Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 14 dari 14 ayat untuk keluarlah [Pencarian Tepat] (0.000 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ams 25:4) (jerusalem: maka keluarlah.... bagi pandai emas) Dalam terjemahan Yunani terbaca: maka keluarlah itu seluruhnya bersih.
(0.62) (2Kor 6:17) (ende: Bersabda)

Sabda ini terdapat dalam buku-buku Is. Ezekiel dan II Samuel

(0.62) (2Sam 20:7) (jerusalem: Yoab, orang Kreti...) Dalam naskah Ibrani tertulis: Lalu keluarlah mengikutinya (Abisai) anak buah Yoab, yaitu orang Kreti...
(0.62) (Yer 50:8) (jerusalem: Keluarlah) Begitulah menurut catatan (kere) pada pinggir naskah Ibrani dan terjemahan-terjemahan kuno. Yang tertulis ialah: Mereka akan keluar.
(0.62) (Yeh 12:5) (jerusalem: keluarlah) Begitulah menurut terjemahan-terjemahan kuno. Dalam naskah Ibrani tertulis (juga dalam Yer 12:6); engkau akan mengeluarkan.
(0.53) (Ayb 38:19) (jerusalem: terang) Cahaya alamiah dipikirkan sebagai makhluk tersendiri, bdk Kel 1:4+, lepas dari matahari. tiap-tiap petang cahaya itu kembali ke "rumahnya" (gudang), lalu keluarlah kegelapan.
(0.35) (Yes 2:3) (ende: Dari Sion keluarlah adjaran...dst.)

jakni adjaran keigamaan dan susila jang benar dan jang akan diterima bangsa2 kafir. Walaupun tidak dikatakan bagaimana adjaran itu akan keluar dari Jerusjalem, namun kiranja si nabi berpendapat oleh orang tertentu, seorang nabi jang sebagai utusan Jahwe membawakan adjaran itu. Tidak sulit lalu untuk mengerdjakan, bahwa harapan itu terpenuhi se-penuh2nja oleh Jesus.

(0.31) (Yes 48:20) (full: KELUARLAH DARI BABEL. )

Nas : Yes 48:20

Pernyataan ini akan menjadi penting sekali bagi orang Yahudi pada akhir masa pembuangan 70 tahun di Babel (539 SM), sewaktu mereka bersiap-siap untuk meninggalkan negeri itu dan kembali ke Yehuda sesuai dengan keputusan Koresy (bd. Wahy 18:4).

(0.27) (Kid 3:11) (full: KELUARLAH DAN TENGOKLAH RAJA SALOMO. )

Nas : Kid 3:11

Akibat syafaat Batsyeba, ibu Salomo, dan nabi Natan, Salomo ditampilkan dan ditahbiskan sebagai raja di hadapan umum (1Raj 1:22-40). Rupanya ketika ditahbiskan menjadi raja, Salomo sudah menikah dan memakai mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya. Juga tercantum janji-janji perjanjian Allah (2Sam 7:13-16;

lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN DAUD).

(0.18) (Mzm 89:1) (sh: Sifat pujian kita serasikah dengan kasih setia Tuhan? (Kamis, 27 Agustus 1998))
Sifat pujian kita serasikah dengan kasih setia Tuhan?

Biasa-nya puji syukur kita sangat tergantung pada kondisi kita. Pasang surut tak menetap. Tetapi kasih setia Tuhan kekal selama-lamanya (ayat 89:1" context="true" vsf="TB">2). Dari sifat setia kekal itu keluarlah tindakan-tindakan Allah yang kokoh teguh terhadap umat-Nya bahkan sampai turun temurun (ayat 89:4" context="true" vsf="TB">5). Demikian pun sifat Allah lainnya kekal tak berubah. Sebutlah kekuatan kuasa Allah (ayat 89:8" context="true" vsf="TB">9). Semua kekuatan dahsyat dalam alam ini tidak dapat dibandingkan dengan kekuatan Allah dan sepenuhnya dikendalikan Allah (ayat 89:9" context="true" vsf="TB">10). Ujung-ujung bumi dan banga-bangsa di dalamnya pun tunduk di bawah pemerintahan-Nya (ayat 89:12-14" context="true" vsf="TB">13-15). Serasikah pujian kita dengan fakta-fakta itu?

Tuhan Agung dan Perkasa. Pemazmur tidak menyembah dan memuji bintang dan bulan. Semua yang dapat dilihat mata jasmani adalah ciptaan, tidak perlu disembah dan disanjung. Berulang-ulang diungkapkan kata-kata: punya-Mulah, Engkaulah, lengan-Mu, tangan-Mu; menegaskan tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Tuhan. Oleh sebab itu seharusnya seluruh penghuni dunia menyembah dan meninggikan Dia. Dia akan menguatkan dan meninggikan kita. Dia pun terpercaya menjadi andalan kita di dalam saat-saat berat penuh ancaman.

