiwai hubungan manusia dengan Allah, Yeremia mempersiapkan Perjanjian Baru yang diadakan Kristus. Oleh karena hidupnya penuh penyangkalan diri dari penderitaan dalam pengabdian kepada Allah, Yeremia barangkali menginspirasikan gambar "Hamba Tuhan" dalam Yes 53 dan menjadi lambang Kristen.

Pengaruh ajaran Yeremia yang tahan waktu itu menunjukkan, bahwa ajarannya sering kali dibaca, direnungkan dan ditafsirkan. Usaha keturunan rohani Yeremia itu tercermin dalam susunan kitabnya. Kitab Yeremia sekali-kali bukannya sebuah buku yang sekali jadi tersusun. Selain nubuat-nubuat yang berupa sajak serta kisah-kisah berupa riwayat hidup, kitab Yeremia memuat juga wejangan-wejangan yang dikarang dalam prosa dan menyerupai gaya kitab Ulangan. Keaslian wejangan- wejangan itu pernah disangkal. Dikatakan, bahwa wejangan-wejangan itu dikarang oleh penyusun-penyusun yang mengerjakan kitab Ulangan sesudah Israel kembali dari pembuangan. tetapi gaya bahasa wejangan-wejangan itu serupa dengan tulisan- tulisan Yahudi dari abad ke-7 dan awal abad ke-6 seb. Mas. Ajaran teologis wejangan-wejangan itu sama dengan aliran keagamaan yang mempengaruhi kitab Yeremia maupun kitab Ulangan. Wejangan-wejangan itu menggemakan nada asli pewartaan Yeremia yang dikumpulkan para pendengarnya. Seluruh tradisi yang berpangkal nabi Yeremia itu tidak terpelihara dalam satu bentuk saja. Terjemahan Yunaninya menyajikan sebuah teks itu berbeda dalam hal-hal kecil. Penemuan- penemuan di Qumran membuktikan, bahwa kedua resensi tsb. pernah beredar dalam bahasa Ibrani. Kecuali itu terjemahan Yunani menempatkan nubuat-nubuat melawan bangsa-bangsa lain sesudah Yer 25:13 dan dalam urutan berlaianan dari teks Ibrani yang menempatkannya pada akhir kitab, Yer 46-51. Nubuat-nubuat ini barangkali aslinya suatu kumpulan tersendiri dan tidak semua nubuat itu berasal dari nabi Yeremia. Setidak-tidaknya nubuat melawan bangsa Moab dan Edom dikerjakan kembali dan diberi bentuk yang baru. Nubuat panjang melawan Babel, Yer 50-51, berasal dri masa menjelang akhir pembuangan. bab 52 jelas nampak sebagai sebuah tambahan historis yang sejajar dengan 2Raj 24:18-25:30. Tambahan-tambahan lain, yang lebih pendek, tersebar di seluruh kitab. Tambahan- tambahan itu menunjukkan, bahwa kitab Yeremia dipakai dan sangat dihargai oleh para buangan di Babel maupun oleh jemaat sesudah zaman pembuangan. Dalam kitab Yeremia terdapat juga sejumlah besar bagian yang terulang yang mengandalkan, bahwa kitab ini dikerjakan orang lain. Akhirnya petunjuk-petunjuk mengenai urutan peristiwa dalam waktu, yang sangat banyak jumlahnya dalam kitab ini tidak berurutan. Susunan kitab sekarang yang kacau dikarenakan kerja penggubahan yang makan banyak waktu dan sulit sekali menentukan tahap-tahap penyusunannya.

Sehubungan dengan itu terdapat sebuah catatan yang sangat penting dalam bab 36: pada thn. 606 Yeremia mendiktekan kepada Barukh segala nubuat yang diucapkannya sejak ia mulai bertugas sebagai nabi, Yer 36:2, yaitu sejak thn. 626. Gulungan kitab pertama yang memuat nubuat-nubuat tsb. dibakar oleh raja Yoyakim, lalu dicatat dan disusun kembali, Yer 36:32. Isi kumpulan nubuat yang hilang itu hanya dapat dikira-kira saja. Barangkali gulungan itu dibuka dengan Yer 25:1-12 dan terdiri dari bagian-bagian yang dikarang sebelum thn. 605 dan yang sekarang termaktub dalam bab 1-18. Tetapi gulungan itu mencakup pula, sesuai dengan petunjuk dalam Yer 36:2, nubuat-nubuat melawan bangsa-bangsa lain yang dengannya bersangkutan Yer 25:13-38. lalu ke dalamnya disisipkan bagian-bagian lain, yaitu yang dikarang sesudah thn. 605, dan nubuat-nubuat lain melawan bangsa-bangsa lain. Disisipkan pula beberapa "pengakuan Yeremia" yang secara terperinci sudah dibicarakan di muka. Akhirnya naskah itu ditambahi dengan dua kumpulan nubuat-nubuat melawan beberapa raja, Yer 21:11-23:8, dan nabi-nabi palsu, Yer 23:9-40, yang barangkali aslinya beredar tersendiri.

Dengan demikian sudah tampil dua bagian kitab Yeremia, yaitu: bagian pertama, Yer 1:1-25:13, yang memuat ancaman-ancaman terhadap negeri Yehuda dan Yerusalem, dan bagian kedua, Yer 25:13-38 serta Yer 25:46-51, yang berisikan nubuat-nubuat melawan bangsa-bangsa lain. Bagian ketiga kitab Yeremia terdiri dari Yer 25:26-35. Bagian ini menderetkan sejumlah kepingan yang bernada optimis. Hampir semua kepingan itu dikarang dalam prosa dan kebanyakan berasal dari sebuah riwayat hidup Yeremia yang mungkin ditulis oleh Barukh. Bab 30-31, yaitu sebuah kitab kecil yang berupa sanjak mengenai penghiburan, merupakan bagian tersendiri. Bagian keempat, yaitu bab 36-44, yang dikarang dalam prosa, melanjutkan riwayat hidup Yeremia dan mengisahkan penderitaan-penderitaan nabi waktu Yerusalem terkepung dan sesudahnya. Bagian ini ditutup dengan Yer 45:1-5 berupa "tanda tangan" Barukh.

(0.71) (Bil 35:11) (full: KOTA-KOTA PERLINDUNGAN. )

Nas : Bil 35:11

Kota-kota perlindungan didirikan untuk menyediakan perlindungan bagi orang yang telah membunuh dengan tidak sengaja. Tertuduh dapat melarikan diri ke salah satu kota itu dan mendapat perlindungan sampai ia diadili (ayat Bil 35:12). Apabila terbukti bersalah telah membunuh dengan sengaja, orang itu langsung dihukum mati (ayat Bil 35:16-21). Apabila terbukti bersalah telah membunuh dengan tidak sengaja, orang itu dapat tinggal di kota perlindungan hingga imam besar meninggal dunia; kemudian ia dapat kembali ke rumahnya dengan aman (ayat Bil 35:22-28).

(0.71) (Dan 8:2) (jerusalem: puri Susan) Susan adalah salah satu kota kediaman wangsa kerajaan Akhemenides (keturunan Koresy). Tidak jelas apakah Daniel sungguh-sungguh di kota Susan atau hanya termasuk ke dalam penglihatannya
(0.67) (Hak 11:37) (bis: jalan-jalan)

jalan-jalan: Dalam naskah Ibrani tertulis turun ke pegunungan sebab pegunungan yang dimaksud di sini lebih rendah dari kota tempat tinggal gadis itu.



TIP #03: Coba gunakan operator (AND, OR, NOT, ALL, ANY) untuk menyaring pencarian Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA