Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Hai anakku, dengarkanlah, dan jadilah bijak, tujukanlah hatimu ke jalan yang benar.

Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku, biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku.

Berkatalah si pemalas: "Ada singa di jalan! Ada singa di lorong!"

Lebih baik orang miskin yang bersih kelakuannya dari pada orang yang berliku-liku jalannya, sekalipun ia kaya.

Siapa berlaku tidak bercela akan diselamatkan, tetapi siapa berliku-liku jalannya akan jatuh ke dalam lobang.

Orang bodoh adalah kekejian bagi orang benar, orang yang jujur jalannya adalah kekejian bagi orang fasik.

Jangan berikan kekuatanmu kepada perempuan, dan jalanmu kepada perempuan-perempuan yang membinasakan raja-raja.

Aku, Akulah yang mengatakannya dan yang memanggil dia juga, Akulah yang mendatangkan dia, dan segala usahanya akan berhasil.

Aku telah melihat segala jalannya itu, tetapi Aku akan menyembuhkan dan akan menuntun dia dan akan memulihkan dia dengan penghiburan; juga pada bibir orang-orangnya yang berkabung

Aku telah mengangkat engkau di antara umat-Ku sebagai penguji, engkau harus tahu bagaimana menyelidikinya, dan harus menguji tingkah langkah mereka.

Aku menghamburkan mereka di antara bangsa-bangsa, sehingga mereka berserak-serak di semua negeri, Aku menghakimi mereka selaras dengan tingkah lakunya.

Lalu dibawanya aku ke pintu gerbang, yaitu pintu gerbang yang menghadap ke sebelah timur.

Maka Aku menjadi seperti singa bagi mereka, seperti macan tutul Aku mengintip-intip di pinggir jalan.

Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!

Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN berdiri di jalan, dengan pedang terhunus di tangan-Nya, menyimpanglah keledai itu dari jalan dan masuk ke ladang. Maka Bileam memukul keledai itu untuk memalingkannya kembali ke jalan.

Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.

Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur.

Dan orang itu mengamat-amatinya dengan berdiam diri untuk mengetahui apakah TUHAN membuat perjalanannya berhasil atau tidak.

Tetapi jawabnya kepada mereka: "Janganlah tahan aku, sedang TUHAN telah membuat perjalananku berhasil; lepaslah aku, supaya aku pulang kepada tuanku."

Kemudian ia melepas saudara-saudaranya serta berkata kepada mereka: "Janganlah berbantah-bantah di jalan."