Doa: Tuhan, Ajarlah kami melihat keajaiban-keajaiban-Mu di balik kondisi segelap apa pun.

(0.18) (Rm 1:18) (sh: Kefasikan manusia. (Senin, 11 Mei 1998))
Kefasikan manusia.

Pada dasarnya orang yang hidup dalam dosa menganggap remeh Tuhan. Orang yang sungguh serius menerima Tuhan Allah Penciptanya sebagai Yang Kudus dan Adil, tak mungkin berbuat dosa seenaknya tanpa merasa bersalah. Itu sebabnya kondisi meremehkan Tuhan itu disebut fasik. Dalam bagian ini Paulus bahkan menelanjangi dosa sebagai pemberontakan terhadap Allah. Mungkin Anda menganggap bahwa Paulus sedang menelanjangi dosa-dosa orang Romawi. Ada benarnya. Tetapi dosa-dosa yang Paulus paparkan di sini dilakukan orang dari zaman ke zaman tanpa memandang suku, agama, kedudukan.

Hidup fasik menuju kebinasaan. Dosa adalah kondisi yang melahirkan berbagai perbuatan jahat. Yang terakhir ini punya nama: menyembah berhala, zinah, benci, kehidupan seks menyimpang, kelaliman, keserakahan, dlsb. Semakin berdosa semakin orang mematikan kesadaran akan kebenaran Allah di dalam hatinya. Akibatnya, ia makin jahat. Lebih buruk lagi, Allah lepas tangan. Itulah jalan kebinasaan. Orang yang hidup dalam dosa adalah orang yang sedang menanggung dan menyongsong murka Allah.

Renungkan: Namai dosa dan kelemahan Anda. Keluarlah dari jalan kebinasaan itu dan hiduplah dalam Yesus.

Doa: Ya Tuhan, pimpinlah kami menurut kehendak-Mu dan hindarkan kami dari jalan kebinasaan. Amin.

(0.15) (Why 5:1) (sh: Liturgi surgawi (ayat 2) (Rabu, 10 Agustus 2005))
Liturgi surgawi (ayat 2)

Siapa layak membuka kitab bermeterai itu di hadapan Allah? Kitab apa yang dimeterai dengan tujuh meterai itu sehingga tak seorang pun layak membukanya? Apa isi tulisan yang memenuhi kedua sisi gulungan itu? Bagaimana semua kejadian ini berkaitan dengan liturgi surgawi sehingga memberi kekuatan bagi mereka yang bergumul di bumi?

Andaikan tak ada yang layak membuka kitab itu, nasib orang beriman akan kelam. Itu sebabnya, Yohanes menangis amat sedih. Memang tak seorang pun layak membuka kitab itu sebab isi meterai itu adalah rencana penyelamatan Allah atas banyak orang (ayat 11). Juga sebab tiap kali satu meterai dibuka, keluarlah gelombang dahsyat murka Allah atas para pelaku kejahatan (pasal 6 dst.). Satu-satunya yang layak membuka kitab itu ialah Dia yang telah bertindak sebagai Domba sembelihan. Melalui kematian-Nya, Ia justru telah menang dan terbukti bahwa Dialah Singa Yehuda (ayat 5:5). Ia bahkan dilambangkan mencundangi semua kesombongan para penguasa dunia dengan tanduk-tanduk kekuasaan mereka seperti yang digambarkan dalam Daniel 7:7-8. Tanduk yang ada pada Sang Domba Allah ternyata bukan kekuatan kodrati, tetapi kekuatan adikodrati sebab Roh Allah sendiri dalam kepenuhannya ada pada-Nya (Why. 5:6).

Gempita liturgi surgawi babak dua menyambung liturgi surgawi pertama. Segenap umat tebusan PL dan PB, bahkan seisi jagad raya dan segenap doa orang kudus meninggikan Sang Domba Allah. Ia memang layak menerima gulungan kitab dan menjalankan penghakiman atas seisi dunia sebab Ia telah menggenapi rencana Allah itu melalui ketaatan-Nya dengan konsekuensi penderitaan. Itu sebabnya, Ia adalah Domba Allah bertanduk tujuh sekaligus Singa Yehuda. Nyanyian itulah yang memberi kekuatan pada semua orang Kristen yang sedang menderita sebagai konsekuensi iman. Jalan kemenangan-Nya adalah jalan kemenangan kita!

