Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

sesungguhnya rumahnya hilang tenggelam ke dalam maut, jalannya menuju ke arwah-arwah.

"Hai para pria, kepadamulah aku berseru, kepada anak-anak manusia kutujukan suaraku.

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia seperti lembu yang dibawa ke pejagalan, dan seperti orang bodoh yang terbelenggu untuk dihukum,

Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.

Jauhkanlah jalanmu dari pada dia, dan janganlah menghampiri pintu rumahnya,

Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:

Janganlah hatimu membelok ke jalan-jalan perempuan itu, dan janganlah menyesatkan dirimu di jalan-jalannya.

Rumahnya adalah jalan ke dunia orang mati, yang menurun ke ruangan-ruangan maut.

Si pemalas mencelupkan tangannya ke dalam pinggan, tetapi ia terlalu lelah untuk mengembalikannya ke mulutnya.

Siapa menggali lobang akan jatuh ke dalamnya, dan siapa menggelindingkan batu, batu itu akan kembali menimpa dia.

Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu.

Bukalah mulutmu untuk orang yang bisu, untuk hak semua orang yang merana.

Demikian juga orang yang menghampiri isteri sesamanya; tiada seorangpun, yang menjamahnya, luput dari hukuman.

Si pencemooh tidak suka ditegur orang; ia tidak mau pergi kepada orang bijak.

Hadiah suapan adalah seperti mestika di mata yang memberinya, ke mana juga ia memalingkan muka, ia beruntung.

Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya.

Si pemalas mencelup tangannya ke dalam pinggan, tetapi tidak juga mengembalikannya ke mulut.

sampai anak panah menembus hatinya; seperti burung dengan cepat menuju perangkap, dengan tidak sadar, bahwa hidupnya terancam.