Responsku: ___________________________________________________________________________________________

(0.15) (Why 13:1) (sh: Binatang-binatang yang mengerikan (Jumat, 8 November 2002))
Binatang-binatang yang mengerikan

Dalam upaya memerangi umat Allah, sang naga menggunakan berbagai cara. Wahyu 13 menuturkan skenario besarnya, yakni dengan memperalat negara dan agama. Kelihatannya hal itu sangat kena- mengena dengan keadaan umat manusia pula.Di tengah kekacauan bangsa-bangsa (laut), keluarlah sosok binatang yang sangat kuat lagi mengerikan. Berkepala tujuh yang bertuliskan nama-nama hujat dengan tanduk sepuluh, bermahkota, dan bersosok mirip macan tutul, beruang, dan singa. Tak pelak lagi kekuasaan politik dan para penguasanyalah yang sedang digambarkan di sini. Di zaman Yohanes, ini menunjuk kepada Kekaisaran Romawi, terutama dengan raja-rajanya yang antikristen. Iblis berada di balik kekuasaan politik dan para penguasanya, sehingga mereka berani meninggikan diri di hadapan Allah (Domitianus menuntut diakui sebagai Tuhan dan disembah sebagai Allah), menuntut penyembahan rakyat, dan menganiaya para pengikut setia Kristus.

Bukan hanya itu, Iblis juga bekerja dalam lingkup yang kelihatan lebih halus, yakni wilayah rohani. Binatang ganjil keluar dari dalam bumi, dengan dua tanduk seperti anak domba dan berbicara laksana sang naga. Ia menjadi pelaksana kuasa binatang yang pertama dan dengan itu ia mengajak seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang yang pertama. Melalui pengaruhnya yang sangat luar biasa, ia menyebabkan hampir semua orang menerima tanda sang binatang pertama di dahi mereka. Orang-orang itu menyediakan diri menjadi pengikut dan penyembah kekuasaan politik bersifat tirani dan memusuhi Allah. Namun demikian, penglihatan yang seram ini diimbangi dengan ungkapan bahwa bilangan binatang itu enam ratus enam puluh enam adalah suatu kiasan tentang penolakan dan pemberontakan manusia kepada Allah yang sempurna dan kegagalan tuntutannya untuk menjadi sama dengan Allah.

Renungkan:
Negara maupun agama bisa berperan sebagai sarana anugerah umum demi mengekang penyebarluasan dosa tetapi juga bisa menjadi alat Iblis untuk melawan Kristus dan umat-Nya.

(0.13) (Yoh 19:16) (sh: Disalibkan (Jumat, 29 Maret 2002))
Disalibkan

Puncak pengorbanan Yesus terjadi pada penyaliban. Semua orang zaman itu tahu bahwa itulah hukuman mati paling ngeri dan paling menyiksa. Untuk zaman ini, kita punya kata tepat: hukuman secara biadab. Yohanes tidak sampai hati melukiskan seluruh adegan penyiksaan yang Yesus harus tanggung. Cukup dengan melukiskan bahwa Yesus memikul salib-Nya lalu dihukum mati di antara para penjahat. Kemudian adegan lain menunjukkan penghinaan: para prajurit yang merampas jubah-Nya, Ia diberi minum anggur asam, dan lambung-Nya ditikam. Seandainya Dia belum mati menjelang hari sabat, kaki-Nya akan dipatahkan agar memaksa-Nya mati. Sungguh kematian yang mengerikan.

Namun, justru di tengah pekatnya penderitaan dan kejahatanlah sinar kemuliaan anugerah Allah terpancar dengan amat indahnya. Pertama, dalam tiga bahasa yang mewakili dunia waktu itu, Yesus diakui sebagai Raja. Maksud tindakan itu tentu adalah untuk menghina Yesus dan menghina orang Yahudi. Tetapi, ini justru memperlihatkan prinsip kerajaan Allah: kekuatan di dalam kelemahan, kemenangan melalui kekalahan, kemuliaan di dalam keaiban tak terperikan. Kedua, kasih tak terperikan. Dapat kita bayangkan betapa hancur hati wanita yang pernah mengandung Yesus. Yesus melupakan penderitaan-Nya dan memperhatikan penderitaan ibu-Nya. Sekaligus dalam perhatian-Nya itu tegas ucapan dari seorang yang kini berada dalam posisi Juruselamat dunia, juga Juruselamat Maria. Ketiga, puncak dari hukuman tersebut adalah kematian Yesus. Dua hal penting ditegaskan Yohanes. Ia berseru, “Sudah genap”, lalu menyerahkan nyawa-Nya: suatu kematian di dalam rencana Allah, kematian yang adalah kemenangan dari hidup, dan kematian dari kematian itu sendiri. Akhirnya, puncak dari kematian Yesus itu adalah bahwa tulang-tulang-Nya tidak dipatahkan. Kemudian ketika lambung-Nya ditusuk, keluarlah air dan darah, tanda bahwa Ia sungguh sudah mati. Bagian terakhir ini mungkin dipakai Yohanes menjadi lambang bahwa dari kematian-Nya mengalir air pengudusan dan darah penebusan untuk orang beriman.

Renungkan: Apakah tindakan konkret kita hari ini untuk menunjukkan bahwa hari ini adalah hari kemurahan Tuhan? Paling tidak Anda bisa mendoakan dan menunjukkan kasih kepada orang-orang yang memusuhi Anda!



TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA